NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.

Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.

Zhang Ziyi namanya...

Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....

"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 27 ~ Tingkat Kedua

Angin yang semula normal, mendadak bertiup kencang. Seekor burung Elang Raksasa yang besarnya menyamai sebuah rumah muncul di balik hutan lebat. Terbang cepat ke arah Zhang Ziyi beserta yang lainnya. Setiap kali elang itu mengepakkan sayapnya, maka hembusan angin yang begitu kencan akan tercipta.

Zhang Ziyi serta Yang lainnya langsung mengarahkan burung Elang yang mereka tunggangi menghindari burung tersebut.

Dalam sekali lihat, Zhang Zhili bisa menebak bahwa burung elang itu setidaknya setara dengan kultivator Ranah Langit tahap 5. Sementara mereka berenam tidak ada yang sampai di tahap tersebut. Palingan tertinggi berada di ranah Langit tahap 2.

"Arahkan Burung elang ke tempat berbeda. Berpencar dan buat burung elang itu bingung."

Zhang Zhili mulai memberikan komando pada murid-muridnya.

"Baik guru!" Ketiga orang langsung menjawab perkataan Zhang Zhili barusan. Sementara Zhang Ziyi serta Zhang Lou hanya bisa mengangguk, lalu mulai melakukan apa yang di ucap Zhang Zhili tadi.

Benar saja. Burung Elang itu tampak kebingungan sesaat. Keenam orang itu mengarahkan burung elang yang mereka tunggangi untuk bergerak cepat dan mengelilingi burung elang yang berada di tengah. Membuat burung tersebut sempat dibuat kebingungan hendak menyerang siapa.

Kembali Burung elang mengepakkan kedua sayapnya. Bergerak ke arah Zhang Ziyi.

"Gawat!"

Zhang Ziyi segera mengarahkan burung tunggangannya, menghindari kejaran burung Elang raksasa itu. Sialnya kecepatan gerak Burung elang raksasa dua kali lipat dari burung elang yang ia tunggangi saat ini, sehingga tidak butuh waktu lama baginya untuk mengejar Zhang Ziyi.

Saat hendak mematuk Zhang Ziyi, mendadak pedang melayang ke arah burung elang tersebut. Bilah mata yang berkilau kala di terpa sinar sang mentari menyapa mata Zhang Ziyi sesaat.

Slash!

Pedang tersebut mengenai burung elang raksasa. Sayangnya pedang tersebut tidak memberikan luka berarti pun. Hanya saja bulu-bulu elang raksasa terpotong dan berterbangan.

Zhang Ziyi menoleh ke arah dimana pedang tersebut berasal. Zhang Zhili dapat dia lihat di sana tengah menangkap pedang tersebut. Yang membuat Zhan Ziyi sedikit kagum adalah Pedang tersebut seperti memiliki roh, sehingga bisa bergerak kembali pada tangan Zhang Zhili setelah sebelumnya di lempar oleh Lelaki itu.

"Apa yang kau lamun-kan? Cepat menghindar dari sana!"

Zhang Ziyi tersadar mendengar teriakan Zhang Zhili. Kontan pemuda itu langsung mengarahkan burungnya cepat, menyingkir dari tempat itu.

"Keluarkan senjata kalian. Tak ada jalan lain selain bertempur melawan burung elang ini!"

Sebenarnya mereka bisa saja mengelabui si Raja udara ini. Namun Zhang Zhili berniat menggunakan rencana itu sebagai rencana kedua. Dia ingin melihat sejauh mana kemampuan serta kekompakan murid-muridnya itu.

Tak ada yang membantah. Semuanya lantas mengeluarkan senjata masing-masing. Berdiri di atas elang yang mereka tunggangi, setelahnya melesat satu per satu ke arah Elang Raksasa.

Mereka bergantian melompat di udara. Bergantian pula menyerang burung elang itu. Setelah satu atau dua kali tebasan pedang, mereka langsung kembali lagi ke burung elang tunggangan mereka.

Zhang Ziyi sendiri mengeluarkan Pedang Naga Langit. Setelahnya ikut melesat menyerang elang Raksasa itu.

Butuh waktu beberapa jam serta tenaga untuk menumbangkan Elang Tersebut. Zhang Ziyi serta lainnya nyaris kehilangan tenaga. Pertarungan bersama Elang raksasa ini begitu banyak menguras tenaga. Beruntung ada Zhang Zhili di sisi mereka. Yang senantiasa memberi mereka arahan, sehingga kelima anak itu berhasil membunuh si elang.

"Bie'er! Kau tak apa?" Zhang Zhili mendekati Zhang Bie, setelah mereka mendarat di tanah.

Terlihat, tiga goresan panjang nan dalam pada lengan kiri Zhang Bie. Bekas cakaran Dari elang tersebut. Darah juga tak berhenti mengalir dari tiga luka yang menguak. Zhang Bie mendesis sejenak, lalu menjawab pertanyaan Zhang Zhili barusan.

"Aku tak apa guru! Hanya sedikit goresan dari cakar elang itu!" Zhang Bie menoleh ke arah Zhang Zhili sejenak, laku pandangannya ia turunkan pada lengan kirinya.

"Hmm, Beruntung, ini hanya cakaran biasa. Kau bisa mengaliri dengan Qi untuk menghentikan pendarahan. Lalu telan pil ini?" Zhang Zhili memberikan Zang Bie dua butir pil tingkat Bumi.

"Terima kasih guru!" Setelahnya, Zhang Bie mulai melakukan apa yang di kata Zhang Zhili barusan. Duduk bersila di bawah pohon dekat bangkai elang.

"Zhang Ziyi, serap kristal roh Burung elang ini!" ucap spontan Zhang Zhili. Tentu saja perkataannya itu membuat semuanya kaget. Pasalnya, mereka baru sekali ini bertemu. Mengapa Zhang Zhili langsung memberikan Pemuda itu kristal roh dari elang itu?

"Guru... kenapa guru memberikan kristal roh elang ini pada murid klan cabang Sepertinya?" Zhang Meng protes tak terima. Begitu pun juga dengan Zhang Yin. Sebenarnya gadis itu juga tak terima jika kristal roh ini di serahkan pada Zhang Ziyi, namun dirinya tak mengambil pusing dengan itu.

"Kristal roh dari Elang ini lebih cocok untuk Zhan Ziyi. Pasalnya pemuda ini telah memiliki skill mata Elang yang dia dapatkan dari menyerap kristal roh dari elang yang memiliki kelebihan khusus."

Zhang Zhili kemudian menjelaskan kelebihan khusus dari elang yang dahulu sempat Zhang Ziyi serap kristal rohnya. Dimana elang tersebut memiliki kecepatan terbang yang begitu di luar nalar. Tidak ada ras elang yang mampu menandingi kecepatan elang jenis ini. Bahkan jumlahnya pun begitu langka di belahan dunia manapun.

Para leluhur menamainya dengan Elang Dewa Raja Udara. Mereka meyakini bahwa Elang tersebut berasal dari telur yang ada di khayangan. Jatuh ke bumi, lalu pecah dan muncullah elang jenis tersebut. Dimana memiliki kelebihan khusus yang tidak di miliki oleh Elang jenis lain.

Itulah sebabnya setiap kali Zhang Ziyi mengaktifkan skill Eagle Eye, semua yang ada di sekitarnya akan melambat. Itu adalah kekhususan dari kristal roh elang tersebut.

Zhang Ziyi menganggukkan kepala tanda mengerti. "Jika elang itu memiliki kelebihan khusus, berarti macan kumbang yang ku serap kristal rohnya dahulu juga memiliki kelebihan khusus. Buktinya dia bisa membunuh elang itu!" Batin Zhang Ziyi. Dia mulai merasa senang ketika memikirkan itu.

"Tujuan dari Aku memberikan Kristal Roh Elang ini untuk Zhang Ziyi adalah, agar Skill Mata Elangnya bisa meningkat ke tahapan kedua... Sementara kalau aku berikan kristal roh ini kepadamu, maka tak akan terlalu bekerja, karena kau tak memiliki dasar sebelumnya."

Sempat terkejut Zhang Ziyi kala mengetahui bahwa Zhang Zhili mengetahui semua tentang penemuannya beberapa hari lalu. Bahkan lelaki itu sempat menjelaskan asal muasal elang yang ia serap kristal rohnya.

Meski begitu, Zhang Ziyi tetap bersyukur karena Pria itu memiliki niat baik terhadapnya.

"Terima kasih, Senior! Entah apa yang perlu junior lakukan untuk membalas kebaikan senior?!" Zhang Ziyi memberi hormat pada Zhang Zhili.

"Kenapa kau harus membalasnya. Elang Ni mati juga berkat dirimu, kan?"

"Tidak senior! Berkata kerja sama kami juga tak lupa bimbingan dari senior, sehingga elang ini berhasil kami bunuh!" Zhang Ziyi merendah. Juga berkata sesuai dengan fakta di lapangan.

Zhang Zhili menanggapi dengan anggukan puas atas jawaban Zhang Ziyi. Setelahnya, Zhang Ziyi mulai mengambil Kristal Roh dari Elang Tersebut. Lalu kemudian menyerapnya.

Hari nampak menunjukan tanda-tanda malam akan datang. Sementara Zhang Ziyi belum menyelesaikan proses penyerapan kristal rohnya.

"Gawat! Masalah baru akan kembali menghampiri kita!!!" Zhang Zhili kembali bergumam khawatir.

Dia menyadari betapa bahayanya hutan Luori bagian inti ini. Baik malam maupun siang, terdapat banyak sekali binatang buas yang merajalela. Namun yang paling menakutkan adalah saat malam hari. Dimana hampir semua wilayah terdapat binatang buas yang berkeliaran.

Zhang Zhili kemudian meminta kepada ketiga muridnya serta Zhang Lou untuk mendekat ke arah Zhang Ziyi, sembari mengeluarkan senjata untuk berjaga-jaga. Dia sendiri berjalan beberapa meter lalu mulai menaburi sekeliling dengan bubuk garam. Setelah selesai, Zhang Zhili kemudian mendekat juga ikut mendekat ke arah Zhang Ziyi.

Kempat orang, termasuk Zhang Bie yang telah sembuh membelakangi Zhang Ziyi. Menjaga lelaki itu dari sisi berbeda.

Malam semakin mendominasi alam. Anak-anak cahaya sang Mentari mulai menghilang digantikan oleh kegelapan. Zhang Meng, Zhang Yin, Zhang Lou serta Zhang Bie mulai merasa cemas sekaligus tegang. Entah apa yang membuat keempat pemuda itu merasakan demikian. Apakah karena takut atau apa.

Saat tengah sibuk dengan perasaan masing-masing, kelima orang itu tak menyadari sesuatu yang bergerak-gerak di pinggang Zhang Ziyi.

1
Raden Hanafi
kadang guru kadang master, gak ada pendirian sama sekali
Raden Hanafi
aura bukan nafsu
Raptor
Luar biasa
Ahmad Saekhu
buat modal slot torr
Raptor
🤣😂
Raptor
🤣
Arie Chaniago70
lanjut bro,,,,biar jelas alur cerita nya,,,,
Arie Chaniago70
gimana nya cerita nya bro,,,tak ada angin tak ada hujan,,,,bisa bisa ceritanya putus begitu aja,,,kecewa,,,banget,,,
Drs Sarbini
terimakasih Karya yg menarik.
Arie Chaniago70
hajar Zhang siksa biar nyahook,,,😀😀😀
Ahmad Saekhu
pokeke melu
Andi Kuswanto
Luar biasa
Wy Ky
keren
Arie Chaniago70
tangkap zang jadikan senjata untukelawan kaisar langit,,
Arie Chaniago70
semangat Zhang hancurkan mereka,,,
elang jawa
diancuk kakean iklan gak penting
Arie Chaniago70
jangan kalah bro sikat habis lawan,,,,
Pebri Reja ginting
mantap
Bambang Hidayat
Kecewa
Bambang Hidayat
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!