lifang seorang pemuda yang di buang oleh keluarganya , hidupnya dari kecil hingga dewasa tidak mengenal rasa cinta maupun kasih sayang, saat dia merasa tidak ada gunanya hidup di dunia, di saat di mencari tempat untuk mengakhiri hidupnya, di saat dia berjalan di sebuah tanjakan yang memiliki sisi kiri jurang dengan yang tinggi dan terjal dengan penuh bebatuan di dasar jurang, dia melihat seorang gadis ,saat sang gadis ingin melompat, entah mengapa lifang sontak berlari menarik gadis tersebut, namun sangat disayangkan dirinya yang berhasil menyelamatkan gadis tersebut,namun membuatnya harus terjatuh dari tebing tersebut,lifang sontak menutup matanya dan bergumam "apa ini akhir dari hidupku, kehidupan kejam yang slalu aku rasakan sungguh di sayangkan diriku yang lemas" dia pun tersenyum saat menerima kematiannya ,namun saat dia membuka mata lifang melihat dunia yang berbeda dari dunianya...
bisakah linfan mengubah kehidupan nya yang lemah dimasalalu , nyuk di simak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon menatap bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghancurkan anggota Fa Mingze
Lifang langsung melompat ke tengah lapangan pertarungan.
"Fa Mingze, suruh semua anak buahmu maju, aku akan ladenin mereka" ucap Lifang sambil mengarahkan sapu yang di pegang nya kepada anak buah Fa Mingze.
Tak butuh waktu lama delapan anggota Fa Mingze langsung melompat mengepung Lifang, dari segala arah.
Dua dari delapan anak buah Fa Mingze maju dari kanan dan kiri.
"set....set .." tebasan pedang kedua anak buah Fa Mingze menerjang dari kiri dan Kanan.
Lifang tidak bergerak se inci pun dari tempat nya berdiri, tidak bergeming dari pedang yang sedang mengarah kepadanya.
Lifang dengan santainya, melapisi sapu yang di pegang nya menggunakan douqi nya, langsung menahan ujung pedang dengan ujung sapu yang di pegangnya, sedangkan pedang yang lain yang sedang mengarah kepadanya di tahan menggunakan tangan satunya hanya memakai dua jari.
Kini dua pedang bersamaan di tahan oleh Lifang menggunakan sapu dan ke dua jarinya.
Jarinya yang sedang menahan pedang satunya, langsung Lifang menambah kan sedikit api hitam surgawi, al hasil pedang tersebut langsung hancur.
Begitupun dengan pedang satunya yang di tahan menggunakan ujung sapu, langsung hancur.
Kini ke dua lawan Lifang pedangnya hancur berantakan, keduanya langsung melompat ke belakang, namun respon Lifang sangatlah cepat., seketika dia menghilang dan muncul di belakangnya, langsung mematahkan kaki lawannya.
Setelah satu tumbang, dia langsung menghilang lagi dan muncul lagi di samping lawannya, langsung mematahkan tangan dan kakinya.
"Bruckk..."lawan tersebut akhirnya jatuh tersungkur dengan tangan dan kaki yang patah.
Kini hanya tersisa enam anggota Fa Mingze yang berada di lapangan pertarungan, namun sayangnya dari enam anggota tersebut tiga di antaranya langsung lari ketakutan.
Dan hanya menyisakan tiga anggota yang masih berdiri di depan Lifang.
"Dasar sampah, kalian berani lari, lihat saja nanti"ucap Fa Mingze yang marah melihat tiga anggota nya kabur.
"apa kalian tidak lari mengikuti teman kalian"ucap Lifang dengan sombong.
"cuihhh..., jangan samakan kami dengan para sampah yang kabur"ucap ketiga anggota Fa Mingze sambim membuang ludah.
"Maju lah bersamaan"ucap Lifang dengan santai.
"Teknik tarian pedang"kini Lifang mulai menggunakan teknik tarian pedang.
Kondisi Lifang langsung berubah 180°, dia seperti seorang pemabuk yang menari sambil memegang sapu.
Tiga anggota Fa Mingze langsung bersamaan menyerang Lifang.
"Sat....set....sat..." tebasan pedang bertubi-tubi melesat ke arah Lifang, anehnya tak ada satupun yang berhasil mengenai nya, setiap kali mereka melesatkan tebasan, Lifang slalu bergerak cepat tanpa bisa di prediksi arah pergerakan nya.
"Bukkk....Bukkk.., Bakk.." pukulan dari sapu yang di pegang Lifang mendarat bertubi-tubi ke tiga lawan, di hajar habis-habisan oleh Lifang hanya dengan menggunakan sapu.
Wajah ketiga lawannya sampai bengkak menyerupai wajah babi.., bahkan gigi mereka sampai rontok semua.
Tak kuasa menahan pukul Lifang yang bertubi-tubi mendarat di wajah, dada, di seluruh tubuh, hingga membuat ketiga lawan seketika pingsan.
Fa Mingze melihat seluruh anak buahnya pingsan dia semakin marah, namun tidak berani bergerak, saat dia melihat Ci Dongcu, Fa Mingze berencana melampiaskan amarahnya kepada Ci Dongcu dia langsung menarik pedang nya berencana menikam Ci Dongcu.
"Tidak..........."Teriakkan histeris dari Lu Feifei, yang melihat Fa Mingze mau menikam Ci Dongcu.
Lifang yang melihat tindakan ekstrim dari Fa Mingze langsung menggunakan teknik langkah hantu sambil mengeluarkan pedang panjang nya yang berbentuk sabit dari dalam cincin spasial nya.
Seketika muncul di belakang Fa Mingze dengan pedang sabit yang sudah melingkar di leher Fa Mingze.
"Coba saja kalau kamu berani, saya pastikan leher kamu akan benar-benar terpisah dari tubuhmu"ucap Lifang kepada Fa Mingze yang sedikit lagi pedang nya mengenai Ci Dongcu.
Butiran keringat langsung membasahi wajah Fa Mingze, merasa kematian sudah berada di depan matanya.
Kakinya sampai gemetar, pedang sabit Lifang sudah melingkari lehernya, takut akan kematian, dia pun langsung memasukkan kembali pedang nya.
Lu Feifei langsung mengangkat Ci Dongcu.
Lifang yang melihat Fa Mingze sudah memasukkan pedang nya, dia pun langsung menatap tajam wajah Fa Mingze.
"Cuih...., tadi kamu meludahi sahabat aku kan sekarang aku kembalikan padamu"Lifang meludahi wajah Fa Mingze, seperti yang di lakukan Fa Mingze pada sahabat nya.
Lifang pun langsung menekan tubuh Fa Mingze hingga berlutut.
"Aku tidak membunuh mu sekarang, namun tunggu lah di seleksi pemilihan nanti, saya akan mencabut kepalamu" ucap Lifang kepada Fa Mingze, dia pun langsung meraih tangan Fa Mingze dan langsung memotong satu jari Fa Mingze.
"Itu sebagai bayaran, karna kamu berani menyentuh orang-orang di dekatku"ucap Lifang.
"Arkkkkkkkk" Fa Mingze berteriak kesakitan, akibat satu jarinya di potong oleh Lifang, seakan dia tidak takut dengan clan Fa.
"Ayo pergi..." ucap Lifang kepada kedua sahabatnya.
Kini mereka bertiga pergi meninggalkan anggota Fa Mingze, sedangkan Du Cimeng sendiri sudah pingsan melihat betapa mengerikan nya Lifang dalam menyiksa seseorang.
Fa Mingze sendiri masih menahan kesakitan di tengah lapangan, sambil dia menatap tajam ke arah Lifang yang telah pergi.
"Tunggu saja pembalasan ku, akan aku potong-potong tubuhmu di seleksi nanti"ucap Fa Mingze sambil mengepalkan tangan nya.
"Lu Feifei..., cepat bawa Ci Dongcu ke ruang pengobatan" ucap Lifang kepada Lu Feifei.
Lu Feifei langsung bergegas membawa Ci Dongcu ke balai pengobatan.