NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

"Nay, gimana kabarnya? Udah sehat, kan?" tanya Kelvin yang baru masuk, dan langsung mendatangi Naya berada.

"Udah, Vin," balas Naya singkat. Tanpa melihat ke arah Kelvin. Karena dia lebih memilih fokus ke bukunya.

"Mm, bagus deh kalo gitu." Kelvin pun tersenyum sambil manggut-manggut.

"Eh ... tapi tunggu dulu, ini tangan lo kenapa?" sambung Kelvin cemas yang memegang tangan Naya, saat melihat tangan Naya yang masih di balut perban.

Naya pun langsung melepas dan menyembunyikan tangannya.

"Bukan apa-apa. Cuma luka kecil aja," jawab Naya yang sedikit dingin.

"Hei, hei, hei ... hebat, ya? Pagi-pagi ada yang udah Pdkt-an," ucap Zia, yang baru datang. Langsung membanting tasnya ke atas meja. Sebagai kode keras.

"Apaan sih lo, Zia. Ngaco kalo ngomong," sahut Kelvin yang tak senang.

"Oh, iya-ya. Mana mungkin 'kan. Seorang Kelvin sukanya sama model begitu. Gak banget ya 'kan? Bagusan juga model kayak, gue. Udah cantik, kaya lagi. Apa coba yang kurang," ucap Zia dengan angkuhnya. Memberi kode kepada Kelvin.

"Cih, lo bilang kurang apa lagi? Jelas-jelas lo kurang! Kurang pikiran, yang gak bisa dipake buat intropeksi diri sendiri," cerca Kelvin geram.

"Euy, apa sih? Gak jelas banget," sahut Zia yang memutar bola matanya malas, sambil menyunggingkan senyum miringnya, mengejek.

"Loh ... "

"Udah, Vin. Lebih baik kamu kembali ke tempat dudukmu aja," cetus Naya, yang tak mau semakin memperkeruh keadaan.

Mendengar perkataan Naya. Kelvin pun kembali ke tempat duduknya.

"Hai, katanya sakit! Kok udah dateng aja. Kenapa, mm ... kangen ya sama kita?" tanya Lili, yang baru datang bersama Bayu. Dan langsung menduduki bangkunya di sebelah Naya.

Naya pun tersenyum. "Iya, abisnya. Naya bosen di rumah. Gak ada yang enak diliat."

'Termaksud kak Malik,' sambung Naya dalam hatinya.

"Haha ... so pasti. Karena muka kita kan memang enak untuk dipandang, jadi gak bakal bosen deh," sahut Bayu dari belakang, dengan PD nya.

"Iya, lebih enak lagi. Liat nya dari monas pake pipet!" sambung Lili yang memutar bola matanya jengah.

Pletak ...

"Anjir, sakit Ogeb!" seru Lili yang memegang bagian belakang kepalanya.

"Makanya, kalo ngomong jangan sekate-kate. Emang muka gue bisa nampak, Kalo liat nya dari monas? Udah segala pake pipet lagi" sungut Bayu.

"Loh ... "

"Eh, udah-udah. Kok pagi-pagi, udah pada ribut sih. Jangan suka berantem atuh! Entar, lama-lama jadi suka loh," potong Naya yang menggoda temanya, sambil tersenyum geli.

"Ih ... Jijay!" sahut mereka bersamaan.

***

"Eh, Nay. Lo bener ni, gak mau ke kantin. Apa mesti kita bawakan makanannya ke sini?" tanya Lili yang masih bernegosiasi dengan Naya. Karena sedari tadi bel berbunyi. Naya tetap selalu menjawab tidak lapar, saat di ajak ke kantin.

"Ya gak gitu juga kali. Udah kalian ke kantin aja gi! Naya juga ini mau ke perpus," balas Naya.

"Tapi bener, ni? Masak sih, lo gak laper?" Kali ini bayu yang bertanya. Karena tak percaya dengan jawaban temannya.

"Iya, bener. Udah sana! Nanti gak kebagian tempat loh," ucap Naya tersenyum, untuk meyakinkan temannya.

"Yaudah kalo gitu. Kita sekalian keluar bareng aja. Lo juga mau ke perpus, 'kan?" tanya Lili memberi saran.

"Mm ... yaudah, hayuk." Naya pun berdiri. Mengajak kedua temanya keluar bersama.

"Hei, girl-girl. Liat tu! Ada Trio Cupu," tunjuk Riska kepada temen-temanya. Yang berpapasan dengan Naya dan teman-temanya di koridor.

"Haha ... " Hingga mereka pun menjadi bahan tawaan.

"Dasar centil lemes! Gue sobek mulut, lo. Baru tau rasa," cetus Lili kesal.

"Apa, Lo!" tantang Riska.

"Ya, lo yang Apa!"

"Udah-udah, Li. Gak usah ditanggapi," ucap Naya menahan Lili, yang ingin melawan Riska.

"Iya. Bener, Li. Ini masih sekolah, entar kalo udah pulang kita gas!" sambung Bayu.

"Eh, Bayu. Gak boleh ngompori," tutur Naya.

"Hehe, bercanda Nay." Bayu pun menujukkan dua jarinya membentuk huruf V.

"Hm ...." Naya pun hanya bisa menggelengkan kepala. Lalu membawa Lili pergi dari situ.

***

Mereka pun berpisah saat sudah berada di persimpangan. Dengan Naya ke arah kanan. Sedangkan kedua temannya, berbelok ke kiri. Menuju Kantin.

Namun, saat kedua temannya sudah berada di kantin. Rupanya Kelvin melihat kepergian Naya, berpisah dengan temannya.

"Eh, Bay. Mau kemana tu Naya? Kok gak bareng Kalian?" tanya Kelvin kepada bayu, yang masih berdiri di stand makanan.

"Perpus katanya," sahut Bayu, yang masih menunggu antrian. Sedangkan Lili yang mencari tempat duduk untuk mereka.

Mendengar ucapan Bayu. Kelvin pun langsung membeli roti dan sebotol minuman buah.

"Bay, gue duluan ya," ucap Kelvin yang menepuk bahu Bayu, lalu pergi.

Bayu yang melihat tingkah ketua kelasnya pun, hanya menaikan bahunya acuh.

"Ngapain tu Kelvin ngobrol sama lo? Kok tumben?" tanya Lili, saat Bayu sudah datang membawa pesanan mereka.

"Gak tau tu! Kok tiba-tiba tanyain Naya kemana," sahut Bayu yang sudah duduk, dan menyendokkan bakso ke dalam mulutnya.

"Terus lo bilang apa?"

"Ya gue bilang lah, kalo Naya ke perpus. Pertanyaan lo pun aneh!" cetus Bayu kesal, pasalnya dia lagi ingin menikmati makannya, malah terus ditanyain.

"Ya ngapain lo kasih tau!" kesal Lili juga.

"Iya kenapa emangnya? dia kan temen sekelas kita juga," balas Bayu yang makin kesal.

"Hehe ... iya, ya. Kenapa gue harus kesal coba," ucap Lili yang mengaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya itu, karena lo cemburu gak bisa deket sama cowok keren kayak Kelvin,"  cetus Bayu yang malas.

"Sotoy, lu!"

"Bodo' udahlah cepat dimakan tu bakso, kalo gak mau lari ke mangkok, gue." Mendengar perkataan Bayu. Secepat kilat Lili langsung memakan baksonya.

"Eh, Mal. Lo mau kemana?" tanya Riski yang melihat temannya sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Toilet," alibi Malik. Padahal dia ingin melihat Naya, saat mendengar perkataan Bayu dan Lili, yang tak jauh dari tempat duduknya.

Di perpustakaan.

Naya yang duduk, sambil membaca bukunya. Sesekali memegang perutnya yang sedikit terasa nyeri karena lapar.

"Nah, itu dia," guman Kelvin, yang sudah menemukan keberadaan Naya. Dia pun langsung bergegas ke arah sana.

Kelvin pun langsung menyodorkan sebungkus roti di hadapan Naya.

Melihat tiba-tiba ada roti di hadapannya. Naya pun langsung melihat ke atas. Dan ternyata sudah ada Kelvin yang berdiri di depannya.

"Apa ini?" tanya Naya bingung.

"Hehe, ya itu roti," ucap Kelvin terkekeh.

"Ya aku tau, tapi kenapa kamu kasih ke aku?" ujar Naya.

"Ya karena gue tau, pasti lo laper abis baca banyak buku," ucap Kelvin yang langsung duduk di hadapan Naya, tanpa di persilahkan.

"Sapa bilang? Aku gak laper." Naya pun menyodorkan kembali ke hadapan Kelvin.

"Lo kenapa sih? Kok jadi dingin gini?" tanya Kelvin yang bingung melihat sikap Naya.

"Seharusnya aku yang tanya kamu. Kenapa sih, kok kamu mau dekat dengan cewek cupu kayak aku?" cetus Naya.

"Ya karena kamu tu beda! Yaudah, ah. Makan dulu ni rotinya. Pasti kamu lapar, 'kan?" balas Kelvin.

"Enggak, sapa bi--- Krucuk ... Krucuk ...." Tiba-tiba cacing yang berada di dalam perut Naya pun memberontak, hingga sampai mengeluarkan suara.

"Udah, makan aja," ucap Kelvin yang meletakkan roti itu di tangan Naya. Sambil menyembunyikan senyum gelinya.

Namun, belum sampai Naya membuka roti itu ...

Pluk ...

Rotinya sudah jatuh dilantai, karena dilempar dengan buku.

Bersambung ...

Duh, gawat ni!

1
partini
up lagi Thor bagus ceritanya
Anggraini 27: Terima kasih menyukai cerita Naya. Sebentar lagi up ya/Smile/
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!