Emily, 25 tahun. Dia harus terjebak diantara permintaan bos nya untuk bisa diterima menjadi sekretaris di PT Dinar Sastra.
Satria,35 tahun . Pimpinan yg dikenal dingin dan jutek itu memiliki kepribadian unik. Tempramental dan manja seperti layaknya bayi .
Namun, siapa sangka seiring berjalannya waktu bersama mereka berdua menumbuh kan rasa cinta tetapi bagaimana status Satria yg masih memiliki istri ?,Bisakah mereka bersatu diantara kecaman keluarga mereka..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Satria berjalan mendekat duduk di samping ranjang yg menjadi tempat peristirahatan sejenak kala capek kerja .
"Kita sepertinya tidak bisa pulang dulu ,tidak mengapa jika harus tidur di sini ?"
"Tidur di sini ?" Kening Emily mengerut .
"Kenapa gak bisa pulang? Apa karena tadi ..?"
"Tidak ada ..Hanya saja saya males pulang."
Emily tidak membantah lagi ,ia menggeser tubuhnya memberikan ruang untuk Satria.
"Tidak perlu khawatir , pakaian ganti mu pasti akan di bawakan .Saya ingin pesan makan dulu !"
Tangan Satria segera di cekal oleh Emily membuat pria itu tidak jadi berlalu , kembali duduk di samping ranjang.
"Makasih udah nolongin aku tadi Mas ,tapi aku ...."
"Tidak usah di pikirkan ,tidak akan ada yg berubah besok."
Benarkah tidak akan ada yg berubah besok ?
Tapi bagaimana pandangan karyawan lainnya? Dirinya sudah terlanjur malu dilucuti di muka umum seperti itu , terlebih dirinya di sebut sebut perebut suami orang.
"Jadi ingin makan atau dimakan??"
Lamunan Emily buyar ,keningnya mengerut tidak mengerti maksud dari pria yg di sampingnya ini.
Satria menurunkan pandanganya , pergelangan tangannya masih di cengkram erat oleh Emily.
"Jadi ingin saya makan ?"
Buru buru Emily melepaskan genggamannya ,dimakan oleh Satria? Sontak saja tubuhnya bergidik ngeri , mengerti arti maksud dari di makan itu .
Satria terkekeh geli ,tubuhnya beranjak dari sana .Tidak ada yg bisa menjamin Emily bisa lepas darinya saat nafsu itu ,gelombang gelora itu datang walaupun pada nyatanya
setiap di dekat wanitanya itu adrenalinnya selalu terpancing .
"Makan dulu ,siang tadi kamu melewatkan makan ."
Satria datang membawa nampan ,supnya terlihat mengepul wangi gurih tercium membuat selera makan Emily semakin menggebu.
"Makasih ,Mas ."
Satria mengangguk."Habiskan..Karena habis ini ada yg ingin saya bicarakan."
"Apa itu .?"
"Makannya habiskan dulu baru saya bicara."
"Iya deh ,Mas ."
Emily menghabiskan makan siang nya yg terlewat dengan lahap ,terlebih memang penasaran apa yg ingin di katakan Pak Satria.
"Good girl."
Satria tersenyum mendapati piring dan mangkuk telah bersih hanya sisa tulang saja .
"Nah sekarang Mas mau ngomong apa ?"
Satria menyodorkan gelas berisi air mineral , Emily meneguknya hingga hampir kandas .
"Nah ,ayo ngomong."
Bukannya bicara , Satria malah merebahkan badannya di samping Emily tak lupa melucuti jas serta gesper yg menghalangi gerak nya ,kini tinggallah celana kain dan kemeja putih yg membungkus badannya.
"Loh kok ?"
"Tidur ,Saya ingin istirahat dulu ". Buru buru Satria memejamkan matanya tak memperdulikan Emily yg ngedumel merasa di bohongi.
Niatnya memang ingin membicarakan sesuatu namun setelah di pikir ulang sepertinya lebih baik ia pendam saja .Akan ada waktu yg pas untuk membicarakan hal seperti ini dengan nya.
Benar saja tak lama mata Satria benar benar terpejam sempurna .Hari ini baginya benar benar melelahkan , banyak sekali masalah yg harus ia tangani terlebih hampir saja wanitanya celaka .
****
Benar kata Satria , setidaknya berita hangat ini akan bertahan dua pekan . Buktinya sudah satu minggu berlalu media masih saja menggoreng berita hangat tersebut keberadaan Catrine pun tidak di ketahui.
Satria tidak ingin ambil pusing ,selama seminggu ini kehidupannya benar benar tenang dan damai tidak ada lagi kedatangan istrinya yg secara tiba-tiba atau teroran telepon masuk menggunakan nomor nomor baru . Nyatanya media lebih tertarik kepada Catrine justru namanya jarang sekali di sebut.
Hari ini Satria sempatkan mengunjungi rumah kediaman keluargannya. Emily tentu saja wanita itu ikut walaupun beberapa kali menolak teringat kejadian acara ulang tahun tempo lalu , semuanya berantakan karena kedatangan dirinya.
"Tidak perlu tengang seperti itu." Ujar Satria ,melihat wanita yg duduk di sampingnya terlihat gelisah.
"Memang ada acara apa sih ,Mas ? Aku takut kaya waktu itu lagi ."
Satria mengedikkan bahunya acuh .
"Tidak ada acara apapun ,hanya berkunjung seperti biasa."
"Tapi kan Mas ,aku takut ibunya Mas marah."
"Memang ada yg berani memarahimu ?"
Emily mengembuskan nafasnya gusar ,pria di sampingnya ini memang benar benar keras kepala . Emily berpikir ,dia ini hanyalah wanita
yg dengan beruntung mendapatkan pekerjaan santai tapi gajinya besar.
Kenapa pria itu sekarang kekeh sekali ingin memperkenalkan kepada keluarganya ? Bukankah harusnya takut karena posisinya saat ini masih memiliki istri ?
"Saya pastikan tidak akan ada hal yg terjadi ,hanya ingin memperkenalkan sekali lagi kepada mereka."
Terdengar hembusan nafas berat dari Emily . Apakah Satria tidak terlalu keras kepala ?Sudah tau di media sedang panas , sekarang dirinya dengan santai membawa wanita lain ke hadapan orang tuanya.
"Eh Den, ibu ada di dalam Den ."
Satria mengangguk ,kala mendapati salah satu pelayan rumah mendekatinya .Pria itu buru buru menaruh alat tanam lalu membukakan pintu rumah.
Begitu memasuki ruangan utama suara televisi langsung menyambutnya ,lebih tepatnya tontonan anak anak sedang bernyanyi lagu itu sangat populer di mancanegara.
"Ommm.." Pria itu berlari kecil dengan sigap Satria merentangkan ke dua tangannya .
"Hap , ! Tambah ganteng aja si Abang emzz ."
Pria kecil itu terkekeh geli kala Satria menciuminya di sekitaran lehernya.
"Ihhh....geli om .."
"Satria kapan dateng .?" Kini sang ibu mendekat mendapati putranya berkunjung tanpa memberitahunya lebih dulu .Senyum di bibir Andin luntur kala melihat siapa yang berada di samping putranya kini .
"Satria kangen masakan ibu ,,! Ibu masak kan ?"
Senyum itu kembali terbit ketika Satria mendekati nya ,Bu Andin sontak saja menggiring putranya ke meja makan .
"Ibu udah masakin udang asam manis kesukaan kamu ,coba kalau bilang mau ke sini pasti ibu masakin yg lain."
Satria menurunkan Reno pria kecil itu kembali ke ruang tamu berjoged ceria melanjutkan nyanyian nya.
Lirikan Satria mengisyaratkan untuk menunggu di ruang tamu . Emily paham ,ia bergabung bersama pria kecil itu walaupun merasa sedikit canggung .
"Nanti ada yg mau ibu tanyakan, Nak ?"
Satria mengangguk .
"Satria juga ada yg ingin di bicarakan ".
Bu Andin menyiapkan makan siang untuk sang anak ,semua yg ia masak tadi di hidangkan di atas meja bahkan menyendiakan nasi begitu banyak di piring Satria .
"Ibu ke atas dulu panggil Ayah ,dia juga pasti gak tau kan ,kamu datang.?"
Satria mengangguk membiarkan ibunya berlalu hingga tak nampak lagi batang hidungnya.
"Sini makan bareng saya ." Satria menarik tangan Emily yg sedang membantu memasangkan puzzle.
"Lho nanti om ,ini Tante lagi bantuin Reno.Susah tau ." Pria kecil itu memprotes menarik jari tangan kiri Emily.
"Tantenya makan dulu biar gak pusing habis itu nanti di lanjutin lagi , pasti di bantuin. "
Reno akhirnya melepaskan genggaman pada hari Emily membiarkan wanita dewasa yg baru di kenalnya itu di bawa Satria ke meja makan .
"Mas kalau ketahuan ibu Mas gimana? Kan tadi ."
"Makan sekarang,ibu sedang tidak ada .."
Emily melirik kanan dan kiri gelisah, seperti di paksa memasuki rumah orang tanpa ia kenal .Takut sekali wanita paruh baya yg melihatnya dengan tatapan tidak suka tadi semakin murka .
alasan cerita ini juga terlalu dibesar"kan. pertama, satria dilarang bercerai dengan alasan keluarganya malu. ..yg bakal malukan catrine, dia yg selingkuh duluan. ke dua, membuat karakter keluarga terhormat dan disegani tapinmelihat catrine yg gak ada apa"nya malah sangat disayangkan keluarga seperti itu tdk punya pendirian dan keberanian. gw yakin dengan melihat bagaiman catrine mengancam wiratam gw jadi filing yg selingkuh itu wiratama dengan catrine...makanya dia selalu ngelarang surya cerai dengan alasanencoreng nama keluarga. justru namanya yg akan tercoreng kalau ketahuan.
MERTUA DAN MENANTU MAIN API.
SKIP DAH GW😪
ya ampun si emeli kena getahnya smpe mau ditelanjangi 😩