demi menemukan jasadnya, Roh dari Wanita bernama Safana harus berkeliaran menjadi hantu, menemui satu persatu orang yang ia kenal, Hingga sebuah kebenaran berhasil ia dapatkan dengan bantuan seorang pengacara muda nan tampan bernama Fatir. kebenaran apa yang mereka temukan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Capter 27
.
.
Ketukan pintu yang begitu cepat membuat Difa keheranan.
"Siapa ya?? Apa mas Ridwan?? "Tanya Difa pada dirinya sendiri.
namun Difa tetap membuka pintu kamar hotel dimana ia berada. dengan langkah pelan Difa menuju pintu.
Difa dibuat terkejut saat membuka pintu dan melihat penampilan Ridwan yang acak-acakan hampir saja Difa tidak mengenali pria dihadapannya itu jika Saja Ridwan tidak memanggil namanya.
"Difa sayang.."Suara ridwan terdengar bergetar.
"Mas..kau mas Ridwan?? Ya Allah, kau kenapa mas???!!"Difa segera merengkuh tubuh Ridwan yang bergetar hebat itu. Difa juga bisa melihat darah kering yang terlihat dilengan Ridwan
Ridwan pun tak berani menjawab. ia masih syok bercampur takut. Semua rasa dihatinya begitu tak karuan.
Difa yang bisa melihat ketakutan diwajah Pria yang ia cintai, buru-buru menuangkan minum dan memberikannya pada Ridwan.
"Minum dulu mas.. "
Tangan Ridwan masih terasa bergetar. banyak puluhan pertayaan yang ingin diungkapkan Difa, namun masih ia tahan melihat kondisi Ridwan yang terlihat begitu ketakutan.
"Di..difa,.."Terbata, Ridwan tidak bisa melanjutkan perkataannya. Difa segera meraih tubuh Pria yang amat ia cintai itu. dengan penuh kasih sayang Difa memberikan ketenangan pada Ridwan.
"Tenanglah Mas.. tenang ya.. kau tidak apa-apa.."
Ridwan terus mengeratkan pelukannya. ingin rasanya ia bercerita namun ternyata sulit sekali mulutnya untuk berkata.
Safana yang memang sejak tadi terus mengikuti Ridwan mengepalkan kuat jemarinya. melihat pemandangan yang memang menyakitkan, apalagi tempat bertemu mereka adalah sebuah kamar hotel.
Tak mau melihat lebih dalam, Safana memilih segera pergi dari sana. menerobos pintu begitu saja dengan wajah yang begitu dipenuhi amarah.
"Aku harus cepat menemukan jasadku...aku muak sekali jika terus melihat hal kotor mereka..difa..kenapa kau harus termakan rayuan pria brengsek itu.. Ya Allah.. tolong sadarkan difa agar segera meninggalkan mas Ridwan.."Ucap Safana sembari menengadah menatap langit dengan semua perasaannya yang bercampur aduk.
.
.
Fatir berkeliling rumah sakit mencari keberadaan Safana, namun tak juga ia dapati. pria itu sejak tadi sangat kawatir kalau-kalau terjadi sesuatu pada Safana. pencarian Fatir terhenti saat melihat wanita yang tengah membuatnya kefikiran duduk sendiri menatap kearah langit.
"Kenapa lagi?? Kau sedih lagi setelah bertemu suamimu?? Aku kan sudah bilang biar aku saja yang memberi dia pelajaran,.."Fatir mengungkapkan kekawatirannya setelah dekat dengan Safana.
"Aku kasihan dengan adikkku. dia begitu mencintai pria brengsek seperti mas Ridwan. aku takut Difa hanya jadi alat supaya Mas Ridwan mudah menguasai hartaku.."Balas Safana.
"Kau menghawatirkan adikmu?? Kau lupa kalau adikmu termasuk salah satu kandidat pelaku pembunuhanmu?? "Timpal Fatir.
Safana menundukkan wajahnya. ia ingin sekali menepis semua kecurigaannya. namun Kebencian sang adik bisa saja menjadikan Difa berani untuk andil dalam menghabisinya.
"Sekarang yang terpenting kita harus segera menyelidiki lebih dalam kasus ini. Aku besok akan menyelidiki lebih dalam bersama temanku. kau harus sabar, karna memang pelaku begitu rapi dalam melakukan semuanya. Temanku anggota kepolisian, aku sangat yakin kita akan cepat menemukan semua bukti yang telah dihilangkan."tutur Fatir dengan suara yang pelan namun terdengar sangat jelas.
"Bukannya kepolisian sudah menutup kasusku ini?? "Balas Safana mengalihkan pandangan dan beradu pandang dengan Fatir. Sontak Fatir dibuat membeku. Tatapan Safana begitu menghipnotis pria itu. seakan kecantikan Safana mampu meluluhkan hati Seorang Fatir.
"Tuan?? "Safana menyadarkan Fatir yang diam mematung.
"Oh.. Em.."Fatir gelagapan.
"Memang, kasusmu memang sudah ditutup. tapi temanku sudah setuju membantu. besok aku akan menemui dia. kalau kau ingin ikut tidak masalah."Imbuh fatir segera memilih topik lain agar Safana tidak berfikir macam-macam karna ditatap Olehnya.
"Besok aku akan kerumah Mama..Kita berpisah saja. semoga kita menemukan bukti masing-masing yang bisa kita jadikan alat untuk menemukan pelaku. entah mengapa aku rasa bukti itu ada didalam rumah mama juga.."balas Safana. Fatir mengangguk setuju.
"Ya sudah, ayo masuk.. notarismu sudah sadar. "Ajak Fatir.
"Benarkah??!! "Safana terlihat senang sekali.
"Iya.. saat kau mengikuti suamimu Perawat datang dan melihat Kalau Tuan Herdi sudah sadar. kita amankan dulu semua aset berhargamu yang ia pegang. jangan sampai Dia dijadikan sasaran kejahatan suamimu yang ingin menguasai hartamu."Tutur Fatir. Safana setuju sekali. ia pun segera mengikuti Fatir masuk kedalam rumah sakit.
.
.
.
.
Mungkin ini juga jadi jalanMu untuk kembali ke sisi Allahu Robby 💙
maffkan ya Safana 💗💗🌺🌺🌺
mngkin dgn mantan minta maaf , Safana baru bisa pergi dgn Tenang 🥺🥺🥺
crtanya bikin 💔💔💔
sukses sllu ya Thor 🤲
mohon doanya semoga bisa segera stabil ya 🙏🙏