Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sedangkan Zico yang baru saja sampai dengan Adi di sampingnya pun masuk ke dalam lobi, sudah banyak karyawan yang datang dan mereka pun menyapa bos nya itu namun yang mencuri perhatian Zico adalah Felysia yang sedang bersih bersih di area lobi dengan cleaning servis lainnya, Zico baru sadar kalau kemarin dia tidak melihat Felysia sama sekali atau mungkin karena dia tidak keluar ruangannya sama sekali kecuali pulang kantor sehingga dia tidak melihat Felysia sama sekali kemarin, begitu lah fikir Zico.
Namun yang Zico rasa aneh seperti nya Felysia mengindar bertatapan dengannya, buktinya saja saat Zico menatapnya tadi saat dia dan Adi sedang berbicara dan tak sengaja matanya dan juga mata Felysia bertemu namun dengan cepat Felysia menghindari tatapannya membuat Zico berfikir apakah dia memiliki salah dengan nya, namun tanpa Zico tahu bahwa bertatapan dengannya tadi membuat tubuh Felysia bergetar hebat karena setiap mengingat atau pun melihat bos nya itu maka yang terpikirkan oleh Felysia adalah kejadian buruk tersebut.
"Fel, kamu kenapa?" Naya mbk suci saat melihat wajah Felysia sudah di penuhi dengan keringat dingin.
"Eh, aku gak papa kok mbk." jawab Felysia mencoba menyembunyikan ketakutannya karena memang belum ada seorang pun yang Felysia beritahu soal kejadian naas yang menimpanya karena dia takut jika nanti dia memberitahukan hal tersebut maka akan banyak lagi cacian dan makian untuknya meksipun dia tahu bahwa hal itu pasti akan terjadi kepada nanti saat semua orang tahu.
Selama satu bulan ini Felysia sangat pandai menyembunyikan fakta tentang one night nya dengan sang bos, namun dari kejadian tempo hari di mana Felysia bertemu dengan Zico mereka sudah tidak pernah bertemu lagi bahkan setiap Bu asri meminta tolong kepadanya untuk menggantikan dirinya Felysia selalu saja menolak dengan alasan dia ada acara di rumah dan juga alasan lainnya, bahkan mbk suci yang melihat Felysia menolak pun di buat bingung karena biasanya Felysia selalu saja mengiyakan permintaan Bu asri untuk menggantikannya bersih bersih ruangan presdir nya namun sekarang malah tidak bukan kah itu hal aneh untuk mbk suci dan juga wulia yang melihat nya.
Zico juga merasa bahwa sekarang ini Felysia cleaning servis yang sering membuat dirinya selalu memperhatikan nya itu menjauhi nya entah kenapa tapi mungkin saja Felysia merasa minder itu hal yang bisa zico pikirkan sekarang ini.
Pagi harinya Felysia bangun seperti biasanya, namun ada hal yang aneh yaitu dia merasa mual di pagi hari saat ia baru saja menjalankan sholat subuh ya membuat Felysia harus bolak balik ke kamar mandi.
"Huekkk... huekkkkk!"
"Nduk kamu itu kenapa sih?" tanya mbok Sumi saat melihat Felysia bolak balik ke kamar mandi.
"Enggak tahu mbok, rasanya perut fely gak enak banget." sahur Felysia saat keluar dari kamar mandi telah ia menuntaskan mulanya.
"Mungkin kamu masuk angin nduk," ucap mbok Sumi.
"Iya deh kayaknya mbok," jawab Felysia.
"Kamu itu ya kayak orang hamil aja deh pakek mual mual segala," goda mbok Sumi, meski pun beliau belum pernah merasakan bagaimana rasanya hamil namun beliau sering di cerita kan oleh orang orang dulu bahwa seorang perempuan yang mual di pagi hari biasanya dia sedang hamil muda.
"Apa!" pekik Felysia mendengar ucapan mbok Sumi yang mengatakan bahwa Felysia seperti orang hamil.
"Kamu ini kenapa sih nduk teriak teriak gitu!" ucap mbok Sumi kaget dengan teriak keras fely.
"Enggak mbok Raid cuma kaget ada kecoa," ucap Felysia.
"Kamu itu ya bisa aja deh," sahut mbok Sumi.
Mereka pun mulai sarapan dengan lauk seadanya yang terpenting adalah perut mereka terisi agar bisa memulai hari dengan lebih bertenaga lagi. Saat sarapan tadi Felysia merasa ingin sekali memuntahkan kembali makanannya namun ia urungkan karena takut menghilangkan nafsu makan mbok Sumi sehingga sebisa mungkin Felysia tahan.
Setelah sarapan mbk suci sudah menjemput ke rumah Felysia dan ingin mengajaknya berangkat bersama, seperti biasanya mereka berdua berangkat dengan bis yang baru saja berhenti saat mereka juga baru saja sampai sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama di halte.
Saat sampai di kantor mereka segera berganti pakaian dan segera melakukan pekerjaan karena setahu mereka hari ini ada meeting penting dengan klien yang akan di adakan di ruang rapat Adiguna Company sehingga banyak cleaning servis yang di kerahkan untuk membersihkan ruangan tersebut.
Zico yang baru saja sampai pun segera mengecek ruangan tersebut apakah sudah bersih atau tidak tidak karena klien kali ini sangat suka dengan kebersihan sehingga semuanya harus terlihat bersih bukan.
Saat sedang mengecek ruangan tak sengaja Zico melihat Felysia yang sedang merapikan meja sendirian sedangkan yang lainnya sudah tidak ada di sana, melihat hal itu membuat Zico dengan berani mendekati Felysia dan menyuruh Adi untuk menunggu nya di luar dan jangan perbolehkan siapa pun masuk sebelum Zico keluar.
"Adi, tutup semua pintu masuk ke sini dan juga jangan biarkan siapapun masuk ke dalam sebelum saya keluar!" perintah Zico dan langsung mendapat kan jawab.
"Baik, tuan."
Segera Adi keluar dan menutup semua pintu masuk ke dalam ruang rapat dimana di sana sekarang hanya ada dirinya dan juga Felysia saja, sedangkan Felysia terkejut dengan pintu yang tiba-tiba tertutup pun segera melihat ke belakang dan tenyata orang yang selama ini coba ia hindari malah berada di depannya.
Felysia langsung mati kutu dan juga takut tiba-tiba saja kejadian waktu itu menyerang otaknya membuat Felysia seperti ketakutan dan langsung melarikan diri, mencoba untuk membuka pintu namun tidak bisa maklum karena pintu tersebut sudah di kunci dari luar oleh Adi sang sekretaris bos nya sedangkan mau sekencang apa pun berteriak maka suara tidak akan pernah bisa terdengar karena ruangan tersebut kedap suara jadi orang di luar tidak bisa mendengar apa pun saat orang lain di dalam bicara.
"Buka, tolong buka!" pekik Felysia dengan menggedor gedor pintu namun hasilnya nihil.
"Fely!" panggil Zico namun tidak ada respon karena Felysia masih asyik menggedor gedor pintu.
"Felysia!" pekiknya lagi membuat Felysia berhenti dengan aksinya.
"Hey, lihat aku." sahut Zico menyuruh Felysia melihatnya karena dari tadi Felysia hanya terus menundukkan kepalanya.
"Hey, lihat atau kamu saya pecat!" tutur Zico membuat Felysia ketakutan dan dia pun menengadah kan kepalanya melihat ke arah Zico.
"Apakah saya ada salah?" tanya Zico.
Itu lah hal yang ditanya oleh Zico yang Riska tahu apa kesalahannya membuat hari Felysia sakit karena selama satu bulan ini dia berusaha untuk menghindari Zico namun orang yang di hindari malah tidak tahu apa kesalahannya bukan kah itu lucu, sangat sangat lucu sekali bagi Felysia.
.
.
Bersambung..........
hempaskan pelakor...
zico juga jadi laki" ga tegas...kurang gercep dan peehatian...kisah muter" terus...
pendek pikiran...klo mau sama feli,bicara baik",jngn mengancam..perempuan manapun tdk akan mau klo di paksa apalagi pakai ancaman...kau sdh menghancurkan hidup dan masa dpn feli,tdk ada rasa berslh sdktpun dlm dirimu...bisa nya memaksakan kehendakmu saja...dasar laki" ga ada akhlak...