Pembalasan Saudari Kembar

Kerjasama sudah terjalin, meski Vander merasa ada hal yang mengganjal dari Dominic ia tak mengatakan apapun karena dia benar-benar membutuhkan investasi besar.

Beberapa kali perusahaan nya mencari investor tapi seakan-akan seseorang menghalangi dan Vander merasakan nya. Dia berusaha mencaritahu namun tak ada informasi yang bisa mengungkap siapa yang berusaha menghambatnya.

Sementara Dominic pun pulang bersama Keyra, dia dalam mobil perdebatan terjadi.

"Bisakah kamu bersikap lebih tahu diri, Dom!" Keyra bersedekap dengan wajah marah.

"Hanya sebuah ciuman, jangan terlalu perhitungan Key." Dominic membuka dasi, dia tak terbiasa memakai pakaian kantoran dan lebih senang menjadi dirinya yang seorang mafia.

Namun sepertinya Dominic kesulitan membuka dasi, Keyra akhirnya maju mendekatkan tubuhnya. Keduanya duduk di jok belakang, dengan supir di depan. Saat melihat Keyra membuka dasi Dominic, sang supir mengira keduanya akan bermesraan dan langsung menaikkan sekat di tengah.

"Heh! Anak buahmu pikir kita mau ngapain sampai menarik sekat!" Keyra mencemooh tindakan sang supir, tangannya sendiri sibuk membuka simpul dasi milik Dominic terlihat seperti seorang istri sungguhan yang membuka dasi suaminya saat pulang kerja.

"Itu artinya dia orang yang peka pada sekeliling, siapa yang tau... tiba-tiba saja ada roh mesumm yang merasuki mu dan kau menerjang tubuhku." Goda Dominic.

Sret!

Keyra yang membuka simpul malah menarik simpul ke atas, seketika leher Dominic terjeeraat oleh dasi. Leher Dominic terasa tercee kiik, ia menatap tak berdaya pada Keyra. Istri pura-pura nya sungguh kejam!

"Aku nggak mau kamu bersikap seenaknya padaku, Dom! Ingat...! Aku bukan istri aslimu atau pelacvr mu! Jangan bermain-main dengan ku! Paham!" Keyra semakin merapatkan simpul di bagian tenggorokan lelaki itu membuat wajah Dominic memerah karena kehilangan oksigen.

Dominic menepuk-nepuk pundak Keyra menandakan menyerah, dia tak ingin melawan wanita itu apalagi menyakiti.

Keyra melepaskan jeraataan dasi di leher Dominic, dia lalu duduk menjauh.

"Aku salah..." Dominic membuka kaca jendela lalu meraup oksigen dalam-dalam, dia merasa kekurangan udara.

"Jangan menganggap ku wanita bodoh dan muraahan, Dom! Aku tak menginginkan pernikahan ini apalagi hubungan dengan seorang lelaki. Aku ingin segera kembali pada kehidupan ku yang sebenarnya, hubungan kita ini hanya lah penunjang balas dendam. Sebenarnya, jika aku mau... aku tinggal mencvlik Scarlett dan seluruh keluarga mu lalu mengambil nyawa mereka. Setelah itu urusan ku selesai, aku nggak perlu berurusan dengan mu lagi!" ucap Keyra tanpa perasaan, wanita itu benar-benar tak ingin lebih jauh berhubungan dengan Dominic.

"Aku mengerti, aku nggak akan macam-macam lagi padamu kecuali situasi mengharuskan kita berdekatan." Dominic pun menjawab dengan suara dingin, dia merasa marah dengan pernyataan Keyra. Apa salahnya hanya berciuman?

Saat sampai di Apartemen milik Keyra, Dominic langsung masuk ke kamarnya sendiri dan mengumpulkan pakaian lalu memasukkan ke dalam koper. Setelah menikah, dia memang pindah ke apartemen Keyra.

Dominic menarik koper keluar dari kamar, Keyra melihat lelaki itu.

"Kau mau kemana?"

"Aku akan tinggal di hotel untuk sementara waktu, tiga hari lagi pesta pernikahan kita. Aku akan menghubungi mu saat itu!" Dominic membawa kopernya keluar, tak ada lagi sikap hangat darinya.

Brak!

Pintu tertutup, Keyra tiba-tiba saja merasa kebingungan. Dia merasa Dominic sangat marah padanya, namun dia benar-benar tak ingin berhubungan lebih dekat dengan siapapun.

Di dalam mobil Dominic masih menunggu, dia belum pergi. Dia menunggu Keyra menyusulnya keluar dan melarang nya pergi. Namun Dominic harus kecewa, menunggu satu jam lamanya Keyra tak muncul.

"Jalan!" titah Dominic, mobil pun melaju pergi meninggalkan basement apartemen.

Keyra sebenarnya tahu dari rekaman Cctv basement kalau Dominic belum pergi selama satu jam penuh, tapi ia tak ingin memberi harapan pada lelaki itu dan membiarkan nya pergi.

Tiga hari kemudian...

Pesta pernikahan diadakan begitu megah di salah satu ballroom hotel, seluruh keluarga Alston dan keluarga Becca pun berdatangan. Baik itu Keyra maupun Dominic, keduanya memaksakan tersenyum dan bersikap mesra setelah tiga hari suasana diantara mereka begitu dingin. Namun demi tujuan, keduanya kembali bersikap mesra.

Keyra memakai gaun pengantin malam begitu elegan dan menawan, begitu pun Dominic terlihat gagah memakai tuxedo hitam. Keyra menggandeng lengan Dominic saat bertemu para tamu. Semuanya klien-klien penting dan juga para pebisnis yang mengenal Dominic sebagai Anthony.

Tiba-tiba saja, mata Vander berkilat tajam. Dia menarik tangan Keyra hingga pegangan wanita itu terlepas dari lengan Dominic.

"Kau Karyl, kan?! Kau masih hidup tapi berpura-pura menjadi Keyra! Kau ingin mempermainkan ku untuk membalas ku! Sayang... aku akan bersujud di kakimu asal kamu kembali padaku!"

Brukkk!

Benar saja, Vander berlutut di hadapan Keyra. Semua para tamu menarik nafas terkejut, bahkan Becca yang sejak datang merangkul lengan Vander begitu murka karena Vander mendorong tubuhnya menjauh dan malah menarik Keyra.