Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Mobil melesat begitu kencang membuat seorang gadis yang kini sedang di duduk di samping kemudi itu pun akhirnya mengeluarkan suara nya.
"Elo nggak bisa bawa mobil ya?Enggak tau".sindirnya dan membuat laki-laki yang mengemudikan mobil itupun langsung melihat nya sekilas.
" Mata elo itu bisa ngeliat nggak sih?Emang nya gue lagi ngapain, tidur".jawabnya dengan nada kesal.
Gadis itu pun melotot kan kedua matanya di balik kacamata nya dan membuat laki-laki itu pun tertawa pelan.
"Oh elo bisa ngeliat gue kira nggak?Masa iya mata elo udah ada empat masih rabun aja".ucapnya sambil tersenyum penuh kemenangan karena sudah membungkam mulut gadis di samping nya.Tapi itu hanya sebentar karena gadis di sampingnya kini sudah mulai mengoceh lagi.
"Lebih baik kita ganti posisi gue yang bawa mobilnya".
" Emangnya elo bisa?
"Elo ngeremehin gue?
" Nggak sih cuma gue engga mau nanti mobil gue rusak kalau elo yang bawa".
"Kalau rusak gue ganti biaya kerusakannya".jawabnya santai.
"Punya duit lo?Elo kan tau mobil gue bukan mobil murah".katanya pamer.
" Udah tau".
"Kalau udah tau lebih baik elo diam aja, duduk manis nggak usah banyak protes. Lebih baik sekarang elo kasih tau alamat rumah elo, sebelum laki-laki berpakaian hitam itu mengejar kita".
"Laki-laki berpakaian hitam?tanya Nabila langsung melihat kearah laki-laki di samping nya.
" Iya, memangnya elo nggak tau?tanyanya dan gadis itupun hanya menggelengkan kepalanya karena tidak tau.
Laki-laki itu hanya bisa menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya pelan-pelan.
"Sebenarnya ada hubungan apa elo dengan orang berpakaian hitam itu,karena yang gue lihat mereka seperti nya sedang mengincar elo.Elo harus hati-hati".
Nabila hanya bisa terdiam sambil memikirkan semua perkataan laki-laki yang berada di samping nya.Sesaat dia pun teringat sesuatu
"Ah pasti foto dan bukti-bukti itu, apa mereka mengincar gue karena bukti yang gue punya.Gue harus menyimpan flashdisk itu di tempat yang aman.Tapi di mana tempat yang paling aman dan tidak terendus mereka? pikirnya dalam hati.
Hingga dia pun tersadar saat mendengar teriakan seseorang
"Eh, elo tidur ya?tanyanya saat melihat gadis itu hanya terdiam saja.
Nabila pun langsung melihat nya
" Eh, eh. Nama gue bukan eh.Gue punya nama tau".
Laki-laki itupun tertawa.
"Gue kira nama elo itu eh".
" Dasar stress ".jawab asal Nabila dan membuat laki-laki itupun tertawa.
" Oke, oke gue minta maaf.Nama gue Rengga. Nama elo?tanyanya kini mengendarai mobil dalam kecepatan sedang.
Nabila langsung melihat laki-laki yang berada di bagian kemudi.Sepertinya laki-laki itu bukan anak orang sembarangan terlihat sekali kalau dia berasal dari kalangan kelas atas.
"Elo lihatin gue terus, gue ganteng ya?
" Cihh".jawabnya sambil membuang muka.
Rengga pun tertawa, sungguh dirinya begitu senang karena gadis di samping nya itu benar-benar membuat nya begitu bahagia hingga dirinya tertawa terus.
"Siapa nama elo?
" Bukannya elo sudah tau nama gue,waktu perkenalkan diri tadi di depan kelas".
"Udah tau tapi gue maunya dengar langsung sekarang".katanya dan mau tak mau dia pun akhirnya berkata
" Nabila".jawabnya dan laki-laki itupun tersenyum.
"Nama yang cantik sama seperti orang nya".pujinya dan membuat gadis itupun langsung melihat ke arah nya.
" Elo ngeledek gua?
"Nggak.Bukannya perkataan gue ada benarnya juga ya,kalau elo itu sebenarnya cantik kan memang perempuan itu di takdir kan cantik kalau ganteng itu namanya laki-laki".
Nabila hanya terdiam padahal dalam hatinya kini sedang merasa sedikit senang mendengar nya tapi dirinya hanya kembali berwajah cuek.
Tiba-tiba terdengar suara ponsel berbunyi
Nabila langsung mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya.Dia melihat id pemanggil nya.
"Mba Diza".
Tanpa berlama-lama dia pun mengangkat nya
" Assalamualaikum Mba".
"Walaikumsalam, Bil.Kamu sudah pulang ke rumah?
"Lagi di jalan Mba".
" Langsung pulang ya Bil dan jangan keluar lagi, tunggu saja Mba di rumah jangan kemana-mana karena Mbok Sumi sudah memasak di rumah. "
Gadis itu merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Mba nya.
"Bil, Bila. Kamu masih di sana kan? Kamu masih mendengarkan Mba bicara?
" Iya Mba, Bila dengar ".
" Ya sudah Mba mau melanjutkan kerja lagi, kamu baik-baik di rumah. Ingat jangan keluar rumah tanpa izin dari Mba. Oke".
"Iya Mba".
" Assalamualaikum ".katanya sambil. menutup telpon nya.
" Waalaikumsalam ".jawabnya sambil mematikan ponsel nya.Sedari tadi gadis itu tidak menyadari kalau laki-laki itu terus saja memperhatikan nya.
" Sepertinya nih cewek anak orang kaya, ponselnya merk termahal."katanya dalam hati lalu mendengar gadis itu berkata
"Belok kiri".
Rengga pun langsung menurutinya dan kini mobilnya memasuki kawasan perumahan kawasan elit.
Sampai di pintu gerbang masuk perumahan seorang keamanan memberhentikan mobilnya.
Nabila pun membuka kaca mobil dan melihat kearah penjaga keamanan.
"Eh neng Nabila toh, saya kira siapa".katanya ramah.
" Iya Pak Mamad, bisa buka gerbangnya?
"Bisa Neng, sebentar saya bukain".katanya sambil berjalan menuju ke ruangan untuk membuka pintu gerbang perumahan.
Tak lama pun pintu itu terbuka.Dan mobil pun masuk kedalam perumahan setelah gadis itu memberikan uang tip untuk petugas keamanan tadi.
" Perumahan elo ketat banget sih, kaya tempat tinggal para pejabat saja".celetuknya.
"Entahlah gue juga tidak tau karena gue baru pindah satu bulan di sini.Lagi pula Ini rumah dinas yang di berikan oleh perusahaan untuk Mba gue".
"Hebat ya Mba elo. Pasti jabatannya sangat penting di tempatnya bekerja hingga mendapatkan tempat tinggal di kawasan elit".
" Mungkin saja.Jujur gue juga tidak pernah bertanya-tanya tentang jabatan Mba gue".
Rengga pun terdiam hingga gadis itu kembali berkata
"Berhenti di sana".tunjuknya kepada salah satu rumah yang bercat putih.
Laki-laki itu pun menurut.Dan tak lama mobil itu pun berhenti di sebuah rumah mewah.
" Besar juga rumah elo".ucapnya.
"Bukan rumah gue tapi rumah dinas Mba gue.".
" Iya. iya rumah dinas".ucapnya akhirnya mengalah.
Nabila pun membuka pintu mobil dan dia pun keluar dari dalam mobil.
"Makasih sudah anterin gue".ucapnya sambil melihat kearah laki-laki yang masih duduk di bagian kemudi.
"Iya tapi itu semua tidak gratis".jawabnya dan membuat gadis itu melotot kan kedua matanya.
"Jadi elo nggak ikhlas ya, nganterin gue".
Rengga tersenyum smirk.
" Di dunia ini tidak ada yang gratis.Jadi tunggu lah sampai aku akan meminta imbalannya nanti.Gue pamit".ucapnya sambil main starter mobilnya meninggalkan tempat itu.Sedangkan Nabila hanya bisa berdecak kesal.
"Ternyata pertolongan nya itu hanya modus".gerutunya dalam hati sambil melihat mobil sport itu hilang dalam pandangan nya.
bersambung