Angkasa, Bintang, dan Langit adalah anak yang dilahirkan Cantika. Karena kejadian satu malam dengan pria asing, saat dirinya pergi dinas ke Bali untuk menggantikan atasannya, membuat dia hamil diluar nikah.
Dia tidak tahu kalau ayah dari anak - anaknya adalah ALEXANDER GREEN ANDERSSON seorang CEO GALAXY, perusahaan terkenal di Amerika.
Alex adalah seorang CEO yang selalu menjaga diri dari wanita. Karena trauma masa kecilnya. Pertemuannya dengan Cantika membuat dirinya mengenal apa itu cinta.
Perjuangannya mendapatkan cinta Cantika tidak mudah, dengan bantuan si Trio Kancil, dirinya berusaha mendapatkan cinta dari Cantika yang telah memiliki seorang kekasih.
Cantika mendapati kenyataan kalau orang tuanya meninggal karena dibunuh, bukan karena kecelakaan. Usahanya untuk mengetahui masa lalu sang Ayah yang misteri, melibatkan dirinya dan si Trio Kancil pada bahaya.
Bersama dengan Alex, Cantika ingin meungkapkan kebenaran apa yang terjadi pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Cantika merasakan badannya susah digerakan dan matanya sulit dibuka. Namun, dia bisa mendengar suara seseorang yang sedang berbicara.
'Suara ini, apakah dia Alex?' batin Cantika.
'Iya, tidak salah lagi ini memang suara dia. Apa dia sedang berbicara lewat telephon?'
Cantika dapat mendengar kalau Alex lagi bicara, kemudian terdiam sesaat dan bicara kembali seperti menjawab ucapan orang lain.
'Dia sedang bicara sama siapa?'
'Mengapa bicaranya pake bahasa asing?' Cantika terus bergumam di dalam hatinya.
Saat itu Alex sedang menelpon para bawahannya, dan meminta untuk melakukan tugas rahasia. Dia terus menghubungi orang-orang ahli yang dirasa bisa melakukan tugas sesuai keinginannya.
'Kali ini dia bicara pake bahasa asing lainnya lagi.'
'Oh, kali ini bahasa Italia. Walau aku nggak mengerti apa yang sedang dibicarakannya. Tapi itu adalah bahasa Italia.'
'Apa dia sedang merencanakan sesuatu?'
Sejenak tidak terdengar lagi suara Alex, kemudian Cantika dapat mendengar kembali dia berbicara. 'Sepertinya dia menghubungi orang yang lain lagi.' batin Cantika.
'Wah ..., wah kali ini bahasa Jepang.'
'Alex, siapa kamu ini sebenarnya? Kamu membuatku takut!' Cantika terus bergumam dalam hatinya.
Terdengar Alex mengakhiri pembicaraannya lewat telphone. Cantika dapat merasakan ada sebuah tangan yang menyentuh kening dan pipinya.
"Syukurlah ternyata demamnya mulai turun." Alex mengecek suhu tubuh Cantika.
'Ah ..., tangannya ternyata hangat dan besar.' Cantika masih bergumam.
* * * * * * *
Cantika membuka mata, dia sedang terbaring di atas kasur. Dia melihat sekeliling kamar, ternyata dia sendirian tidak ada orang lain. Cantika merasa kalau tadi ada Alex di kamarnya itu adalah cuma mimpi. Di luar ternyata masih hujan, walau tak sederas tadi malam. Dilihatnya kaca di meja riasnya menampakan wajahnya yang agak pucat dan mata yang bengkak akibat menangis semalam. Saat matanya melihat jam di dinding kamar, sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Dia cepat-cepat bangun dan melepaskan dengan hati-hati jarum yang terhubung selang infus yang ada di tangan kiri.
Walau bangun kesiangan Cantika tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Saat dia membuka pintu kamar, tercium wangi aroma bumbu masakan. Dirinya berjalan dengan pelan karena masih terasa pusing. Dilihatnya ada seorang laki-laki dengan kemeja yang tangannya digulung sampai ke siku, sedang memasak di dapurnya. Tubuh tinggi dan tegap yang sedang memasak terlihat begitu mempesona di matanya.
"Ehem! Apa yang sedang anda lakukan di dapur saya?" Suara Cantika mengagetkan Alex.
"Ah ..., kamu sudah bangun. Sejak subuh aku coba membangunkan kamu, tapi nggak bangun-bangun juga. Rencananya kalau siang ini kamu belum sadar, aku akan membawamu ke rumah sakit," kata Alex sambil mengaduk - aduk bubur di dalam panci.
"Duduklah! Dan makanlah bubur ini untuk mengembalikan tenaga kamu." Alex meletakan semangkuk bubur di meja makan.
"Terima kasih," kata Cantika duduk manis di kursi meja makan.
"Ini juga makanlah!" Alex meletakan makanan yang wanginya menggugah selera.
"Ini apa?" Cantika melihat makanan yang dibungkus daun pisang.
"Pais Tahu," jawab Alex.
"Ehh. Maksudnya pepes tahu?" kata Cantika saat membuka bungkusnya.
"Nggak tahu, dulu si Asep bilang ini namanya Pais Tahu," kata Alex sambil duduk disisi Cantika.
"Kamu juga yang memasak ini?" tanya Cantika sangsi kalau Alex juga yang membuatnya.
"He-eh." Alex tersenyum, dan Cantika sesaat terpesona akan senyuman di wajah tampan Alex.
"Nggak percaya, ada bule bisa masak pepes tahu enak begini," ucap Cantika sesaat setelah menyuapkan makanannya.
"Jangan remehkan aku. Aku juga bisa masak beberapa jenis masakan Indonesia. Buat Sambel Uleg aja aku bisa," ujar Alex mulai sombong.
"Sambal Ulek." Cantika membetulkan lagi ucapan Alex.
"Terserah kamulah. Si Asep bilangnya Sambel Uleg ", Alex manyun melihat Cantika mentertawakan kebodohannya. Sebenarnya Alex nggak salah juga, Cantika saja yang lagi mode jahil.
Setelah selesai makan mereka duduk di ruang keluarga sambil menonton berita. Diluar masih hujan walau mulai gerimis.
"Mentari ke mana, jam segini belum juga datang? Ngomongnya mau cepat datang sehabis nganter anak-anak sekolah." Alex menggerutu sambil mencoba menghubungi Mentari.
"Kalau kamu mau pulang, pergi aja. Nggak usah nungguin Mentari, aku nggak apa-apa kok," kata Cantika sambil bersandar di sofa panjangnya.
"Aku nggak akan ninggalin kamu sendirian," balas Alex yang duduk di karpet kemudian rebahan.
"Oh iya, ngomong-ngomong siapa yang menggantikan baju aku semalam?" tanya Cantika sambil memandang Alex yang tiduran dibawahnya.
'Mampus!' batin Alex.
Alex cuma tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang tersusun rapi. Cantika terperangah sesaat saat otaknya sedang berpikir. Saat dirinya sadar, Cantika menyerang Alex menggunakan bantal kursi yang ada disampingnya.
"Ampun .... Ampun ...!" Alex pura-pura mengaduh akibat pukulan-pukulan dari Cantika yang tenaga tak seberapa itu.
"Kamu jahat! Kamu mengambil kesempatan saat aku tak sadar. Sejauh mana kamu melihatnya? Apa saja yang kamu sentuh?"
Cantika murka, saat mengetahui bahwa Alex yang telah mengganti pakaiannya semalam. Dilancarkannya terus pukulan-pukulan itu.
"Semalam itu darurat, nggak ada orang lain yang bisa dimintai pertolongan." Alex berdalih.
"Tapi kamu melihatnya 'kan?" Cantika masih memukuli Alex.
"Nggak sambil menutup mata," jawab Alex.
'Iya lah, Kalau sambil tutup mata, mana bisa gantiin baju,' batin Alex.
"Jangan bohong!" Cantika lebih keras lagi memukul Alex.
"Ngapain membohongi kamu," jawab Alex sambil menarik bantal kursi yang dipukulkan oleh Cantika.
Akibat dari tarikan Alex yang lebih kuat, membuat Cantika terjatuh dan menimpa tubuh Alex. Keduanya terdiam, terpesona akan keindahan mata lawannya. Saking dekatnya wajah mereka Cantika merasakan hembusan napas Alex yang berbau mint dari pasta giginya. Begitu juga Alex dapat merasakan hembusan napas Cantika yang agak panas akibat demam yang dideritanya semalam. Diantara keduanya belum ada yang mau menyudahi posisi itu, atau keduanya belum sadar akan posisinya itu. Sampai terdengar suara yang memekakkan telinga.
"Astagfirullah."
"Ya Allah tolong! Kalian jangan berbuat mesum!" Gaya menarik Cantika supaya berdiri.
Baik Cantika maupun Alex sama-sama malu karena kepergok sama Gaya. Muka keduanya pun merah padam.
"Heh! Bule gila, apa yang kamu lakukan sama sahabat aku?" Gaya meradang takut kejadian dahulu terulang lagi.
"Tadi itu kecelakaan. Aku nggak mau ngapa-ngapain teman kamu." Alex menjawab dengan santai, kemudian mendudukkan tubuhnya.
"Jangan bohong!" Gaya maju kedepan tapi ditahan oleh Cantika.
"Gaya, itu kecelakaan. Aku jatuh menimpa tubuhnya yang sedang tiduran di karpet." Cantika membenarkan perkataan Alex.
Dikarenakan sudah ada Gaya dirumah. Alex akhirnya pergi dari rumah Cantika, dan dia melupakan bajunya yang basah semalam di mesin cuci bersamaan dengan baju Cantika. Akhirnya ditemukan oleh Gaya, yang berujung berteriak memanggil Cantika untuk dimintai penjelasan. Cantika hanya pasrah saja menceritakan apa yang terjadi padanya semalam.
* * * * * * *
merk mobilnya jd nama..
kwkkw
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
pemilik pabrik biskuit Roma Kelapa
/Joyful//Joyful//Joyful/
bantu angkasa nyari paris
kok bisa gitu yaa
/Frown//Frown//Frown/
mencari keberadaan Paris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Trio Kancil vs Alex
/Grin//Grin//Grin/
supaya terjun bebas dan meledak
karena hanya dg cara kematian
yg akan bisa melupakan Angkasa
/Frown//Frown//Frown/
merawat anak daripada Paris
seharusnya Paris merelakan
Chelsea di rawat Cantika
coba jelasin thor ke Paris
biar ngerti dan ga ngotot mlulu
/Joyful//Joyful//Joyful/
Athena Parabola apa Athena Digital
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
/Joyful//Joyful//Joyful/
ga taunya Sibarusan
/Grin//Grin//Grin/