NovelToon NovelToon
UNWANTED BRIDE

UNWANTED BRIDE

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Unwanted Bride (Pengantin yang tak diinginkan)

Nazila Faradisa adalah seorang gadis dari keluarga broken home. Karena itulah ia menutup hatinya rapat dan bertekad takkan pernah membuka hatinya untuk siapapun apalagi menjalani biduk pernikahan. Hingga suatu hari, ia terlibat one night stand dengan atasannya yang seminggu lagi akan menyelenggarakan pesta pernikahannya. Atas desakan orang tua, Noran Malik Ashauqi pun terpaksa menikahi Nazila sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pesta pernikahan yang seharusnya dilangsungkannya dengan sang kekasih justru kini harus berganti pengantin dengan Nazila sebagai pengantinnya.

Bagaimanakah kehidupan Nazila sang pengantin yang tidak diinginkan selanjutnya?

Akankah Noran benar-benar menerima Nazila sebagai seorang istri dan melepaskan kekasihnya ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.3

Pagi ini semua karyawan PT Malikindo tengah sibuk. Tak terkecuali Nazila yang merupakan sekretaris Noran Malik Ashauqi. Mereka bukan hanya sibuk mempersiapkan pembukaan store resmi penjualan produk perawatan bayi PT Malikindo dengan brand Bebelove, tetapi juga tengah sibuk menyiapkan acara gathering yang akan diadakan 2 Minggu lagi. Tepatnya malam setelah pembukaan store Bebelove.

Nazila kini tengah sibuk berkutat di depan layar persegi sambil menekan huruf demi huruf juga angka di papan keyboard. Namun, konsentrasinya seketika buyar saat panggilan telepon masuk yang ternyata itu dari atasannya.

"Iya tuan, ada yang Anda butuhkan?" tanya Nazila formal dan sopan.

"Siang nanti selepas makan siang temani saya ke pabrik untuk meninjau proses produksi produk Bebelove." titah Noran.

"Tapi tuan, bukannya biasanya Anda pergi dengan pak Jay?" tanya Nazila heran.

"Jay sedang saya perintahkan menemui pakar kecantikan Nyonya Arshavina." sahutnya kemudian langsung menutup telepon.

Nazila menghela nafas, pekerjaannya saja belum tuntas, sudah diminta mengerjakan tugas yang lainnya. Ini saja sudah hampir jam makan siang, bisa-bisa ia kembali melewatkan makan siangnya. Bisa saja ia sekalian memesan saat memesankan makan siang atasannya, tapi ia tak mau sebab ia sangat tau harga setiap menu makanan yang biasa disantap atasannya itu. Menu restoran ternama, tentu harganya pun tidaklah murah.

Nazila pun kembali melanjutkan pekerjaannya hingga tuntas. Ia tak suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Baginya, semakin cepat selesai, makin baik. Tapi tetap yang utama harus dikerjakan dengan teliti. Bukan hanya cepat lalu dikerjakan asal-asalan. Pekerjaan yang dikerjakan asal-asalan, bukannya memberikan hasil yang baik, tapi justru sebaliknya, bisa merepotkan setelahnya.

Tak terasa jam makan siang telah usai dan pekerjaannya sedikit lagi selesai. Tepat saat pintu ruangan CEO terbuka, di saat bersamaan hasil ketikannya telah selesai. Ia pun segera menyimpan file itu di folder khusus. Setelah selesai, Nazila segera mematikan komputernya dan bersiap untuk menemani sang atasan.

"Sudah siap?" tanya Noran datar. Nazila pun mengangguk seraya mencangklong tas selempannya dan memasukkan tab khusus untuk mencatat segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sepanjang perjalanan menuju pabrik, hanya ada keheningan yang melanda. Baik sopir, Nazila, maupun Noran tak ada yang terlibat percakapan apapun. Benar-benar hening. Hanya ada suara deru mesin mobil yang melaju menjadi pengisi suara di keheningan perjalanan itu.

Tak lama kemudian, mobil mereka pun memasuki kawasan pabrik milik PT Malikindo. Pabrik itu sangat luas terdiri dari beberapa gedung khusus memproduksi barang juga beberapa pabrik pengemasan, juga sebuah gedung perkantoran.

"Selamat siang, pak Noran." sambut manajer produksi saat melihat Noran baru saja turun dari dalam mobil diikuti Nazila. "Selamat siang juga, La. Lama nggak liat kamu." sapa manajer produksi itu juga pada Nazila yang disambut Nazila dengan tersenyum tipis.

"Siang juga pak Ardy." sahut Noran.

Karena Noran ingin segera meninjau pabrik, mereka pun gegas melangkahkan kaki menuju pabrik untuk meninjaunya satu persatu.

"Bagaimana situasi pabrik sekarang? Ada kendala?" tanya Noran sembari berjalan memperhatikan pekerjaan bagian produksi.

"Alhamdulillah, tidak ada masalah, pak. Semuanya lancar dan aman terkendali. Untuk produk promo sudah selesai dikemas sesuai permintaan pusat." jelas Ardy sembari menunjukkan produk-produk yang telah dikemas sedemikian rupa agar terlihat menarik.

Setelah selesai dengan kegiatan meninjau produktivitas pabrik, Noran dan Nazila pun segera kembali ke kantor diantar sopir pribadi Noran.

"La, apa proposal kegiatan gathering telah rampung?" tanya Noran sebelum masuk ke ruangannya.

"Ah, sudah tuan! Sebentar." Nazila pun segera mengambil proposal yang telah direvisinya dan memberikannya pada Noran. Noran pun menerimanya dan segera masuk ke dalam ruangannya.

"Surprise!" seru seseorang saat Noran masuk ke dalam ruangannya.

Noran sampai terhuyung ke belakang akibat Sarah yang tiba-tiba saja melompat dan memeluknya.

Nazila yang sudah duduk di kursinya pun sampai terlonjak melihat kemesraan yang dipertontonkan pasangan Noran dan Sarah itu.

"Sayang, kok kamu ada di sini?" tanya Noran saat pelukan mereka terlepas.

"Kenapa? Nggak suka aku datang tiba-tiba ke kantormu? Takut terpergok tengah selingkuh?" ketus Sarah saat mendengar Noran mempertanyakan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Nggak sayang, maksud aku bukan gitu. Kan biasanya kamu jam segini sedang ada pemotretan jadi bingung aja." ucap Noran lembut tak ingin kekasihnya salah paham.

Mata Sarah memicing tajam.

"Duh, udah ah ngambeknya! Entar jadi jelek." goda Noran sambil mencubit gemas hidung Sarah.

"Ih, jangan cubit-cubit, entar hidung aku merah!" sergah Sarah sambil menepis tangan Noran dari hidungnya.

"Kebetulan sore ini aku nggak ada pemotretan sayang, jadi aku pingin shopping sama kamu, mau yah!" bujuk Sarah sambil mengerlingkan sebelah matanya. "Aku dengan di store channel ada tas model terbaru edisi terbatas. Aku pingin beli, sayang. Mau kan temenin aku? Takutnya kalau telat bakal kehabisan." bujuk Sarah sambil bergelayut manja di lengan Noran.

Noran lantas tersenyum sambil mengusap puncak kepala Sarah.

"It's okay. Aku simpan ini dulu ya!" ucap Noran seraya tersenyum. Noran memang selalu menuruti permintaan Sarah karena baginya kebahagiaan Sarah adalah yang paling utama.

"Yes, thank you, darling?" bisik Sarah seraya mengecup pipi Noran mesra.

2 Minggu kemudian,

Acara launching store resmi produk brand Bebelove keluaran PT Malikindo berlangsung secara meriah. Acara dipandu oleh MC kenamaan ibu kota membuat acara kian meriah. Apalagi dengan didatangkannya artis-artis ternama mulai dari artis cilik hingga dewasa, membuat kemeriahan kian kentara.

Acara launching ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti lomba menggambar untuk anak-anak, lomba fashion show kids, lomba mewarnai, lomba bayi sehat, dan lain-lain.

Antusiasme masyarakat khususnya para ibu membuat program PT Malikindo sukses besar. Bahkan produk mereka sampai laku ratusan ribu pieces membuat Noran selaku CEO PT tersenyum lebar.

"Selamat tuan atas kesuksesan acaranya." ucap Kevin yang juga hadir menyaksikan kemeriahan acara itu. Ia pun mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Terima kasih tuan, semua ini berkat support dari Anda. Saya ucapkan terima kasih kembali atas kerja samanya." balas Noran dengan senyum merekah Lalau ia pun menyambut uluran tangan itu dengan senang hati.

Sebagai ucapan terima kasih, Noran mengajak Kevin dan asisten pribadinya makan di sebuah restoran yang juga ada di Angkasa Mall. Kevin pun menyetujuinya.

"La, kamu nggak ikut?" tanya Kevin saat melihat hanya Noran dan Jay dari pihak Malikindo yang berjalan menuju restoran.

"Ah, nggak Kev! Aku belum lapar." sahutnya seraya tersenyum tipis. Semua itu tak luput dari tatapan Noran dan Jay.

"Ikut aja, Na! Kalau nggak lapar kan, bisa pesan minum. Aku yakin kamu haus dari tadi mondar-mandir urus ini itu." tukas Jay seraya menggerakkan dagunya ke arah restoran.

Lalu Nazila melirik sang atasan. Tentu ia tak berani membuat keputusan tanpa persetujuan Noran.

"Jay, benar. Ayo kita makan siang bersama!" karena Noran telah mengizinkan, Nazila pun akhirnya mengikuti keempat orang tersebut menuju restoran.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Retno Palupi
pergi aja gpp
Retno Palupi
kasian hidupmu la, semoga kelak bahagia
JandaQueen
dah main kamu2 aja ni karin...😄
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Retno Palupi
hadeh, yang keras nazilla biar kesakitan, mungkin Illa hamil
Retno Palupi
Kevin
Retno Palupi
berarti la menjual ginjalnya untuk perawatan ibunya?
Retno Palupi
Luar biasa
Retno Palupi
mungkin yg donor ginjal nazla
Retno Palupi
pasti ulah ortu noran
Retno Palupi
apa itu jebakan dari keluarga nuran? karena g setuju dg pacar noran yg matre?
Retno Palupi
loh kok malah pingsan
Tuti irfan
Luar biasa
Tuti irfan
Lumayan
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Nokhie
Bagus. Ceritanya gk bertele2.
eka wati
aku bacanya jadi "anjay" dong wkwkwk 🤣🤣
Adam Markelov izaan
sat settttt
g menye-menyeee
⬜🟥⬜⬜⬜🟥⬜
🟥🟥🟥⬜🟥🟥🟥
🟥🟥🟥🟥🟥🟥🟥
⬜🟥🟥🟥🟥🟥⬜
⬜⬜🟥🟥🟥⬜⬜
⬜⬜⬜🟥⬜⬜⬜
yunna
Luar biasa
Wy Ky
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!