Molaa melihat tatapan sendu sang kakek, ia tahu bahwa kakeknya sangat menyayanginya meskipun didikan keras dan latihan yang berat selalu diberikan kepadanya,namun molaa tahu bahwa kakeknya melakukan ini semua demi masa depan nya,mola sadar jika kakeknya takkan selalu berada disamping nya ia harus bisa menjadi wanita kuat seperti yang diinginkan oleh kakeknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siska veronikaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Semua motor menarik pedal gasnya melaju cepat saling salip menyalip untuk menjadi pemenangnya.
diurutan paling depan terdapat Mola dan Baskara saling berdempetan sama - sama mempertahankan posisi pertama
Dibelakangnya ada Alex yang ingin mengejar namun tak bisa
“Shiittt, kenapa sulit sekali untuk mengejarnya” umpat Alex karena tak bisa menyamakan posisinya dengan Baskara
Sorak semangat dari masing - masing pendukung menggema di tribun arena dan tentunya nama Baskara lah yang paking banyak disoraki untuk diberikan semangat dari penggemarnya
“Itu pendatang baru tadi kan ?” tanya Erlangga
“iya itu orang baru yang tadi,parah sih! skok ya hebat banget seimbang dengan kecepatannya Baskara “ jawab Al tak berkedip melihat mereka berdua
“Masak Baskara kalah si!” ucap Ferdian takut jika Baskara kalah
“Gamungkin” ujar Al sambil menggelengkan kepalanya
Di lain sisi, Erlangga mengawasi sekeliling arena dan matanya tak sengaja melihat gerak - gerik dua orang yang sangat mencurigakan. Erlangga melihat orang itu akan menyebar paku dan satunya memegang balok kayu, sebelum itu terjadi Erlangga menghampiri mereka berdua
“ngapain lo berdua!” dingin Erlangga
Dua orang tersebut terlonjak kaget melihat kedatangan Erlangga yang tiba - tiba.
“gimana ini kita ketahuan” ucap takut salah satu dari mereka berdua
“udah ayo kita lawan aja mumpung dia sendiri” ujar temannya langsung kamu menghajar Erlangga dan dengan mudah Erlangga menghindar lalu balik menghajar mereka berdua hingga tak berdaya
“bod*h!” desis Erlangga meninggalkan mereka berdua
Balik lagi pada arena
Mola dan Baskara masih mempertahankan posisi mereka berdua diurutan pertama
Mereka berdua saling menunjukkan kailnya masing - masing hingga ditikungan tajam sebelum garis finish Mola mempercepat laju motornya padahal itu sangat berbahaya sekali bahkan semua penonton sampai melongo melihatnya
Baskara sempat kehilangan fokusnya karena melihatnya namun ia langsung mengejar Mola hingga pada garis finish terlihat Mola yang menjadi pemenangnya sekalipun perbedaan yang sangat tiroid dengan Baskara .
Al dan Ferdian sampai tak bisa mengedipkan matanya melihatnya dengan mulut yang sama - sama terbuka
“Tutup mulut lo berdua. bisa - bisa kemasukan laler tuh mulu” celetuk Erlangga yang baru saja bergabung dengan mereka
“ini seriusan Baskara Kalah?” tanya Al yang tak bisa percaya dengan apa yang telah dia lihat
“Gak, gak, gak mungkin Baskara kalahkan? coba tabok muka gue” ucap Ferdian menggeleng - gelengkan kepalanya tak percaya
Plak
“Shittt” umpat Ferdian yang baru saja ditampar oleh Erlangga
Plak
“Bangke!” Kenapa lo nabok gue” ucap Al
yang baru saja di tampar balik oleh Erlangga
“lo duluan bangs*t” jawab Ferdian tak terima padahal dia sendiri yang minta ditabok hihi\~
“eh egee, lo sendiri yang minta ditabok biar lu percaya kalo Baskara kalah” ucap Erlangga kesal
“Aaa iya kah?” tanya Ferdian dengan polosnya
“lo-“ ucap Al terpotong Erlangga
“udah ayo kita samperin Baskara” ucap Erlangga melihat Marven berjalan menuju Baskara
Baskara menatap tak percaya pada seseorang yang baru saja mengalahkannya
‘gue kalah?’ batin Baskara menanyakan pada dirinya sendiri
“Wiidiih, makin mantap aja skill lo Queen” ucap Lewis yang baru saja menghampiri Mola dan hanya dijawab deheman oleh Mola
‘Queen?’ batin Baskara mendengar Lewis memanggil dia Queen
“gue cabut” singkat Mola menyalakan motornya lalu meninggalkan arena
“eh hadiah lo gimana?” teriak Lewis dsn hanya dibalas acungan jempol oleh Mola
“hm gue lagi kan yang harus nganterin markasnya” keluh Lewis karna kebiasaan Mola yang selalu meninggalkan arena sebelum hadiahnya diberikan
“Bas” sapa Marven menepuk pundak Baskara
“gue beneran gabisa percaya kalo lo kalah Bas” ucap Al masih tak percaya
“tapi teknik skill yang tadi dia pake bahaya banget,
salah sedikit langsung habis” ujar Ferdian
“Lewis kenal dia ya ? kok gue tadi liat dia bicara sama tuh orang “ tanya Al
“Kayanya sih iya, dari gerak - geriknya nyapa tuh orang kaya udah kenal lama banget “ jawab Ferdian
“Why?” tanya Lewis kebingungan karena ia merasa tak ada urusan dengan mereka
“lo kenal dia?” tanya singkat Marven
“ha,maksudnya?” tanya Lewis kebingungan
“Lo kenal sama orang yang tadi berhasil ngalah Baskara?” ucap Erlangga menjelaskan maksud Marven
“ooouuhh, si Queen” jawab Lewis
“Queen?” tanya mereka serempak kaget
“iyaa Queen,kenapa?” ucap Lewis kebingungan
“cewek?” tanya mereka kembali dak dibalas anggukan oleh Lewis
“ternyata beneran cewek” lirih Al
“cabut” perintah Baskara lalu meninggalkan arena dan diikuti oleh yang lainnya
Lewis hanya kebingungan melihat respon mereka lalu dia mengedikkan bahunya acuh dan kembali ketempatnya
****
Disebuah gedung kosong terdengar teriakan kesakitan seorang laki - laki yang sedang bertahan hidup dan m*ti
“aarrrkkhh”
“a aampuuunnn”
“to tolonggg shh”
Jleb
Jleb
Jleb
suara tus*kan demi tus*kan pada tubuhnya membuat siapapun ngeri mendengarnya
“lo ngambil mangsa gue” ucap dingin Mola yang baru saja datang dan menatap tajam seseorang yang sedang mengeksekusi mangsanya
Orang itu langsung membalikkan badannya dan melihat siapa yang telah berani mengganggunya
Deg
‘Mola’
‘Bas’
Batin mereka berdua sama - sama terkejut setelah tatapan mereka saling bertemu
“dia mangsa gue” ucap Baskara tak kalah dingin
Mola mengangkat sebelah alisnya tanda meminta penjelasan
...FLASHBACK ON ...
Selepas dari markas, Baskara memilih pulang ke apartemennya dan melajukan motornya melewati jalan sepi yang sangat jarang dilewati oleh orang - orang, apalagi sekarang sudah dini hari saat melewati gedung kosong Baskara mendengar teriakan minta tolong seorang gadis hingga dia menghentikan motornya lalu berjalan santai menuju gedung kosong tersebut
“toloooong” teriak seorang gadis yang sedang menangis meminta pertolongan
“gausaa berisik,ga bakal ada orang yang akan nolong lo, Lo tinggal diam aja nikmatin permainan gue”
“lo brengs*k Faldo!!! makin Revanya pada Faldo yang mulai mendekatinya
“gue bakal buat lo m*ndes*ah keny*man*n dibaw*h gue baby” ucap Faldo dengan senyum mes*mnya. Revanya hanya bisa pasrah dan berdoa jika ada seseorang yang bisa menolongnya
Tap
Tap
Tap
Suara dekap langkah kaki terdengar ditelinga Faldo dan Revanya membuat Faldo menghentikan aktivitasnya dan menoleh,melihat siapa yang telah berani mengganggu kesenangannya
‘Deg’
Faldo membulatkan matanya takut melihat Baskara berada dihadapinya. Revanya tak kalah terkejut melihat kedatangan Baskara namun detik selanjutnya dia tersadar bahasa dia bisa selamat daro Faldo
“Bas-Baskara to-tolongin gue” ucap Revanya terbata-bata sambil menundukkan kepalanya takut melihat tatapan tajam Baskara
“Pergi” suruh Baskara pada Revanya dan Revanya cepat berlari keluar menyelamatkan dirinya
Syuut
Lemparan pisau Baskara mengenai betis kaki Faldo yang ingin melarikan diri
“aarrrkhh” teriak Faldo kesakitan
“yang nyuruh lo pergi siapa” dingin Baskara
Gleek
“a-ampunn Bas, to tolong le-pasin gue” mohon Faldo ketakutan pada Baskara
“tak ada kata ampun dikampus gue” seringai Baskara mulai mengeksekusi Faldo
...FLASHBACK OFF...
“biarin gue yang ngelanjutin!” ucap Mola mulai melangkah mendekati Faldo
Melihat itu Faldo hanya bisa pasrah karena dia sudah tak bisa melakukan perlawanan lagi bahkan hanya sekedar duduk saja dia tak bisa dan Baskara hanya diam saja tak menjawab. Baskara ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Mola pada Faldo
“Haii,sudah siap bertemu dengan sang pencipta?” ucap Mola dengan seringai khasnya membuat Faldo membulatkan matanya tak mampu menahan rasa keterkejutannya, Faldo tentu mengenal siapa orang didepannya sekalipun Mola tak tinggal di Indonesia namun ciri khas sang Queen Black Mafia sangat dikenal oleh siapapun
‘ternyata dia Queen Black Mafia?’ batin Baskara tak kalah terkejut mendengarnya namun Baskara bisa menyembunyikan rasa terkejutnya dengan wajah datarnya
“kenapa? kaget yaa” ucap Mola tersenyum miring
“to tolong langsung bunuh bu bu nuh saya saja Queen” ucap Faldo dengan tubuh yang bergetar takut. Dia lebih baik mat* saja dari pada harus berhadapan dengan Mola sang Queen Black yang rumornya tak bisa diragukan lagi
lanjut.......
tapi kesian mola smg selamat
😔😔😔
dan pantas dapatkan hukuman yang setimpal yaitu mati 🙄
aduh bikin gemes aja nih Thor ceritanya
Semangat lanjutkan up nya thorrr😁😁
semangat thor