NovelToon NovelToon
Dipaksa Jodoh

Dipaksa Jodoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:270.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayu Andila

"Papa sudah menjodohkanmu dengan Arion, putra dari sahabat Papa!"

Jedar, bak tersambar petir disiang bolong saat mendengar ucapan dari sang Papa. Seketika tubuh Zeva langsung menegang dengan mulut terbuka.

"tidak, ini tidak boleh terjadi!"

Niat hati ingin meminta restu untuk hubungannya dengan sang kekasih, malah berakhir dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Bak buah simalakama, itulah ungkapan yang tepat untuk apa yang Zeva rasakan saat ini. Dia tidak bisa berpisah dengan laki-laki yang sangat dia cintai, tapi tidak juga bisa melawan kehendak kedua orangtuanya.

Apakah yang akan terjadi pada Zeva selanjutnya?

Bisakah dia membina rumah tangga sesuai dengan keinginan kedua orangtuanya?

Yuk, ikuti kisah mereka yang penuh dengan kegaduhan dan kejutan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27. Amarah yang Tertahan.

Setelah acara pesta itu selesai, Zeva segera melangkahkan kakinya ke kamar. Dia merasa sangat lelah sekali, matanya juga sudah sangat ngantuk dan ingin segera memasuki alam mimpi.

Setelah beberapa saat, Arion ikut menyusul istrinya ke dalam kamar. Tidak di sini atau pun di apartemen, wanita itu selalu saja asal tidur hingga membuatnya menghela napas berat.

Arion memutuskan untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu, karena dia tidak bisa tidur dengan keringat yang menempel ditubuhnya.

Namun, saat akan masuk ke dalam kamar mandi. Tiba-tiba dia mendengar suara getaran dari sebuah ponsel, dan langsung mengedarkan pandangan ke seluruh kamar untuk mencarinya.

"Itu kan ponselnya Zeva." Arion berjalan ke arah meja di mana ponsel Zeva berada, dia lalu melihat ada panggilan masuk dari my boy yang tertera dilayar ponsel itu.

"Apa ini Daffa?" Dia lalu mengangkat panggilan masuk itu, dan mengira kalau Daffa lah yang sedang menelepon Zeva.

"Halo Sayang, kenapa kau tidak membalas pesanku?"

Arion mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan laki-laki itu. "Zeva sudah tidur."

Gavin yang ada disebrang telepon langsung tersentak saat mendengar suara Arion, dia tidak menyangka kalau laki-laki itulah yang menjawab panggilannya.

"Apa kau Daffa?"

Gavin kembali sadar saat mendengar suara Arion. "Bu-bukan, aku, aku Gavin."

Kerutan dikening Arion semakin dalam saat mendengar nama laki-laki itu, dia ingat kalau Gavin adalah orang yang sama dengan yang datang ke pesta kedua orangtuanya tadi.

"Baiklah, Gavin. Apa kau adalah laki-lakinya Zeva?"

"Hah?" Gavin tidak mengerti dengan apa yang Arion katakan.

"Untuk apa kau meneleponnya?" Raut wajah Arion sudah berubah menjadi sangat menyeramkan, bahkan tangannya sudah terkepal erat saat ini.

"Ti-tidak ada, aku hanya ingin menanyakan kabarnya saja,"

"Baiklah." Tut. Arion langsung mematikan panggilan itu dan kembali meletakkan ponsel Zeva ke atas meja, jika tidak dia mungkin akan meremukkan benda pipih itu.

"My boy, Sayang. Siapa dia sebenarnya, Zeva?" Arion menatap Zeva dengan tajam, sementara wanita itu asyik berselancar di alam mimpi tanpa tau kalau badai besar akan menerjang hidupnya besok.

****

"Hoam." Zeva menggeliatkan tubuh saat cahaya matahari pagi menerobos masuk ke dalam kamar, dengan perlahan kedua matanya terbuka dengan menyipit silau akibat pantulan dari sinar mentari pagi.

"Astaga." Zeva langsung terlonjak kaget saat Arion berada di hadapannya, lebih tepatnya laki-laki itu sedang menikmati secangkir kopi di atas sofa.

"Selamat pagi, Arion," sapa Zeva sembari beranjak bangun, dia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat kaku.

Arion menganggukkan kepala untuk menjawab sapaan wanita itu, matanya tetap menatap Zeva dengan tajam sambil berusaha untuk menahan amarah.

"Tunggu, jam berapa ini?" Zeva langsung melirik ke arah jam yang tergantung di dinding. "Gila, sudah jam 9!" Dia langsung melompat dari ranjang dengan panik, saat ini mereka sudah sangat terlambat untuk ke kantor.

"Mau ke mana kau?"

Zeva yang sudah berlari ke kamar mandi langsung menghentikan kakinya, dan beralih melihat ke arah Arion. "Apa hari ini kita tidak ke kantor?"

Arion menganggukkan kepalanya. "Tidak. Ku beri waktu setengah jam untuk bersiap, setelah itu ikut aku pulang." Dia segera beranjak dari sofa dan berlalu keluar dari kamar.

Zeva tercengang mendengar ucapan Arion. "Ada apa dengannya?" Tidak mau membuat laki-laki itu murka, dia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setengah jam kemudian, Zeva berlari keluar dari kamar untuk menemui Arion sampai hampir bertabrakan dengan papa mertuanya.

"Maafkan aku, Pa. Aku sedang buru-buru." Dia melambaikan tangan pada papa Ben yang sedang melihatnya dengan bingung.

"Mau ke mana dia sampai lari-lari gitu?" Papa Ben terus melihat ke arah Zeva sampai wanita itu menghilang dibalik dinding.

"Ada apa, Pa? Kok bengong di sini?"

Papa Ben mengalihkan pandangannya ke arah mama Audy. "Itu loh Ma, menantumu lari-lari keluar. Enggak tau mau ke mana." Dia menunjuk ke arah luar.

"Paling juga pergi sama Arion. Tadi dia bilang sama mama mau pulang, terus jalan keluar."

Papa Ben ber-oh ria sambil menganggukkan kepala, kemudian mereka berdua berjalan ke dapur untuk menikmati sarapan yang sudah terlambat.

Pada saat yang sama, Zeva baru saja sampai di samping mobil Arion. Napasnya tersengal-sengal karena terus berlari, sampai perut yang terasa lapar langsung hilang. "Hah, hah, hah. Duuh, pengen mati rasanya."

Arion yang berada di dalam mobil hanya diam sambil menatap Zeva dengan tajam, kemudian dia menekan klakson hingga membuat tubuh wanita itu terlonjak kaget.

"Astaga, gak sabaran sekali sih!" Zeva segera masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya dengan kasar.

Tanpa mengucapkan apapun, Arion langsung melajukan mobil itu menuju apartemen. Dia terus menambah kecepatan mobilnya walaupun jalanan tampak sangat ramai.

Sesekali Zeva melirik ke arah laki-laki itu dengah bingung. Tidak ada angin tidak ada hujan, tetapi kenapa Arion terlihat seperti orang yang kesetanan?

"Sebenarnya dia ini kenapa sih? Pagi-pagi udah ketempelan setan." Zeva bersedekap dada sambil melihat ke arah jalanan. Namun, tiba-tiba dia teringat kalau ponselnya masih berada di rumah sang mertua.

"Astaga, bisa-bisanya aku lupa." Dia menepuk keningnya sendiri dengan kesal, lalu beralih melihat ke arah Arion. "Arion, tolong berhenti sebentar. Ponselku tertinggal, kita harus mengambilnya."

Hening. Tidak ada reaksi apapun dari laki-laki itu, bahkan kini Arion semakin menekan pedal gasnya.

"Arion, apa kau mendengarku?" Zeva mencengkram lengan Arion, dan menariknya agar laki-laki itu menghentikan laju mobilnya.

Emosi Zeva mendadak langsung naik saat melihat keacuhan Arion. "Arion, aku ingin berhen-"

"Ponselmu ada padaku," potong Arion sambil menarik tangannya agar terlepas dari cengkraman Zeva.

"Ooh, jadi ada padamu." Zeva menganggukkan kepalanya.

Namun, sesaat kemudian dia sadar dengan apa yang sedang terjadi saat ini. "Tunggu, kenapa ponselku ada bersamanya?" Dia langsung melihat Arion dengan panik.

"Ke-kenapa ponselku ada padamu?" tanyanya dengan tergagap.

"Kenapa? Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu?"

Tbc.

1
Ida Erwanti
Luar biasa
Faridah
ikut terharu
Faridah
ruwet
Faridah
kapokk
Faridah
hayooooo kamu ketahuan
Faridah
wah ....selingkuh
Faridah
hadehhhh mengobarkan api ni
Faridah
bahaya mengintai
Faridah
waduh
Faridah
hahahaha....
Faridah
bertahap
Surya Handayani Almaida
Biasa
Galaklagak
ceritanya sangat menarik...gaya bahasa tidak kaku.. ditunggu karya yg lain Thor ♥️♥️
Faridah
😩
Wijaya Ronny
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Nah kan sadar tuh kalian semua..
MakBarudakh
Novel ino bagus
Sayang belum banyak peminat (diliht dr jumlah likers nya lo yaaa..)
Walau tokoh perempuannya di awal bikin Mak gereget, jengkel, dan kesel dg tingkahnya

Terimakasih atas karyamu yg menghibur ya Thor
Semoga makin bamyak yg minat utk baca karya2mu thor
Dan sukses selalu ya
MakBarudakh
Ya...kamu pasti merasa di titik terendah Ze

Disatu sisi kasian, di sisi lain kamu bebal Ze..
MakBarudakh
Naaahhh akhirnya salah paham semua
MakBarudakh
Llaaaahh situ sadar juga ya Ze..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!