NovelToon NovelToon
Perenggut Malam Pertamaku

Perenggut Malam Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:581k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brengseek! Apa yang kau lakukan pada istriku?"

"I...itu suara Bastian. Lalu.. lalu siapa yang sedang berada di atas tubuhku?" batin Ingrid yang tiba-tiba wajahnya menjadi pias.

"Aku hanya ingin mencicipi barang baru milik kakak. Ternyata sangat nikmat," ucap Marcell dengan senyuman mengejek nampak tersungging di bibirnya menatap ke arah Bastian. Seolah puas melihat api kemarahan di mata Bastian yang datang bersama seorang pria itu.

Malam pengantin yang seharusnya menjadi malam sakral bersejarah dan paling membahagiakan bagi seorang pengantin menjadi malam tragis awal mula kehancuran Ingrid setelah mengetahui bahwa yang mengambil kesuciannya bukanlah suaminya, melainkan adik iparnya yang bernama Marcell. Pria yang terkenal playboy dan tidak berguna.

Bagaimana nasib pernikahan Ingrid setelah malam itu? Apakah Bastian akan berlapang dada menerima Ingrid ataukah menceraikan Ingrid yang telah ternoda di malam pertama pernikahan mereka itu?

Yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Hangat

Marcell, Dandy dan Boby pun diam saat Nindy menghampiri Marcell. Gadis cantik yang sudah lama menaruh hati pada Marcell itu adalah penyuplai sayuran dan buah di kafe Marcell.

"Selamat, ya, Cell, atas pernikahan kamu. Semoga langgeng dan bahagia," ucap Nindy menyalami Marcell seraya tersenyum tipis yang nampak dipaksakan.

"Makasih, Nin," ucap Marcell tersenyum tipis.

"Kalau begitu, aku mau ngucapin selamat buat istri kamu, setelah itu aku pamit," ucap Nindy, kemudian menghampiri Ingrid yang duduk bersama ibunya.

"Kayaknya Nindy patah hati, tuh, bro. Lihat nggak? Tadi senyumannya kayak terpaksa gitu," celetuk Boby.

"Gimana nggak patah hati? Udah lama dia naksir sama Marcell, tau-tau dapat undangan pernikahan Marcell," sahut Dandy.

Marcell masih terus mengobrol dengan teman-temannya sambil sesekali melirik Ingrid yang nampak enggan berdekatan dengan dirinya.

Hingga akhirnya para tamu undangan yang hanya beberapa orang itu pun pulang. Tak lama kemudian teman-teman Marcell dan Hugo pun pamit pulang.

"Kalian pasti capek, istirahat saja dulu," ujar Budi setelah semua tamu pulang.

"Benar kata ayah, istirahatlah dulu," sahut Ani, kemudian beranjak membereskan makanan dan minuman di atas meja yang di suguhkan pada para tamu undangan tadi.

"Aku ke kamar dulu," ucap Ingrid dengan nada pelan yang entah ditujukan pada siapa.

Marcell menatap sendu pada Ingrid yang nampak tidak bahagia dengan pernikahan mereka.

"Sudah, ke kamar bareng Ingrid sana!" ujar Budi yang melihat Marcell menatap Ingrid.

"Aku akan membantu bapak beres-beres," ucap Marcell yang melihat Budi mulai membereskan meja dan kursi. Pemuda itu melepaskan tuksedonya dan menggulung lengan kemejanya.

"Kenapa masih memanggil bapak? Panggil ayah. Dan kamu nggak perlu membantu ayah, istirahat saja di kamar," ujar Budi yang tidak ingin merepotkan pengantin baru.

"Nggak apa-apa, Yah. Biar cepat selesai," sahut Marcell tetap membantu Budi.

"Ya, sudah, terserah kamu saja," sahut Budi yang diam-diam tersenyum tipis merasa senang.

Tentu saja Budi merasa senang, karena Marcell berinisiatif membantu dirinya. Hanya hal kecil itu saja sudah berkesan di hati Budi.

"Oh, ya, sebenarnya kamu bekerja di mana?" tanya Budi yang memang baru berbicara dua kali dengan Marcell. Pertama saat Budi memanggil Hugo dan Marcell. Kedua saat menentukan hari pernikahan Marcell dan Ingrid. Lalu baru bertemu lagi pas pernikahan hari ini.

"Kadang di bengkel kadang di kafe, Yah. Mana yang rame aja," sahut Marcell jujur adanya.

"Memangnya bengkel dan kafe tempat kamu bekerja itu punya orang yang sama, ya?" tanya Budi menerka-nerka.

"Iya, Yah," sahut Marcell yang nyatanya adalah pemilik bengkel dan kafe tersebut.

Marcell tidak ingin terlalu membanggakan diri dengan apa yang dimilikinya. Karena itu Marcell tidak akan memberitahu siapapun tentang usaha yang di milikinya. Namun, apakah Marcell juga tidak akan memberitahu pada Ingrid yang sudah resmi menjadi istrinya? Entahlah.

"Oh, ya, uang yang kamu berikan untuk pernikahan masih tersisa banyak. Nanti ayah transfer ke rekening kamu. Kirim aja nomor rekening kamu sama ayah," ujar Budi yang sebenarnya tidak menyangka Marcell akan mengirimkan uang dua puluh juta hanya untuk pernikahan sederhana itu.

"Nggak usah, Yah. Pakai saja buat keperluan ayah dan bunda. Aku masih ada, kok," sahut Marcell tersenyum tipis.

"Tapi kamu harus banyak menabung untuk masa depan kamu," ujar Budi menasehati.

"Ayah jangan khawatir, aku punya tabungan, kok. Uang yang aku kasih ke ayah itu cuma sebagian dari uang yang diberikan papa sebagai biaya pernikahanku. Lagipula aku dan Ingrid akan tinggal di sini dan makan minum di sini. Mana mungkin aku tidak memberikan uang belanja pada ayah dan bunda," sahut Marcell yang masih terus bergerak membereskan ruangan itu.

"Anak ini saat santai ternyata nada bicaranya lembut, tenang dan berwibawa melebihi Bastian. Dia baik, pengertian, rajin dan tidak pelit. Bahkan selama Bastian menjadi tunangan Ingrid sampai akhirnya menjadi suami Ingrid, dia tidak pernah mengobrol denganku, apalagi memberikan uang padaku. Ya, walaupun suka membawa oleh-oleh setiap ke.sini," batin Budi tanpa sengaja membandingkan Marcell dan Bastian.

*

Bumi terus berputar dan waktu pun terus berjalan. Tak terasa hari pun sudah malam. Marcell nampak duduk di salah satu kursi meja makan berhadapan dengan Budi. Sedangkan Ingrid duduk di sebelah Marcell berhadapan dengan Ani.

"Bunda tidak terlalu bisa memasak. Semoga masih bisa kamu makan," ujar Ani seraya mengambilkan nasi untuk Budi.

"Masakan apapun kalau dibuat dengan penuh cinta pasti enak, Bun," sahut Marcell tersenyum tipis.

"Bisa saja kamu," sahut Ani, kemudian menatap Ingrid, "Grid, ambilkan nasi untuk suamimu," ujar Ani saat melihat Ingrid yang mengambil nasi untuk dirinya sendiri.

"Biar aku sendiri saja," ucap Marcell saat Ingrid mengambil piringnya. Namun Ingrid hanya diam, lalu mengisi piring Marcell dengan nasi.

"Biar Ingrid yang mengambilkan, Cell." sahut Ani yang ingin putrinya menjadi istri yang baik.

"Sudah, cukup, segitu aja," ucap Marcell lembut yang melihat Ingrid ingin manambah nasi di piringnya.

"Kalau ingin dimasakin sesuatu bilang saja sama bunda mu, Cell. Jangan sungkan. Anggap kami adalah orang tuamu sendiri," ujar Budi yang entah mengapa semakin ke sini semakin menyukai Marcell.

"Iya, Yah, terima kasih," ucap Marcell tersenyum hangat.

Ada perasaan hangat di hati Marcell dengan sikap Budi dan Ani yang memperlakukan dirinya seperti anak sendiri. Marcell jadi teringat saat ibunya masih hidup.

Meskipun tidak setiap hari, namun dulu Marcell selalu merasa senang saat makan bersama ibunya dan juga Hugo. Hali itu karena Hugo memiliki dua istri, jadi Hugo tidak setiap hari menginap di rumah ibu Marcell.

Usai makan malam bersama, Marcell mengobrol bersama Budi dan Ani. Sedangkan Ingrid kembali ke dalam kamarnya.

"Kamu besok kerja, Cell?" tanya Budi seraya mengupas apel.

"Memangnya kenapa, Yah?" tanya Marcell tanpa menjawab pertanyaan Budi.

"Soalnya Ingrid besok sudah harus bekerja. Ingrid nggak bisa ngambil cuti lagi sebab kemarin sudah banyak izin karena sakit," sahut Budi yang masih fokus mengupas apel.

"Aku kerjanya fleksibel, kok, Yah. Terserah aku mau kerja kapan aja," sahut Marcell jujur.

Tentu saja jam kerja Marcell fleksibel, karena Marcell bekerja freelance dan pemilik kafe serta bengkel. Marcell tidak memiliki jadwal kerja yang pasti, karena mau kerja atau tidak terserah pada Marcell sendiri.

"Kamu sebenarnya bekerja sebagai apa, Cell? Kenapa kayak nggak ada aturan seperti itu?" tanya Budi setelah beberapa kali bertanya.

"Aku kerja freelance yang bisa aku kerjakan dari mana saja, Yah. Kalau udah selesai ya, di kafe atau bengkel. Lihat mana yang rame dan butuh tenaga tambahan," sahut Marcell jujur.

"Oh, begitu. Apa pendapatan kamu dari kerja freelance lumayan?" tanya Budi kepo.

"Lumayan, Yah. Nggak kalah, kok, sama gaji PNS. Masih di atas UMR tertinggi di negri ini," sahut Marcell yang enggan memberitahukan berapa gaji yang didapatkannya dari bekerja freelance.

"Oh, gitu. Enak, ya, kerja tapi nggak terikat sama peraturan kerja. Tadinya pengen ayah carikan kerjaan dari kenalan-kenalan ayah. Tapi kalau kamu sudah merasa nyaman dengan pekerjaan kamu yang sekarang dan hasilnya juga nggak kalah dari PNS dan UMR tertinggi di negri ini, ya, ayah rasa nggak perlu ayah carikan lagi," ujar Budi yang memang sempat menanyakan tentang lowongan pekerjaan pada beberapa orang kenalannya.

"Terima kasih, Yah. Udah nyaman, kok, sama kerjaan ku sekarang," ucap Marcell jujur.

"Ayah sempat berpikir kalau kamu nggak mau kerja di perusahaan papa kamu karena enggan bertemu Bastian. Karenanya ayah nyariin kerjaan buat kamu,"

"Enggak, Yah. Bukan karena itu, kok. Aku hanya ingin mandiri dan berhasil dengan kerja kerasku sendiri," sahut Marcell yang lagi-lagi jujur.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Budi tersenyum sambil mengunyah buah apel. Entah mengapa semakin lama mengobrol dengan Marcell, Budi semakin merasa nyaman.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Tika Rostika
betul tuh up lagi thor ,,seru
Mamath Ziad Malik
yaiyalah susan kalau suami ingrid itu pemegang saham terbesar
Zea Rahmat
duhhhha makin berani aja deh si chika deketin marsellk
Yuliarti
Marcell oh Marcell..... Doble up donk... alamat ga bisa tidur.... kepikiran Marcell
Erna
ampun bang jago,,jngan di gantung jd pinisirin,,,suka sekali othor gantung dah kyk jemuran lom kering..🙉🙉🙉
Rahma aliief
ni....mulai dech bikin penasaran....😢
Hany
wah bakal akan banyak tawaran buat marchel untuk menjadikan dia menantu dari para pemegang saham untuk Putri Putri mereka,duh grid makin banyak para calon pelakor yg akan mengganggu rumah tangga mu dan marchel
Ddek Aish
marcell jadi incaran putri para pemegang saham
Sukma Indrya Hulubei
Ya ampun thor gemes kalo ceritanya gantung....gak sabar nunggu besok.
Apalagi ada ulat bulu yg akan ketemu Marcell...aah seru nich...
Jadi semua tau kalo Inggrid istri pemegang saham terbesar
Kholis Majid
skalian perkenalkan igrid sbgai istrinya marcell biar para kaum hawa tau dan si calon plakor cika tuh biar tak ngejar² terus
Hany
ayo ngrid,buat marchel candu padamu,jangan kasih longgar buat pelakor masuk
KOHAPU
lanjut...
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
menyala marcel kuu.... 😁😁😁😁
Alisasya Lisa
lanjut penasarann😁
KOHAPU
ekhem ... ekhem...aku batuk
KOHAPU
ada cerita yang mirip saat aku SMU, dua pria yang tabrakan, lalu pelukan 😅
eenok
bner susan eadah kacau parah2 ada chika juga smg aja marcel gandneg istriny
KOHAPU
semangat udh mulai luluh /CoolGuy/
KOHAPU
semangat udh mulai luluh /CoolGuy/
far@way💜💕🌱🏠🇵🇸🤲☝️
argh 😫😫.. penasaran...lagi sedang deg deg dag dig dug... kak Nana...to be continued... 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!