Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

   Mansion Alexander

     Delena yang baru kembali dari area lapangan berkuda memakai pakaian yang berbeda dari saat berangkat tadi , dan dirinya bergegas menaiki anak tangga menuju ke kamarnya dengan wajah yang penuh amarah .

Tadi sebelum tiba di mansion , Jonathan yang mengantarkan Delena pulang , lebih dulu mampir ke butik untuk membelikan baju adiknya , karna baju yang di kenakan tadi saat berangkat sudah hancur tak berbentuk akibat bidikan panah Flower . Dan setelah mengantarkan adiknya pulang Jonathan kembali ke apartemennya yang menjadi tempat tinggalnya semenjak memimpin perusahaan milik keluarganya . Bukan karna apa Jontahan memilih tinggal di apartemen , melainkan dirinya bisa bebas membawa keluar masuk wanita sewaannya , tanpa terkena omelan ibu negara yang berada di mansion Alexander .

Brakkkk...

'' Sial ,, sial ,,, '' . Delena melemparkan tas selempangnya ke atas ranjang , dan melangkah ke meja rias lalu menatap pantulan dirinya di depan cermin .

'' Flower , tunggu saja aku akan membalasmu '' . Geram Delena sembari mengepalkan tangannya , membayangkan seakan akan dirinya menghancurkan Flower menjadi debu .

Saat kemarahannya masih menggrogoti hatinya , tiba tiba dirinya teringat sesuatu , lalu berjalan ke arah ranjang dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tas selempangnya , dan mendail nama seseorang yang ada di daftar kontak ponselnya.

'' Halo '' .

'' ,,,, '' .

'' Bisakah kita bertemu di restoran xx ? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu '' . Ucap Delena .

'' ,,,, '' .

'' Ok , nanti pukul tujuh malam , kita ketemu di sana ''

Tut

Setelah sambungan telfonnya terputus Delena langsung menerbitkan senyum jahatnya, otak piciknya sedang merancanakan sesuatu entah apa itu , lalu meletakkan ponselnya di atas nakas , dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket .

     Di restoran ternama yang ada di pusat kota , tepatnya di ruangan vvip, Flower , Ethan , Alex dan juga Paman Hans sedang menikmati makan siangnya , awalnya Paman Hans ingin menolak ajakan Flower untuk ikut makan bersama karna menurutnya itu tidak pantas , tapi Paman Hans langsung ciut saat Nonanya melayangkan tatapan tajam ke padanya .

'' Baby , sejak kapan kamu bisa berkuda ? Memanah juga ?'' . Tanya Ethan setelah meneguk segelas air putih .

'' Iya Nona , anda tadi juga sangat hebat , saat membidik baju Nona Delena tanpa melukainya '' . sahut Paman Hans yang kagum juga penasaran .

'' Benar Nona , Anda lebih pantas di sebut sebagai pemanah handal '' . Ucap Alex yang juga ikut ikutan buka suara , dirinya juga kagum dengan keahlian memanah Nonanya . Alex mengakui jika dirinya tidak akan bisa membidik seperti yang Nonanya lakukan pada Delena tadi , yang sama sekali tidak menggores kulit Delena sedikitpun .

Sedangkan orang yang di ajak bicara sama sekali tak menyahut , dan lebih fokus menikmati makan siangnya yang kebetulan semuanya menu favoritnya . Ethan , Alex dan Paman Hans menghela nafasnya , mereka yang terlalu antusias dengan kehebatan Flower , sampai lupa jika Flower sudah di hadapkan dengan makanan maka dia tidak akan perduli dengan keadaan sekitarnya kecuali benar benar darurat .

Tak

Flower meletakkan sendok dan garpu yang ia gunakan ke atas piring yang sudah bersih dari sisa makan siangnya , lalu meneguk segelas air putih hingga tandas .

'' Sudah kenyang ?'' . Ucap Ethan dengan salah satu tangannya menopang dagunya .

'' Sudah '' . Sahut Flower dengan tampang polosnya , membuat Ethan merasa gemas .

'' Tadi kamu dengar , aku bertanya apa sama kamu ?'' . Tanya Ethan yang mana membuat Flower mengerutkan dahinya.

'' Kapan kamu bertanya padaku ?'' . Flower malah balik bertanya , yang seketika membuat Ethan dan yang lain menjatuhkan rahangnya , kesal sekaligus gemas sendiri melihat Nonanya .

'' Tadi aku bertanya , sejak kapan kamu bisa berkuda , memanah juga ?'' . Ethan kembali mengulang pertanyaannya karna sudah terlanjur di hantui rasa penasaran .

'' Oh itu , aku belajar sama Kakek Ananta '' . Jawab Flower santai , tapi sedetik kemudian Flower langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat menyadari jika di tempat itu bukan hanya ada Ethan dan Alex saja , tapi juga ada Paman Hans yang belum tahu sama sekali rahasainya .

'' Kakek Ananta ? , bukankah beliau sahabat Tuan besar Ricardo ya Tuan '' . Beo Paman Hans , yang semakin membuat Flower panik .

'' Tidak apa apa , aku bisa menjamin kalau Paman Hans bisa menjaga rahasia kamu '' . Ucap Ethan menenangkan Flower yang terlihat panik .

 Sedangkan Paman Hans merasa penasaran , memang ada hubungan apa Nonanya dengan Tuan besar Ananta , kenapa Nonanya terlihat panik saat menyebutnya .

'' Ada apa Tuan ?'' . Akhirnya Paman Hans tidak bisa menahan rasa penasarannya juga .

Flower akhirnya tidak punya pilihan selain membiarkan Paman Hans mengetahui rahasinya , dia juga yakin suatu saat Paman Hans pati akan tahu juga , jadi sekalian saja sekarang di beri tahu . Flower meminta agar Ethan saja yang memberitahu pada Paman Hans , tentang siapa jiwa yang ada di raga Flower saat ini , karna dirinya tidak tahu mau cerita dari mana dulu , Ethan mengiyakan dan menceritakan semuanya pada Paman Hans tanpa ada yang kurang sedikitpun , termasuk hubungan Dea dan Flower yang satu ibu beda ayah .

Mendengar apa yang di ceritakan Tuannya tentang Nonanya , seketika membuat Paman Hans langsung syok sekaligus sulit untuk percaya . Tapi percuma saja jika dirinya tidak percaya , semenjak Nonanya masuk ke dalam mansion Ricardo sebagai istri Tuan Mudanya , hanya dengan waktu beberapa bulan saja dirinya sudah tahu betul seperti apa kepribadian Nonannya , tapi semua itu berubah setelah Nonanya jatuh dari tangga dan amnesia , Paman Hans benar benar tak mengenal dengan sifat Nonanya yang berubah tiga ratus delapan puluh drajat , Nonanya berubah lebih kejam , suka melawan , kerasa kepala dan banyak lagi yang dia tak pernah menemuinya di diri Nonanya sebelumnya , dan yang lebih aneh lagi , Nonanya yang dulu hobi memasak tapi setelah amnesia boro boro masak , masuk ke dapur saja ogah ogahan , dan sekarang dirinya sudah tahu jawabannya , yang ternyata jiwa Nonanya di gantikan oleh jiwa Dea Ananta , pewaris tunggal keluarga Ananta yang terkenal angkuh dan manja itu , dan lebih membuatnya terkejut lagi ternyata Dea dan Flower adalah saudara seibu beda ayah .

'' Apa benar ada kejadian seperti itu di dunia ini ?'' . Gumam Paman Hans masih sulit untuk percaya .

'' Tapi kenyataannya memang ada , dan buktinya aku '' . Sahut Flower .

Paman Hans hanya menganggukan kepalanya , karna masih larut dalam rasa terkejutnya , tapi tiba tiba Paman Hans mengingat sesuatu tentang Dea Ananta .

'' Nona , maaf , apakah saya boleh bertanya sesuatu ?''. Ucap Paman Hans tiba tiba .

'' Boleh , Paman mau bertanya apa ?'' . Tanya Flower.

'' Em,,, bukankah anda sudah meninggal lima tahun yang lalu ?'' . Tanya Paman Hans merasa tak enak pada Nonanya , tapi dirinya juga penasaran .

'' Yah , itu yang menjadi pertanyaan kami Paman , kemana jiwa Dea selama lima tahun ini '' . Ethan yang menjawab .

'' Benar Paman , waktu itu kita benar benar melihat proses pemakaman raga Nona Dea , dan itu memang Nona Dea , tidak di gantikan dengan orang lain '' . Alex ikut menimpali .

Flower sendiri hanya diam sembari mengaduk aduk minumannya , dirinya sebenarnya juga kepikiran kemana jiwanya selama lima tahun ini , yang jelas dia hanya tahu kecelakaan dan bangun bangun sudah ada di raga tokoh antagonist novel yang ternyata kakak kandungnya .