NovelToon NovelToon
Kekasih Terpaksa Sang Penguasa

Kekasih Terpaksa Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:450.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: LatifahEr

Lisle yang baru pindah ke kota Black Mountain menemui banyak masalah. Kepolosannya telah dimanfaatkan oleh orang-orang berhati busuk, seorang teman baru yang hendak menjualnya dan bibi yang menjadikannya sebagai jaminan hutang-hutang. Tanpa sengaja bertemu dan berkali-kali diselamatkan oleh seorang laki-laki bernama Kennard Kent. Belakangan Lisle baru tahu bahwa lelaki itu adalah orang paling berpengaruh di kota Black Mountain. Namun latar belakang Kennard yang luar biasa dan wajah menawannya malah membuat gadis itu ketakutan. Penolakannya pada Kennard membuat lelaki itu makin tertarik dan tidak sabar. Dengan licik akhirnya Kennard berhasil membuat gadis itu berada dalam genggamannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LatifahEr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. Tuan Kent Menjadi Aneh

“Tuan, kau....” Lisle tidak mengira kalau Kennard juga ada di dalam mobil yang menjemputnya.

“Apa harus selalu diingatkan untuk tidak memanggilku dengan sebutan tuan?” Kennard mencondongkan tubuhnya pada gadis yang baru saja masuk ke mobil, membuat si gadis beringsut menjauh.

Mobil bergerak perlahan menembus lalu lintas yang masih ramai.

“Kemari?” perintah Kennard.

Hari ini hampir seharian dia tidak melihat Lisle. Setelah berpisah di pelabuhan, dia pikir tak masalah jika gadis ini pergi bekerja karena dia pun memiliki beberapa urusan yang harus diselesaikan. Namun saat melihat wajah Aaron yang menjijikkan, Kennard jadi mengingat Lisle. Bisa dibayangkannya ketakutan gadis ini saat di hotel. Karenanya kemarahan Kennard membuatnya tidak membiarkan hidup Aaron berakhir dengan mudah.

Kennard hampir tertawa mengingatnya. Aaron bersimpuh di halaman belakang dengan punggung tegak dan sorot mata menantang. Lelaki itu memandang remeh senjata di tangan Kennard seakan benda itu tidak akan sanggup melukai apalagi membunuhnya.

Hanya saja Aaron menjadi tuli pendengarannya atau menjadi tidak peduli dengan suara-suara di sekitar. Tidakkah dia mendengar ramai gonggong anjing dari kandang besar di belakanngnya? Apa mungkin Kennard menyuruh Hans menyeretnya ke halaman belakang tanpa suatu alasan?

Ketika Kennard mengarahkan senjata berperedam suara itu dan menembak sasaran yaitu pengunci kandang di belakang Aaron, lelaki itu masih belum sadar hal paling mengerikan yang akan menimpanya. Lalu ketika dilihatnya senyum keji Kennard dan keributan di belakangnya, dia memalingkan wajah. Terdengar jerit mengerikan ketika lima ekor anjing besar yang telah dibuat kelaparan itu menyerbu ke arah Aaron.

Gadis yang menjadi pangkal masalah, yang menyebabkan banyak kematian, yang membuat Kennard tidak segan menunjukkan kekejamannya, gadis ini malah meringkuk di ujung jok mobil, menjauh dari jangkauan Kennard.

“Kemari!” Ulang Kennard sedikit kesal. Mungkin gadis ini akan pingsan jika melihat bagaimana tubuh Aaron dicabik-cabik.

“Tidak. Aku di sini saja.” Lisle menggeleng. Gerakannya terlihat lucu bagi Kennard.

“Jangan sampai aku mengulanginya lagi.” Ujar Kennard dengan nada memerintah yang sulit dibantah.

Akhirnya Lisle menggeser duduknya dengan enggan tapi tidak cukup dekat seperti keinginan Kennard. Dengan tidak sabar lelaki itu menarik tubuh mungil Lisle kepangkuannya. Belum sempat gadis itu menyadari apa yang terjadi, sebuah ciuman yang kuat menjeratnya dalam belenggu kekosongan. Dia tak mampu berpikir.

Rasanya sangat lama sampai ciuman itu berakhir. Lisle bahkan sempat berpikir dia akan mati kehabisan oksigen. Namun ketika paru-parunya mengering dari udara, Kennard melepasnya. Lelaki itu merasa geli melihat Lisle yang terengah-engah menggapai udara.

“Sudah beberapa kali berciuman tapi masih tidak tahu cara bernapas.” Kennard  merapikan rambut Lisle yang acak-acakan.

Lisle memberontak hendak melepaskan diri dari Kennard, tapi lelaki itu malah mengeratkan pelukannya.

“Aku sangat lelah,” ujar Kennard. Dia memejamkan mata sambil meletakkan wajah gadis itu di dadanya.

Setelah menyelesaikan urusannya di villa, Kennard langsung ke kantor. Dia menghabiskan sisa harinya di sana dan belum pulang ke Palm Garden sampai saat ini. Waktu menyadari jam kepulangan Lisle bersamaan dengan saat dia pulang, Kennard meminta sopir menjemputnya sekalian.

Akhirnya Lisle cuma bisa diam dan ikut memejamkan mata. Dia juga merasa sangat lelah. Entah kenapa kafe Colud tidak lagi membuatnya nyaman bekerja.

Sampai beberapa waktu mereka terdiam dalam posisi seperti itu, Lisle meringkuk di pangkuan Kennard. Keduanya seperti terlelap. Sang sopir hanya sekali melirik, tapi dalam hatinya merasa heran. Ini tidak seperti biasanya. Tuan Kent menjadi aneh.

Sebagai sopir pribadi tuan Kent, William kerap menjadi saksi banyak hal yang bisa terjadi di jok belakang jika tuannya bersama seorang wanita. Kadang dia memakai headphone agar bisa lebih konsentrasi menyetir. Tapi kali ini tuannya hanya memeluk gadis itu sambil memejamkan mata dan keduanya tampak sangat pas dalam posisi seperti itu.

Perjalanan ke Palm Garden biasanya memakan waktu tiga puluh menit lebih. Kali ini William perlu hampir satu jam untuk tiba di sana. Dia mengambil jalan memutar dan sedikit memperlambat laju mobilnya hanya untuk memberi kesempatan keduanya tidur sejenak. Tampaknya tuannya merasa nyaman dengan posisi seperti itu.

Ketika mobil telah tiba di tujuan, Kennard membuka matanya. Dilihatnya Lisle yang ikut terlelap.

“Kau pergilah!” Ujarnya pada William yang masih duduk di depan stir.

Setelah William pergi, Kennard masih membiarkan Lisle terlelap untuk beberapa saat. Gadis itu akhirnya terbangun dan menemukan dirinya masih dalam pelukan Kennard. Dia berkedip beberapa kali kemudian bermaksud turun dari pangkuan lelaki itu.

“Kau boleh lanjutkan tidurmu di sini kalau suka.” Kennard menunduk, mencium rambut Lisle.

Gadis itu tersipu. “Tidak. Aku mau tidur di dalam saja.”

“Aku tidak keberatan, kok,” ujar Kennard lagi. Kini jari-jarinya yang panjang menelusuri wajah Lisle. Tatapannya tampak penuh hasrat.

Lisle menjadi panik seketika. Saat itu ponselnya berbunyi.

“Ponselku.” Lisle tergagap. Dia seketika merasa terselamatkan.

Kennard melepas pelukannya dengan enggan dan membiarkan gadis itu turun mencari ponselnya di dalam tas dengan tangan gemetar. Semua tingkah gadis itu tidak satu pun luput dari pengamatan Kennard.

“Hallo? Celine....”

Celine menggerutu di ujung sambungan. “Kenapa kau terdengar kaget sekali? Apa aku mengganggumu? Apa terjadi sesuatu?  Kau mematikan ponselmu, ya? Aku menghubungimu ratusan kali, mengirimimu pesan puluhan tapi tak satu pun kau balas. Kau mau membuatku mati karena cemas, ya?

Lisle menelan ludah. Dia memang mematikan ponselnya dengan sengaja selama beberapa hari untuk menghindari telepon dari Celine. Tadi saat pulang dia menyalakan ponselnya dan belum sempat melihat daftar panjang panggilan dari Celine.

“Aku sangat sibuk, Celine. Dan ponselku juga sedikit bermasalah jadi aku mematikannya sekalian....” Lisle merasa bersalah telah berbohong. Saat dia mengangkat wajah, Kennard tampak tersenyum mengejeknya, membuat Lisle malu.

“Buang saja ponsel sialanmu itu sekalian kalau tidak bisa digunakan.” Celine terdengar kesal.

“Celine, maaf. Sebenarnya aku sudah pulang.... Maksudku, aku sudah kembali dari Glassville....”

“Maksudmu?”

“Aku... aku bertemu seorang kerabat. Hanya kerabat jauh tapi kemudian kami menjadi cukup dekat. Mereka juga tinggal di  Black Mountain. Sekarang ini aku tinggal dengan mereka....”

“Kau yakin mereka kerabatmu?” Celine terdengar tidak percaya. Bukankah ada saja orang yang mengaku kerabat atau kenalan yang dilupakan dari masa lampau hanya untuk mengambil keuntungan?

Lisle mengangguk kuat meski tahu bahwa sahabatnya tidak akan melihatnya. “Aku sangat yakin.”

“Baiklah. Jadi kapan kau akan kembali ke kampus?” tanya Celine.

“Mungkin besok.”

“Benarkah? Kalau begitu datanglah pagi-pagi agar kita bisa punya banyak waktu untuk bicara,” ujar Celine setengah melamun.

“Aku akan mampir ke apartemen dulu untuk mengambil buku-buku kuliahku.” Lisle memberitahu.

“Itu bagus! Kau harus benar-benar bangun lebih pagi,” ujar Celine. “Kalau begitu sampai jumpa besok pagi.” Celine mengakhiri pembicaraan.

“Iya. Sampai jumpa besok. Eh, Celine....”

“Hm?”

“Aku kangen kamu.” Lisle tiba-tiba merasa sangat ingin memeluk sahabatnya itu.

“Aku juga kangen kamu.” Celine tertawa. “Sudahlah. Aku mengantuk. Kau cepatlah tidur agar tidak kesiangan besok.”

Lalu sambungan itu berakhir. Lisle masih menempelkan ponselnya di telinga untuk beberapa saat ketika Kennard membuka pintu mobil dari luar. Dia tidak melihat laki-laki itu turun dari mobil tadi.

“Ayo, turun!” Kennard tampak tidak sabar.

Lisle memasukkan ponselnya ke dalam tas dan bergegas keluar dari mobil. Diikutinya langkah Kennard yang memasuki rumah. Thomas yang menyambut mereka di ruang tamu menawarkan sesuatu tapi Kennard menolaknya. Mereka sama-sama lelah. Begitu mereka tiba di lantai kamar, Lisle teringat sesuatu dan berbalik memandang Kennard.

“Aku akan berhenti bekerja di kafe.” Lisle tampak sedih ketika mengatakan itu.

------------------

Hai, hallo semuaaa! Makasih udah setia baca dari awal hingga bab ini. Makasih juga bagi yang baru baca, semoga kalian suka tulisan ini. Maaf, author cuma bisa up satu bab sehari dikarenakan kesibukan author di dunia nyata. Mudah-mudahan semuanya tetap setia menunggu kelanjutan cerita ini.Oya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, tetap sehat dan semangat semua.

Terakhir, dukung selalu author dengan klik like, komen, vote. Hadiah juga boleh. 🤭

 

1
Bzaa
ngarep banget ada extra part-nya otor 😄
kopi sudah otewe ya
Bzaa
salam juga otor sehat sll 😘
Bzaa
cemburu buta si tuan bucin 🤣
Bzaa
belajar makin dewasa les
Bzaa
Kasina Steve jdi serba salah 😄
Bzaa
lisle.... 😍💪
Bzaa
jgn2 Steve awalnya suka sama lisle , ato sama Andra😉
Bzaa
aamiin ya Robbal'alamin
Bzaa
cepat sehat lagi Celine
Bzaa
wahhhh si Celine.... knp jdi berubah
Bzaa
yah lisle kena jebakan
Bzaa
yah ada lagi si bert, Mao ngapain kali tuh orang gangguin
eka abud
lanjut
Bzaa
semoga Celine baik2 aja
Bzaa
sweet....
Bzaa
semangat 💪😘
Bzaa
bikin penasaran..lanjuty
Bzaa
keren nn
Bzaa
jgn sampe Celine jdi jahat karena iri ya tor... kasian lisle
Bzaa
wkwkkw kekuatan cemburu.. datanglah 😃😄🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!