NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 26 - Penyesalan (SEASON 1 END)

Setelah tangisku mulai reda, Aku berusaha untuk menguasai diri. Bu Ekha membantu menghapus bulir-bulir airmata yang jatuh di pipiku.

"Bu... Bolehkah Saya minta alamatnya? Sa-saya ingin minta maaf Bu... Saya melakukan kesalahan yang sangat besar. Please Bu, tolong beri Saya alamatnya..."

Aku kembali menghiba-hiba. Bu Ekha tampak berpikir dan menimbang-nimbang. Setelah melihat keadaanku beberapa kali, akhirnya beliau membuka data di komputernya dan mencari alamat rumah Alex.

"Lakukan yang terbaik ya Khansa. Dia anak yang sangat baik. Kamu pun juga anak yang sangat baik. Kalian berdua anak yang baik. Kalian harus tetap menjalin hubungan pertemanan kalian ya. Kalau Kamu meminta maaf dengan tulus, dia pasti akan memaafkanmu. Semoga hubungan kalian bisa kembali baik lagi." Bu Ekha menulis alamat Alex di secarik kertas dan menyerahkannya padaku. Aku mencium tangan Bu Ekha bolak-balik dan memeluk tubuhnya.

"Terima kasih banyak Bu... Terima kasih... Aku tidak akan melupakan kebaikan Ibu, terima kasih Bu."

"Iya, iya... Sana minta maaf sama sahabatmu. Dan setelah masalah kalian selesai, jangan lupa untuk daftar ulang."

"Baik Bu, terima kasih banyak ya Bu."

Aku berlari keluar dari ruangan BK dan menuju sepedaku. Aku menatap alamat yang diberikan Bu Ekha. Alex tinggal di perumahan elit di kotaku. Lingkungan itu berjarak sekitar 4 km dari tempatku sekarang.

Aku mengayuh sepedaku dengan semangat. Aku tidak sabar untuk bertemu dengan Alex. Aku ingin meminta maaf dan berterima kasih padanya. Kalau perlu Aku akan berlutut padanya untuk mengungkapkan segala penyesalanku.

Setelah hampir setengah jam mengayuh sepeda, akhirnya Aku memasuki kawasan itu. Cukup susah memasuki kawasan itu. Aku harus memastikan diri bahwa Aku bukan gembel tapi teman satu sekolah Alex (dengan menunjukan kartu pelajar), akhirnya para security mempersilakanku masuk dan mengantarku ke rumah Alex.

Rumah Alex berada di deretan depan. Berdiri dengan megah dan gagah. Rumahnya paling besar di antara yang lain, sepertinya sang pemilik rumah sengaja mengambil beberapa kavling rumah. Entah berapa luasannya, Aku hanya bisa menelan ludah.

Melihat rumah Alex yang mewah membuatku berkerut. Aku menjadi minder dan tak percaya diri. Begitu terlihat perbedaan Kami. Betapa beruntungnya si Miskin memiliki teman si Kaya yang baik hati? Dan si Miskin menyia-nyiakan hal itu.

Aku mengumpulkan segenap keberanianku dan menekan bel rumah. Beberapa saat kemudian seorang wanita paruh baya berpenampilan sederhana membuka pintu.

"Golek sopo Nduk?" (Cari siapa Nak?)

"Sa-saya temannya Alex Mbah. Apa Alexnya ada?"

"Oalah, temannya Den Alex toh... Den Alexnya baru saja pergi Nduk."

"Pergi kemana kalau boleh tahu Mbah?"

"Sepertinya ke bandara. Kata Nyonya Besar, Den Alex mau kuliah di Jakarta. Den Alex tadi pergi bersama Non Diana..."

Ahh, lagi-lagi kepalaku berputar. Informasi ini terlalu tiba-tiba untukku. Kepalaku pusing...

"Nduk, Kamu ndak apa-apa?" Wanita paruh baya itu tiba-tiba sudah menahan tubuhku, sepertinya Aku akan terjatuh.

"Iy-ya, Aku tidak apa-apa Mbah..." Karena khawatir padaku, wanita itu memberiku air minum.

Aku berusaha mengorek-ngorek mengenai waktu keberangkatan Alex dan mencocokan dengan jam setempat. Ternyata Alex akan berangkat satu jam lagi!

Aku memutuskan untuk pergi ke bandara yang jaraknya hampir 20 km. Bila kecepatan normal, mungkin baru satu setengah jam Aku bisa sampai. Aku harus mengayuh sepedaku dengan cepat, agar Aku bisa tiba di bandara tepat waktu.

Aku memacu sepedaku dengan cepat. Aku harus mengejar waktu. Aku harus meminta maaf dan berterima kasih pada Alex. Aku tidak boleh membiarkan perpisahan ini meninggalkan luka yang lama bagi Kita berdua.

Peluh dan airmata bercampur menjadi satu. Aku tidak peduli bila kakiku sudah mulai kelelahan dan butuh istirahat. Aku hanya terus mengayuh dan mengayuh.

Setelah hampir satu jam lebih memacu, akhirnya Aku melihat bandara itu. Kakiku semakin semangat mengayuh, ingin segera sampai dan bertemu dengan Alex.

Bandar udara di kotaku tergolong kecil. Bandara itu dibangun oleh pemerintah daerah setempat. Itu mengapa untuk jadwal penerbangan masih terbatas, dan juga adanya keterbatasan fasilitas.

Terdiri dari bangunan utama yang sederhana dengan dilengkapi parkiran yang cukup untuk menampung sekitar 50 mobil.

Jarak tempuh dari kotaku ke Surabaya hanya ditempuh dalam kurun waktu kurang dari 30 menit bila menggunakan pesawat.

Untuk kalangan menengah ke bawah banyak yang memilih moda transportasi darat bila ingin berkunjung ke ibukota provinsi, yaitu Surabaya. Namun tidak untuk kalangan menengah ke atas, mereka memilih transportasi udara karena dinilai lebih efisiensi waktu.

Aku memarkir sepedaku di parkiran bandara dan berlari ke bangunan utama. Aku menuju ke pintu keberangkatan (Departures). Di sana Aku dihentikan oleh security yang bertugas.

"Tolong tiketnya Dek."

"Eh, eum... Sa-saya mau bertemu dengan teman Saya Pak... Sebentar saja..."

"Tidak bisa masuk tanpa tiket Dek. Silakan tunggu di sini saja. Bila sangat penting, hubungi temanmu dan suruh dia datang kesini."

"Ta-tapi Saya tidak punya ponsel Pak... Ijinkan Saya masuk ya Pak? Sebentar saja... Tolong Pak..." Aku mulai memelas sembari memperhatikan jam di dinding.

Bila melihat waktu, seharusnya pesawat Alex sudah berangkat. Namun di jadwal yang tertera, keberangkatan dari kotaku ke Surabaya mengalami delay selama setengah jam. Itu artinya Alex masih ada di bangunan itu.

"Tidak bisa Dek. Saya tidak bisa melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur). Tanpa tiket, Adek tidak boleh masuk." Security itu menjawab dengan tegas.

Mataku mulai berkaca-kaca. Tubuhku mulai tidak tenang. Aku berpikir dan berpikir, namun tidak ada ide yang melintas dalam kepalaku. Kemudian Aku mendengar pemberitahuan bahwa pesawat yang akan di tumpangi Alex akan segera lepas landas, penumpang disuruh bersiap-siap.

Tubuhku semakin gemetar. Aku kalut dan bingung. Aku mencondongkan tubuhku untuk melihat ke dalam ruangan keberangkatan.

Dan... Aku melihatnya!!

Sosok itu tengah bermain ponsel. Awalnya Alex sedang duduk, tapi begitu mendengar pengumuman dia langsung berdiri dan mulai berjalan secara perlahan di samping gadis cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Diana.

"ALEX!!! ALEX!! ALEX!!"

Tanpa sadar Aku berteriak. Bulir-bulir airmata murahan mulai membasahi pipiku. Aku harap Alex bisa mendengar suaraku di tengah-tengah suara pengumuman keberangkatan pesawat.

"Dek, jangan bikin masalah." Petugas security memperingatiku.

"Itu, itu temanku Pak. Ijinkan Saya memanggilnya Pak..."

"ALEX!! ALEX!! Aku Khansa!! ALEX!!" Aku kembali berteriak.

Bukan Alex yang menyadari teriakanku, namun Diana. Wanita itu menoleh dan mata Kami langsung bertemu. Pancaran rasa terkejut, bingung, takut, kesal dan marah menjadi satu.

"ALEX!! ALEX!!"

Aku terus berteriak. Berharap Alex mendengar suaraku. Alex hampir menoleh, tapi sejurus kemudian lengannya ditarik oleh Diana dan dia dibawa pergi menjauh. Diana berjalan dengan sangat cepat, sehingga mau tidak mau Alex mengikutinya juga.

Aku sangat putus asa. Aku benar-benar putus asa. Alex tidak akan menyadari keberadaanku. Alex tidak akan tahu bahwa Aku menyesal atas perbuatanku dan memohon maaf padanya.

"ALEX!! ALEX!! AKU MINTA MAAF!! AKU MINTA MAAF!! AKU MENYESAL!! AKU BENAR-BENAR MENYESAL!!"

Aku tetap berteriak. Security sudah menahan tubuhku, menyuruhku untuk diam dan tidak membuat keributan. Tapi Aku tidak bisa menahan diriku.

Sosok Alex semakin lama semakin jauh, namun Alex tidak kunjung mendengar suaraku. Aku semakin gemetar. Aku akan kehilangan kesempatan. Pikiranku mulai tak karuan.

Ketika sosok itu perlahan mulai hilang dari pandangan, Aku kembali berteriak.

"ALEX!!! AKU MENYUKAIMU!! AKU MENYUKAIMU!! MAAFKAN AKU!! AKU MENYESAL!! ALEX!! AKU MENYESAL!! Huuuu..."

Aku menangis dengan keras. Tubuhku bagai tak bertulang. Jatuh ke lantai dengan sendirinya. Aku memeluk tubuhku sendiri sembari menangis dan menangis.

"Alex... Alex... Aku menyesal... Alex... Aku suka... Aku suka Kamu... Huuu... Huuuu... Huuuu..." Aku menangis dan menangis. Aku tidak menghiraukan tatapan orang-orang di sekitarku. Aku tidak peduli lagi!

Cinta pertamaku telah hilang. Cinta pertamaku telah kandas. Kami berpisah dalam perasaan yang tersakiti.

Alex... Aku sayang Kamu...

💔Hati Khansa untuk Alex💔

***

SEASON 1 END

**********************************************

Hellow-hellow 😆

Yeay, akhirnya berakhir juga kisah Alex & Khansa Season 1 ya 😆. Dengan berakhirnya Season 1, berakhir juga masa-masa remaja mereka. 😁

Mau sedikit menjawab pertanyaan ya :

Q : Thor sebenarnya bagaimana sih perasaan Alex ke Khansa?

A : Hanya Alex yang tahu 😌

Q : Thor, sekali-sekali buat POV (Point of View/sudut pandang) dari sisi Alex dong.

A : Novel AHF ini menggunakan POV-nya Khansa seluruhnya, menggunakan sudut pandang orang pertama bukan POVnya Author. Untuk POV Alex mungkin nanti saya tuliskan di akhir cerita. Di sana akan saya ceritakan bagaimana perasaan Alex sesungguhnya dari awal sampai akhir. Jadi untuk saat ini, silakan readers menebak-nebak sendiri mengenai perasaan, sifat, karakter, dan kepribadian Alex ya.

Untuk Season 2 akan diusahakan updet 1 eps/ hari. Kenapa hanya 1 eps? Karena saya belum memiliki tabungan eps, sehingga belum memungkinkan untuk bisa updet lebih dari itu. Tapi bila ada tabungan episod, tidak menutup kemungkinan bisa updet lebih dari 1 eps 😆

Cukup sekian pengumumannya, nantikan kisah AlKhans versi dewasa di Season 2 ya, terima kasih 😙🤗

~ErKa~

1
Teh Euis Tea
semakin semangat baca
akunya
Teh Euis Tea
aku ko sedih ya bacanya, lanjut thor
MommyZoy
Luar biasa
ummushaffiyah
sediiihhhhh
ummushaffiyah
aku pernah punya hp inii
Rossi Valentina
Luar biasa
Rosida maghrib
baca lagi thor kangen ka erka kapan publish novel bari di aplikasi noveltoon??
Anonymous
keren
A7lite new
duhh kalo itu sihh khansa cantikk ,kn khayalannya dia berwajah biasa,tp tetap sukaakk
Fitriana Refan Rafisqi
tetap mewek pdhal Uda 2x baca
A7lite new
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A7lite new
Aamin
A7lite new
beneran ini cm cerita halu lhoo,tp aku nangis sesenggukan ini 😭😭😭😭
A7lite new
ini cm cerita karangan lhooo ,mn ud.th 2024 tp aqohh tetep mewek 😭😭😭
ayunia
real life banget..aku jga pernah di posisi khansa
ayunia
mampir lgi kaka..kangen alex sama khansa ..syukkak ceritamu yg selalu membekas di ingatan kak😘😘
Aiko Hiro
thor..imajinasi lu emg keren. Kena nyampe sumsum cm lwat kalimat2 itu aja gw seolah lg nnton adegan realnya/Facepalm/
Emg keren lu Thor/Ok/
Susanti
Dah lama nangkring di rakku, tapi baru kali ini berkesempatan membaca dan sepertinya menarik 💗
Ratna Asysyiffa
Luar biasa
Noviyanti Noviyanti
kereeeennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!