Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Waktu berlalu dengan cepatnya, esok adalah hari pernikahan Sella dan Raffa. Keluarga kerajaan, sudah tiba di hotel milik keluarga Laras. Laras dan keluarga, menghadiahkan pernikahan mewah di ballroom hotelnya. Sella dan keluarga hampir saja pingsan, saat Laras memberitahukan hal tersebut.

"Ehhh... ga boleh pingsan, masa pingsan sampe berjamaah. Jangan ah, repot nanti pihak rumah sakit." itulah ucapan Laras saat memberitahukan, bila pernikahan Sella sudah di handle.

Sebenarnya Laras sudah bertanya pada Sella, apa ia memiliki pernikahan impian. Sella menjawab tidak, karena awalnya ia memang tidak berpikir untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Dan ia juga tidak suka, bila harus berlama-lama di pesta acara apapun itu. Karena itu, Laras and the gank menyusun semuanya.

Kini keluarga inti, sudah menempati kamarnya masing-masing. Laras, Ellora, Diana, Belle, Bianca dan Aisyah berada di kamar Sella. Mereka akan menemani malam lajang terakhir untuk Sella, sedangkan Ashilah tidak ikut. Karena Gab terlalu posesif pada sang istri, apalagi usia kandungannya kini sudah menginjak 8 bulan.

"Gimana rasanya Sell?" tanya El, Sella yang sedang duduk diam pun menoleh.

"Deg-degan El, rasanya dada aku terasa sesak. Gila sih, kalo boleh.. gue lebih memilih bertemu, dengan client yang keras kepala." jawab Sella, ia pun menekan dadanya. Laras dan yang lainnya pun tertawa

"Ga papa kalo cuma deg-degan doang mah Sel, jangan sampe muntah-muntah. Sampe ada yang ngira kalo hamidun duluan, gila sih. Hampir-hampir di rawat, unt...

BUGH

BUGH

BUGH

"ELLORAAAAA" teriak Laras, saat ia di lempar bantal sampai tiga kali. Sedangkan yang lain tertawa, benar mereka jadi ingat kejadian saat itu. Saking gugupnya Ellora, ia harus menerima infusan di malam sebelum pernikahan. Dokter bilang, karena dehidrasi dan stress berlebihan.

"HAHAHAHA... iya bener, gue inget waktu itu. Si El, sampe ga bisa bangun dari tempat tidur." ucap Diana, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Ellora

"Lu stress nikah ma si Bayu ya El, kelamaan barengan ma si Bayu lu mah. Gila aja dong, dari jaman masih piyik udah barengan. Sampe akhirnya mereka nikah, keren sih kata gue mah." ucap Laras

"Akad juga, Ellora masih di atas ranjang. Begitu kata SAH terdengar, Ellora menangis meraung." lanjut Bianca

"AKHIRNYAAAA.... GUE JADI ISTRI JUGA, HUAAAA" ejek yang lain dengan kompaknya

"BUAHAHAHAHA" mereka kembali menertawakan Ellora, Ellora benar-benar merasa kesal.

"Tapi bener loh apa kata LaRas, padahal dari banyak curhatan temen-temen gue. Mereka pacaran lama, tapi berakhir cuma jagain jodoh orang. Lu keren El.." sambung Aisyah

"Terus, lo apa kabar? Mau sampe kapan nolak terus Satria? Lama-lama laki lu jenuh juga Syah." tanya Bianca kesal, ia kesal pada saudara kembarnya itu. Padahal Satria sudah serius ingin menikah, tapi saudarinya selalu menolak. Ayah juga sudah tidak mau tau lagi, lelah ia menasehati putrinya.

"Iya bener, lama pacaran. Ntar yang ada malah jadi tamu undangan, bukannya mempelai pengantin." sambung Diana

"Ishhh... apa sih kalian tuh? NIHHH" ucap Aisyah seraya mengangkat tangan kirinya, kini di sana sudah ada dua cincin. Cincin saat bertunangan dan satu lagi cincin, bukti Aisyah telah menerima lamaran Satria.

"UWAAAAAAHHHH... AKHIRNYAAAAAA" teriak semua orang kompak, membuat Sella yang tak tau menau perihal hubungan Aisyah dan Satria terkejut.

"Selamat ya sayangku, akhirnya kamu terima juga lamaran belatung nangka." ucap Laras, seraya memeluk Aisyah. Meski mendapat toyoran dari Ellora, ia tak peduli.

"Lu mah, kebiasaan kalo udah ganti-ganti nama orang." ucap Ellora, Laras hanya memasang wajah menyebalkan. Satu per satu, memeluk dan memberikan selamat pada Aisyah, Sella yang akhirnya tau setelah Bianca bercerita. Ia pun ikut memeluk dan memberikan selamat, pada teman barunya itu.

Sella benar-benar tak menyangka, bila ia akan masuk ke dalam circle Laras and the gank.

"Kapan jadinya lu nikah? Satria udah bilang ma bokap lo?" tanya Ellora, Aisyah mengangguk

"Kok aku ga tau?" tanya Bianca menggelengkan kepalanya

"Wahhh... Bi, lu udah ga di anggap keluarga sih kata gue mah." Ellora setuju dengan ucapan Laras

"Kalo gue, mendingan lu langsung acak-acak spiteng sih." celetuk Laras lagi

"Iya Bi, biar WC ga ba.. kenapa harus ngacak-ngacak spiteng sih Ras?" tanya Ellora, setelah sadar apa yang di ucapkan Laras

"Ya kali aja mau ngelampiasin kekesalan hatinya." jawab Laras

"Nggak mesti acak-acak spiteng juga kali Ras" ucap Bianca kesal

"Terus lu mau ngapain?" tanya Diana

"Goyang dumang, puas lo pada" pecahlah kembali tawa mereka

"Sorry Bi, waktu itu lu lagi ke luar negeri sama laki lu. Makanya kita cuma adain pertemuan di resto, berempat ma kakak laki-laki Satria juga. itu juga dadakan banget Bi, ga ada rencana sama sekali. Gue yang akhirnya mau membuka diri, karena denger curhatan temen-temen gue. Yang berakhir ga jadi ke tas pelaminan, sebagai pengantin. Gue jadi takut, kalo Satria akhirnya berpaling sama cewek lain. Makanya di hari ia ngelamar gue waktu itu, gue langsung terima tanpa pikir panjang. Satria segera menghubungi kakaknya, dan gue juga telepon ayah. Ya... gitu deh, pertemuan yang sangat tak di rencanakan, namun berakhir manis." jelas Aisyah

Bianca terdiam, ia kembali mengingat saat itu Aisyah memang ada menghubunginya. Namun karena ia yang repot dengan putrinya, sehingga tak mendengar apa yang di ucapkan oleh Aisyah.

Bianca langsung memeluk Aisyah kembali, ia bahkan meneteskan air matanya.

"Akhirnya, gue ikut bahagia. Semoga Allah melancarkan segalanya, tanpa ada halangan apapun." ucap Bianca

"AAMIIN"

"Jadi kapan Syah?" tanya Sella

"Tiga bulan lagi" jawab Aisyah tersenyum

"Alhamdulillah" ucap semuanya senang, mereka pun berpelukan. Namun pelukan itu langsung terlepas, setelah mendengar Diana mengatakan...

"Sorry guys, jangan terlalu erat meluknya."

"Kenapa?" tanya Ellora

"Lu bau bangke kali El" celetuk Laras, membuat Ellora menatap kesal sahabatnya tersebut

Diana tertawa, membuat yang lainnya langsung menatap padanya.

"Lu kenapa Di, ga lagi ketempelan kan?" tanya Bianca

"Ngaco ih kamu Bi" Diana turun dari ranjang, ia pun segera mengambil sebuah kotak kecil berukuran 16x16 dari tasnya. Ia berjalan kembali dan naik ke atas ranjang, Diana menyerahkan kotak itu pada para sahabatnya.

"Apaan ni?" tanya Ellora, yang memegang kotak tersebut

"Semoga tebakan gue bener ya" ucap Laras dengan perasaan membuncah, Diana hanya tersenyum

Begitu di buka, semua orang kompak terdiam. Suasana mendadak hening, tak ada yang bersuara sama sekali. Bahkan dengan serempak, kedua mata mereka langsung berembun. Dengan kompak lagi, mereka menegakkan kepala dan menatap Diana. Diana sudah menggigit bibir bawahnya, untuk menahan tangisannya agar tidak pecah.

"ALHAMDULILLAH, AKHIRNYA DI...

"Akhirnya penantian lo

"AAAAAAAA"

"SELAMAT YA SAYANGKU, akhirnya apa yang kalian nantikan kini..." Diana mengangguk senang, ia membalas pelukan Laras. Dan pecahlah tangisan Diana, begitu juga dengan yang lainnya. Mereka ikut terisak, sungguh mereka tak menyangka. Hari ini, mendapatkan dua kabar bahagia dari kedua sahabat mereka...

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading All

...