NovelToon NovelToon
Jangan Kau Ulang Lagi

Jangan Kau Ulang Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Riya Wardu

Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.

Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Tidak Ada Penolakan

Mama Sarah mempersilahkan minum kepada Yusuf dan Ardan.

"Silahkan diminum Pak,,"ucap Mama Sarah mempersilahkan minum kepada Yusuf dan Ardan

Yusuf dan Ardan mengambil gelas cangkir yang berisi teh hangat itu. Ketika dia menyeruput teh itu pandangan dia tertuju pada Habiba yang duduk di depannya. Habiba yang merasa dipandang memalingkan wajahnya karena merasa malu. Yusuf justru tersenyum melihat itu sambil dia menyeruput teh hangat.

Setelah menikmati teh hangat,Yusuf dan Ardan pamit kepada Mama Sarah.

"Maaf Bu, kalau begitu saya dan asisten saya pamit dulu.. "ucap Yusuf sembari memberi kode ke Ardan.

Ardan yang paham langsung mengerti apa yang dimaksud Tuan nya.

"Bu, ini ada tidak seberapa.. Ini bentuk rasa tanggung jawab saya dan terima kasih saya karena Habiba anak ibu sudah menolong.." ucap Yusuf sambil meletakkan amplop coklat berisi uang dan menyerahkan ke Mama Sarah

"Apa ini Pak Yusuf? "tanya Mama Sarah bingung

"Ini ada sedikit tambahan untuk biaya pengobatan Habiba, jika kurang nanti bisa menghubungi saya atau asisten saya. Di dalam sini ada kartu nama saya dan asisten saya, silahkan bisa menghubungi kami nanti..

Mama Sarah, Habiba, Rita saling berpandangan dengan tatapan bingung.

"Maaf Pak Yusuf, saya rasa ini terlalu berlebihan. Bapak juga sudah menolong membantu saya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan jadi saya tidak terluka parah bahkan Anda mengantar saya pulang ke rumah. Saya rasa itu sudah cukup berlebihan.. "ucap Habiba ke Yusuf

"Benar Pak Yusuf ,apa yang dikatakan anak saya itu benar ini terlalu berlebihan.. Bukan berarti kita menolak rejeki,dengan Anda menolong membawa anak saya ke rumah sakit sampai mengantarkan pulang ke rumah saya sangat berterima kasih,,"sela Mama Sarah

"Ini tidak seberapa Bu, saya mohon diterima saja.. "ucap Yusuf dengan nada pelan tapi dingin

Habiba dan Mama Sarah saling bertatapan, bingung mau diterima apa tidak pemberian Pak Yusuf. Jika diterima apa Pak Yusuf akan berpikir mereka matre,mencari kesempatan tetapi jika nggak diterima berarti nolak rejeki dong.. Duit.. Siapa yang nggak doyan kan? Tuyul juga doyan.. 😂

Mama Sarah memutuskan untuk menerima amplop berisi uang dari Yusuf, Mama Sarah bepikir agar Yusuf tidak kecewa sedikit menghormati pemberian orang toh menolak rejeki nggak baik. Nantinya uang itu juga untuk biaya pengobatan kaki Habiba, padahal cidera kaya gitu dibawa urut di Mak Ijah juga sembuh bayar juga seikhlasnya.. 😂 begitu lah kira-kira isi hati Mama Sarah

Kalaupun tidak digunakan untuk berobat Mama Sarah akan menyarankan uang tersebut untuk disumbangkan ke panti asuhan atau dibagikan kepada anak yatim piatu saja. Supaya semua dapat berkah.

Setelah sejenak berpikir Mama Sarah menghela nafas dan memulai kembali pembicaraan.

"Baiklah Pak Yusuf, kami terima pemberian Pak Yusuf ini.. "ucap Mama Sarah

"Ma.. "sela Habiba

Habiba menyela memanggil Mama Sarah sambil menggelengkan kepala tanda jangan menerima uang pemberian Pak Yusuf. Habiba bingung sendiri kenapa Mama Sarah justru menerima pemberian Pak Yusuf.

"Maaf Pak Yusuf, saya tidak bisa meneri -- "ucapan Habiba terpotong

"Saya tidak menerima penolakan jadi terima saja pemberian saya,, "tegas Yusuf dengan dingin nya

Mama Sarah mengedipkan kedua matanya dan mengangguk ke arah Habiba tanda terima saja pemberian dari Pak Yusuf. Dengan berat hati, mau tidak mau Habiba memutuskan untuk menerima pemberian Pak Yusuf.

"Baiklah kalau begitu, saya pamit dulu karena masih ada urusan.. "ucap Yusuf sambil berdiri seraya pamitan ke Mama Sarah dan yang lainnya

Habiba mau ikut berdiri namun dengan gerakan tangan nya memberi kode untuk tidak usah berdiri tetap duduk saja.

Setelah berpamitan Yusuf dan Ardan diantar Mama Sarah sampai di pintu dan kemudian pergi meninggalkan kediaman Habiba.

Mama Sarah masuk dan bergabung dengan Habiba dan Rita di ruang tamu.

"Mama, kenapa terima uang pemberian Pak Yusuf sih ma? Kan malu Ma, nanti dikira matre,memanfaatkan uang orang kaya.. "ucap Habiba ke Mama Sarah

"Nggak usah malu,namanya rejeki jangan ditolak.. "balas Mama Sarah

"Nggak gitu juga Ma, nanti dikira kita memanfaatkan keadaan ,pasti mereka berpikirnya yang tidak-tidak.. "ucap Habiba dengan muka cemberut dan kesal dengan sang Mama

Mama Sarah terkekeh melihat wajah Habiba yang cemberut dan kesal.

"Udah, nggak usah pasang wajah cemberut dan kesal gitu,nanti Pak Yusuf nggak ngapel ke sini lagi loh.. "ledek Mama Sarah

"Kenapa jadi Pak Yusuf ngapel sih Ma, kan Biba lagi nanya ke Mama kenapa Mama terima pemberian Pak Yusuf.. "ucap Habiba masih dengan mode cemberut dan kesal

Mama Sarah dan Rita malah tertawa melihat Habiba yang masih cemberut dan kesal. Mama Sarah menjelaskan kenapa dia menerima uang dari Yusuf, yang tentu tidak baik menolak rejeki. Anggap saja itu rejeki kita, gunakan semesti-nya untuk pengobatan sisanya kita berikan saja ke anak-anak yatim piatu atau ke orang-orang yang benar-benar kurang mampu atau ke panti asuhan kita atas nama kan donasi itu atas nama Pak Yusuf. Kita berbagi rejeki.

Habiba yang mendengarkan penjelasan Mama Sarah akhirnya mengangguk,menerima apa yang harus dilakukan sesuai saran Mama Sarah.

"Udah, nggak usah cemberut lagi.. Nanti berobat apa nanti diurut tuh di Mak Ijah biar cepet sembuh tuh kaki.. Nanti bisa nge- date sama Babang Yusuf.. "ledek Mama Sarah sambil tertawa

"Apaan sih Mama, kenal juga baru kali ini.. Lagian Pak Yusuf itu udah punya cewek,tuh yang jadi Brand Ambassador pacar dia.. "jelas Habiba

"Oh ya? Baru pacar kan? Sebelum janur melengkung bisa dong ya kan Rita.. "lanjut Mama Sarah meledek Habiba

"Mamaaa...!! "pekik Habiba

"Eh, tapi bentar deh kayaknya Pak Yusuf tuh ada rasa deh sama kamu Biba.. "Rita akhirnya bersuara

"Rasa apa? Rasa strawberry? Rasa jeruk? "dengus Habiba

"Tapi kalau dilihat-lihat dia suka dan naksir loh sama kamu. Apalagi perlakuan dia ke kamu sejak di Hotel tempat kamu tertimpa neon box itu.. "lanjut Rita

"Memangnya perlakuan dia gimana Rita? "Mama Sarah kepo

Rita menceritakan bagaimana Yusuf menolong Habiba sampai digendong hingga di ruang IGD ada adegan dansa ala-ala film romantis. Mama Sarah yang menyimak cerita Rita sampai melongo..

"Yang bener kamu Rita? "tanya Mama Sarah

"Bener Tan,wah kayaknya bentar lagi Tante mau mantu lagu nih.. Dapet menantu sultan.. "jawab Rita sambil terkekeh

"Rittaaaa...!!! "pekik Habiba sambil melempar bantal sofa ke arah Rita

Mama Sarah tertawa bersama Rita,mereka terus meledek dan menggoda Habiba hingga Habiba mendengus makin cemberut dan makin kesal. Obrolan receh mereka terhenti karena ada suara salam dari luar.

"Assalamualaikum..

"Wa'alaikumsalam.. "jawab mereka serempak

Ternyata yang memberi salam adalah Papa Lukman, Lukman Hasan Papa dari Habiba. Mama Sarah berdiri dari duduk nya dan menghampiri Papa Lukman lalu mencium tangan dengan takzim.

"Loh kok Papa bisa barengan sama Nak Roni? "tanya Mama Sarah ke Papa Lukman sambil menunjuk ke arah pria di sebelah nya

"Oh iya, tadi ketemu di depan katanya mau jemput istrinya di sini.. "jawab Papa Lukman

Roni adalah suami Rita, sewaktu di perjalanan dari rumah sakit Rita menelpon suami nya untuk menjemput di rumah Habiba

"Iya Tante, mau jemput istriku yang cantik dan aduhai gemoy nya.. "kata Roni sambil tersenyum ke arah Rita

"Dihh.. Lebay.. "ucap Habiba masih dengan nada kesal

"Iri bos? Makanya nikah loe biar bisa romantis-romantis an.. "ejek Roni sambil menjulurkan lidah

Kesal Habiba sambil melipat kedua tangan nya sambil membuang muka. Dari tadi diledek Mama dan Rita, sekarang diledek sama suami Rita.

"Jangan salah sayang, bentar lagi kayaknya Om Lukman mau mantu lagi loh.. Tadi calon mantu nya udah ke sini.. "kata Rita menghampiri suami nya.

"Oh ya? "kaget Roni..

"Calon mantu? Ke sini? "ucap Papa Lukman bingung

"Ma, apa maksud Rita tadi..? "lanjutnya

"Nggak usah dengerin ocehan Rita pa, dia cuma ngarang.. Udah kalian berdua suami istri lebay pulang sana, Hush Hush Hush.. "kata Habiba dengan tangan seperti mengusir ayam.

"Idihh.. Dikira kita ayam hash hush hash.." ucap Rita

"Ya udah sayang yuk kita pulang aja, maklum Tuan Putri lagi ngambek Pangeran nya udah pulang tadi, ha ha ha..,, "lanjut Rita sambil tertawa

Rita mengajak suami nya pulang, tidak lupa dia dan suami nya berpamitan kepada Papa Lukman dan Mama Sarah.

Papa Lukman duduk di sebelah Habiba yang masih dengan mode kesalnya, dia belum tahu kalau Habiba mengalami insiden. Papa Lukman hanya tersenyum melihat ekspresi putri bungsu nya dengan penuh kasih sayang dia mengelus surai panjang putri nya.

"Kenapa cemberut gitu sih putri Papa? Ada apa? Cerita sama Papa, oh iya tadi kata Rita ada calon mantu Papa ke sini? Siapa sih? Kok Papa ketinggalan info nya.." cerca Papa Lukman sembari tertawa kecil

"Papaaa.. Kenapa Papa jadi ikut-ikutan kaya Mama dan duo pasangan lebay itu sih.. "sungut Habiba

"Oke-oke., kalau begitu coba kamu cerita ke Papa sebenarnya apa yang terjadi sampai kamu diledekin sama Mama sama Rita.

Habiba masih kesal tidak mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, dia meminta Mama Sarah untuk menceritakan dan menjelaskan apa yang terjadi sampai dia diledeki. Mama Sarah yang kasihan kepada putri nya bertambah kesal nya akhirnya menceritakan dan menjelaskan dari kejadian Habiba tertimpa neon box di Hotel tempat dia ikut seminar sampai dia diantar pulang oleh Yusuf CEO D' Malik Corporattion. Papa Lukman yang mendengarkan cerita Mama Sarah langsung mengecek kaki Habiba. Cidera dan luka kecil tapi tetap saja seorang Ayah pasti khawatir dengan keadaan anak nya. Tapi bukan nya menanyakan bagaimana kondisi kaki nya sekarang, malah Papa Lukman ikutan meledek Habiba. Habiba yang sebel lalu memanggil Mbok Sumi untuk membantu nya ke kamar untuk istirahat.

Sesampainya di kamar Habiba menggerutu

"Kenapa pada ngeledekin aku sih? Lagian Pak Yusuf itu cuma nolong aku nggak ada tuh dia suka apalagi jatuh cinta sama "

"Kalau aku suka dan cinta sama kamu apa kamu akan terima?"

"Eh?!! "

1
Lia_Vicuña
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
KnuckleDuster
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Candela Antunez
Akhirnya nemu juga cerita indonesianya yang keren kayak gini! 🤘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!