NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permohonan Maaf Al

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Suasana penuh kebahagiaan kini begitu memenuhi ruangan perawatan yang cukup mewah itu.

Kelahiran si kembar seolah menjadi sebuah kunci utama akan hadirnya kebahagiaan bagi para orang tua yang selama ini saling menjauh dan tak mengenal satu dengan yang lain.

Senyum bahagia tak henti - hentinya terpancar dari sosok manis yang selalu menggunakan hijab itu.

Adinda tidak pernah menyangka sebelumnya, jika kebahagiaan seperti ini yang akan ia rasakan, kehadiran buah hatinya benar - benar telah membawa kebahagiaan baru dalam hidupnya.

Beda hal nya dengan Vita, gadis yang seumuran dengan Adinda ini, sepertinya tak henti - hentinya memperhatikan keponakan kembar barunya itu.

Sesekali dirinya menoel - noel pipi gembul kedua keponakannya itu. Sepertinya mengganggu keponakan kembarnya itu, menjadi hobi barunya sekarang.

" Aduh, keponakan onty ini kenapa tidak bangun - bangun sih, hobi sekali tidurnya kalian ". Seru Vita dengan menekan - nekan lembut pipi si kembar.

Adinda hanya tersenyum mendengar obrolan Vita dan anak kembarnya. Tapi benar juga yang di katakan Vita, kenapa anak - anaknya lebih banyak tidur, bahkan mulai dari tadi pagi si kembar hanya sekali membuka matanya, kenapa bayi itu suka sekali tidur?.

" Vita, tadi pagi kamu sudah sarapan? ". Tanya Adinda, pasalnya sudah sedari tadi pagi Adinda tidak melihat sahabatnya itu sarapan.

" He.. he.. he.. belum masih, belum lapar ". Sahut Vita.

" Vita, kamu sarapan dulu sana, sepertinya di rumah sakit ini ada kantinnya ". Seru Adinda.

" Iya, kamu tenang saja Adinda, aku masih belum lapar kok ". Sahut Vita santai.

" Tapi ini sudah siang Vita, sudah hampir jam makan siang, sedangkan kamu belum makan apapun dari tadi pagi, nanti kamu bisa sakit ". Sahut Adinda yang merasa khawatir.

" Iya, iya, ibu baru, tenang saja lah, sebentar lagi aku makan kok ". Sahut Vita. Menurutnya sahabatnya ini berlebihan.

Dan Vita kini kembali fokus melihat dua keponakan kembarnya.

" Eh, Adinda, si kembar sudah kamu siapkan nama belum? ". Tanya Vita pada akhirnya.

" Eemm, belum masih Vit, aku masih belum memiliki nama untuk mereka " Sahut Adinda yang sedikit sedih.

Bukan karena Adinda tidak mau memberi nama untuk anak - anaknya, hanya saja karena dirinya masih terlalu muda membuat Adinda masih belum begitu yakin untuk menamai anaknya, karena bagi Adinda memberi nama pada seorang anak haruslah di musyawarah kan.

" Apalagi lagi sekarang sudah ada tuan Al, ayah dari si kembar, jadi aku tidak mau mendahului nya ". Sahut Adinda.

Vita pun bisa mengerti akan kebingungan sahabatnya, bermusyawarah dengan ayah dari si kembar adalah langkah yang tepat.

Tidak berselang lama dari itu, terdengar seperti ada suara ketukan pintu.

Tok..... tok..... tok.....

Ceklek.....

Dan ternyata sosok yang datang di balik pintu itu adalah Andrew. Andrew melangkah dan mendekat ke arah Adinda dan juga Vita.

" Selamat siang nyonya, nona, saya di suruh tuan Al, untuk memberikan makanan ini untuk nona Vita ". Seru Andrew dengan sopan.

Adinda sedikit mengernyit bingung. Ia merasa ada yang aneh dengan kalimat tuan Andrew nya.

" Tuan, anda menyebut saya dengan sebutan nyonya?, kenapa seperti itu tuan?, tuan Andrew panggil saya seperti biasa saja ". Sahut Adinda.

" Tidak nyonya, anda adalah ibu dari kedua tuan muda, jadi sudah sepantasnya bagi saya memanggil anda dengan sebutan nyonya ". Sahut Andrew masih dengan sikap sopannya.

" Tapi tuan, saya merasa tidak nyaman dengan sebutan itu, jadi tuan Andrew panggil saya dengan nama saja tuan, seperti biasanya ". Sahut Adinda lagi.

" Maafkan saya nyonya, ini sudah menjadi perintah ". Sahut Andrew.

Adinda hanya bisa pasrah, jika menyangkut tentang perintah, pastilah ini dari tuan Al nya. Jujur saja Adinda sangat tidak nyaman dengan sebutan yang di sematkan padanya, bagaimana bisa dirinya di panggil sebagai nyonya, sedangkan dirinya dulu hanya seorang pembantu.

" Ini silahkan dimakan makanannya nona Vita ". Seru Andrew.

" Eh iya, terima kasih tuan Andrew ". Sahut Vita yang merasa canggung.

" Tuan Andrew, tuan Al sedang kemana, kenapa sudah hampir satu jam ini, tuan Al belum kembali juga? ". Tanya Adinda.

" Tuan Al tadi ada bersama saya nyonya, hanya saja tuan tidak langsung kesini karena masih ada keperluan sebentar di luar ". Sahut Andrew.

Adinda pun mengangguk paham.

*****

Suasana ruangan yang begitu menyejukkan kalbu, terasa begitu menenangkan. Banyak orang yang saling berdatangan demi memasuki ruangan istimewa itu.

Namun meski begitu, tak membuat seorang pemuda yang sudah berusia matang itu, juga ikut berlalu masuk ke ruangan itu. Entah apa yang membuatnya masih merasa enggan.

Hingga sekitar hampir satu jam lamanya, ketika hampir semua orang telah berlalu pergi dari ruangan itu barulah pemuda yang sedari tadi hanya menunggu di luar, mulai melangkahkan kakinya untuk masuk.

" Permisi pak ". Seru Al, ketika dirinya sudah duduk bersimpuh di dekat pak Budi.

" Eh, tuan Al, ada apa tuan? ". Tanya pak Budi dengan sedikit terkejut, dan ia pun langsung meghentikan dzikirnya.

" Maaf sebelumnya saya sudah mengganggu waktu bapak, ada yang ingin saya bicarakan dengan bapak ". Seru Al.

" Bicarakanlah, ada apa tuan ". Sahut pak Budi.

Haahh...... Al menghela nafasnya cukup dalam. Ia tidak ingin jika dirinya salah dalam berbicara.

" Pak, saya ingin meminta maaf pada bapak, karena akibat dari perbuatan bejat saya, membuat Adinda berada di masa - masa yang sulit, tolong maafkan saya pak ". Ucap Al, sebelum dirinya menunduk.

Hati pak Budi begitu tersentak. Pak Budi masih teringat akan saat - saat dimana putrinya pernah dihina orang bahkan dianggap sebagai wanita yang menjual dirinya hanya untuk mendapatkan uang. Dan sangatlah menyakitkan hatinya.

Pak Budi hanya terdiam dan tak menjawab permintaan maaf dari Al.

Al yang melihat sikap diamnya pak Budi, telah salah mengartikan. Al mengira pastilah pak Budi tidak bisa memaafkannya.

" Maafkan saya pak, tapi saya mohon, beri saya kesempatan untuk menebus semua kesalahan saya pada Adinda, saya akan mempertanggung jawabkan semuanya ". Seru Al lagi, dengan segala penyesalannya.

Pak Budi yang sedang fokus dengan pikirannya sendiri menjadi sedikit tetsentak.

" Tu, tuan, anda kenapa, kenapa anda harus bersikap seperti ini ". Sahut pak Budi.

" Pak Budi, tolong maafkan semua kesalahan saya pak ". Mohon Al lagi kali ini dengan menangkup kan kedua tangannya.

" Tuan, apa yang anda lakukan, jangan seperti ini tuan ". Sahut pak Budi dengan menurunkan kedua tangan Al.

" Tuan Al, anda tidak perlu sampai seperti ini, semua ini sudah terjadi tuan, jadi anda tidak perlu meminta maaf kepada saya, karena kata maaf saya sudah ada pada putri saya Adinda ". Sahut pak Budi lagi.

Al sedikit mengangkat kepalanya, ia menatap ke arah pak Budi.

" Apakah itu artinya bapak sudah memaafkan saya? ". Tanya Al yang ingin memastikan.

Pak Budi hanya tersenyum.

" Tuan Al, jika putri saya saja Adinda sudah memaafkan tuan, lalu mengapa saya harus tidak memaafkan? ". Tanya pak Budi dengan tersenyum.

" Terima kasih pak ". Seru Al.

Al sangat bahagia mendengar jawaban dari ayah Adinda, itu artinya pak Budi sudah memaafkan kesalannya.

Dalam hatinya Al merasa sangat bangga pada ibu dari anak - anaknya. Padahal dirinya sudah menorehkan luka yang begitu mendalam pada Adinda, tetapi dia masih tetap memaafkannya.

" Pak, selain untuk meminta maaf, ada hal lain yang juga tidak kalah penting yang ingin saya utarakan pada bapak ". Ucap Al dengan nada serius.

Pak Budi yang mendengar nada suara yang tak biasa dari tuan Al, juga ikut berubah menjadi serius.

" Ada hal penting apa tuan? ". Tanya pak Budi yang sedikit penasaran.

" Pak, saya ingin menebus semua kesalahan saya pada Adinda, saya ingin mengganti penderitaan yang selama ini Adinda alami dengan kebahagiaan, saya ingin memberikan keluarga yang lengkap untuk kedua buah hati saya..... pak..... saya, saya ingin menikahi Adinda ". Ucap Al pada akhirnya.

Mendengar penuturan dari tuan Al, membuat pak Budi tidak tahu harus menjawab apa. Karena yang paling berhak menjawab akan hal ini adalah Adinda putrinya.

Jika mengenai keseriusan, pak Budi bisa melihat dengan jelas, jika majikan putrinya ini sangatlah bersungguh - sungguh ingin menikahi putrinya, tetapi ya tetap saja yang paling berhak memutuskan adalah putrinya.

" Tuan, jika untuk soal ini, saya tidak bisa menjawabnya, karena yang berhak menjawab adalah putri saya Adinda, saya hanya bisa mengikuti saja ". Sahut pak Budi.

Al yang mendengar jawaban dari pak Budi merasa cukup senang, ia seperti mendapatkan semacam angin segar. Ternyata meminta restu pada ayah dari Adinda sangatlah tidak sulit seperti apa yang ia pikirkan.

" Terima kasih pak ". Sahut Al dan di angguki oleh pak Budi.

*****

Setelah menyelesaikan obrolan pentingnya, dua pria beda generasi itupun, menuju ke ruangan perawatan Adinda.

" Andrew? ". Panggil Al, pada asistennya yang sedang duduk di kursi luar.

" Tuan, untung tuan sudah datang, tadi nyonya menelfon saya tuan, kata nyonya handphone tuan tidak bisa di hubungi ". Ujar Andrew.

" Lalu kamu mengatakan semuanya? ". Tanya Al yang sudah mulai cemas.

" Tidak tuan, saya tidak mengatakan apapun, selain hanya mengatakan jika kita masih terus mencari Adinda ". Sahut Andrew.

Mendengar jawaban dari asistennya, membuat Al sedikit bernafas lega.

" Bagus, jangan katakan apapun dulu pada mama ataupun papa, kalau mereka masih tetap bertanya, jawab saja dengan jawaban yang sama ". Perintah Al.

" Baik tuan ". Sahut Andrew.

Sedangkan pak Budi yang mendengar obrolan antara bos dan asistennya itu, sama sekali tidak mau ikut campur, meski yang dibicarakan oleh mereka adalah tentang putrinya, tetap saja pak Budi tak mau mencampuri, pasti tuan Al nya memiliki alasan tersendiri.

Dan mereka berdua pun, masuk ke ruangan Adinda.

Al dan pak Budi pun mendekat ke arah Adinda dan juga si kembar.

" Adinda, si kembar sudah bangun? " Tanya Al.

" Iya tuan, baru saja mereka berdua bangun ". Sahut Adinda.

" Oh, pintarnya anak - anak daddy sudah bangun, pasti karena kalian mau daddy gendong kan? ". Seru Al dengan mengusap - ngusap lembut pipi gembul kedua putranya.

Kedua bayi mungil yang memiliki bola mata biru keabu - abuan itu, masih belum mengerti akan maksud dari daddy nya, namun mereka tetap tak henti - henti menatap wajah sang daddy seolah mereka tak ingin kehilangan daddy nya.

Melihat kedua buah hatinya yang masih terus menatapnya, membuat Al teringat jika ia masih belum memberikan nama untuk kedua putranya.

" Adinda ". Panggil Al.

" Iya tuan " Sahut Adinda.

" Apakah boleh jika aku memberi nama untuk kedua putra kita? ". Tanya Al.

" Tentu saja boleh tuan, saya memang ingin membicarakan hal ini dengan tuan ". Sahut Adinda.

" Baiklah, setelah semalaman aku memikirkan nama untuk mereka, aku sudah memilikinya, dan aku sangat suka dengan nama ini ". Sahut Al.

" Aganta Gerald Georgino, dan Damian Gerald Georgino ".

" Bagaimana kamu suka dengan nama yang aku berikan untuk mereka? ". Ujar Al lagi.

Adinda tersenyum mendengar nama baru kedua putranya itu dari sang daddy.

" Iya tuan, saya suka dengan nama mereka ". Sahut Adinda dengan begitu senangnya.

" Hallo baby Aganta dan baby Damian, senang ya kalian sudah punya nama?, nah kalau kalian sudah besar nanti jadilah anak yang hebat sama seperti daddy Al ya ". Seru Vita yang merasa sangat senang karena kedua keponakannya sudah memiliki nama.

" Iya unti pasti kita beldua akan hebat cama cepelti daddy hihihihi ". Sahut Vita dengan menjawab pertanyaannya sendiri.

Adinda dan Al hanya tersenyum sendiri melihat tingkah Vita. Sedangkan pak Budi yang menyaksikan semuanya merasa sangat bahagia, namun sedetik kemudian ia teringat akan sesuatu yang selama ini sudah terlupakan.

" Tuan Al ". Panggil pak Budi.

" Iya bapak ". Sahut Al.

" Sebelum tuan ingin melanjutkan keinginan tuan pada putri saya, saya ingin menanyakan sesuatu, bukankah anda adalah suami dari keponakan saya Sintia, bagaimana bisa anda ingin menikahi putri saya Adinda, sementara tuan masih menjadi suami dari keponakan saya Sintia? ". Tanya pak Budi langsung pada intinya.

Deg..... Sebuah dentuman yang agak besar telah menghantam dada Adinda.

Adinda terlupa akan hal itu, senyum bahagia yang tadi sempat terpancar dari wajah nya, kini telah memudar secara tiba - tiba. Seharusnya dirinya sadar dari awal jika tuannya ini adalah suami dari kakak nya.

Bersambung..........

Jangan lupa like, komen, dan beri hadiahnya ya 🙏❤❤❤❤❤

🌹🌹🌹🌹🌹

1
Tri Andy
ceritanya bagus 👍
Dedeh Rokayah
Lumayan
Dedeh Rokayah
Biasa
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
emng perlu lah pernikahan dirayakan setiap tahun namanya juga anniversary...bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!