Dahulu kala di benua daratan tengah tepatnya di sebuah kekaisaran bernama kekaisaran Wei, muncul seorang pendekar hebat aliran putih bernama Shen Long yang berhasil membuat gempar dunia persilatan.
Dengan kekuatan serta kemampuan bertarungnya, Shen Long berhasil menjadi salah satu pendekar tanpa tanding yang cukup disegani di dunia persilatan.
Selain mahir dalam ilmu pedang dan tenaga dalam, Shen Long juga memiliki sebuah teknik bertarung tingkat tinggi bernama teknik permainan api yang menjadi ciri khasnya dalam bertarung.
Itu juga membuatnya diberi julukan sebagai pendekar pedang api.
Namun saat kekuatan dan kemampuan nya dibutuhkan pada peperangan antara kelompok pendekar aliran hitam dan putih, Shen Long menghilang tanpa kabar apapun dan membuat kelompok aliran putih kalah pada masa itu.
Hari ini di bagian selatan kekaisaran Wei di sebuah kota bernama kota Teratai, lahir seorang anak laki-laki dari Klan Ling bernama Ling Yan.
Pada saat kelahirannya, tubuh dari bayi kecil itu mengeluarkan semacam aura panas seperti api yang membara.
Tak lama setelah aura panas itu menghilang, terlihat sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan bayi kecil itu.
Takdir apakah yang menunggu Ling Yan dimasa depan.
Ikuti kisahnya di
Legenda Pendekar Api Abadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aras507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24. Kekuatan Untuk Melindungi
Kediaman tetua pertama Klan Ling.
Terlihat seorang pria sepuh sedang memasuki kediaman itu, ia melihat ke sekeliling dan mendapati Ling San beserta istrinya tengah membicarakan sesuatu.
Ling San yang tersadar akan kehadiran seseorang sontak membalikkan badannya dan mendapati seseorang pria sepuh berjalan mendekat kearah ia dan istrinya.
"Salam ketua Klan Ling Han, mari masuk kedalam." Ucap Ling San sopan dan memberi hormat pada pria sepuh itu.
"Tidak perlu repot-repot tetua pertama Ling San, aku hanya ingin tau apakah putramu belum kembali dari pelatihannya." Ucap Ling Han.
Mendengar perkataan ketua Klan, Ling San dan istrinya Ling Yue hanya bisa tersenyum pahit tertunduk lesu, sudah beberapa waktu ini mereka terus memikirkan putra semata wayangnya yang tidak kunjung pulang dari hutan kegelapan.
"Kami juga tidak mengerti ketua, Ling Yan berkata akan pulang setelah satu tahun, tetapi ini sudah melebihi batas waktu yang ia katakan dan ia belum juga kembali." Ucap Ling San sedih.
Sebenarnya sudah beberapa hari ini muncul rumor yang mengatakan bahwa ada orang yang pernah melihat mayat seorang pemuda yang memakai pakaian seperti anggota Klan Ling di dekat perbatasan antara kedua kekaisaran tidak jauh dari wilayah hutan kegelapan.
Mendengar kabar itu Ling San lantas menuju ke perbatasan untuk memastikan kebenarannya, namun sesampainya di sana, Ling San hanya menemukan sebuah benda yang ia kenali sebagai milik putranya yaitu jubah yang bertuliskan Klan Ling.
Setelah kepulangannya dari perbatasan mulai muncul cerita diantara masyarakat yang mengatakan bahwa putra dari tetua Ling San mungkin sudah mati dimakan oleh siluman.
Ling San dan Ling Yue sangat terpukul dengan cerita yang beredar, terbesit sedikit di dalam fikiran mereka untuk menerima kenyataan itu, namun mereka memutuskan untuk membuang fikiran itu jauh-jauh dan tetap menunggu kepulangan putranya.
"Eh tetua San, aku mengerti perasaan kalian berdua, tetapi aku juga harus mengatakan ini, jika putramu belum juga kembali setelah upacara kedewasaan Klan Ling 2 bulan lagi maka kami akan menyatakan bahwa ia telah meninggal." Ucap Ling Han.
Mendengar perkataan dari ketua sakte, Ling San sedikit terkejut. "Ketua, bukankah seharusnya upacara kedewasaan di lakukan 2 tahun lagi, mengapa kau mengatakan 2 bulan." Ucap Ling San.
"Aku tidak berdaya tetua San, kedua ketua Klan Li dan Klan Yu mempercepat turnamen antar Klan dari 2 tahun lagi menjadi 2 bulan lagi, jadi akupun tidak punya pilihan lain selain memajukan upacara kedewasaannya." Ucap ketua Klan Ling.
Mendengar perkataan dari ketua Klannya, Ling San dan istrinya hanya bisa tersenyum pahit serta berharap Ling Yan bisa pulang sebelum upacara kedewasaan Klan Ling itu.
*****
"Api langit? Huo apa yang ia maksud adalah api langit yang berada pada tingkat 20 api spiritual? tapi tidak ada api spiritual yang lainnya selain kau dan api kehidupan disini, mengapa dia mengatakan kalau api langit juga ada disini." Ucap Ling Yan bingung.
Namun setelah bertanya, ia tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, Ling Yan mulai bertanya kembali, tetapi Huo si api abadi tidak bersuara lagi.
"Tidak perlu repot-repot bertanya kepadanya bocah." Ucap kedua kepala naga serempak.
Ling Yan sedikit melirik ke arah wujud roh api kehidupan itu. "Sepertinya waktunya sudah habis." Ucap Ling Yan.
"Lalu bagaimana sekarang." Ucap Ling Yan lagi.
Suasana terasa sedikit canggung saat Ling Yan tidak bisa mendengar suara Huo lagi di dalam pikirannya, dan saat ini ia sedang berhadapan dengan wujud roh api kehidupan yang sepertinya tidak suka dengan kehadiran Ling Yan di sini.
Namun tiba-tiba wujud roh api itu membuka suaranya yang sedikit membuatnya berkeringat dingin.
"Bocah, sebelum kau menyerap dan memiliki kekuatanku, aku mempunyai pertanyaan untukmu." Ucap api kehidupan.
"Eh, aku pikir kau akan.." Ucap Ling Yan kaku.
"Kau pikir aku akan membunuhmu dan memakanmu, hahaha! bocah walaupun wajah kembar kami terlihat menakutkan, tetapi kami tidak akan menghabisi nyawa orang yang telah menyelamatkan kami." Ucap keduanya.
Mendengar itu Ling Yan akhirnya bisa bernafas lega karena ternyata yang dikatakan oleh api abadi memang benar, tetapi masih ada satu pertanyaan di benaknya, yaitu dimana keberadaan api langit yang dikatakan oleh api kehidupan.
"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, apakah kau bisa mengatakan di mana api langit berada." Ucap Ling Yan.
"Jadi kau tidak tau, apakah api abadi tidak memberitahukannya kepadamu." Ucap api kehidupan.
"Tidak." Jawab Ling Yan singkat.
"Sepertinya api abadi memiliki alasan untuk itu, kalau begitu aku pun tidak akan memberitahumu, aku hanya bisa memberitahu kalau api langit ada padamu." Ucap api kehidupan.
"Ada padaku?" Ling Yan semakin bingung setelah mendengar jawaban dari api kehidupan yang mengatakan bahwa api langit ada padanya.
"Sekarang giliranmu untuk menjawab pertanyaanku, setelah kau memiliki kekuatanku nanti, apa yang akan kau lakukan dengan kekuatan itu." Ucap api kehidupan.
Ling Yan terdiam dan menundukkan kepalanya beberapa saat setelah mendengar pertanyaan yang di lontarkan api kehidupan untuknya, bayang-bayang masa lalu mulai muncul di dalam fikirannya.
Bayangan semua orang-orang yang merendahkan dirinya saat itu kini memenuhi pikirannya, berbagai macam penghinaan dan kata-kata buruk terus terngiang di telinganya.
"Dasar sampah.... sampah sampah...."
Terbesit sedikit di dalam pikirannya bahwa ia akan menggunakan kekuatan itu untuk membalas semua penghinaan yang ia dapatkan di masa lalu dan menunjukkan bahwa dia bukanlah sampah tetapi merekalah yang sampah.
Namun bayangan kedua orang tuanya yang selalu mendukungnya dikala itu menghapus semua pikiran buruk itu, bayangan Ling Haotian, dan Ling Xuilan semua orang yang mendukungnya muncul di dalam benaknya.
"Jangan gunakan kekuatan untuk membalas dendam atau menjadi pribadi yang sombong, tetapi gunakanlah kekuatanmu untuk melindungi semua orang yang kau sayangi." Kata-kata nasehat ayahnya terlintas di benaknya.
Setelah beberapa saat Ling Yan tersenyum tipis lalu kembali mengangkat kepalanya dan menatap api kehidupan dan berkata.
"Aku akan menggunakan kekuatan itu untuk melindungi semua orang yang aku sayangi." Ucap Ling Yan mantap.
Api kehidupan tertegun mendengar jawaban bocah dihadapannya, sudah lama sekali sejak saat ia mendengar perkataan itu dari tuannya yang sebelumnya.
"Hehehe kekuatan untuk melindungi ya, sudah lama sekali aku tidak mendengar kata-kata itu." Ucap api kehidupan.
"Tuan Shen Long, setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan orang yang benar-benar pantas memiliki kekuatanku." Batin api kehidupan.
Setelah beberapa saat, wujud api kehidupan lalu berubah menjadi kobaran api ungu dan mengelilingi tubuh Ling Yan, perlahan kobaran api itu masuk kedalam tubuh Ling Yan dan sontak Ling Yan merasakan hawa panas yang begitu luar biasa.
Tetapi setelah beberapa saat akhirnya hawa panas itu menghilang dan api kehidupan sudah menyatu dengan Ling Yan.
