Semua tidak akan indah lagi pada waktunya, hati seorang Stefanus Karim telah hancur berkeping-keping oleh penghianat istri dan sahabatnya.
"Tega sekali mereka berbuat begini padaku...!! tidak kusangka selama ini mereka bermain asik di belakangku..!!"
Chartiana istri Stefan telah berselingkuh dengan kakak tirinya sendiri. Entah setan apa yang telah merasuki jiwa Jeremy hingga tega menusuk temannya dari belakang.
"Akan ku balas penghianatan kalian dengan cara yang manis...!! sampai kalian merasa kematian lebih baik daripada kehidupan..." ucapnya dengan sorot mata ingin membunuh
Yuks..~ ikuti kisah cinta segitiga yang sungguh membagongkan 💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Apakah ini Mimpi ? (21+)
"Kalau ini cuma mimpi, kalau memang ini mimpi tolong jangan bangunkan aku" pikir Stefan yang hatinya sedang dilanda dilema, hanya dalam mimpi dirinya bisa melakukan apa saja yang ia inginkan bukan..., tidak ada peraturan apapun, ataupun kekangan dari siapapun, bebas merasakan kenikmatan apa saja...., ya kenikmatan yang Jeremy suka lakukan dengan banyak wanita, menyalurkan hasratnya sebagainya seorang laki-laki, tapi apakah boleh...?? Apakah boleh menyalurkan hasratku pada adik sahabatku sendiri...?? tanyanya
"Nnngh...~ aah...kakak...~" Charty melenguh, mendekap erat kepala Stefan diatas dadanya
Dengan sangat agresif Stefan mengikuti nalurinya sebagai seorang laki-laki, ia mengulum serta memainkan benda kenyal itu secara bergantian, lidahnya terus bergerak secara sensual di atas puncaknya hingga mengeras, jemarinya pun ikut bermain bergerak secara agresif. Seluruh tubuh Charty dibuat gemetaran hebat hingga ke ujung kaki, sentuhan-sentuhan yang hangat dan basah membuat tubuhnya mengelijang dan menggeliat-geliat, namun Stefan tidak mau melepaskan ia terus saja menikmati, lama-lama sesuatu yang deras terus mengalir dibawah perut Charty, tidak di sangka sang kakak tiri sangat bernafsu padanya, namun Charty sendiri juga tidak mau mundur, rasa cintanya yang besar membuat pikiran menggila dan rela memberikan segalanya malam ini, toh memang ia yang mau hal ini terjadi.
"Charty kamu nikmat sekali..." seruan hati Stefan, nafsu birahinya terus meningkat drastis hingga ke ubun-ubun, tidak disangka Chartiana si gadis menyebalkan bisa membuat dirinya kehilangan kendali seperti ini, suara decapan terus memenuhi ruangan kamar Jeremy, kedua insan makin merasa kepanasan, Stefan pun mengubah posisinya, kini ia berada diatas tubuh Charty, dengan cepat ia membuka baju piyamanya hingga memperlihatkan dadanya yang bidang dengan otot-otot perut yang menggiurkan, keringatnya pun bercucuran jatuh membasahi seluruh otot-otot perutnya hingga kulitnya terlihat mengkilat saat terkena secercah cahaya dari jendela.
Charty yang terbaring lemas dengan nafas tersengal, melihat samar-samar tubuh sang kakak yang berada diatasnya, ia tidak berani memandang wajah kakak karena perasaan malu, dengan perasaan terlena dirinya terus memandangi otot-otot perut yang seperti roti sobek itu, tanpa ragu, ia pun menyentuhnya menyelusuri dengan perlahan.
Tentu saja sentuhan jemari Charty begitu menggetarkan hati Stefan, dengan tidak sabar ia mengangkat kedua kaki Charty dan menyibakkan nya hingga kain penutup segitiga yang tipis terpampang jelas di depan mata Stefan.
"Malam ini aku milikmu kak..." seru Charty lirih, dengan wajah tersipu malu, saat keduanya kakinya dibuka lebar
Walaupun kamar ini gelap, namun secercah cahaya bulan masih mampu membuat Mata Stefan terbelalak menatap jelas ke area sana, dirinya pun menelan kasar salivanya beberapa kali, seolah ada kehausan yang luar biasa jika dirinya tidak menyentuh bagian terlarang milik adik sahabatnya ini, tanpa ragu satu jemarinya mulai menekan kain basah itu, membuat Charty melenguh, tidak puas hanya menekan saja, Stefan memasukan jarinya kedalam, menyentuh bagian kecil yang paling sensitif, lalu bergerak mengusapnya.
"Hmmnn...ah...!!" Charty meng e ra ng keras, sentuhan itu sungguh membuatnya tidak nyaman, seolah akan ada sesuatu yang akan segera meledak dari dalam sana, suara erangan Charty yang tiada henti membuat Stefan makin bergairah dan malah semakin menekan dan bergerak leluasa di dalam kain segitiga itu, tidak bisa menahannya lagi semburan basah nan hangat pun keluar deras dari kain itu....
"Sssshhhh.....~" 💦💦💦
Basah sudah ranjang milik Jeremy, Stefan pun mengerejap mata melihat pemandangan erotis di depan mata, dirinya seolah tidak percaya telah tega berbuat begitu hingga Charty jadi seperti ini, tubuh ramping itu terbaring lemas, tidak bertenaga dibawahnya, untuk pertama kalinya juga Charty merasakan yang namanya mencapai pelepasan.
"Aah...~ ternyata begini rasanya, lelah sekali..." batin Charty, lalu menutup kedua matanya, karena mengantuk
"Hentikan...!! kendalikan dirimu...!! apa kau sudah gila..!! berbuat begini pada adik sahabatmu sendiri...!!" teriakkan hati Stefan, ia terus menggelengkan kepalanya, mencoba mengendalikan dirinya agar tidak berbuat lebih jauh lagi, segera ia menjauh dari tubuh Charty, kepalanya jadi berdenyut pusing karena terus meredam hasrat yang salah dalam dirinya.
Namun...
"Kakak...jangan pergi..., ijinkan aku tidur sambil memelukmu...~" lirih Charty dengan nada manja, sambil masih memejamkan kedua matanya, jemarinya terus menahan lengan Stefan yang hendak turun, dan menarik Stefan agak bergabung didalam selimut
Sontak perasaan senang dan bahagia menyelimuti hati Stefan, entah mengapa ia sendiri tidak mengerti kenapa dirinya begitu bahagia saat Charty mengajaknya tidur bareng, tanpa berkata apapun atau mengeluarkan suara, akhirnya Stefan setuju, ia merebahkan kepala Charty diatas lengannya, lalu mendekapnya, sambil menciumi kening Charty dengan lembut.
Chartiana yang sedang berada dalam pelukan Stefan, begitu merasa nyaman, ia membenamkan kepalanya diantara cekungan leher Stefan, menghirup aroma tubuh itu dengan rakus hingga akhirnya ia tertidur lelap bersama pria yang ia kira adalah kakak tirinya.
....
"Crip....crip...crip....crip...." suara burung saat matahari baru saja mengintip keatas, langit masih agak gelap, namun suasana itu cukup membuat Charty terbangun dari tidur lelapnya, dengan mata yang masih terpejam, jemari Charty meraba-raba dada bidang milik Stefan, senyuman bahagia pun langsung tersungging di wajah Charty, perlahan ia mencoba membuka kedua kelopak matanya, ingin melihat wajah tampan sang kakak di pagi-pagi buta.
"Oow..astaga hidung mancung itu..." ucapnya dalam hati, masih samar-samar melihat pria yang tidur di sebelahnya
"Bulu mata kakak panjang sekali..., oww... bibirnya tebal dan seksi..." gumamnya tanpa sadar sambil tertawa cekikikan
Mendengar itu Stefan pun terbangun dari tidur lalu mendapatkan Charty yang masih berbaring di sebelahnya sambil tersenyum manis menatap dirinya, hati Stefan langsung melompat kegirangan, "Ah...apakah pagi ini kita sudah jadi sepasang kekasih" batin Stefan, walaupun belum berbuat jauh namun ia tetap mau bertanggung jawab.
"Mor...morning... Charty..." seru Stefan dengan suara lembut, wajahnya pun tampak malu-malu menatap adik sahabatnya itu
Mata Charty langsung membulat saat mendengar suara itu..., "Loh bukan kak Jimmy...!!" batinnya
"Apa ini mimpi...??" tanyanya dalam hati, lalu mengingat kembali kejadian semalam dalam benaknya secara detail
"KYAAAAA....!!!" teriak Charty sangat amat histeris, lalu dengan bar bar-nya Charty tega menendang Stefan hingga jatuh kebawah
Stefan yang kaget langsung terjatuh dari atas ranjang Jeremy, "Aww...aduh...!!"
"Aaaggh....!! tega sekali kak Stefan padaku...!! hiks...hiks...hiks...hiks....!!" Charty menangis meraung-raung, sambil menyilangkan kedua lengan diatas dada
"Hei...kamu te...tenang...dulu..." seru Stefan gelagapan, ia sendiri bingung kenapa Charty malah menendang dirinya dan menangis histeris seolah-olah dia ini korban pelecehan, padahal semalam kan Charty yang tiba-tiba datang dan menggodanya, ngajak tidur bareng pula...!!
"Astaga...jadi semalam dengan ceroboh aku sudah memberikan tubuhku dan jiwaku pada kak Stefan...!! Iiiihhhh....!!!" teriakkan batin Chartiana, tidak bisa menahan kesedihan dihatinya lagi, dirinya jadi merasa sangat jijik pada tubuhnya sendiri
"Aku benci kakak...!! tega sekali semalam kakak berbuat begini begitu pada tubuhku...!!" teriak Charty masih mengisak, segera ia turun dari ranjang lalu berlari keluar dari kamar Jeremy
"Hei...tung....gu...." gumam Stefan yang masih duduk dilantai dengan wajah yang sangat-sangat bingung hingga menganga
"Apa maksudnya sih...!! kok jadi gini...!!" pekik Stefan, kedua jemari menarik keras rambutnya hingga berguling-guling di lantai, hatinya sangat kesal seolah merasa dipermainkan dan di jebak oleh adik sahabatnya yang menyebalkan
Bersambung~
...****************...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa memberikan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
Novel ini menceritakan kisah cinta anak-anak yang lahir di dua novel sebelumnya, sembari menunggu update novel ini, silahkan membaca kisah cinta orangtua mereka, pastinya cerita romantis, lucu, bikin tegang, plus sedih menguras air mata...🥹🥹🥹
