" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Setelah rekaman itu terputar betapa terkejutnya mereka saat melihat Queen masuk hanya memakai tanktop hitam dengan lengan yang dipenuhi darah akibat serangan hewan buas
"Whatt, ini aku tidak salah lihat kan, itu Queen kan" ucap Ciano heboh saat menyadari bahwa gadis itu adalah Queen sedangkan Ciano lebih memilih diam dan larut dalam pikirannya
*Kenapa Dia bisa ada disana, katanya sedang tidak enak badan, tapi kenapa bisa sampai kehutan itu, dan apakah luka nya parah* ucap Luke dalam hati
"Heh, ngapai ngelamun, entar kesambet baru tau rasa" ucap Ciano saat melihat Luke yang sedang melamun
"Ck, kau semakin menyebalkan" ucap Luke pada Ciano
"emang kau mikirin apaan??" ucap Ciano lagi
"Apa kau tidak lihat, Dia sedang ada dihutan dan alasan izin yang masuk untuknya itu sedang sakit, dan kau tidak lihat dia bersama para hewan buas dan tidak takut sama sekali, ini membuatku curiga kalau dia bukan gadis biasa" ucap Luke tak memberi tahu apa yang dia pikirkan tadi
"benar juga, tapi siapa dia sebenarnya, waktu masuk kerja juga semua karyawan sudah dicek keaslian identitasnya, dan Queen juga sudah diperiksa tapi tidak ada yang aneh" ucap Ciano mengingat kalau saat Queen masuk kerja semua datanya telah diperiksa dan semuanya oke
"Trus menurut kamu, bagaimana seorang gadis tidak takut saat bersama para hewan buas didekatnya" ucap Luke lagi membuat Ciano bingung
"Ahh, terserah lah pusing aku" ucap Ciano pusing dan merebahkan dirinya disofa
" tapi apa kau tidak Lihat penampilan Queen tadi Dia sangat seksi kan" ucap Ciano mengejek Luke
"Diam" ucap Luke sambil melirik sinis pada Ciano
"Ohh, iya kau tidak lihat tadi sepertinya dia luka, dan lumayan dalam, bisa bahaya jika tidak segera ditangani" ucap Ciano serius saat mengingat jika tadi didalam rekaman itu Queen juga penuh dengan darah
"Terserah dia, dia sendiri yang cari masalah sudah tau hutan itu berbahaya tapi masih saja datang " ucap Luke acuh tak acuh tapi sebenarnya dia juga khawatir tentang Queen
*Kenapa aku bisa khawatir dengan Dia, lagi pula dia bukan siapa-siapa ku juga, ngapain mikirin dia* ucap Luke dalam hati sambil menggeleng pelan
"Jadi kau tidak khawatir nih" ejek Ciano
"Tidaklah ngapain juga mengkhawatirkan Dia, kayak nggak ada kerjaan aja" ucap Luke penuh dusta sambil berjalan kearah kursinya dan melanjutkan beberapa pekerjaan nya yang tertunda
"Baiklah kalau tidak, mungkin sebentar lagi dia akan pulang, tidak mungkin dia masih ingin bertahan dihutan itu setelah terluka cukup parah" ucap Ciano dan ingin beranjak dari duduknya
" mau kemana?? Pekerjaan kamu kan sudah selesai sekarang lanjutkan memeriksa berkas itu" ucap Luke saat menyadari Ciano ingin melarikan diri
"Ck, iya iya " ucap Ciano pasrah jika tidak Luke pasti akan memotong gajinya lagi
Sedangkan di tempat Ayana, Dia sedang memilih masakan apa yang ingin dia masak untuk sang kakak, karna Queen selama dia kerja ditempat Luke dia tinggal di apartemen dan jarang pulang karna terlalu sibuk jadi Ayana menyiapkan hari ini dengan baik
" apa ya yang kakak suka" ucap Ayana bingung
" Butuh bantuan Nona" ucap Mbak yang ada dirumah Queen
"Nggak kok mbak, Ana cuma bingung aja mau masak apa, soalnya Ana belum tau makanan apa yang kakak suka dan tidak suka" ucap Ayana pada si mbak
"Ohh kalau itu sih mbak tau non, non Queen itu sangat suka makanan disini contohnya ya Rendang dan soto sih non, kalau untuk cemilannya non Queen suka kue Cucur" ucap si Mbak yang memang sudah beberapa tahun bersama Queen dan juga Vivi
" ohh, kakak suka itu yah mbak, kakak memang mirip sama mama, bahkan kesukaan mereka sama padahal mama bukan asli dari Indonesia tapi suka sama makanan Indonesia " ucap Ayana yang masih mengingat sedikit tentang sang mama
" iya non, kadang nih yah, mbak suka heran muka bule tapi lidah Indonesia banget" ucap si mbak lagi
"Iya mbak" ucap Ayana
"Kalau gitu Ayana bisa minta tolong mbak, Ayana butuh bantuan nih, soalnya Ayana mau masak semua kesukaan kakak" ucap Ayana pada si mbak
" iyaa non, sini mbak bantu" ucap si mbak setuju
Dan mereka pun memasak makanan untuk Queen sambil bercerita tentang Queen dan juga Ayana
Dan Ditempat Queen pula, Setelah Queen memberikan pertolongan pertama pada hewan-hewan buas itu, dia merasa lelah
" Ahh, akhirnya selesai juga, capek banget" ucapku dan mulai merasa lemas karna banyak darah yang keluar tadi akibat carakan serigala itu
" Alfa sekarang kita pulang yah, sepertinya sampai disini saja untuk hari ini walau pun matahari masih terang" ucap ku pada Alfa dan Alfa yang sedang berbaring pun langsung berdiri, dan aku pun melihat jam tangan ku untuk melihat jam yang ternyata masih cukup siang yaitu pukul satu siang serta mengabari William jika aku akan pulang sekarang
Dan entah bagaimna jika didekat kandang King disana ada jaringan sehingga Queen bisa mengirim pesan pada Liam
"Dan kalian semua tetap disini ini rumah kalian, kapan kapan aku akan kesini lagi" ucap ku cepat saat melihat mereka semua ikut berdiri termasuk King
"King kau harus menjadi pemimpin dihutan ini, kau tidak boleh kalah dari hewan manapun" ucapku sambil menyatukan dahiku Dangan dahi King
"Sampai jumpa lagi semua" ucapku dan mulai menaikkan barang bawaan ku ke punggung Alfa yang juga sudah bersiap
"Auuuuu" ucap Alfa dan para hewan itupun mulai bersuara membalas Alfa
"Roarrr"
"Auuuuu"
"Bye bye semuanya" ucapku melambaikan tanganku pada mereka semua
Ditempat William, Dia sedang fokus pada berkas yang ada didepannya dikejutkan dengan suara pesan masuk pada ponselnya
"Ck, siapa sih ganggu aja" ucap Liam ngedumel tak jelas tapi saat melihat nama pengirimnya dia langsung kaget
"Queen, Dia kenapa?? Tumben banget lagi berburu sempat sempatnya dia mengabari ku , biasanya juga tidak pernah" ucap Lian saat melihat pesan masuk yang ternyata adalah Queen
"Foto apa yang dia kirim mungkin hasil buruannya, ni anak memang aneh baru kali ini dia pamer hasil buruannya" ucap Liam saat melihat ternyata Queen mengirim foto tapi Liam belum membukanya dan saat terbuka betapa kagetnya Liam saat melihat lengan kiri Queen terluka cukup parah
" apa apaan ini, bagaimana bisa ini terjadi sedangkan Queen pergi bersama Alfa" ucap Liam mulai panik
"Apa mungkin Queen dan Alfa bertemu dengan sekelompok hewan buas lainnya" ucapnya dan membuat dirinya sendir tambahi panik
"Aku harus melacak dia sekarang jangan sampai Queen kehilangan banyak darah" ucapnya sambil mencoba mencari tau lokasi Queen melalui alat pelacak yang dibawa Queen pada jam tangan nya dan setelah beberapa saat mencoba mencari akhirnya dapat juga
"Ahh, ini dia semoga masih sempat" ucap Liam dan langsung lari kearah luar kantor untuk menemui Queen tapi baru akan keluar dia berpapasan dengan Catherine
"Mau kemana pak" ucap Cathe pada Liam dengan sopan
"Aku akan menjemput Queen kau handle semuanya hari ini, soalnya aku tidak bisa meninggalkan Queen sekarang" ucapnya pada Cathe
"Baik, tapi bagaimna keadaan Queen, apakah aku perlu berangkat juga" ucap Cathe panik dengan keadaan sahabat nya
"Tidak perlu, tapi dia tidak bisa menyetir sendiri hanya itu, Ohh iya hari ini ada meeting dengan klien saat jam makan siang nanti, usahakan kau datang lebih dulu, paham" ucap Liam dan berlari keluar
"Baik pak saya mengerti" teriak Cathe
Dan tanpa di ketahui Cathe yang menjadi klien nya itu adalah Victor
Yahhh ini semua adalah rencana Viktor agar bisa bertemu dengan Catherine
dan tak terasa sudah waktunya Catherine untuk pergi rapat dengan kliennya
"Aduhhh, semoga tidak mengecewakan" ucap Catherine gugup
" dan kenapa juga gue gugup, kan udah bisa gue kayak gini, aneh deh" ucap Catherine yang bingung dengan dirinya sendiri
Saat tiba di restoran, Catherine langsung bertanya pada resepsionis untuk meja yang dia pesan
" Misi kak, meja atas nama pak William dimana yahh" ucap Catherine pada resepsionis itu
" ohh pak William, tunggu sebentar yah kak kami cek dulu" ucap ramah resepsionis itu
"Mari kak, mejanya Ada diruangan VIP yang ada dilantai 3, mari" ucap ramah pelayang yang baru saja dipanggil oleh resepsionis itu
"Ohh, baiklah" ucap Catherine dan mengikuti pelayan itu
setelah sampai dilantai tiga dan didepan ruangan VIP yang sudah dia pesan pelayan itu pun pamit
" Ini ruangan nya kak, kalau begitu saya permisi dulu" ucap pelayan itu pamit
" baiklah terima kasih " ucap Catherine lagi
dan setelah menunggu sekitar 5 menit akhirnya orang yang ditunggu datang juga
" Mari pak saya permisi" ucap seorang pelayan dari luar saat seseorang membuka pintu bahkan orang itu tak menjawab ucapan pelayan itu dan langsung masuk
"Kauuu" kaget keduanya tapi lebih tepatnya Catherine, karna ini semua Adalah rencana Victor tapi dia kaget karna hanya Catherine yang ada didalam ruangan itu sendirian tanpa sang atasan