🥉 Juara 3 YAAWS 8
Eklusif hanya di Noveltoon dan pemilik akun Less22, jika ada di tempat lain tau pemilik akun berbeda berarti plagiat! LAPORKAN!
Seorang pria bernama Chasyn, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama ayahnya yang hanya seorang petani di ladang orang, 2 bulan kemudian ayahnya meninggal karena sakit jantung, sedangkan ia tak punya uang untuk berobat dan hanya melihat sang ayah meninggal di pangkuannya.
Hari ini ia bersekolah seperti biasa di sekolah SMAN 4, ia di buli habis-habisan oleh teman sekelasnya, hari itu di malah di suruh terjun dari lantai 4 dan tanpa sengaja, salah satu teman sekelasnya ini mendorongnya dan ia pun jatuh ke bawah.
Seketika ia mati, namun saat di bawa ke rumah sakit, ia mendapatkan system' teknologi canggih yang membantunya untuk berkembang, akhirnya ia pun menjadi penguasa.
Follow Ig, Erna Less22
FB Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Chasyn masuk ke dalam kamar tersebut. "Haish… Di saat dia hidup kamu tidak takut dan malah membiarkan dia menjadi hantu, salah kamu sendiri kenapa kamu membunuhnya, jika tidak mana mungkin dia mencari mu," ucap Chasyn berbaring di kasur pria itu.
"Aku… aku hanya suruhan saja, mana aku tahu akan jadi seperti ini," ucap pria itu menggenggam kedua tangannya yang bergetar.
"Di bayar berapa kamu?" tanya Chasyn mengintrogasi, namun bagi Chasyn seperti berbicara biasa, tapi pria itu bergetar hebat karena bayangan itu juga masuk ke dalam kamar tersebut.
"Du-dua puluh juta," jawab pria itu menundukkan kepalanya.
"Wah, banyak juga ya," ucap Chasyn.
Pria itu cepat-cepat membuka lacinya lalu menyerahkan uang tersebut. "I-ini uangnya, aku sudah memakainya 5 juta, ak-aku akan membayarnya nanti," ucap pria itu gemetaran.
Chasyn mengambil uang tersebut lalu menghitungnya.
Tok!
Tok!
Tok!
"Buka pintunya," panggil suara pria yang berada di luar pintu.
Pria itu langsung menuju pintu rumahnya dan membukakan pintu dan ia lari terbirit-birit.
"Hey! mau ke mana kamu?" tanya pria itu memegang baju pria yang ketakutan itu.
Pria yang baru datang itu membawa masuk pria yang ingin kabur tersebut lalu membawanya duduk di sofa.
"Ada apa kamu memanggil ku di tengah malam seperti ini?" tanya pria itu yang bernama Key.
"I-itu…" pria itu menundukkan kepalanya.
"Oh ternyata kamu otak pembunuhannya," ucap Chasyn keluar dari dalam kamar itu.
"Kamu… kamu… siapa kamu?" tanya Key kaget melihat ke datangan Chasyn.
"Jangan kau tanya siapa aku, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu," ucap Chasyn duduk di sofa dengan santai.
Bayangan itu datang dan membuat kedua pria itu saling berpelukan ketakutan.
Bayangan itu berubah menjadi manusia yang sedikit transparan.
"Key… kau kah itu? Kau kah yang melakukanya kepadaku? Kenapa?" tanya Bayangan itu meneteskan air mata.
Key menatap wanita itu lalu berdiri.
"Kau… kau…" suara pria terhenti, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Key… aku mencintaimu, kenapa kau malah tega melenyapkan ku, apa yang kau pikirkan? Jika kau ingin pergi dariku silakan pergi dengan baik-baik lalu kenapa kau malah membuatku pergi untuk selamanya?" tanya wanita itu.
"Aku… aku…" pria itu terduduk lemas sambil menundukkan kepala.
"Jelaskan padaku sekarang Key," ucap wanita itu meminta penjelasan.
"Maafkan aku Lina, aku harus melakukan itu karena… karena Mila," jawab pria itu tak berdaya.
"Mila? Karena dia kah kau melakukannya? Kalian benar-benar jahat!" teriak wanita itu menangis.
"Aku juga terpaksa Lina, aku begitu karena ia memaksaku untuk memintanya, dia sangat tidak menyukaimu, jika aku melakukannya maka perusahaan ku akan selamat, jika tidak ia mengancam ku ingin menjatuhkan perusahaan yang sudah sudah payah yang ayahku bangun selama ini," jelas Key.
"Kau boleh meninggalkan ku, tapi kenapa harus melenyapkan ku, apa sebegitu dia sangat membenciku dan ingin aku pergi. Baiklah, aku mengerti sekarang, terima kasih sudah pernah singgah di hatiku, aku kembalikan barang yang pernah kau berikan, biarkan saja perasaan ini ku bawa Sampai di kehidupan ku selanjutnya, katakan padanya jika aku sama sekali tidak pernah membencinya, terima kasih selama ini sudah menjadi temanku. Aku pergi sekarang," ucap wanita itu perlahan-lahan menghilang.
Tiba-tiba sebuah kalung terjatuh di lantai.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih.
Mampir juga di
System Super Kultivasi
System Miliyader
System Super Kultivasi 2
System kekuatan dan kekayaan
System Kekayaan Super Box