Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Murid Baru 3
"Demand ... Itukah namanya?" Ucap murid baru itu yang kemudian disertai guntur yang menyambar dan menggelegar.
"Siapa kau sebenarnya! Katakan!" Teriakku kepadanya meskipun aku merasa takut padanya.
"Aku? ... Kau ingin tahu sekali siapa aku ya. Baiklah, namaku ... Luise" ucapnya yang kemudian dengan perlahan di berjalan ke arahku dengan gerakan yang aneh.
Hentikan ... Tolong siapapun ... Tolong hentikan orang ini. Aku mohon siapapun ... Tidak peduli siapa orangnya, tolong aku. Kali ini saja berilah aku pertolongan dan selamatkan aku, aku tidak ingin mati lagi. Bahkan aku masih belum berbuat banyak kepada kakek, dan juga aku masih belum bertemu dengan Lasiana.
"Ayolah ... Dimana dirimu yang dulu, Demand?" Ucap Luise kepadaku yang saat ini sedang menatapku dengan tatapan merendahkan.
Apa?! Apa maksudnya diriku yang dulu? Apakah dia juga telah mengulang waktu?. Ternyata bukan hanya aku dan Miller saja? Tapi ada orang lain, terlebih lagi dia mengenalku?. Bahkan aku sama sekali tak mengenal siapa dia, atau mungkin saja sebenarnya dia bukan orang yang mengulang waktu ... Akan tetapi ...
"Aku kaget ketika mendengar sekolah ini dikuasai olehmu dan di rubah. Kau mungkin tidak mengenalku, tapi aku tahu siapa kau" ucapnya yang mulai bercerita.
"Apa hubunganmu denganku? Kenapa kau datang ke sini?" Ucapku yang ingin menyelidiki mengenai siapa dia. Apakah dia adalah orang yang mengulang waktu atau anomali yang ku buat karena aku memilih jalur takdir yang berbeda dari kehidupanku sebelumnya.
"Yang benar saja. Tentu saja hal itu berhubungan denganku, tidak ... Bahkan seluruh sekolah yang ada di kota ini. Hal itu sudah menjadi hal umum jika murid dari sekolah lain datang untuk berkunjung melihat siapa pemimpin baru di sekolahnya, atau sebaliknya" ucapnya yang menjelaskan kepadaku dengan panjang lebar.
Ah ... Benar, aku hampir lupa akan hal itu. Saat di masa lalu, begitu aku menjadi pemimpin di sekolah ini. Akulah yang datang menghampiri ke berbagai sekolah untuk bertarung dengan para pentolan di setiap sekolah. Bukan mereka yang mendatangiku, tapi aku yang mendatangi mereka di sekolah mereka.
Tapi saat itu aku bukan datang seorang diri, melainkan bersama dengan teman-teman dari kelompok yang ku buat. Tapi apa-apaan ini? Jangan bilang orang ini ... Datang seorang diri ke wilayah musuh dengan menyusup sebagai murid baru di sekolah ini.
"Apa kau datang seorang diri ke sini?" Ucapku yang berpikir dia pasti membawa teman-temannya di tempat lain.
"Ya ... Aku tidak membutuhkan rekan ataupun teman. Aku bisa melakukannya sendirian, tidak sepertimu yang mengandalkan orang lain. Karena kau mengandalkan orang lain, kau menjadi orang yang lemah!" Ucapnya yang menatapku dengan jijik.
Aku dipandang rendah olehnya dan dilihat sebagai pecundang yang menjijikkan. Terlihat jelas sekali dari wajahnya yang membenciku.
"Kalau begitu aku pergi dulu, masalahnya akan lebih besar jika aku terlalu lama disini" ucapnya yang kemudian pergi meninggalkanku dan ia berjalan ke arah jendela kelas.
Prangggg! Jendela itu ia hancurkan dengan menendangnya sekuat tenaga. Kemudian dia mulai naik ke jendela itu dan melompat keluar, padahal ini adalah lantai dua. Jendela itu mengarah ke halaman belakang sekolah, dan ia bisa langsung pergi meninggalkan sekolah ini. Aku tidak bisa menangkapnya karena aku terlalu lemah, aku malah membiarkannya kabur dan melarikan diri.
Tapi ada satu hal yang setidaknya aku syukuri setelah kejadian ini. Dia bukanlah orang seperti kami, aku bersyukur dia bukan orang yang mengulang waktu. Dia hanyalah anomali yang tercipta oleh jalur takdir yang ku buat. Setidaknya aku bisa merasa sedikit lega karena hal itu, tapi tetap saja masalah yang telah ia timbulkan mengakibatkan banyak masalah.
Brak! Pintuk kelasku di dobrak dan teman-temanku datang bersama dengan beberapa murid lainnya. Mereka segera masuk ke kelasku dan mencari-cari dimana orang itu, si murid baru itu. Meskipun mereka datang terlambat, setidaknya aku berterima kasih kepadamu Miller yang telah menginformasikan hal ini.
"Dimana dia! Dimana orangnya!" Ucap Bryan dengan wajahnya yang penuh amarah.
Sepertinya aku belum pernah melihatnya semarah itu kepada orang lain, kecuali padaku saat dulu aku merebut posisinya. Dia benar-benar terlihat marah, sepertinya dia marah karena telah melewatkan pertarungannya dengan orang yang kuat.
"Apakah benar ... Hanya satu orang bisa membuat seisi kelas menjadi seperti ini?" Ucap Adams yang seakan tidak percaya dengan hal itu.
"Benar ... Hanya satu orang yang datang ke sini. Bahkan aku tidak menduga kalau dia menghabisi seluruh murid di kelas ini" sambung Miller dengan merasa bersalah.
"Arghhhhhh! Sialan! Kalau saja aku menemukannya, aku akan menghajarnya!" Teriak Bryan dengan sangat kesal hingga membanting meja dan kursi.
Bryan terlihat sangat marah dan kesal sekali sekarang. Kemudian setelahnya dia menghampiriku dengan wajah datar dan bersikap biasa saja. Kemudian dia mengangkatku dan tentu saja aku terkejut, karena aku sama sekali tidak tahu apa yang dia pikirkan. Sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan sih? Bukankah tadi dia marah-marah.
"Semuanya! Tolong bantu angkat seluruh murid yang sakit ke UKS!" Ucap Bryan dengan tegas yang kemudian mereka semua menurut dan ikut membantu mengangkat murid-murid yang terluka.
Aku di angkat dan di bawanya ke UKS olehnya ... Kemudian orang-orang yang berasal dari organisasi PMR datang ikut membantu. Dengan total murid yang terluka berjumlah 30 orang, dan di UKS hanya memiliki 6 kasur untuk orang yang terluka.
Karena UKS nya tidak terlalu besar dan tidak bisa menampung semua orang yang jumlahnya 30 orang. Jadinya hanya beberapa orang saja yang ada di dalam UKS, terutama orang-orang yang memiliki luka yang cukup serius. Kemudian sisanya berada di luar dan orang-orang bekerja menyiapkan karpet untuk orang-orang yang terluka.
Terutama orang-orang penting harus berada di atas kasur, itulah yang diucapkan Bryan kepada orang-orang. Orang-orang penting itu termasuk aku, Miller, dan Roy yang saat ini sedang berbaring di UKS. Keadaan Roy cukup parah, mungkin yang paling parah daripada yang lain, saat ini dia tak sadarkan diri.
"Orang itu ... Bernama Luise ... Apa kau mengenalnya Bryan? Dari sekolah mana dia berasal?" Ucapku kepada Bryan yang saat ini sedang menceritakan seluruh kejadian yang sebelumnya terjadi pada kami.
"Luise ... Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" ucap seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri kami, dan dia adalah Boron. Salah satu temanku yang sebelumnya dia berasal dari kelompoknya Bryan atau mungkin lebih gampang di sebut dengan sebutan geng.
"Siapa dia?" Ucap Bryan yang penasaran.
"Dia adalah seorang brandal brengsek yang sangat kejam. Dahulu ia bekerja bersama dengan rekan-rekannya, hingga akhirnya ia mengkhianati rekan-rekannya dan berjalan sendirian"
"Lalu tentang sekolahnya, sebenarnya sudah tidak bisa di sebut sebagai sekolah lagi. Karena sekolahnya telah berhenti beroperasi dikarenakan murid-muridnya yang sudah tidak terkendali lagi. Sekolah itu sudah berhenti beroperasi tepat 7 bulan yang lalu" ucap Boron yang menjelaskan dengan panjang lebar.
Sekolahnya sudah berhenti beroperasi? Apakah sampai separah itu murid-muridnya sehingga sekolah itu menjadi sekolah mati?. Benar-benar anak-anak muda yang gila dan keterlaluan. Aku ingin sekali memberi pelajaran kepada orang-orang dungu seperti mereka, tapi melihat kenyataan bahwa aku sangatlah lemah, itu membuatku kesal.
Yah ... Setidaknya saat ini aku tidak perlu memikirkan hal yang sulit terlebih dahulu. Lebih baik aku fokus untuk beristirahat dan memulihkan kembali kondisi tubuhku. Kemudian setelahnya aku perlu membahas banyak hal dengan anggota-anggota inti. Siapapun kau Luise, jangan harap kau bisa kabur dariku.