NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Tantangan Larry Hudson

Amber menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Terkejut, sudah pasti. Baru kali ini dia melihat langsung seorang pria bertubuh kecil. Untuk menghormatinya, Amber berjongkok agar lebih sopan.

"Hai! Senang bertemu denganmu," ucap Amber sambil menyalaminya.

"Wah, kau ini sungguh gadis yang sempurna. Sudah cantik, sopan pula. Aku Tommy," balas pria itu.

Amber tersenyum sambil melepas tangannya.

"Sekali lihat saja aku sudah tahu, pasti gadis cantik ini karyawan baru," ucap seorang pria dari belakang Amber.

Amber langsung menoleh. Kedua matanya membulat tak percaya. Lagi-lagi dia dibuat terkejut dengan penampilan teman-teman barunya di kantor.

"Kalian curang!" seru pria itu sambil mendorong mengarahkan kursi roda elektrik ke arahnya.

"Curang bagaimana? Kami saja tidak tahu akan ada teman baru di divisi kita," balas Sofie.

Penampilan wanita muda dengan rambut berwarna itu terlihat sedikit tomboy. Bukan berarti dia seperti wanita tomboy kebanyakan. Hanya saja gayanya berpakaian sangat kasual. Tidak menunjukkan lekuk tubuh. Celana jeans dipadukan kaos hijau muda dan kemeja kotak-kotak yang warnanya hampir senada dengan kaos membuat tampilannya sangat santai. Plus sepatu kets putih.

Pria yang bernama Tommy juga terlihat santai dalam berpakaian. Bebas tapi sopan. Sepertinya motto itu berlaku di perusahaan suaminya. Sejauh ini, Amber belum melihat seorang pun yang mengenakan seragam kantor.

Begitu pula dengan pria yang baru saja berkeluh kesah karena ditinggal berkenalan dengannya. Pakaian yang dikenakannya jauh lebih santai namun masih sopan dan enak di pandang. Amber berasumsi, mungkin karena bentuk kakinya yang kaku membuat pria itu lebih nyaman mengenakan celana pendek di bawah lutut. Dia mengenakan kaos berkerah agar tampak lebih sopan.

"Beginilah keadaan ruangan ini. Hal kecil saja bisa panjang urusannya," jelas Tommy sambil terkekeh.

"Hai, aku Karel," ucap pria yang menggunakan kursi roda itu.

"Aku, Amber."

"Jangan-jangan gosip itu benar!" seru Karel sambil menatap Amber.

Rasa tidak nyaman langsung mendera Amber. Bukannya tidak ada yang tahu tentang pernikahan atasan mereka tapi mengapa gosipnya sudah beredar. Ingin bertanya takut dikira kepo. Tidak bertanya tapi dia penasaran tentang gosip itu.

"Itu bukan gosip lagi tapi benar adanya," ucap seorang pria yang baru saja masuk ke ruangan.

"Telingamu tajam juga," ledek Sofie.

"Aku sudah berdiri di muka pintu lima menit yang lalu. Kalian saja yang tidak sadar," balas pria itu.

Amber semakin salah tingkah mendengar penuturan pria itu. Saat Amber berbalik menatap ke sumber suara, pria itu terdiam menatapnya.

"Jadi, berita itu benar dan bukan gosip?" Tommy berusaha mendapat jawaban yang pasti.

"Woi, Randy! Malah bengong," ketus Sofie.

"Eh! Iya, seratus persen akurat," jawab pria itu.

Perasaan Amber semakin tak menentu. Apa yang harus dia lakukan saat ini? Berterus terang akan pernikahannya dan meminta maaf atas nama Caesar karena tidak mengundang mereka.

"Jangan-jangan Amber yang menggantikannya," ucap Karel.

"Apa?" tanya Amber seketika.

"Ya, kami rasa berita pemecatan Ruby bukan isapan jempol belaka dan ku menggantikan posisinya," jelas Sofie.

"Sudah sepantasnya wanita itu dipecat. Dia tidak tahu balas budi. Sudah dibantu malah korupsi," cecar Randy.

Ah, syukurlah! Ku kira mereka tahu akan pernikahan kami. Ternyata, gosip tentang posisi wanita yang ku gantikan. Monolog Amber dalam hati.

"Oh ya, kenalin gue, Randy."

"Elleh, gaya banget! Ngomong pakek gue-gue. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar," oceh Karel.

"Iya bapak bukan guru," balas Randy.

Kelakuan teman-teman barunya sangat asyik. Amber pikir dia akan bertemu dengan orang-orang yang kaku. Sepengetahuannya, kebanyakan orang yang bekerja di balik komputer kantor pasti kaku, susah untuk diajak bicara. Nyatanya, malah sebaliknya.

Mungkin aku akan betah bekerja di sini. Ucap Amber dalam hati.

Setengah hari pertama Amber bekerja cukup disibukkan dengan administrasi. Dalam ruangannya ini terdapat dua divisi HRD. HRD Compensation and Benefit dan HRD Recruiter. Sofie dan Randy berada di HRD Recruiter dan Amber beserta Tommy dan Karel berada di HRD Compensation and Benefit. Tugasnya berhubungan dengan penghitungan gaji karyawan, asuransi, semua yang berhubungan dengan uang.

Dikarenakan dia masuk di tanggal penghitungan gaji karyawan, jadilah Amber cukup sibuk hingga melewatkan makan siang. Beruntung teman-teman barunya sudah hafal dengan pekerjaan mereka. Sofie, membawakan makan siang dari kantin kantor untuk mereka berlima.

Di ruangan lain di gedung yang sama, Caesar sedang menatap ke arah layar televisi yang menampilkan ruang HRD. Pria itu menatap jam di pergelangan tangan kanannya.

"Jam segini baru makan siang," ucap Caesar.

"Permisi tuan."

"Ya," jawab Caesar santai tanpa mengalihkan mata dari layar televisi.

"Anda mendapat surat tantangan lagi dari Larry," ucap Robert sambil menyerahkan sepucuk kertas yang dilipat menjadi dua bagian.

Sekedar melirik saja, malas dia lakukan. Apalagi harus membuka surat itu. Tidak perlu dibuka juga dia sudah tahu mengenai isinya. Paling yang berbeda hanya tempatnya saja. Melihat tidak ada tanggapan dari bosnya. Robert pamit undur diri.

"Tunggu!"

"Iya, tuan."

"Mulai besok setiap pukul dua belas suruh bagian kantin mengantar makanan ke bagian HRD."

Robert bingung mendengar perintah aneh dari atasannya. Tumben sekali atasannya itu sangat peduli pada jadwal makan siang karyawannya. Dia lalu menatap ke layar televisi. Di sana terlihat Amber dan beberapa karyawan lainnya sedang sibuk bekerja sambil makan. Robert menatap ke jam tangan miliknya.

Hmm, hampir pukul dua. Pantas saja si bos menyuruh mengantar makanan ke HRD mulai besok. Ternyata, nyonya muda baru sempat makan. Hehehe, kena kau, Caesar! Kau mulai jatuh cinta. Robert senyum-senyum sendiri dengan pemikirannya.

"Mengapa kau tersenyum?"

"Ah, tidak ada tuan," elak Robert.

Meski mereka sahabat, Robert selalu berlaku sebagai bawahan saat berada di kantor maupun pertemuan lainnya di luar sana. Sungguh pria yang profesional.

Caesar mengibas tangannya tanda menyuruh Robert meninggalkan ruangannya. Pria itu langsung meninggalkan ruangan dan melanjutkan tugasnya.

Sepeninggal Robert, Caesar mengambil kertas itu dan membuka lipatannya. Dia bukannya penasaran, hanya tidak ada kerjaan lain saja. Pria itu memang tidak pernah datang ke kantor. Dalam setahun, dia mengunjungi kantor dua sampai tiga kali saja. Itu juga sudah kunjungan yang paling banyak. Hari ini dia mendaratkan kakinya ke gedung itu karena ada Amber tapi dia tidak mau mengakuinya.

Hi, kulkas dua pintu

Aku tidak akan pernah berhenti melayangkan surat tantangan padamu. Meski terkesan seperti anak-anak, apalagi yang bisa aku lakukan selain mengirimi surat kaleng seperti ini.

Ayolah, kau bukan banci kan!

Kali ini tentukan di ring tinju.

Perjanjiannya seperti biasa. Jika aku menang, kau harus memberitahu keberadaan kekasih hatiku. Jika aku kalah, tentu saja aku akan terus menantang mu sampai aku menang.

Kau tentukan sendiri tempat dan waktunya.

Larry.

"Aku ini manusia. Sejak kapan menjadi kulkas dua pintu?" kesal Caesar usai membaca surat tantangan Larry.

Dari banyaknya kata-kata yang tertuang di sana, hanya dua kata itu yang membuat Caesar tidak terima.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!