"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 27
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Hendri mendengar semua yang terjadi di kantor nya pagi ini dari Regina,dia merasa terkejut mendengar penjelasan dari Regina dan langsung mengirimkan video yang sengaja dia rekam saat gita dan pelayan itu berbicara kepada papa nya . Memang tidak terlihat jelas ,tapi semua orang pasti bisa melihat apa yang direncanakan oleh Gita.
Hendri ngak bisa lagi menunggu ,dia pun berjalan dengan cepat menuju perusahaan. Sebenarnya dia ngak ingin ikut campur mengenai hubungan sang papa dengan wanita nya ,tapi saat Regina mengatakan kalau ada gita yang datang dan saat ini sedang ada didalam ruangan papa nya membuat nya yakin kalau akan ada sesuatu yang terjadi .
Hendri membawa salah satu sekuriti untuk menemaninya ke ruangan papa nya,dia berjalan dengan cepat kesana dan tanpa mengetuk dia langsung masuk .
Brraaak
Terlihat Gita yang sudah menusukan pisau kecil ke lengan sang papa,bahkan gita juga ingin kembali menusukan nya pada Lucy membuat hendri langsung mengambil tangan Gita dan menghempaskan tubuh Gita ke lantai.
"Sayang,aku ngak bermaksud melukai mu. Aku hanya ingin membuat nya enyah dari kehidupan kita " teriak gita dengan panik
Hendri menyuruh sekuriti untuk mengambil pisau yang dipegang oleh Gita dengan tissu ,karena dia ngak ingin ada sidik jari orang lain di sana. Hendri akan menuntut gita yang sudah menyakiti papa nya,dia juga akan menunjukan rekaman cctv dan video yang sudah dia ambil saat pesta.
Terlihat lucy yang panik,dia terus berada disamping hadinata dengan air mata yang terus mengalir. Hadinata masih berdiri dengan sedikit limbung, dia tersenyum tipis menatap ke arah Lucy yang masih menangis .
"harus nya anda tidak menarik ku pak,lihat lah. Anda jadi terluka hiks hiks " ucap Lucy yang masih menangis dan mengambil syal yang dia lilit kan di leher nya di dalam kemeja nya untuk menutupi kissmark yang diberikan oleh Hadinata tadi malam
Senyuman dibibir hadinata mengembang melihat tanda yang dia berikan pada Lucy,dia menangkup wajah lucy dengan kedua tangan nya dan tatapan mereka saling bertemu. Lucy mengernyitkan dahi nya karena melihat senyuman dibibir hadinata,dia merasa bingung karena hadinata malah tersenyum saat dia mengikat lengan Hadinata dengan syal miliknya.
"ssshhtt....aku malah menyesal kalau membiarkan mu terluka karena wanita penyihir itu,maafkan aku karena baru menyadari semua nya . Maafkan aku lucy " ucap Hadinata dengan pelan,dia sedikit meringis merasakan lengan nya yang sakit dan kepala nya saat ini terasa pusing.
"Ayo....cepat bawa pak hadinata ke rumah sakit "teriak Regina.
Lucy menggandeng lengan Hadinata sedangkan Regina berjalan lebih dulu kedepan ,semua orang melihat mereka bahkan mereka juga melihat apa yang terjadi di ruangan hadinata. Mereka tak percaya kalau gita melakukan semua nya ,selama ini Gita terbilang ramah dan baik pada semua karyawan hadinata. Mungkin karena ingin mendapatkan kebaikan dimata mereka ,makanya dia bersikap baik .
Lucy memapah tubuh hadinata yang mulai limbung dan akhirnya sampai di depan mobil yang sudah di bawa oleh Regina,Regina ternyata mengambil kunci mobil Hendri dan membawa nya untuk hadinata dan lucy.
"Pak....pak....sadar lah,jangan pingsan dulu hiks hiks " ucap Lucy yang menepuk pipi hadinata dengan pelan,dia ngak mau Hadinata pingsan. Dia takut jika hadinata tak lagi bisa kembali sadar seperti yang dia lihat di film selama ini,mereka akan langsung meninggal karena kehabisan darah.
"Aku ngak apa apa luc, aku cuma ngantuk. Jangan panggil aku pak,panggil nama ku saja " ucap Hadinata dengan suara lemah nya
Hadinata menyandarkan kepala nya di bahu milik lucy,kemudian memejamkan mata nya. Dia sudah tak bisa menahan nya sama sekali, tubuh nya terasa lemas . Kepala nya pusing dan dia ingin tidur, tapi dari tadi lucy memanggil manggil hadinata sambil terus menangis
"Pak....pak.."panggil Lucy dengan pelan, dia masih terus menangis hingga akhirnya dia menatap ke arah Regina yang ada didepan nya
"Bu....bagaimana ini ?hiks...hiks ,pak hadinata diam saja " ucap Lucy dengan pelan yang masih terus menerus menangis, dia menjadi sangat panik
"ssshhh.....kau berisik sekali,aku ngak apa apa kok sayang . Panggil nama ku " ucap Hadinata yang masih sedikit sadar.
"nata,kau jangan seperti ini hiks hiks . Aku takut,kau jangan tinggalkan aku " jawab lucy dengan khawatir.
Hadinata tersenyum puas mendengar panggilan sayang dari lucy,sudah lama dia ingin lucy memanggil nama nya tapi ngak mungkin hal itu terjadi karena dia menyelidiki kehidupan dan latar belakang lucy untuk anak nya bukan untuk nya.
Tapi seperti nya jodoh membawa nya untuk kembali bersama dengan wanita yang dia ingin kan,wanita yang menerima nya apa ada nya dan dengan kondisi yang seperti ini .
"Lucy,menikah lah dengan ku . Jadi lah istri ku " ucap Hadinata dan kembali menutup mata nya dengan perlahan.
Lucy terlihat semakin panik,dia menatap ke arah Regina yang sudah membuka pintu mobil nya . Dia melihat sekeliling nya yang ternyata mereka sudah sampai didepan rumah sakit,Regina berlari kedalam dan memanggil petugas disana .
Lucy melihat Hadinata yang sudah dibaringkan di atas ranjang pasien, tapi tangan nya masih menggenggam tangan nya lucy dengan erat hingga saat para petugas mendorong ranjang pasien . Lucy hanya bisa mengikuti dari samping dan akhirnya mereka sampai didepan pintu ruang darurat .
"Sayang....menikah lah dengan ku,aku ingin kau menjadi istri ku " ucap Hadinata dengan mata yang masih terpejam
Wajah Lucy memerah ,dia mendudukan kepala nya karena malu pada semua petugas yang sudah senyum senyum mendengar ucapan Hadinata. Mereka tau siapa hadinata juga hendri,tak ada yang tidak mengenal mereka.
"Lucy....tolong Maafkan aku dan terima lah aku " ucap Hadinata dengan memohon,membuat lucy semakin malu
"Ekkhmm.....ini,bagaimana ?" tanya Lucy yang ngak mungkin ikut masuk kedalam ruangan darurat ,dia menunjukan tangan nya yang masih digenggam erat oleh Hadinata dengan wajah yang sudah memerah
"anda ikut masuk saja,hanya lengan nya yang terluka. Kami hanya perlu membersihkan dan menjahit nya saja,setelah itu kami akan memindahkan bapak ke ruangan sambil ditambahkan darah karena seperti nya pak hadi kekurangan darah " jelas Dokter yang kini meminta petugas untuk mendorong ranjang ke dalam ruangan darurat.
Kini Lucy menatap ke arah Hadinata, dia terlihat ngeri saat memperhatikan lengan Hadinata yang sedang dibersihkan dengan alkohol dan dijahit. Cukup panjang dan dalam kata dokter, membuat lucy merasa ngilu membayangkan jika dirinya yang mengalami hal itu .
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘