seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mahkota raja
Udara ruangan tahta yang sunyi mulai menjadi padat. Sang raja melanjutkan. "Sasha, apa kamu tahu apa itu black serpent ?"
Sasha mengangguk sembari masih berlutut. "S-saya tahu... Black serpent adalah monster yang tinggal di underworld. M-memangnya ada apa anda menanyakan itu"
Sang raja mengangkat alisnya, lalu mengistirahatkan kepalanya kr samping kanan tangannya. "itu menarik. Tetapi aku tidak membicarakan monster. Aku membicarakan organisasi... Atau sebuah Cultis jika kamu mau..."
"o-oh ! Maaf yang mulia saya tidak tahu menahu soal mereka."
Sang raja langsung menjelaskan. "mereka memanggil diri mereka black serpent... Sampai saat ini kami tidak tahu apa tujuan mereka. Ke empat negeri telah memburu mereka karena mereka menggunakan sihir terlarang untuk mencapai tujuan mereka. Kami tidak tahu apa itu, tetapi dari caranya saja sudah jelas itu tidak baik maupun masuk akal..."
Sasha diam mendengarkan. Mungkin ini akan penting baginya untuk masa yang akan datang. Sasha memutuskan untuk bertanya. "dan cara mereka ? Yang mulia ?"
Sang raja mengangguk. "mereka memanen jiwa yabg tidak bersalah. Pengambilan jiwa itu sendiri sudah terlarang. Tetapi mereka melakukannya secara massal dan membabi buta... Kami telah kehilangan banyak desa kecil dan dua kota karena mereka. Sampai kami mendapat bantuan dari negeri sancthum, semenjak mereka mengalami kekalahan besar semenjak itu, mereka menghilang. Namun... Banyak laporan Orang orang menghilang dari kota-kota akhir akhir ini... Awalnya kami mengira itu hanya kejahatan terorganisir... Namun Gail hari ini baru datang kembali dari desa yang tidak jauh dari sini dan melapor Black serpent telah kembali..."
Sasha langsung tahu ini tidak akan bagus untuk negeri Angran. Namun di saat yang sama ia masih tidak tahu mengapa sang raja memberi tahunya semua ini. Pasti ada yang ia inginkan darinya kan ?
Sang raja menatap putra penyihirnya itu. "Astra, ada korban dengan lambang kutukan. Pergilah dengan Gail untuk mencari jejak"
"baik, ayah..." Astra berdiri. Dan Gail menghampirinya sebelum berjalan bersama keluar ruang tahta.
(woi ! Jangan tinggalkan aku dengan si raja ! Waduh... Mampus aku...) pikir Sasha dengan panik. Kalau ia melakukan kesalahan tidak ada yang akan membelanya. Namun di saat yang sama siapa yang akan membelanya kalau dia membuat kesalahan ? Pada akhirnya dua pria itu adalah seorang pangeran.
Dan sekarang hanya ada Sasha dan sang raja di ruang tahta. Sang raja berdiri lalu berjalan melihat keluar jendela yang mana memberikan ia pemandangan jelas langsung ke kota.
"Sasha... Berdirilah. Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu"
Sasha berdiri dengan canggung. Sang raja melanjutkan. "kamu mau ikut ujian dewa pengetahuan kan ? Aku dan Alice sempat berpapasan tadi pagi, dan ia mengatakan ini langsung kepadaku"
Sasha mengangguk dengan ragu. "y-ya... Itu benar yang mulia..."
Sang raja mengangguk. "bagus, aku akan mendaftarkanmu secara langsung setelah pendaftaran di buka, walau begitu kamu harus jadi representasi dari negeri Angran oke ?"
Sasha terdiam sebentar. Sebelum mengangguk. "tentu yang mulia... Boleh saya bertanya ?"
"tentu apa itu ?"
"mengapa anda sangat menerima saya ? Anda bahkan tidak tahu asal muasalku..."
Sang raja tersenyum sambil melihat pemandangan kotanya yang makmur itu. "karena ayahku sama sepertimu... Beliau adalah orang luar dia berasal dari negeri yang jauh. Namun negerinya itu hancur karena perang saudara dan kelaparan. Ia berkelana sampai menemukan Angran. Ia lalu bertemu dengan raja, saat ia sedang di kepung oleh penghianat... Saat ia tiba Angran sedang dalam perang saudara..."
Sang raja melanjutkan setelah berhenti sejenak. "lalu ayahku menolongnya, menyelamatkannya semenjak saat itu dia menjadi tangan kanan raja dan sahabat terdekatnya. Pada akhir perang saudara raja Angran terluka parah, namun begitu juga dengan pamannya yabg ingin mengambil alih tahta. Beliau kemudian mempercayakan mahkota itu kepada ayaku... Dan tidak ada yang berani melawan. Ayahku adalah seorang petarung yang mengerikan... Dan ia menerima orang orang asing ke negerinya, walau terdengar buruk dan beresiko ia bersikeras. Ia mengatakan 'Orang asing hanyalah teman yang menunggu untuk terjadi' sampai sekarang aku masih mengikuti kebijakan ayaku itu"
Sasha mendengarkan itu. Ia merasa bingung dan aneh dengan ketetapan bodoh itu. Resiko yang ada dan kemungkinan buruk yang ada sangat besar dan banyak.
Sang raja kemudian berpaling ke arah Sasha. "katakan... Sepanjang kamu berkelana... Berapa banyak negeri, raja, orang orang, yang pernah kamu temui ?"
Sasha menghela nafas. Sepertinya dia harus berdongeng lagi. "banyak... Aku berani bilang aku sudah tahu semua tipe orang di dunia ini..."
"sungguh ? Katakan... Raja seperti apa yang terbaik yang pernah kamu tenui ?"
Sasha terdiam sebentar. Berusaha mencari refrensi dari dunianya namun ia tidak begitu baik dengan sejarah. Sampai ia mengingat sebuah quest event di game overworld.
"aku tidak tahu siapa namanya... Dia memanggil dirinya raja tak bernama. Dia adalah seorang undead pintar yang kuat. Aku bertarungnya sampai pada akhirnya aku menang. Awalnya aku tidak begitu memperdulikannya namun kata kata terakhirnya yang aku masih ingat sampai sekarang"
Sasha terdiam mengingat suara serak kering yang kesakitan dari raja tak bernama itu. " 'orang orangku... Maafkan aku... Aku gagal' Awalnya aku tidak tahu apa yang ia bicarakan. Sampai aku sampai di sebuah negeri mati. Tidak ada orang orang di sana jalanannya di penuhi monster dan undead. Aku menemukan banyak catatan hal di sana... Sampai aku menemukan kastil dari negeri kecil itu. Di sana aku belajar apa yang terjadi..."
Sasha melihat ke arah Tahta sang raja. "negeri kecil itu menemukan sebuah kotak bernama pandora. Sang raja tidak ingin membukanya karena perasaan buruknya namun anaknya ingin membukanya karena rasa penasarannya. Pada akhirnya sang raja memberikan kotak itu kepada penyihir istana untuk di lindungi. Di malam yang sama anaknya itu mengerakan pasukannya dan membunuh sebelum merebut kotak pandora itu dari penyihir istana. Dan dia membukanya. Sedikit yang ia tahu rasa penasarannya itu berisi kutukan untuk seluruh negeri kecil itu"
"setelah ia membukanya dia mati. Dan monster-monster daei underworld mulai bermunculan. Dan tanpa alasan jelas orang orang berubah menjadi undead. Seluruh negeri dalam kekacauan sampai satu satunya tempat aman di negeri itu adalah istananya sendiri... Jadi, dia menerima semua orang yang selamat ke istanya menyediakan mereka segala kebutuhan bahkan mengadakan makan malam besar besar bersama warga sipilnya untuk merayakan ulang tahunnya. Namun kutukan itu masih ada dan mulai mempengaruhi orang orang di istananya..."
Sang raja mendengarkan seakan mendengar sebuah legenda, dia terdiam sebentar untuk memproses ceritanya. "betapa rendah hatinya raja itu, dia membiarkan semua orang masuk ke dalam istananya. Namun sayang dia memiliki anak yang bodoh"
Sasha mengangguk. "masih banyak catatan yang di buat oleh warganya. Betapa dermawannya ia, betapa rendah hatinya dan baiknya dia. Bahkan di awal ledakan kutukan itu, dia ada di garis depan mengangkat senjata. Lalu aku menemukan catatan dari sang raja soal anaknya itu. Dia tidak menyalahkannya. Malahan ia menyalahkan dirinya karena memberikannya pasukan dan kekuasaan... Salah satu kutipannya begini... 'Hampir semua orang mampu menahan kesengsaraan, tetapi jika engkau ingin menguji karakter seseorang, berikan dia kekuasaan.'".
Sang raja kemudian kembali berjalan ke tahtanya. "itu cerita yang menarik... Nanti cerita cerita lagi kita yah... Sekarang aku mengabaikanmu, ada hal yang harus aku urus"
Sasha mengangguk dan berjalan keluar. Setelah keluar ruangan ia menghela nafas dengan lega. Ia bersandar ke dinding dengan lemas. "aduh... Cape mental... Aku ingin jalan jalan ajah deh di kota... Aku butuh istirahat dari kebangsawanan ini..."