NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.5M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 33. Tuan Saga Belajar

Siang hari yang tidak cukup terik. Sekretaris Han berjalan di belakang Saga. Mereka keluar dari sebuah bangunan besar, tempat itu memiliki halaman dan area berkendara yang sangat luas. Seperti tempat simulasi untuk berkendara di jalan raya.

Saga masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu, Sekretaris Han menunduk sekilas pada orang-orang yang berdiri tidak jauh dari mobil mereka. Empat laki-laki itu menundukkan kepala dalam saat mobil yang dikendarai Saga melaju di depan mereka. Terlihat sekali mereka lega dengan kepergian mobil milik Tuan Saga, meninggalkan halaman parkir. Ketegangan sudah mulai tercipta saat mobil milik Tuan Saga memasuki halaman parkir tadi pagi.

Pusat pelatihan menyetir, begitu yang tertulis di papan nama, beserta nama perusahaan. Terpampang jelas, dengan gambar mobil dan pengendara.

Ini pertama kalinya Saga datang. Sekretaris Han minta seluruh tempat untuk disterilkan. Baik dari para peserta pelatihan lain ataupun para pegawai yang tidak terlalu dibutuhkan. Hanya ada tim khusus yang dibentuk untuk bertugas hari ini. Mereka adalah para senior yang sudah berpengalaman mengajar di pusat pelatihan.

Di dalam mobil yang melaju meninggalkan gedung dengan halaman luas itu.

Saga mengusap sedikit peluh di keningnya. Tidak terlihat lelah, dia merasa cukup puas dengan apa yang sudah dia lakukan hari ini. Bahkan menurutnya dia layak untuk mendapatkan pujian atas kerja kerasnya belajar menyetir.

"Han, aku sudah bisa menunjukkan kemampuanku pada Niah kan." Bicara penuh kebanggaan. "Aku akan membawa Niah dan Erina berkeliling nanti."

Tuan muda tolong, ini kan baru hari pertama. Kenapa Anda sudah berfikir hal membahayakan begitu.

"Mereka bilang aku sudah cukup mahir."

Mereka kan tidak berani mengatakannya, jadi mengangguk saja saat Anda bilang kalau Anda sudah mahir.

Orang-orang yang ada di pusat pelatihan menyetir, menyelamatkan reputasi tempat mereka. Sekaligus mempertahankan kelangsungan tempat itu untuk tetap berdiri, dengan hanya menjawab ia, Anda sudah bagus. Ia Tuan Saga, baik. Sepertinya sepanjang pagi ini hanya kalimat itu yang didengar Han.

Kali ini Han berusaha mentoleransi, dan tidak menyalahkan mereka.

"Bagaimana kalau Anda menunjukkannya nanti setelah nona pulang dari RS Tuan Muda." Sekretaris Han sedang berusaha mencari solusi terbaik. Tuan Saga puas dan mendapat pujian dari nona, begitu pula nona selamat tanpa kekurangan apa-apa.

Terdengar Saga bergumam sebentar di kursinya. Dia ingin segera menunjukkan kemampuannya. Tapi, Niah memang belum begitu sehat menurutnya. Darah yang keluar pasca melahirkan masih banyak.

Jadi masih lama ya aku bisa menunjukkan pada Niah. Ada sedikit kecewa di hati Saga mendapati kenyataan itu.

"Kalau begitu bagaimana kalau aku yang membawa mobil saat Niah keluar dari RS, pulang ke rumah."

Tidak! Tidak sama sekali!

"Bagaimana kalau Anda menunjukkannya nanti di halaman rumah saja Tuan Muda." Han melirik spion melihat reaksi Saga. Dia menduga kalau laki-laki itu akan tersinggung. Dan benar saja, seperti apa yang dia perkirakan. Kursinya sedikit bergetar karena ditendang.

"Kau mau mati ya! aku sudah belajar menyetir begini, kau masih menyuruhku menyetir di halaman!" Suaranya langsung memekik, kata-kata itu mencoreng harga diri dan kerja keras yang dia lakukan. "Orang-orang tadi bilang kemampuanku baik."

Hemm, baik apanya, Anda kan tidak mau melihat rambu lalu lintas tadi, main terobos, bahkan lampu merah juga Anda terjang.

"Aku cuma malas menunggu lampu merah tadi, kalau sedang di jalan aku juga tahu kalau merah disuruh berhenti."

Pintar, lantas kenapa Anda masih menghidupkan lampu sen kanan dan belok ke kiri. Bagian ini Han sedikit agak frustasi tadi. Kalau tidak salah menghidupkan lampu, Tuan Saga malah sama sekali tidak menghidupkan lampu. Kalau dari kemampuan menyetir sudah cukup baik.

Tuan Saga memang bisa membawa mobil, dia pernah mempelajarinya. Namun, dia memang tidak pernah mencoba mengendarainya sendiri. Ada banyak sopir yang bisa dia tunjuk membawa mobilnya, ada Han juga. Kalau bukan karena Daniah, dia bahkan tidak pernah memikirkan kemampuannya yang satu ini.

"Saya akan membuat miniatur jalan di halaman rumah Tuan Muda, bagaimana? seperti waktu di bioskop." Han akan membuat jalanan seperti jalan raya, dia bahkan akan membuat penyebrangan jalan sekalian dengan orangnya juga. "Pasti akan lebih seru dan menyenangkan, jalan sore bersama Nona Daniah dan Nona Erina."

Han benar-benar sedang membayangkan sketsa jalanan di kepalanya.

Mendengar penjelasan Han sepertinya Saga mulai berhasil terbujuk. Memikirkan wajah senang Daniah seperti saat menonton bioskop saja sudah membuat hatinya berdegup menantikan momen itu.

"Haha, baiklah, siapkan semua Han."

"Baik Tuan Muda."

Perkara menunjukkan kemampuan menyetir selesai. Sekarang Han memperlambat laju mobilnya, saat mobil memasuki gerbang sebuah gedung dengan halaman parkir yang tidak terlalu besar.

Spanduk yang terbentang di depan gedung bertuliskan slogan yang dengan melihatnya, sudah bisa ditebak gedung apa ini.

"Menjadi orangtua adalah hadiah dari Tuhan, Tapi, menjadi orangtua yang baik adalah tanggung jawab kita semua"

Dan sebuah spanduk besar, selamat datang para orang tua hebat.

...***...

Han bergumam di tempat duduknya. Kenapa aku juga harus ikut masuk dan duduk di sini. Anda kan yang jadi ayah tuan muda, kenapa saya juga harus belajar menjadi orang tua. Begitulah tanda tanya di mata Han.

Kenapa aku juga jadi murid di sini!

Namun dia pasrah dan tidak beranjak dari tempat duduknya.

Saga juga duduk dengan serius, di depannya ada tiga orang pengajar. Dua wanita dan satu laki-laki. Mereka sedang menjelaskan tentang struktur tubuh bayi. Banyak yang mereka jelaskan, slide bergerak dari satu gambar ke gambar yang lain.

Pengajar pria membawa patung bayi, menunjuk bagian-bagian yang riskan terluka saat bayi mulai bisa bergerak sendiri nanti. Perkembangan bayi dari lahir sampai sekitar umur satu tahun juga dijelaskan.

Sekarang materi tentang menggendong bayi.

"Jadi pertama, Anda harus memegang lehernya dengan perlahan. Lalu sentuh pantatnya. Angkat. Pakai lengan untuk menopang kepala bayi." Pengajar itu mempraktekan. "Karena leher bayi masih belum terlalu kuat, Anda harus berhati-hati melakukannya."

Pengajar itu bicara agak terbata. Dia cukup tegang. Namun juga merasa takjub.

"Apa Anda mau mencobanya Tuan." Pengajar itu menyodorkan boneka yang dia pakai untuk memperagakan menggendong.

"Han." Saga melirik Han dengan ekor matanya.

Kenapa saya yang harus mencobanya lebih dulu!

Han bangun maju ke depan. Bertugas sebagai kelinci percobaan. Tatapannya yang dingin dan kaku langsung membuat kaki pengajar itu lemas. Dia mundur dua langkah. Seperti tidak rela menyerahkan boneka di tangannya. Dia berfikir benda kecil itu akan remuk dan hancur kalau dia menyerahkan pada laki-laki di depannya.

"Berikan padaku."

"Ba, baik Tuan."

Sentuh kepalanya, topang dengan bahu. Sepertinya gampang. Setelah berhasil menggendong sesuai teori Han menatap Saga.

"Sepertinya tidak terlalu sulit Tuan Muda, Anda hanya perlu memastikan menyangga kepalanya dengan kuat." Han mendekat ke kursi di mana Saga duduk. Memperagakan cara menggendong. Ayah pemula itu memperhatikan dengan seksama.

"Erina menangis dan bergerak?"

Bertanya dengan polosnya. Menunjuk hidung boneka dalam gendongan Han.

"Dia ini tidak bergerak?" ujarnya lagi masih dengan nada serius memandang boneka dalam pelukan Han.

Ah, seharusnya ada yang memfoto mereka sedang main boneka. Daniah pasti akan sangat berterimakasih. Dia akan memakainya sebagai bahan untuk mengejek Sekretaris Han seumur hidupnya.

"Bayi yang baru lahir tidak banyak bergerak Tuan, jadi yang penting tangan penopang kita kokoh." Pengajar laki-laki menepuk lengannya memperagakan. "Anda bisa belajar menggendongnya sambil duduk, sebagai permulaan."

Saga bergumam memperhatikan boneka dalam pelukan Han. Lalu dia mengeluarkan hpnya.

"Apa yang Anda lakukan Tuan Muda?" Han melihat Saga mengambil fotonya menggendong boneka beberapa kali.

"Haha, aku kan butuh bukti untuk ditunjukkan pada Niah."

Kenapa Anda memfoto saya, bukannya melakukan sendiri!

Han hanya menghela nafas saat Saga terlihat puas dengan hasil jepretannya. Acara gendong-gendongan boneka selesai.

Lalu dia meminta pengajar melanjutkan materi. Dalam hati pengantar itu tersenyum dan tertawa geli. Baru kali ini ada para ayah yang serius sekali belajar memperagakan menggendong dengan boneka. Apalagi ini Tuan Saga dan sekretarisnya, rasanya lucu sekali. Walaupun mereka hanya berani tertawa dalam hati.

Selesai menggendong, hal-hal seperti mengajak bayi bicara, menepuk-nepuk punggung bayi setelah menyusui supaya sendawa juga dijelaskan. Hemm, pantas aku selalu melihat Niah melakukan itu. Ternyata bagus ya, gumam Saga.

Penjelasan demi penjelasan disampaikan dengan bahasa yang sederhana, supaya ayah yang masih awam itu paham. Mata Han mengerjap, seperti mendapatkan ilmu baru.

"Bagaimana kau menerjemahkan tangisan bayi?" Saga bertanya.

Hebatnya para pengajar seperti sudah sangat berpengalaman. Mereka menjawab dengan lugas. Kalau bayi menangis padahal sudah menyusui apa yang harus diperiksa. Popoknya basah tidak, bajunya berkeringat tidak, perutnya kembung atau tidak dan bla, bla, bla. Saga menyimak, entah paham atau tidak. Namun yang pasti sekretaris di sampingnya terlihat sangat mengerti.

Para pengajar terlihat lega, karena murid mereka terlihat paham.

"Seharusnya kalian membuat alat penerjemah bahasa bayi." Poin penting yang dibawa Saga hari ini ke tempat pelatihan ini.

Para pengajar mulai terlihat bingung.

"Baba, Nana, baba, itu artinya apa? mau aku danai untuk penelitian, supaya kalian bisa membuat alat penerjemah bahasa bayi." Tawaran Saga serius sekali.

Tuan muda, kalau pun mereka berhasil membuatnya Nona Erina pasti sudah tidak membutuhkannya. Han ingin menepuk jidatnya sendiri saat mendengar keseriusan Saga.

"Yang lain aku sudah paham, yang aku masih bingung itu bahasa anakku. Bagaimana? kalian mau menerima tawaranku. Antarna Group akan menyokong penelitian kalian sepenuhnya."

Tuan Muda hentikan!

Para pengajar terlihat mulai panik saling pandang. Tapi tidak ada yang berani menjelaskan, kalau bahasa bayi memang tidak ada standar bakunya, dan anehnya walaupun tidak bisa diterjemahkan, entah kenapa para ibu selalu tahu apa yang bayi-bayi mereka katakan.

"Han, jelaskan pada mereka, kenapa malah mereka kebingungan begitu."

Sebenarnya mereka bingung karena permintaan aneh Anda Tuan Muda.

Sampai jam makan siang datang, dan waktu mengajar selesai Saga masih bicara tentang betapa susahnya menerjemahkan bahasa bayi.

Hari ini Tuan Saga dan Sekretaris Han sudah bekerja sangat keras. Kalian pasti tahu kan, siapa yang bekerja paling keras 🤭

Bersambung

1
syifah munfaidah
frans ayahnya Rionaldo ya? yg pamannya cemberut trus bisa jd karena tidak bisa mendapatkan cintanya.. 😁
Cut Ainun
cerita yg selalu di tunggu2 /Angry//Angry//Angry/
l love you thor... masih ingat sma kami pembaca mu...
Normahasrul
Mana sanggup tuan saga marah sama pawangnya😂😂
Rumihartini
aaaaaa kakak/Drool//Drool//Drool/
Ajusani Dei Yanti
novel yg selalu di tungu up nya oleh para reader 🥰🥰🥰 semangat berkarya kak Lasheira sukses selalu buat kamu Authorrr kuh 🤩🤩🤩😍
Normahasrul
Setelah ini tuan putri Erina yg akan jdi rebutan😂😂
Muhammad Afdal
quick count
Muhammad Afdal
Aku tidak bisa kasih info kesehatan perawatan kuku yang tidak bisa di dunia ini tidak bisah yang tidak bisa sembuh dari kanker yang mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan apa gak apa itu lu kalau mau bewan
Endah Setyati
Jodohnya Erin,,,dr masih bocil rebutan sama calon Ade iparnya sendiri😁😁😁😁😁
Gusti Ayu
yang raksa menikah apa sudah ada dibab yang lalu² ya,,,,aku kok gak tahu raksa sudah menikah.apa gara² lama sudah baca babnya sampai lupa...🤔🤔🤔
Ajusani Dei Yanti
makasih up nya kak Lasheira sehat selalu Authorrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh 🥰🥰🥰
pengayom
ada yang mau main2
pengayom
kok kakak frans dan putra daniah namanya jadi misterius begini sih thor
pengayom
setiap buka NT cuma nunggu up thor habis baca kabur lagi
Bymorningdew
HAHAHAHA , hanya daniah yang berani melakukannya 🤭. Kalo yang lain , udah disuruh pindah ke Antartika 😂
Yanti Almu'tasim
nunggunya seabad,bacanya semenit, next
MeTha Pratiwi
kenapa ya ga pernah bosen dan ga pernah lupa alur y
Toelfit Fitri
entah ya ...novel ini yg bisa bikin baper aku selalu
Wati_esha
😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜😜
Wati_esha
🙃☺☺☺☺☺☺☺☺☺🤔☺☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!