Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
" Pa... paman "
Bella mengenali pria yang mendekatinya, pria yang sangat tampan dan juga tinggi, Bella sampai mendongkakkan kepalanya untuk melihat sang pria yang saat ini tak jauh darinya.
" Paman Max, kenapa paman ada disini?? " tanya Bella dengan sedikit gemetar.
" jangan jangan paman Max ingin menagih uang bugatti itu sekarang, haduhhh... gimana nih aku belum punya uangnya.
Bagaimana kalau seandainya dia menagih uang tersebut pada ayah, ayah pasti akan sangat marah terhadapku, dan dia bisa saja mengusirku.. bagaimana ini " Bella bermonolog dalam hatinya.
Max yang terpaku melihat kecantikan alami Bella, hingga tidak sadar dia tersenyum beberapa kali pada Bella.
" gadis ini benar benar sangat mengemaskan, dia makan kue sambil belepotan seperti itu, apa dia sangat tidak memperhatikan cara makan dia, tapi dengan begitu dia terlihat lebih manis dengan sifatnya yang natural "
" gadis kecil kamu makan begitu lahap, apa makanannya begitu lezat ya?? " ucap Max sambil tersenyum
Max mengulurkan tangannya ke sudut bibir Bella yang terdapat cream yang menempel.
Dia menyapu cream tersebut menggunakan ibu jari dan memasukan jari tersebut kedalam mulutnya untuk mencicipi rasa dari cream tersebut tanpa jijik " hmm.. rasa vanila... manis " ucap nya sambil tersenyum.
Bella yang tadi sempat memundurkan wajahnya karena melihat tangan Max yang mendekati wajahnya, dia menyipitkan matanya dan melihat ke raut wajah Max yang tampak bahagia.
" Pa.. paman apa yang paman lakukan " ucap Bella dengan gugup.
" aku.. aku hanya membersihkan cream yang ada disudut bibirmu, cara makan mu seperti anak kecil sampai belepotan seperti itu " ucap nya sambil mengulurkan sebuah tisu pada Bella.
Bella yang masih merasa bingung tak mengerti kenapa Max memberikannya tisu.
" lap wajahmu, banyak cream yang menempel " setelah Max berkata seperti itu Bella mengerjapkan mata nya dan dengan cepat meraih tisu tersebut dan mengelap wajahnya.
Bella melihat kearah Max dan mulai mendekati Max dan berkata sambil berbisik.
" Paman Max..aku.. "
Mendengar dirinya dipanggil paman oleh Bella wajahnya kembali masam dan juga dingin.
Dia berfikir apakah dia memang setua itu sampai harus dipanggil paman oleh gadis kecil ini.
" gadis kecil.. usiaku baru duapuluh delapan tahun " ucap Max dengan datar dia juga merasa sedikit kesal dengan panggilan Bella terhadap nya.
Max itu termasuk orang yang tidak peduli ketika ada orang yang memanggil nya apapun.
Namun ketika Bella memanggilnya dengan sebutan paman, dia merasa tidak nyaman dan ingin protes.
Tapi memangnya dia mau dipanggil apa sama Bella.
" ohh.. jadi paman Max baru berusia duapuluh delapan tahun " ucapnya sambil manggut manggut
" eh tapi bukan itu maksud saya, saya ingin berbicara pada anda sebentar " lanjutnya
" ikut saya paman " ucap Bella yang kemudian dia menggandeng tangan Max dan menariknya agar mengikuti nya.
Max yang diperlakukan Bella seperti itu terlihat sangat senang, bahkan dia secara bergantian melihat kearah Bella yang berjalan didepannya dan juga dia melihat tangannya yang besar di tarik oleh tangan Bella yang kecil.
Hingga akhinya mereka tiba disuatu sudut yang cukup sepi, hanya ada mereka berdua saja.
Bella melepaskan tangannya ketika sampai ditempat dimana mereka akan berbicara.
Ada rasa tak rela dihati Max saat Bella melepaskan genggaman tangannya.
" Paman kenapa paman datang kesini secara tiba tiba?? "
" jadi kamu mau nya aku datang kapan ?? " ucap Max sambil tersenyum menggoda.
" kapan pun boleh tapi tidak hari ini, disini begitu banyak orang, apa paman sengaja ingin mempermalukanku " Max mengerutkan keningnya dia tidak mengerti apa yang dimaksud gadis kecil ini.
" aku.. datang untuk mempermalukan mu " tanya nya heran sambil menunjuk dirinya sendiri.
Bella mengigit bibir bawahnya.
" Paman datang kesini ingin menagih biaya perbaikan mobil itu kan?? Tapi jangan hari ini juga, aku belum ada uang untuk membayarnya.
Dan juga kalau aku minta pada ayahku dia pasti tidak akan memberikannya.
Bukan nya aku mau menakutkan tapi, ayahku itu sangat galak dan juga pelit.
Apalagi kalau dia sampai marah, dia pasti akan mengusir kita dari sini "
" hahahaha.. " Max malah tertawa terbahak mendengar penuturan Bella tentang ayahnya.
Bella yang merasa kesal karena berfikir Max tertawa karena menganggap semua ini leluconnya padahal menurut dia semua yang dikatakan olehnya itu adalah kebenaran.
Saking kesal nya Bella terhadap Max secara refleks dia memukul lengan Max, karena dia juga terbiasa melakukan hal itu pada Andika jika andika sedang mengejeknya.
" ish.. paman ini jangan ketawa !!! Aku ini serius paman " bentak Bella yang kesal, namun beberapa detik kemudian dia baru tersadar telah memukul Max, dengan wajah yang menyesal dia meminta maaf atas kelakuannya.
" maaf...maaf paman aku tidak sengaja, sekali lagi maaf.
Dan itu.... mengenai ganti rugi saya janji akan membayarnya tapi tidak sekarang, saya mohon berikan saya waktu lagi, kalau sudah ada uangnya saya pasti akan langsung memberikannya pada paman " ucapnya.
Max mengulurkan tangannya pada kepala Bella, dan Bella yang melihat hal itu berfikir kalau Max akan memukulnya, dengan cepat dia mengerutkan kepalanya dan menghalangi kepalanya dengan kedua tangannya.
Namun ternyata dia salah paham, Max hanya ingin membuang sebuah daun yang menempel di kepalanya.
Bella mengelus dada nya perlahan tanda dia tenang dan kembali menetralkan perasaannya.
" sebenarnya hari ini aku datang untuk.... " ucapan Max dengan segera Bella memotongnya.
" aku mohon jangan meminta uangnya sekarang, saya benar benar tidak punya uang sekarang, saya mohon paman pulanglah dulu nanti akan saya kabari kalau uangnya sudah ada. " ucap Bella yang merasa panik.
" hari ini aku datang kesini bukan untuk menagih uang " ucapnya santai
" hah.. " Bella yang tadinya tertunduk sedikit menaikkan kepalanya, dan tepat dihadapannya dia melihat bibir Max yang terkesan Hot dan sexy.
Bella membayangkan jika seandainya mereka berciuman pasti akan terasa lembut bibir Max.
Seketika Bella menggelengkan kepalanya dengan cepat untuk menyadarkannya atas semua segala yang sedang dia khayalan tentang bibir Max.
Bella menghela nafas panjang saat dia sudah kembali pada kesadarannya, dan mengingat apa yang dikatakan oleh Max.
" ohh.. ternyata paman bukan untuk menagih uang " ucap Bella yang merasa lega.
" bilang dong dari tadi kek.. untung saja jantungku tidak copot " ucapnya lagi sambil menepuk lagi lengan Max, dia bersikap seolah mereka sudah akrab dan sudah mengenal lama dengan Max.
" ohh... jadi kamu mau bayar biaya perbaikan mobil ku itu, boleh boleh.. aku merasa senang malahan.
Tadinya aku berfikir tidak akan mempermasalahkannya lagi tapi, berhubung kamu sudah ada niat buat membayar ganti rugi ya... aku tidak akan menolak " ucap Max sambil tertawa memperlihatkan gigi nya yang putih dan bersih.
" ahh..apa.. " pekik Bella kaget saat mendengar penuturan Max.
Bella merasa tak percaya pada penuturan Max, seharusnya kalau dia memang tidak mau mempermasalahkannya dia bilang dong jadi Bella tidak akan memikirkan sampai kepalanya hampir botak.
Dan juga kalau memang dia tidak akan mengungkitnya seharusnya dia jangan mengingatkannya lagi
Dari kejauhan Jhon seperti akan mendekati Max, tapi Max keburu menyadarinya dan melihat kearah Jhon, seolah dia memberi isyarat untuk jangan mendekatinya.
Jhon yang mengerti kemudian dia diam tidak melangkah lagi, tapi jhon memberikan isyarat pada Max kalau sekarang sudah saatnya dia untuk naik panggung untuk memberikan sambutan pada Tuan rumah.
Max pun mengerti dan dia mulai berjalan untuk mendekati panggung kecil yang sudah disiapkan.
Seorang pria datang dari arah belakang tubuh Jhon, dan dia langsung berteriak saat melihat Bella yang sedang berdiri terpaku sambil memikirkan kebodohannya yang sudah mengungkit soal uang pada Max, sementara max sendiri dia pergi meninggalkan Bella yang masih terbengong.
" hei..hei..gadis itu, dasar gadis kurang ajar aku sudah mencarimu kemana mana, rupanya kau ada disini ya.
Awas tidak akan aku biarkan kamu lolos lagi ditanganku "
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....