Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberanian Celia
Julian hanya tersenyum kecut saat semua orang menatapnya dengan sinis, apalagi para Pria yang Jomblo, tatapan mereka seolah ingin membunuh Julian.
Celia melepaskan pelukannya, dia tersenyum kearah Julian, dia seakan tidak perduli pada orang - orang yang memperhatikannya.
Julian hanya bisa menghela napas panjang " Baiklah, sekarang kamu mau kemana lagi ?"
" Aku ikut kamu saja Julian " jawab Celia Lembut.
Mereka berdua menghabiskan Waktu bersama seharian, Celia selalu bermanja - manja pada Julian.
Saat sudah Sore hari, mereka berdua akhirnya pulang, Julian membatin " kenapa daya tarik Celia tidak meningkat lagi yah ?, padhal seharian ini Celia terlihat sangat senang, apakah daya tarik hanya sampai 95% saja ?"
Julian bingung karena Daya tarik Celia seakan mentok di 95%, padahal dia sudah berusaha memenuhi semua kemauan Celia, tapi Daya tarik Celia tidak kunjung naik lagi.
Julian menghela napas didalam Mobil, dia melirik Celia yang terus tersenyum sepanjang perjalanan.
Mereka berdua sampai di rumah, keduanya turun dari Mobil, Celia terlihat menenteng banyak peperbag, karena Julian banyak membelikan barang untuknya.
" Julian, aku ke kamar dulu, Cup !" Celia mengecup pipi Julian dan meninggalkannya.
Lagi - lagi Julian mengelus pipinya, tapi kali ini dia tidak senang " Kenapa cuma kecupan ?, apakah jika daya tarik 95% hanya mendapatkan kecupan ?" Julian menghela napas, dia kemudian memasuki kamarnya.
Di kamar Julian melemparkan tubuhnya ke ranjang, dia melihat Ponsel barunya, karena semua aplikasi dan kartu nomornya sudah di pindah ke Ponsel barunya, tentu saja Pesan dari grup Fornas Elite dan Target haremnya masuk ke Ponsel tersebut.
Julian membuka Obrolan Fornas Elite, disana hanya terlihat Obrolan biasa saja.
Tapi saat Julian menscrol ke bawah, dia tertarik dengan seorang anak kaya yang ingin menjual sebuah Kafe di pinggiran kota Fornas.
Julian langsung membalas pesan tersebut
' apakah kamu serius ingin menjual kafe tersebut ?'
Sontak saja saat Julian mengirim pesan, orang yang tidak berkepentingan langsung membalas.
' Ah.. akhirnya Tuan Lewis On juga !'
' Tuan Lewis anda kemana saja ? '
' Iya,.Tuan Lewis, kami berencana akan membuat sebuah pesta untuk meresmikan Fornas Elite, apakah anda akan ikut ? '
Julian mengerutkan keningnya saat melihat pesan tersebut, pasalnya dia sedang membahas kafe, tapi yang lainnya malah membahas yang lainnya.
Tapi Julian segera tersadar " Tunggu dulu, jika mereka mengadakan Pesta, bukankah akan ada banyak wanita yang mereka undang ?" Julian menyeringai licik.
Julian mengetik sebuah pesan dengan acuh.
' Kalau tidak ada Wanita yang cantik tidak usah mengundangku, aku sangat sibuk '
' Tuan Lewis, anda tenang saja, Tuan Campbel akan mengundang sepupunya, dengar - dengar dia sangat Cantik !'
' Aku pernah melihatnya, dia memang sangat Cantik, tapi sayang dia tidak akan mudah tertarik denganku '
' Hahaha... jelas saja dia tidak mau tertarik denganmu, karena dia pewaris keluarga Rose !, Rose Luxuri sangat kuat, bahkan Campbel grup saja tidak ada apa - apanya, jadi kamu jangan bermimpi di siang bolong anak muda ! '
' tidak perlu mengolok - olok jugakan, aku tahu batasanku !, mungkin hanya Tuan Lewis yang setara dengannya !'
' Nah !, kalau itu aku setuju padamu !'
' Bagaimana Tuan Lewis, apakah anda akan datang ? '
Julian tersenyum melihat pembicaraan dalam grup tersebut, dia kemudian membalas.
' Baiklah, aku akan datang !'
Setelah Julian membalas itu, dia kemudian melihat pesan - pesan dari target haremnya, Okta yang paling agresive, dia mengirimi hampir 100 pesan pada Julian hanya dalam satu hari saja.
Julian hanya tersenyum kecut saat melihat, pesan - pesan tersebut, dia membalas pesan Okta kemudian Rachel.
Natali juga mengirimi Julian pesan, tapi Julian mengabaikannya, dia tidak peduli dengan Natali lagi.
Saat Julian akan menutup Ponselnya, sebuah pesan baru masuk, Julian membuka pesan tersebut.
Ternyata pesan tersebut dari Celia ' Julian, apa kamu tidak tidur ?, aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu '
Julian langsung membalas ' Aku baru saja mau mandi '
' Baiklah aku akan ke kamarmu, tunggu aku !' balas Celia.
Tak berselang lama, Celia mengetuk pintu.
" Tok
" Tok
" Tok
" Masuk saja tidak di kunci !" Julian berteriak, dia masih berbaring malas diranjangnya.
Celia masuk dengan jubah Mandi, dia segera mengunci pintu dan menghampiri Julian.
" Julian !" tegur Celia.
Julian beranjak dari rebahannya, dia duduk dan menatap Celia, Julian mengerutkan keningnya.
Julian menatap wajah Celia yang terlihat malu - malu, Julian bertanya " Apa yang ingin kamu perlihatkan ?"
Celia tersipu, dia melepas jubah mandinya, Julian terkejut, tapi dia tidak menghentikannya, Julian malah makin penasaran dengan apa yang ada didalam Jubah Mandi tersebut.
" Ba..Bagus tidak Julian ?" Celia membuka jubah mandinya.
Terlihat penutup gunung kembar transparan yang menutupi gunung kembar Celia, Julian menatap kebawah Goa Celia hanya ditutupi kain segitiga kecil yang di ikat dengan seutas Tali, rumput - rumput liar terlihat menyembul keluar di atas Goa Celia.
' glek ' Julian menelan Ludah, matanya tidak mau lepas dari pemandangan tersebut, dia seakan tidak ingin melewatkan sejengkalpun lekuk tubuh Celia dari pandangan matanya.
" Persetan !, aku sudah tidak tahan !" Julian Bangkit, dia langsung mengecup bibir Celia.
Julian sebenarnya takut Celia menolak, tapi Celia tetap diam.
Julian yang merasa Celia tidak keberatan, dia mulai memasukan daging yang tidak bertulang dimulutnya.
Celia membalas tindakan julian, Julian semakin berani, dia menyentuh setiap lekuk tubuh Celia, hingga tangannya sampai di gunung kembar jumbo Milik Celia.
Julian memainkan puncak gunung Celia, hingga Celia sedikit bergumam disela pagutan Mereka.
" Mmmpppppphhh.....
.
.
.