Kata orang pernikahan adalah salah satu hal yang paling membahagiakan. Tapi ternyata mereka salah. Menikah dengannya dan hidup bersama dengannya adalah awal dari sumber sakit yang kurasakan. Awal dari luka yang tak pernah sembuh dan sakit yang selalu tak berujung. Bahagia? Apa itu? Rasanya itu seperti mimpi disiang bolong. Jika itu mimpi, maka mimpi itu ketinggian. Tapi.. Bolehkan aku menggapai mimpi itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink berry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Wajah Takdir
Orion menjabat tangan nya, seringai kecil terlihat di wajahnya. "Senang bisa bertemu kembali, Qian Kun. Selamat atas pernikahan lo".
Qian Kun yang mendengarnya tertawa pelan. Ia merasa lucu dengan pernyataan Orion tadi. Ia menatap Orion, tidak ada yang berubah di sana. Orion tetap lah Orion. Pria dingin yang jauh dari kesan ramah. Ia melanjutkan langkah nya yang diikuti Orion di samping nya.
"Nikah nya udah lama, resepsi nya yang baru sekarang" mendengar itu Orion menaikkan alisnya. "Kenapa baru sekarang?"
Qian Kun menghela nafas nya. Ia tetap berjalan, tatapan nya lurus ke depan. "Restu."
DEGH!
"Restu?" Orion mengulang kata nya. Maksudnya hubungan mereka tidak di restui? Sekelas Qian Kun? Bukannya Qian Kun adalah calon menantu idaman?
"Keluarga istri memang memiliki background dunia hitam, sedangkan dia ngga terlalu suka sama yang namanya kekerasan. Kedua orang tua ngga terlalu yakin kita bisa bersama, mengingat kepribadian kita masing-masing."
Orion yang mendengarnya masih mencerna kata-kata Kun barusan. "Terus gimana ceritanya bisa kepikiran nikah sama dia?" Kun yang mendengarnya tersenyum tipis.
"Ngga tau, dia ngga bisa jauh dari gua, mungkin?" ucap Kun asal. Orion yang mendengarnya memasang wajah datar seketika. Kalimat bodoh macam apa itu?
Liu Yang Yang dan para pengawal yang mendengarnya menahan tawanya. Pernyataan macam apa itu. Semua orang juga tahu bagaimana Qian Kun dulu begitu mengejar istri nya. Pria itu selalu mencari alasan di setiap kesempatan yang ia miliki.
Bucin nya pria itu sering kali membuat kepala Liu Yang Yang dan asisten lain nya pusing di buatnya. Belum lagi hal aneh yang selalu Qian Kun lakukan. Hhhh memikirkan nya saja sudah membuat kepala Yang Yang terasa nyeri.
"Mau duduk sebentar?" tanya Kun kepada Orion. Seperti paham maksud Orion yang sengaja untuk menunggu nya.
Orion menganggukkan kepalanya. Ekspresi nya terlihat datar sekarang.
Qian Kun dan Orion Ivander Damian dua orang pria yang memiliki latar belakang yang hampir sama. Yang membedakan hanya takdir yang di miliki oleh keduanya.
Orion Ivander Damian semenjak kehilangan istrinya, Kaluna Eirene Adara telah kehilangan sisi lembut nya. Kepergian Kaluna membawa sebagian besar jiwa Orion. Tidak ada Orion yang mulai melembut. Yang ada sekarang ialah Orion yang kejam dan bengis.
Orion yang tidak mengenal apa itu kata ampun. Tatapan tajam nya begitu menusuk, simbol dari sebuah ketidakpercayaan nya terhadap dunia. Orion sepeninggal Kaluna mulai bangkit dan membangun diri nya kembali menjadi sosok yang ditakuti oleh semua orang.
Berbeda dengan Qian Kun, nasib baik seperti nya selalu berpihak kepada Qian Kun. Sang penguasa wilayah Asia ini hidup nya bisa dibilang teramat sempurna. Jauh dari kata cacat atau pun gosip miring.
Selain menjadi seorang pemimpin wilayah dan anggota parlemen yang sangat di hormati oleh publik, Qian Kun tetap menjaga keharmonisan rumah tangga nya. Keluarga kecil nya adalah dambaan bagi semua orang yang melihat nya.
Istrinya adalah seorang dokter bedah ternama di sebuah rumah sakit besar di Seoul, Aruna Medical Center. Rumah sakit Internasional dengan fasilitas lengkap yang dimiliki nya. Putri dari seseorang yang sangat berpengaruh. Cantik, pintar, memiliki karir yang cemerlang, serta menjadi seorang ibu dan seorang istri yang amat di sayangi oleh suami nya. Semua nya di borong oleh nya.
Dan putri kecil mereka, malaikat kecil yang hadir di tengah hubungan mereka. Penyemangat nya setelah lelah beraktivitas selama seharian. Aqhisa Senja Athena Qian. Putri nya bersama dengan sang istri, Alreisha Putri Aruna. Keluarga kecil Qian Kun adalah dambaan semua orang. Anak dan istri nya adalah simbol penyemangat dan kebahagiaan bagi seorang Qian Kun.
Qian Kun dia beruntung bisa membangun keluarga kecil nya. Sedangkan Orion Ivander Damian, bahkan sebelum memulai dia sudah gagal. Gagal menjadi seorang suami dan gagal menjadi seorang ayah bagi calon buah hati mereka.
Dua orang yang hampir sama tapi memiliki garis takdir yang berbeda. Bagi Orion, Qian Kun dari dulu sampai sekarang adalah sosok yang begitu sempurna. Sangat sulit untuk mencari celah nya.
Tapi faktanya, ada harga yang harus Qian Kun bayar untuk bisa berada di posisi sekarang. Harga yang ia bayar teramat mahal malah. Butuh perjuangan selama beberapa tahun untuk mengejar kebahagiaan nya.
Kebahagiaan nya yang sekarang harus ia jemput dulu. Bahkan ketika sudah dapat ia harus dihadapkan dengan berbagai macam penolakan dari orang sekitar nya.
Sayangnya, itu bagian yang selalu di tutup rapat oleh Qian Kun, bahkan Orion pun tidak tahu akan fakta ini. Yang dirinya tahu, Qian Kun adalah sosok yang sempurna.
Wajar bukan, jika Orion selalu menganggap Qian Kun sosok rival sejati nya. Yang teramat sulit untuk ia imbangi?
"So, apa rencana lo sekarang, Hyung?" ekspresi nya terlihat sulit untuk ditebak. Orion yang mendengarnya hanya menaikkan alisnya. "Lo tahu sendiri jika hidup gua terlalu datar" jawab Orion malas.
Kun yang mendengarnya tertawa pelan. "Istri gimana? Gua dengar lo udah nikah" ucap Kun sengaja memancing. Ia sengaja bertanya topik yang begitu sensitif untuk Orion. Ia ingin tahu sejauh mana pria ini bisa mengendalikan emosi nya.
"Istri gua udah ngga ada" jawab Orion tenang. Kun yang mendengarnya mengerutkan keningnya. "Ngga ada? Pisah?" tanyanya dengan hati-hati.
"Meninggal" wajah Orion begitu tenang ketika menjawab nya. Tidak sesuai dengan ekspektasi Qian Kun.
"Sorry, gua turut berduka cita."
"Ngga masalah, penyebab kepergian nya juga lagi proses penyelidikan kok" ucapnya santai.
"Penyelidikan?" nada itu terdengar datar.
"Hmm, benar. Lagi proses penyelidikan". Qian Kun yang mendengarnya menatap Orion. Tatapan nya penuh tanda tanya. Orion, tidak mungkin tahu secepat itu kan?
"Tuan, silahkan" ucap Yang Yang setelah membuka salah satu ruangan. Kun yang mendengarnya menganggukkan kepala nya. Ia mulai melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut. Sebuah kamar dengan fasilitas lengkap.
Dan disini lah mereka sekarang, berada di ruang tengah nya. Qian Kun duduk menghadap ke arah Orion. Tatapan nya sulit untuk di jelaskan. Dia menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Proses penyelidikan, bisa lo jelaskan apa maksudnya, Hyung?" Orion yang mendengarnya hanya tersenyum kecil. "Sepertinya lo begitu tertarik dengan kasus istri gua ini" jawab nya dengan nada mengejek.
Kun yang mendengarnya mendengus pelan. "S*alan nih orang, nyesal banget gua nanya nya" nada yang begitu kesal. Orion yang mendengarnya hanya tersenyum. Kun terlalu malas untuk diajak basa-basi ternyata.
"Awalnya gua kira hanya kecelakaan biasa, ternyata setelah beberapa tahun. Anak buah gua mendapatkan laporan, kecelakaan itu memang di sengaja."
"Di sengaja? Sabotase maksud nya?" mendengar nya Orion menyeringai kecil. Qian Kun dengan cepat paham maksud nya ternyata.
...-...
...-...