pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
"alhamdulillah kalo suka" jawab nadin yang senang melihat zayn suka dengan cemilannya.
"ini teh nya mba nadin.. Silahkan di minum" ucap mba siti yang datang membawa dua cangkir teh.
"terima kasih ya mbak siti " ucap nadin.
"ayo diminum dulu mas, pasti kamu kepedesan" ujar nadin.
"aku suka pedas nad, tenang saja.. " jawab zayn.
Zayn mencoba beberapa cemilan lainnya, ia juga memuji rasanya yang benar benar membuat nya ketagihan untuk terus memakan nya.
Nadin memberikan sepuluh bungkus macam cemilan untuk diberikan kepada bu yani, ia masukkan ke dalam kantong plastik untuk dibawa oleh zayn.
"mas zayn.. Ini.. Aku titip untuk bu yani ya.. Titip salam aja ya.. Bilangin kalo bu yani bosan di rumah suruh main ke sini aja" jelas nadin..
"terima kasih... nanti aku bawakan titipan mu.. Tapi aku mau beli untuk ku sendiri.. Nanti aku mau bagi bagi ke sepupu dan teman kantor aku" ujar zayn.
"orang kantor emang pada mau mas zayn?? " tanya nadin.
"loh kan orang kantor juga sama kayak kita.. Kamu nih ada ada saja pertanyaannya..siapa tau mereka suka dan langsung membeli nya kesini. Iya kan.. " kata zayn.
"hehe iya juga ya" jawab nadin cengengesan.
"nih aku beli lima ratus ribu" ucap zayn memberikan lima lembar uang pecahan seratus ribu pada nadin.
Lalu nadin menyuruh mba siti untuk mempacking nya.
"terima kasih ya mas, sudah mau beli cemilan aku..semoga semua suka" ucap nadin..
"terima kasih ya nak, salam buat ibu kamu.. Dari ibu nya nadin" ucap bu arum.
"siap bu... Kalo begitu aku pamit ya.. terima kasih sudah dibuat kan minum" ucap zayn pamit. Kemudian nadin mengantarkan zayn ke depan sekaligus membawakan cemilan nya.
"aku taruh disini ya mas zayn" ucap nadin meletakkan cemilan tersebut di bangku depan.
"okee.. Emm nadin.. Kapan kapan boleh tidak aku main ke sini lagi?? " tanya zayn.
"boleh.. Tempat ku ini boleh dikunjungi siapa saja
Yang mau beli cemilan ku mas" jawab nadin santai.
"kalo cuma mau menemui kamu saja boleh tidak?? " tanya zayn yang tiba tiba serius seperti memberi kode cinta pada nadin.
"mau apa bertemu aku mas? Mas zayn ini aneh deh.. " ucap nadin yang belum bisa move on dari rasa trauma nya itu.
"kok aneh.. Ya kan bertemu bisa ngapain saja. bisa makan siang, makan malam atai sekedar cari angin keluar gitu maksud aku" ucap zayn menjelaskan pada nadin.
"ya terserah mas zayn saja.. Yang jelas aku tidak mau kena semprot lagi sama oma ratna. Padahal aku tidak tau apa apa" jelas nadin.
"tenang saja.. Dia hanya oma oma.. Yang penting mama aku kan baik.. Iya kan?? " ucap zayn dengan senyum sumringah nya.
***
Hari demi hari berlalu.. Hari ini rencana nya nadin akan pergi melihat pembangunan rumah nya bersama pak tarno. Mereka menggunakan motor untuk pergi ke sana. Saat hampir sampai di depan rumah nadin, mereka bertemu dengan mantan mertua dan dea sepupu nya andreas.
"heii.. Nadin...?? " panggil dea berteriak.. Pak tarno menghentikan motornya. Nadin menoleh ke belakang dan turun dari motor.
"nih ada undangan dari andreas.. Sebenarnya sih aku malas ngundang orang miskin.. Tapi andreas dan calonnya pengen kamu hadir di acara bahagia mereka... Datang ya.. kalo perlu bawa pacar kamu! " ucap dea menyodorkan undangan pernikahan andreas dan indri.
"mana mungkin dia punya pacar.. Emang ada yang mau?? " ledek bu ningsih sambil menyunggingkan senyum miring nya.
"jangan hina hina anak ku ningsih.. Dia bukan lagi menantu mu sekarang!!.. " ucap pak tarno lantang karena tak terima anak kebanggaannya di hina.
"loh.. kan emang kenyataannya tarno.. Kenapa?? Nggak terima?? lihat anakku sekarang sudah mendapatkan pasangan yang sepadan" ucap bu ningsih dengan nada yang merendahkan.
"sudah yah.. Ayo kita lanjut jalan lagi, terima kasih bu ningsih dan mba dea.. Aku pasti datang" ucap nadin tenang, padahal dalam hatinya sangat kesal.
"baguslah.. Tapi jangan sampai menangis darah ya melihat andreas bersanding dengan wanita yang kaya dan juga cantik.. " ucap dea yang lagi lagi meledek.
"ayo jalan ayah.. Sudah.. Jangan diladeni lagi.. " ucap nadin. Kemudian pak tarno menggangguk dan kembali melajukan motornya.
"dasar orang miskin.. Huuuhh" ucap dea dengan ekspresi jijik nya.
Lalu mereka pergi ke rumah bu rusdi tentangga nadin untuk memberikan undangan, karena bu rusdi merupakan teman bu ningsih semasa sekolah..
"loh.. Si nadin rumah nya sedang di bangun.. Dapat bantuan dari mana dia?? Pasti dari pemerintah " kata bu ningsih yang kaget melihat rumah gubuk nadin sudah tidak ada lagi, yang ada hanya bangunan baru.
"iya tan.. Apa rumah nya sudah di jual ya tan.. Tapi itu bukannya motor yang mereka pakai tadi ya?? " ucap dea menunjuk pada motor nadin yang terparkir di halaman rumah tersebut.
"nanti kita tanyakan pada bu rusdi" ucap bu ningsih.
"permisi.. Bu rusdi.. " panggil bu ningsih.
"iya sebentar... " ucap bu rusdi yang keluar dengan tersenyum.
"loh bu ningsih.. Ayo masuk.. Mana mobilnya? " tanya bu rusdi yang melihat keluar.
"ooh kami jalan kaki saja.. Ribet kalo pakai mobil, kasihan andreas kalo ngantar ngantar sana sini. lagian juga dekat" jelas bu ningsih.
"ini undangan andreas dan indri.. Dia juga nitip undangan untuk silvi. " ucap bu ningsih menyodorkan undangan pada bu rusdi.
"waah cepat juga ya.. Si andreas sudah mau menikah saja. Semoga acaranya lancar nanti ya" ucap bu rusdi. bu ningsih dan dea tersenyum mengaminkan.
"eh bu rusdi, itu rumah gubuk si nadin yang dulu sedang dibangun rumah baru? Atau rumah dan tanahnya sudah di jual ke orang lain? " tanya dea yang begitu penasaran, begitu juga dengan bu ningsih.
"oh.. Itu.. Setahu ku sih katanya itu hasil kerja kerasnya nadin selama ini.. Tapi aku nggak tau persis dia kerja apa..cuma waktu rumah ini sebelum di bongkar, aku sering liat ada orang yang datang pagi lalu pulang sore hari.. Terus antar makanan yang di karungin gitu.. Entah lah.. Mungkin jualan keripik kali" jelas bu rusdi.
"masa iya usaha keripik saja bisa bikin rumah... Terus motor yang di pakai itu motor siapa?? " tanya bu ningsih lagi penasaran..
"katanya sih motor dia juga..tempo hari dia duduk di luar pakai laptop, terus beli televisi baru.. Aku sih nggak percaya bisa kebeli sebanyak itu.. Sampai bikin rumah juga.. Buat aku sih mustahil.. " jelas bu rusdi yang iri dan juga julid.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥