NovelToon NovelToon
Azizah Dikira Miskin

Azizah Dikira Miskin

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:34.8k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Azizah pura pura miskin demi dapat cinta sejati namun yang terjadi dia malah mendapatkan penghinaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERNIKAHAN RAKA SUSAN

Ballroom megah di hotel berbintang lima dipenuhi tamu-tamu dari kalangan elit. Gaun-gaun mahal berkelebat, dentingan gelas kristal terdengar bersahutan, dan meja-meja penuh dengan hidangan berkelas.

Di tengah suasana meriah itu, Sumarni tampak seperti seorang ratu. Gaun hijau zamrudnya berkilauan di bawah cahaya lampu kristal, perhiasan berlian menghiasi leher dan tangannya. Ia berdiri dengan bangga di antara para tamu yang tak henti-hentinya memujinya.

Suasana mewah nya pernikahan tentu saja berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada, mereka sudah mengkhianati seorang istri yang tak selayaknya dikhianati.

"Selamat, Bu Sumarni! Sekarang besanan dengan keluarga Warseno! Benar-benar luar biasa!"

Sumarni tersenyum puas. "Tentu saja. Keluarga kami memang pantas mendapatkan yang terbaik," ucapnya angkuh.

Di sebelahnya, Sari ikut tersenyum penuh kemenangan. Mereka telah berhasil menyingkirkan wanita yang menurut mereka hanya akan menjadi beban.

Tapi di sudut lain ballroom, Warseno, ayah Susan, berdiri dengan ekspresi dingin. Matanya menatap tajam ke arah panggung pelaminan, sementara di sisinya, istrinya, Lastri, tampak berseri-seri.

"Lihat, Pak. Susan tampak bahagia sekali. Ini pernikahan impian," ucap Lastri dengan bangga.

Warseno tetap diam, tatapannya tajam mengamati Raka.

"Aku tidak suka anak itu," gumamnya akhirnya.

Lastri mengernyit. "Kenapa? Raka itu pria tampan, sopan, keluarganya juga baik. Ibunya bahkan sangat menghormati kita."

"Itu justru yang membuatku curiga," jawab Warseno pelan. "Pria baik tidak akan buru-buru menikah seperti ini. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikannya."

"Tidak usah berpikiran buruk, Pak. Yang penting, Susan bahagia," balas Lastri, tak ingin mendengar kekhawatiran suaminya.

Warseno merasa kalau hari ini adalah hari kehancurannya mempunyai anak yang cantik dan cerdas seperti susan sebenarnya sangat menguntungkan bagi dirinya sebagai seorang pebisnis dia bisa menjodohkan dengan keluarga konglomerat lainnya tapi hari ini susan menetapkan akan menikah dengan raka.

Di detik terakhir pun warseno tidak mau menjadi wali nikah susan namun susan mempunyai banyak cara agar warseno merestuinya. Dalam benak warseno sekarang adalah menyusun rencana agar raka tidak bisa bertahan dengan Susan.

Di dalam kamar pengantin, Raka berdiri di depan cermin besar, menatap pantulan dirinya sendiri.

Jas hitam yang dikenakannya begitu sempurna, wajahnya tampak tenang. Tapi di dalam hatinya, badai berkecamuk.

"Aku benar-benar tidak menyangka hari ini akan datang dimana aku menikah lagi dengan seorang wanita yang tidak aku cintai?"

Bayangan pagi tadi kembali menghantuinya. Azizah berdiri di depan rumahnya, membawa bayi mereka, meminta agar ia kembali.

"Mas, apa kamu benar-benar tidak mau membesarkan anak kita?"

Suara itu berputar di kepalanya.

Dan jawabannya…

"Aku menalakmu, Azizah."

Bayangan bayi laki-laki yang sudah jelas itu anaknya, dia yakin itu, dan raka percaya kalau aziza tidak pernah selingkuh, raka tahu aziza tidak akan melakukan hal yang memalukan seperti itu.

Dada Raka terasa sesak. Tangan kirinya mengepal kuat, berusaha mengusir kegelisahan yang semakin mencekik.

"Ini yang terbaik. Aku harus memilih kehidupan yang lebih baik."

"Kalaupun yang harusnya disalahkan adalah aziza kenapa dia pergi, kenapa dia meninggalkan dirinya, dan kenapa aziza tidak kayak seperti susan, kalau saja aziza kaya ibunya pasti suka, harusnya kalau tidak kaya dia bersabar bukannya kabur, bagiku ibuku adalah segalanya, ya pernikahan ini untuk ibuku yang membesarkan ku dari kecil"

"Mas raka ayo kita ke pelaminan" Ucap susan membuyarkan lamunan raka.

---

Raka membuka pintu dan mendapati Susan berdiri di hadapannya. Gaun pengantin putihnya begitu indah, wajahnya penuh kebahagiaan.

"Akhirnya, kita sampai di hari ini," ucap Susan dengan mata berbinar.

Raka menelan ludah, berusaha membalas senyumnya. "Ya… akhirnya."

Susan menggenggam tangannya erat. "Ibu sangat bangga. Semua orang juga memuji kita. Ini awal kehidupan baru yang indah."

Raka hanya mengangguk, tapi dalam hatinya, ia merasa seperti sedang berjalan ke arah jurang.

Di benaknya, ada satu pertanyaan besar:

"Apa yang akan terjadi jika Susan tahu yang sebenarnya?"

Karena satu hal yang membuat Raka semakin sesak—Susan tidak tahu bahwa ia sudah menikah sebelumnya.

Ia tidak pernah tahu tentang Azizah. Tidak tahu tentang bayi yang lahir dari rahim wanita itu. Tidak tahu bahwa pria yang baru saja ia nikahi telah menalak istrinya pagi ini.

Bagaimana jika kebenaran itu terungkap?

---

Raka berjalan menuju panggung pelaminan bersama Susan. Musik lembut mengalun, para tamu berdiri dan bertepuk tangan.

Di antara tamu-tamu itu, Warseno masih duduk dengan ekspresi curiga.

Di sisi lain, Lastri tersenyum penuh kebanggaan.

Dan di depan altar, Raka menatap Susan. Wanita itu tersenyum padanya dengan penuh cinta.

Tapi Raka?

Dadanya terasa kosong.

Ketika ia mengucapkan janji pernikahan, suaranya hampir tidak terdengar.

Ketika cincin melingkar di jarinya, ia merasa seperti ada sesuatu dalam dirinya yang mati.

Dan ketika Susan mengecup pipinya, hanya satu hal yang ada di benaknya:

"Azizah… aku baru saja kehilanganmu selamanya."

Suasana pesta pernikahan Raka dan Susan semakin meriah. Musik mengalun, tamu-tamu berdatangan dengan busana glamor, dan sorot lampu kristal berkilauan memenuhi ballroom mewah itu.

Di atas pelaminan, Susan tampak begitu anggun. Senyum manisnya tak pernah lepas dari wajahnya, seolah menandakan betapa bahagianya ia bisa menikah dengan pria yang dipilihkan untuknya.

Namun, berbeda dengan Susan, Warseno, ayahnya, duduk dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada sesuatu dalam tatapan matanya yang tampak tidak puas.

Sementara itu, Raka, yang sejak tadi masih terjebak dalam pikirannya sendiri, mulai merasakan perubahan.

Saat ia pertama kali berdiri di pelaminan, dadanya sesak oleh keraguan dan bayangan masa lalu yang belum sepenuhnya hilang. Namun, semua itu perlahan memudar ketika salah satu panitia acara berbisik padanya,

"Tamu kehormatan sudah datang."

Raka mengangkat kepalanya. Dan detik itu juga, darahnya berdesir.

Semua mata tertuju pada seorang pria yang baru saja melangkah masuk ke dalam ballroom. Andi Pratama, seorang pengusaha sukses dengan aura berwibawa, berjalan dengan anggun diiringi beberapa asisten pribadinya.

Para tamu berbisik-bisik, beberapa bahkan langsung bangkit dari tempat duduknya untuk memberikan penghormatan.

Keluarga Pratama adalah keluarga konglomerat yang tidak sembarangan menghadiri pernikahan orang lain. Kehadiran Andi Pratama di sini berarti pernikahan Raka dan Susan bukanlah pernikahan biasa.

Raka menelan ludah. Dadanya berdebar kencang.

"Keluarga Pratama… Aku benar-benar mendapatkan akses ke lingkaran elite!"

Selama ini, ia hanya mendengar nama besar keluarga itu. Mereka adalah penguasa bisnis, pemilik berbagai perusahaan raksasa. Dan sekarang, salah satu anggota keluarga mereka datang ke pernikahannya!

Tanpa berpikir panjang, Raka segera berdiri dan menyambut Andi Pratama dengan penuh hormat.

"Suatu kehormatan besar bagi kami, Pak Andi, bisa menerima kehadiran Anda di acara ini," ucapnya sambil menunduk sedikit.

Andi tersenyum tipis, menatap Raka dengan pandangan tajam. "Selamat atas pernikahannya."

"Terima kasih, Pak," Raka nyaris tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Ia sama sekali tidak tahu bahwa pria yang berdiri di depannya adalah paman dari wanita yang baru saja ia talak pagi ini.

Andi Pratama hanya mengamati Raka, matanya penuh perhitungan. Ia belum mengucapkan banyak hal, namun keberadaannya saja sudah cukup membuat suasana menjadi semakin tegang.

Dan sebelum Raka sempat berpikir lebih jauh, tamu kehormatan berikutnya datang.

Suasana ballroom yang sudah ramai mendadak semakin gempar ketika nama Romi Aditama disebutkan oleh MC.

Tuan muda Aditama. Pewaris tunggal keluarga Aditama. Pria muda yang terkenal arogan dan sulit didekati.

Dan malam ini, ia melangkah masuk dengan penuh percaya diri, mengenakan setelan hitam mahal yang membuat auranya semakin tajam.

Warseno yang sejak tadi tampak datar, mendadak berdiri.

Ia langsung menyambut Romi dengan penuh antusias.

"Tuan Romi, suatu kehormatan Anda bisa datang!" seru Warseno dengan senyum lebar.

Para tamu berbisik lagi. Semua orang tahu, Warseno sebenarnya mengincar Romi untuk menjadi suami Susan.

Bahkan Susan sendiri terlihat sedikit canggung saat melihat Romi.

Namun, yang paling terkejut dalam ruangan itu adalah Raka.

"Susan punya koneksi dengan keluarga Aditama juga?!"

Ia tidak menyangka bahwa pernikahannya dengan Susan akan membawanya semakin dekat dengan lingkaran elite bisnis.

Raka semakin bersemangat. Keraguannya perlahan memudar.

Jika awalnya ia hanya berpikir untuk menikahi Susan demi memenuhi ambisi ibunya, sekarang ia melihat betapa besar peluang yang menunggunya.

Dengan koneksi ini, ia bisa mendapatkan banyak keuntungan.

1
Hanipah Fitri
lanjut lagi dong Thor
Hanipah Fitri
akhirnya Sumarni telah sadar atas perbuatannya yg telah menghantarkan anak anaknya ke jurang kehancuran
Hanipah Fitri
Romi pura pura kritis padahal pingin menguji cintanya Azizah
Hanipah Fitri
aku ikut terharu dgn kebaikan Romi
Hanipah Fitri
keluarga Raka keluarga rakus licik dan tamak
Hanipah Fitri
Raka makin besar kepala nantinya
Hanipah Fitri
wah, cepat sekali, ko sdh tamat cerita nya
Hanipah Fitri
makanya jangan jahat sama org, jadi dibalas tuh
Hanipah Fitri
setu seru seru, makin seru cerita nya
Hanipah Fitri
keluarga Raka keluarga yg licik
Hanipah Fitri
waduh pingin cerai saja sampai bertele tele
Hanipah Fitri
Azizah jodohnya itu Romi, bukan yg lain
Hanipah Fitri
oh walah jadi Nerves si Raka
Hanipah Fitri
makin seru nih, jadi ikutan halu seperti Athor, ha ha ha ...
Hanipah Fitri
bagus cerita nya
Hanipah Fitri
sadis, ini mantan mertua menghina org
Hanipah Fitri
yg dipikir Raka cuma bisnis
Hanipah Fitri
ha ha ha ... tertawa ngakak jadinya
Hanipah Fitri
bayi nya pintar, tau aja sama om Romi yg tulus
Hanipah Fitri
ditolong mau lahiran tapi dua keluarga malah salah sangka ha ha ha ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!