NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Alea, seorang gadis yang menjadi korban perkosaan di hotel tempat dimana ia bekerja. Alea yang kala itu sedang bertugas membersihkan salah satu kamar hotel karena dia merupakan seorang office girl, harus menerima kenyataan pahit ketika seorang laki-laki asing menjamahnya. Penderitaan tak sampai disitu, ketika Alea di paksa harus menikah dengan pria paruhbaya yang berkuasa di wilayahnya, dan hal yang lebih mengejutkan ketika Alea tahu jika orang yang telah menjadi suaminya adalah ayah dari laki-laki yang sudah tega menodainya. bagaimana Alea harus menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana melepaskan

Tap tap tap.

Terdengar suara langkah kaki sedang berjalan menuju gudang, tepat dimana Alea sekarang di sekap. Sadar akan hal itu, Alea meminta Arthur untuk segera pergi.

"Dasar wanita jalang! Seharusnya ayah mengusir mu dari sini, karena dari awal aku tidak suka melihat keberadaan mu di rumah ini," desis Rachel seraya menjambak rambut panjang Alea.

"Rachel lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?" pekik Alea, berusaha menyingkirkan tangan Rachel yang tengah menjambaknya.

Bukannya melepas, Rachel malah semakin kuat menariknya sehingga membuat Alea memekik kesakitan.

"Rachel tolong lepaskan aku!" rintihnya. Namun apa peduli Rachel? Dia malah tersenyum puas melihat ekspresi wajah Alea yang tampak kesakitan akibat ulahnya. Tak ingin di perlakukan seperti itu, Alea pun akhirnya membalasnya. Dia menarik ujung rambut Rachel sehingga membuatnya menjerit.

"Aaa!!! Lepaskan sialan! Berani sekali kau melawanku!" pekiknya. Namun Alea tak mau melepas sebelum Rachel juga mau melepaskan jambakannya.

"Astaga! Apa yang kau lakukan terhadap putriku?" Chamela yang baru saja datang tiba-tiba menarik tangan Alea dan mendorong tubuhnya.

"Sakit, Bu..." Rengek Rachel kepada ibunya.

"Maaf Nyonya, aku tidak akan melakukan itu jika Rachel tidak memulainya."

"Diam kau jalang! Kehadiranmu disini memang membawa sial untuk semua penghuni rumah!" bentaknya. "Ayo sayang, sebaiknya kita pergi dari sini," ajak Chamela kepada Rachel.

Arthur menghampiri Carlos di ruang kerjanya. "Kenapa Ayah tidak melepaskan Alea dan membiarkannya untuk pergi dari sini?"

"Ayah akan melepaskan Alea setelah ibunya mau menemui Ayah, dan mengembalikan semua uang yang sudah pernah Ayah berikan kepadanya."

"Berapa jumlah uang yang sudah Ayah berikan kepada ibunya? Aku akan menggantinya."

Carlos tertawa mendengar ucapan putranya. "Sungguh? Apa kau lupa, kalau kau masih hidup dengan semua fasilitas yang Ayah berikan. Lalu bagaimana kau bisa menggantinya? Apa kau ingin mengganti semua uang yang sudah dibawa kabur Aleta dengan uang Ayah sendiri? Lelucon apa ini?" Carlos terkekeh.

"Apa Ayah juga lupa, kalau selama sebulan ini aku sudah bekerja mati-matian untuk membantu menghandle perusahaan Ayah? Ayah bahkan tidak menggaji ku."

Skakmat. Ucapan Arthur membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi. Meskipun hanya baru bekerja sebulan, namun tidak dapat dipungkiri kalau kerja keras putranya sangat berpengaruh besar di Bratajaya Corp.

"Sudahlah! Ayah sedang tidak ingin membahas itu. Yang Ayah pikirkan sekarang bagaimana caranya agar Ayah bisa menemukan laki-laki yang telah menodai Alea. Ayah yakin laki-laki itu pasti masih hidup, tidak seperti apa yang di katakan Alea," ucap Carlos.

"Ayah tidak perlu repot-repot untuk mencari laki-laki itu, karena orang itu sekarang ada dihadapan Ayah," ungkap Arthur bersungguh-sungguh.

"Cukup Arthur! Kau membuat Ayah kesal!" bentak Carlos. "Apa sekarang kau mulai tertarik dengan Alea, sehingga kau terus-menerus membela dan melimpahkan kesalahannya kepadamu?"

"Aku tidak melimpahkan kesalahannya, tapi itu memang kenyataan, kalau aku lah laki-laki yang sudah merenggut kesucian Alea," terang Arthur.

Bugh.

Carlos lagi-lagi memukulnya. "Keluar dari ruangan Ayah! Karena Ayah tidak ingin mendengar semua ocehan mu!"

Rachel berjalan menyusuri koridor mansion. Saat melihat Arthur yang baru keluar dari ruangan Carlos dia pun menghampirinya. "Kak Arthur, bibir kakak kenapa?" tanyanya, saat melihat darah segar mengalir di bibir kakaknya.

"Aku tidak apa-apa," jawab Arthur sedikit ketus.

"Ikut aku kak, biar ku obati." Rachel memegang pergelangan tangan Arthur, namun Arthur menepisnya.

"Tidak perlu! Aku bisa mengobatinya sendiri," ucap Arthur kemudian pergi meninggalkannya.

Laura meletakkan makanan tepat disamping Alea yang sedang tertunduk duduk di lantai gudang. Sadar akan kehadiran seseorang, Alea mendongak keatas dan menatapnya.

"Laura, sampai kapan tuan Carlos akan mengurungku seperti ini?" lirih Alea.

"Aku tidak tahu," jawab Laura.

Seketika Alea kembali menundukkan kepala di bawah kungkungannya.

Tanpa sepengetahuan Alea, Arthur masuk dan meminta Laura untuk meninggalkan mereka.

"Ibu, kau dimana? Mengapa ibu tega sekali melakukan ini kepadaku." Alea menangis terisak. Dia belum menyadari kehadiran Arthur yang berdiri sembari menatapnya.

"Hiks...Hiks...Hiks..." Alea menangis tersedu-sedu. Perlahan Arthur membungkukkan tubuhnya lalu jongkok, kemudian mengusap lembut pucuk kepala Alea dengan lembutnya.

Arthur baru mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan pernikahan Alea dengan ayahnya, karena ibunya telah menceritakan semua kepadanya. Arthur menyesal karena selama ini dia telah berprasangka buruk terhadap Alea. Dia pikir Alea itu seorang perempuan yang matre. Yang rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, termasuk dengan menikahi om-om yang dari usianya saja lebih pantas menjadi ayahnya.

Perlahan Alea mendongakkan kepala, menatap wajah seseorang yang memberikan sentuhan hangat di kepalanya. Deg. Dia sangat terkejut melihat kehadirannya, dan lebih terkejutnya lagi saat dia melihat tangan kekar yang mengelus pucuk rambutnya itu ternyata Arthur. Perlahan Alea pun mundur karena dia sempat mengira kalau yang mengusap kepalanya itu adalah Laura, tapi ternyata bukan.

"Tu-tuan Arthur, mengapa disini? Laura mana?" Alea tampak kebingungan mencari keberadaannya.

"Dia sudah pergi." Arthur pun melemparkan senyuman untuk pertama kalinya kepada Alea. Alea terpukau melihat senyumannya, karena ini baru pertama kalinya dia melihat senyuman semanis itu dari seorang pria.

Arthur melambaikan telapak tangannya membawa Alea ke alam bawah sadarnya. "Apa yang kau pikirkan?" pertanyaan Arthur membuyarkan lamunan Alea.

"Emh, aku..."

Belum selesai bicara Arthur mendekatkan tubuhnya menatap lekat wajah Alea yang tampak memerah akibat menahan malu, karena tidak biasanya dia berbicara sedekat itu dengan seorang pria.

"Aku apa?" tanya Arthur dengan lembut.

"Mengapa sikap tuan Arthur tiba-tiba berubah?" batinnya pun kini bertanya-tanya. Melihat wajah Arthur yang sudah semakin dekat dengannya hingga hanya tersisa jarak beberapa senti, dengan cepat Alea berdiri.

"Kenapa makananmu masih utuh?" tanya Arthur saat menoleh ke baki yang terisi beberapa makanan yang sudah dibawakan Laura tadi.

"Aku tidak lapar," jawabnya.

Arthur mengambil makanan itu dan mengaduknya. "Makan lah! Jika tidak, maka kau akan sakit," ucap Arthur seraya ingin menyuapi Alea, namun Alea menolaknya.

"Maaf, Tuan. Tapi aku sedang tidak ingin makan apapun," tolak Alea. Dia sedikit heran, mengapa tiba-tiba Arthur perhatian kepadanya.

"Cepat makan semua makanan ini! Jika tidak, aku yang akan memakan mu." lanjutnya.

Gleg. Alea menelan salivanya mendengar ucapan Arthur.

"Jadi bagaimana? Apa kau ingin makan sendiri, atau ingin ku suapi?"

Dengan cepat Alea merebut makanan itu dari tangan Arthur. "Aku akan makan sendiri, Tuan," jawabnya, mengapa tiba-tiba jantungnya berdetak kencang saat Arthur menatapnya. Sehingga kini membuat Alea jadi salah tingkah.

"Apa kau ingin keluar dari sini?"

Seketika Alea langsung mendongak menatap wajah Arthur. "Bagaimana caranya?"

"Nanti malam aku akan membantumu untuk melarikan diri."

"Tuan tidak sedang ingin menjebak ku 'bukan?"

"Tentu, tidak."

1
·Laius Wytte🔮·
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
RD Junior: 😁
Terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
Dira Alina
Pokoknya bagus banget, semoga thor terus sukses dan sehat selalu!
RD Junior: terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!