NovelToon NovelToon
Antara Hijrah & Dosa

Antara Hijrah & Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Anak Haram Sang Istri / PSK / Tukar Pasangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Semua telah terjadi, imanku rasanya telah kubuang jauh. Berganti Nafsu syahwat yang selama ini selalu kupendam dalam-dalam.

Apakah ini benar-benar keinginanku atau akibat dari sesuatu yang diminumkan paksa kepadaku oleh pria-pria itu tadi.

Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu.

Satu yang pasti, aku semakin menikmati semua ini atas kesadaranku sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disekap

Aku masih tidak mengetahui saat ini sedang berada di mana. Suara rintik hujan deras gemericik membasahi tanah adalah satu-satunya suara yang dapat kudengar. 

Mereka menggiringku masuk ke dalam sebuah bangunan. Aku dipaksa terus berjalan ke depan dan masuk ke dalam ruangan. Sebuah ruangan yang terasa cukup lembab dan gerah. Kucium pula aroma rokok, dan juga aroma tembok-tembok batu bata yang tidak di semen. Sepertinya aku dibawa di sebuah bangunan tua yang terbengkalai.

“Sudah aman. Buka penutup matanya!” ujar seorang lelaki dari arah depanku. Lalu salah satu dari mereka mulai melepas kain yang dari tadi menutup mataku. 

Begitu terbuka, betapa terkejutnya aku melihat keadaan sekelilingku. Aku berada di sebuah bangunan kosong. Di tembok-temboknya tergambar beberapa coretan graffiti dan juga gambar alat kel4mine lelaki. 

Beberapa coretan lain juga bertuliskan kata-kata kotor dan makian, serta beberapa kata yang aku tidak tahu maksudnya.

Tidak ada apa-apa di ruangan ini selain sebuah meja dan juga botol-botol mir4s yang tersaji di atasnya. Yang lebih membuatku ketakutan, Aku dikerumuni oleh banyak lelaki berwajah menyeramkan. 

Beberapa bahkan kulihat memiliki tato dan tindik di wajah mereka. Usia mereka mungkin sekitar 20 hingga 30 tahunan. Kukira mereka yang berada dibangunan ini mungkin berjumlah 14-17 orang.

Tubuhku seketika menggigil, karena seluruh pakaianku sudah basah kuyup terkena hujan deras tadi. Aku hanya bisa menunduk ketakutan, tidak mampu memandang kearah para pria yang kini menatap ke arahku dengan kurang ajar. 

Aku berdiri mematung di antara belasan lelaki. Sementara itu, mereka di sana sedang memandangku terus menerus sambil sesekali kudengar tawa menjengkelkan seolah mereka sedang menertawakan nasib burukku.

“Sini tas lu!” kata lelaki yang menghunuskan goloknya di warung tadi. “Eehhhh...” dengan sekali tarikan tasku sudah dirampas olehnya.

Aku hanya bisa melihat tasku digeledah olehnya. Satu persatu barang-barangku dikeluarkan dari dalam tas. Mulai dari handphone, dompet, beberapa skincare dan peralatan make up, serta beberapa kertas catatan yang biasa kupakai untuk mencatat beberapa poin penting saat mengikuti kajian.

“Duit cuma bawa 300 ribu? Gak laku, ya, lu jualan badan?” tanya lelaki bertato kerbau di lengannya.

“Hahahaha...”

“Itu sudah laku. Dia mungkin tarifnya 100 ribu per jam. Hahahaha,” celetuk lelaki yang lain.

“Hahahahahah...” 

Seketika suasana menjadi ramai karena suara tawa mereka yang menjengkelkan.

Kembali aku sakit hati mendengar ucapannya. Bisa-bisanya dia menganggapku seperti seorang Pe-eS-Ka yang sedang menjajakan diri ke lelaki hidung belang. 

Ingin kutampar mulutnya saat ini juga. Tetapi mengingat jumlah mereka yang banyak, aku urungkan niatku untuk melawannya.

“Heh!!! HP lu passwordnya apa?” tanya lelaki yang paling kekar.

“Nggak mau... Lepaskan saya!!” jawabku.

“Apa? Mau dilepasin?” Dia berjalan maju ke arahku.

...“Plak plak plak.”...

Tiba-tiba lelaki itu menamparku beberapa kali.

...“Plak plak plak.”...

“Aduhhh.. Sudah cukup!! Lepaskan saya!”

...“Plak plak plak.”...

“Lu mau dilepasin? Jawab password hp lu apa??”

“....” Aku masih enggan menjawabnya sambil menahan rasa ngilu di pipiku karena berkali-kali ia tampar wajahku tanpa ampun.

Aku mati-matian mempertahankan handphoneku diambil alih oleh para anggota geng motor itu. Karena seluruh data pribadiku ada di handphone itu. Termasuk beberapa foto yang kuambil saat aku tidak mengenakan cadar atau kerudung, hanya untuk iseng berselfie.

Kulihat lelaki berbadan kekar itu berjalan ke belakangku. Entah apa yang dilakukannya. Sementara itu seluruh anggota geng motor lainnya memandangku dengan senyuman jahat yang menyebalkan. 

Tatapan mata mereka seperti iblis yang begitu menakutkan.

Tiba-tiba 2 buah tangan kekar mendarat pada payud4r4ku. Pandanganku mencoba menangkap siapa yang melakukannya.

Lelaki kekar itu merem4snya dari belakang. Ia dengan sangat kasar merem4si keduanya bersamaan. Tangannya terasa begitu kuat mencengkeram d4d4ku hingga membuatku merintih kesakitan.

Aku mencoba melepaskan diri dari cengkeraman lelaki itu. Aku meronta, berusaha melawannya. Tetapi tenagaku sangatlah jauh berbeda dengannya. 

Semakin aku melawan semakin tubuhku merasa kesakitan. Dekapannya begitu kuat, dan remasannya pun begitu kasar!

“Jangan Kurang Ajar!” pekikku dan kuteruskan mencoba meronta dan melawannya demi menjaga kehormatanku sebagai seorang akhwat yang terjaga.

“Gua bakal berhenti sampe lu kasih tau Password handphone lu!” ancamnya.

“Ahhh.. Kurang Ajar! Tolong... Toloooooongggg!!!” Aku semakin ketakutan.

Tiba-tiba mulutku dibekap dan kembali kedua pipiku ditampar berkali-kali dengan kekuatan penuh oleh lelaki kekar itu.

...“Plak plak plak plak.”...

“Tidak ada orang di sekitar tempat ini. Tidak ada yang berani berurusan dengan Gang kami,” ujar lelaki itu.

Karena melihatku terus melawan dan enggan memberikan password handphoneku, ia semakin kesal. Ia mengambil pisau lipat dari sakunya dan mulai diarahkan ke leh3rku. 

Aku yang terus menerus menangis ketakutan sama sekali tidak membuat lelaki itu menghentikan perbuatannya. Ia terus saja melecehkan tubuhku dengan meremas kedua payud4r4ku. 

Bahkan kerudung panjang dan kain cadarku disingkapnya ke belakang hingga memperlihatkan sebagian lekuk buah dad4ku yang bulat sempurna.

“Kasih Tahu Passwordnya atau gw sobek-sobek pakaian lu!” ancamnya kembali.

“Tolong lepaskan saya! Jangan lakukan ini.. Dosa mas....” kataku semakin ketakutan.

“Cih malah ceramah lu lont3... Juhhh,” kata lelaki kekar itu sambil melud4hiku.

...“Bree Kkkk Kkkkk Srueetttt,”...

Suara pisau lipat itu mulai merobek perlahan gamis bagian d4d4ku, hingga payud4r4ku yang masih tertutup bra sedikit nampak.

“Kyaaaaa jangaaannn,” pekikku saat menyadari omongannya bukan sekedar gertak sambal belaka.

“Wow... Mulus... Bulet,” komentar anggota Geng lainnya yang sedang menontonku dikerjai oleh lelaki kekar ini.

“Jangan Tolong hentikan.. Kalian keterlaluan!!” Aku pun semakin menangis sesenggukan menyadari bagian d4d4ku semakin terbuka.

“Sebutkan Password Handphone lu atau lu bakalan pulang tel4njang dari sini. Hehehehe....” katanya.

“Huruf S.. Bentuk Pattern Passwordnya huruf S...” Aku pun sudah menyerah dan lebih memilih merelakan handphone itu diambil oleh mereka.

“Gitu dong yang pinter lu....” Katanya sambil kembali merem4s payud4r4ku kuat-kuat sebelum ia buka password handphonenya.

“Sudah lepaskan saya!” Aku semakin kesal karena lelaki ini sama sekali tidak menghargaiku.

“Hahahaha.. Bisa teriak juga ya lu? Kita lihat nanti apa lu teriaknya kenceng ngga….” Dia berjalan menjauh dan kembali berkumpul bersama teman-temannya.

Aku buru-buru menutup bagian gamisku yang sobek dengan kerudung panjangku kembali. Untungnya, sobekannya masih tidak terlalu panjang sehingga masih bisa diamankan dengan menutup kembali bagian depan kain kerudungku. 

Aku pandangi anggota geng itu satu persatu. Ada yang sekujur tubuhnya bertato, ada yang tubuhnya kekar dan atletis, ada yang kurus kering seperti kecanduan narkotik4, ada yang gemuk sekali, dan semua anggota geng motor itu memiliki simbol tato yang sama di tangan mereka bertuliskan “Anarchist Always” dan terdapat tulisan A-N-4-L di tengahnya. 

Sepertinya itu adalah simbol dan lambang Geng motor yang membawaku ini.

1
Botlě
lanjut kk
Heri Wibowo
luar biasa, Seperti tidak ada habis-habisnya tenaga Ariefna.
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Botlě
keren
Heri Wibowo
Ariefna telah bermetamorfosa 180 derajat dari wanita Salehah menjadi perempuan rusak serusak-krusaknya dalam satu malam.
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
KLO tau bakalan bgni gak usah kamu anter Farida,,sedang Farida SDH tidur anteng dan nyenyak
Heri Wibowo
loh kok lain Jawabnya, diraba-raba nggak mendesah mendesah lagi Na.
Heri Wibowo
lanjut Thor, mau tahu endingnya seperti apa.
Heri Wibowo
memang sungguh mengerikan dampak obat perangsangnya
Heri Wibowo
sungguh tidak manusiawi di luar akal sehat
Yuliana Purnomo
gak sampe hati aku bacanya 😢
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah 😢
Yuliana Purnomo
benar 2 gaknada tanda-tanda pertolongan bakal datang
Yuliana Purnomo
heehhhh deg degan aku,, gimana nasib mu,,,mb
Yuliana Purnomo
ya Allah 😢,,, semoga ada pertolongan untuk hamba Mu,,ya Rabb
Yuliana Purnomo
MasyaAllaah,,lah rumah' nya Farida jauh gitu mana malam malam lagi,,,KOG gak mikir juga minta dianterin,,yg nganterin juga kasian mana cuaca gak mendukung,,jalanan gelap lagi,,ngeri ngeri juga ngebayangin
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasibmu Ariefna.
Heri Wibowo
kok jadi gila begitu kamu Na.
Heri Wibowo
lanjut bos.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!