Hanna Humaira, sosok wanita berparas cantik dengan hati tulus yang menaungi.
Di usianya yang kini menginjak usia 23 tahun, ia harus merelakan kebebasan masa mudanya, menjadi sosok single mother untuk putri semata wayangnya yang kini baru berusia 3 tahun, Maura Adira.
Hari-hari bahagia ia lalui bersama putri menggemaskan itu, hingga akhirnya kehidupan nya kembali terusik, saat sosok dari masa lalu itu kembali hadir dalam pertemuan yang tak terduga.
Apa jadinya jika laki-laki itu mengetahui bahwa kejadian malam panas itu membuahkan sosok gadis kecil dan bersikukuh untuk merebutnya?
Mampukah Hanna mempertahankan sang putri atau malah harus terjebak dalam pernikahan dengan laki-laki itu demi kebahagiaan sang putri tercinta?
Happy Reading
Saranghaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hinaan Itu
°°°~Happy Reading~°°°
Tiga hari berlalu, keadaan Maura berangsur membaik, gadis kecil itu tak lagi mengeluh sakit, wajah pucat nya pun kini terganti oleh senyum cerah berseri, membuat dokter pun tak segan mengizinkan nya kembali ke kediamannya yang sudah ditinggalkannya berhari-hari.
Terlihat Hanna tengah berbenah membereskan barang-barang bawaannya selama di rumah sakit. Sesekali bola matanya melirik, menatap pada pemandangan langka yang tak pernah ia impikan selama ini.
Putri kecilnya terlihat begitu nyaman berada dalam rengkuhan sang daddy, begitu nyamannya, hingga sedetikpun tak ingin terlepas dari rengkuhan hangat nya, bahkan mulutnya terus meracau tak ingin lagi di tinggalkan. Membuat hatinya seketika tercubit, bagaimanapun ia mengelak, putri kecilnya itu tetap membutuhkan kasih sayang dari sang daddy.
" Daddy ikut puyang shama Molla kan? " Tanya Maura tiba-tiba, manik matanya kini menatap pada sang daddy penuh harap.
" Hmmm... Baiklah, daddy akan mampir sebentar... " Jawab David sedikit ragu, membuat Maura seketika itu mengernyit.
" Sheubentall? Molla eundak mau sheubentall... Molla mau shama daddy lamma-lamma, eundak mau sheubentall-sheubentall... " Rengek Maura dengan nada penuh putus asa, membuat David pun tak tega untuk menolak permintaan sederhana itu.
" Hmmm... Baiklah... Hari ini daddy akan temani Maura seharian, Maura senang? "
Gadis kecil itu mengangguk.
" Seunnang... sheunang sheukalli... " Pekik Maura tak sanggup menyembunyikan rasa bahagia yang membuncah, gadis kecil itu pun langsung menghamburkan satu kecup*n di pipi sang daddy.
" Maacih daddy... Molla shayang daddy banak-banak... Muach... Hihihi... "
🍁🍁🍁
Sebuah mobil mewah kini mulai merayap memasuki kawasan padat penduduk di pinggiran kota, setiap mata menatapnya penuh kekaguman, tak ada yang tak terperangah menatap segala kemewahan yang di suguhkan, bahkan tak sedikit dari mereka yang merasa iri dan bermimpi menjadi salah satu bagian dari penghuni di dalamnya.
Laju kendaraan mewah itu kian memelan, hingga akhirnya memilih menepi di sebuah rumah sederhana milik Hanna, membuat semua orang seketika itu tercekat tak percaya, semua tertegun tak mampu berucap, bagaimana bisa mobil mewah itu memilih bertandang ke rumah Hanna, sang penyandang gelar wanita malam.
Pintu mobil itu mulai terbuka, menampilkan sosok laki-laki berjas dengan si kecil Maura di gendongan nya, membuat ibu-ibu pe-ghibah itu sontak kian memekik menatap pada punggung kekar itu, menerka-nerka siapa laki-laki tua bangka yang akan menjadi santapan rakus perempuan murah*n itu.
Tak lama kemudian, keluarlah Hanna dari sarang persembunyiannya, membuat bisik-bisik itupun kian lantang terdengar, para tetangga tak tahu malu itu bahkan berani mengumpatnya keras, menghina Hanna sesuka hatinya dengan kata-kata kotor nan keji.
Membuat David sontak terperanjat tak percaya, apa hinaan seperti ini yang di maksud Erik, sang asisten. Apa sekejam ini kata-kata yang harus di tanggung Hanna selama ini, sendirian?
" Ayo... "
Ajak Hanna pada David yang masih mematung di tempatnya, membuat David seketika itu menatap Hanna tak percaya, tak sedikitpun perempuan itu memperdulikan cemoohan yang kian menghujam, bahkan perempuan itu terkesan acuh tak perduli.
" Hanna... "
" Di luar panas, kasihan Maura, dia baru sembuh... "
Hanna berlalu memasuki kediamannya lebih dulu, meninggalkan David dan putri kecilnya disana dengan segala rasa sesak yang kian mendera.
" Daddy... Ayo mashuk llumah... Molla mau tunjukin daddy kamall na Molla, badush sheukalli, ada pincess Ana na... " Ajak Maura berhasil membuyarkan lamunan David.
" Baiklah girl... "
🍁🍁🍁
Annyeong Chingu
Apa kabar kalian di weekend ini, ehehehe
Jangan lupa like nya
Happy Reading
Saranghaja 💕💕💕
🤭🤭🤭🤭
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ikutan cadel ky Molla
🤭🤭🤭
😁😁😁