NovelToon NovelToon
Kukira Rumah Ternyata Neraka

Kukira Rumah Ternyata Neraka

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:407.2k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.


Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.

Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.

Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal rasa itu

Amora tersenyum kearah laki-laki yang menjadi tunangannya, Varel sangat peduli padanya, manalah mungkin Varel membiarkan dirinya kelelahan.

Amora ingat pertama kali membuka mata setelah menjalani operasi untuk pertama kalinya.

Laki-laki tampan dengan tampilan sedikit berantakan menjadi objek pertama yang dilihat perempuan itu. Raut khawatirnya begitu jelas, kantung mata dapat dilihat walau samar. Tanpa bertanya pada seorangpun perempuan itu dapat menyimpulkan jika dirinya adalah orang yang spesial bagi Varel.

Suara dalam sedikit bergetar keluar dari bibir lelaki itu.

"Amora...ya Tuhan.... syukurlah!" Binar matanya tampak jernih, senyum tipis timbul seiring waktu, tampak asing juga akrab secara bersamaan.

"Itu namaku?" tanya wanita itu dengan tatapan polos. Alih-alih menjawab, mendengar tanya dari bibir Amora raut wajah Varel berubah seketika. Laki-laki itu tampak terperanjat, tanpa banyak membuang waktu Varel gegas memanggil dokter yang menangani Amora.

Walau pada akhirnya Amora tahu dia kehilangan hampir seluruh ingatannya, entah mengapa perasaannya tak merasakan kegelisahan, terlebih ada sosok Varel yang selalu menemaninya.

Hingga pada suatu sore, Amora berani menanyakan status hubungan mereka.

"Apa kita pasangan suami istri?" tanyanya yang menghentikan jemari Varel mengupas kulit jeruk. Lelaki itu mendongak, akan tetapi tidak langsung menjawab.

"Apa kamu berpikir begitu?" Amora mengerutkan dahinya, merasa Varel curang, pertanyaan dibalas pertanyaan juga.

"Aku bertanya padamu," protesnya.

Kini giliran Varel yang melipat keningnya. "Kamu merasa dekat denganku?" tanyanya masih berlanjut, Amora mengangguk jujur.

Laki-laki itu berdehem, sedikit menyamankan duduknya. "Kita belum sampai ke tahap pernikahan, Amora. Sejujurnya aku baru melakukan pendekatan denganmu."

Raut terkejut tidak bisa Amora sembunyikan. Bahkan disini bukan tanah kelahirannya, disisinya hanya ada lelaki itu, segala kebutuhan dan biaya semua ditanggung Varel. Tetapi ternyata hubungan mereka berdua hanya sebatas teman?

"Jadi kita hanya sekedar berteman?"

Varel melihat ketidak nyamanan Amora setelah tahu hubungan mereka yang sebenarnya. Laki-laki itu mendekat.

"Amora aku tidak ingin berbohong padamu." kata laki-laki itu lembut, tangannya meraih tangan Amora yang kini meremas selimut. "Dengar, aku disini atas persetujuan mu, apa yang terjadi diantara kita memang tidak ada yang spesial, tapi semuanya atas sepengetahuan mu sebelumnya. Dalam artian, aku membawamu kesini itu atas persetujuan dirimu sendiri."

Amora bisa melihat tak ada kebohongan dari tatapan mata Varel, rasa tidak nyaman yang tadi sempat datang, perlahan pergi. Amora percaya dengan perkataan lelaki itu.

"Aku akan sangat merasa bersalah ketika terus merepotkan seorang teman " keluh wanita itu kini merasakan rasa bersalah pada lawan bicaranya. "Ternyata hubungan kita hanya sekedar pertemanan." lirihnya yang membuat Varel kaget.

"Mora tidak ada yang salah dengan pertemanan." sanggah Varel, tidak ingin Amora berpikir terlalu keras dan berakibat tidak baik untuk perkembangan kesehatannya.

"Tapi, aku..."

"Sekarang aku tanya padamu, apa kamu mau mengubah hubungan kita? Jika iya! Lantas hubungan seperti apa yang kamu inginkan, Mora?"

Wanita itu mengulum bibir bawahnya, merasa tidak tahu harus berkata apa, Amora sendiri tidak tahu apakah Varel sudah memiliki kekasih atau belum.

"Aku single, kamu jangan khawatir dengan statusku," Amora mengangkat kepalanya, dia tidak menyangka Varel bisa membaca isi kepalanya.

"Menikah? Apa kamu mau menikah denganku?" tanya laki-laki itu dengan cepat.

Amora terbelalak, tapi matanya tak berpaling sedikitpun dari wajah Varel yang serius.

"Varel apa kamu tidak menyesal bertanya begitu? Aku ini wanita sakit-sakitan. Maafkan aku jika aku terlalu serakah, aku hanya ingin tahu hubungan kita sebenarnya." Amora tidak bisa membendung air matanya. Sadar dia telah melakukan kesalahan.

"Hai .." Varel menarik lembut tangan wanita itu, menghapus air mata di pipi Amora, laki-laki itu merasa lucu dengan tingkah Amora, dia yang bertanya dia juga yang merasa bersalah.

"Dengar, kamu bukan wanita sakit-sakitan. Kamu tahu kita berada disini karena ingin berjuang untuk sembuh, kamu kehilangan sebagian ingatanmu bukan berarti kehilangan segalanya, Mora."

"Tapi, Varel...aku.."

"Jika aku tawarkan pernikahan apa kamu mau?" lanjutnya serius.

Mata Amora mengerjab. "Kamu tidak keberatan menikahi ku?"

"Tentu tidak!" jawab Varel lugas di sore itu.

Rasa nyaman datang karena terbiasa, itu yang keduanya rasakan.

Varel menceritakan keinginannya pada Mia, wanita itu awalnya menentang. Mia takut salah satu diantara mereka akan terluka jika memaksakan untuk bersama.

Namun, Varel meyakinkan, mereka berdua akan baik-baik saja.

Setelah operasi kedua dilakukan, keadaan Amora sempat memburuk. Setelah sadar dari biusnya, Amora sendiri yang ingin menunda pernikahan mereka, lagi-lagi Varel menuruti keinginan Amora, sampai pada saat Varel kembali ke Indonesia dan datang dengan sepasang cincin yang digunakan sebagai simbol hubungan mereka yang saling terikat.

Pertunangan sederhana yang hanya disaksikan oleh beberapa dokter dan perawat di rumah sakit. Namun, tak mengurangi moment sakral didalamnya.

Keduanya tampak sangat serasi, tidak ada yang tahu masa lalu keduanya, bahkan Amora tidak tahu langkah yang diambilnya beresiko.

Amora mencetak ingatan baru sebelum kembali ke Indonesia yang ternyata adalah tanah kelahirannya.

Begitu datang, Amora langsung disarankan untuk kerumah sakit, walaupun dia sudah merasa baik-baik saja, tetapi wanita itu tak ingin membuat tunangannya khawatir. Amora tak ingin menjadi beban untuk Varel.

Siapa sangka, dihari pertama dia menginjakkan kakinya kembali di Indonesia, takdir mempertemukan Amora dengan seseorang dari masa lalu yang dilupakannya.

"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" pertanyaan Varel menarik Amora kembali dari ingatan beberapa bulan yang lalu.

Amora meletakkan cup es cream yang sudah kosong, kemudian membawa jari telunjuknya mengetuk bibir seolah menunjukkan jika dirinya tengah berpikir.

"Apa aku boleh melihat pantai?"

Varel berdiri seraya tersenyum tipis, tangannya terulur untuk Amora. "Apapun untukmu." Amora langsung menyambut tangan tunangannya dengan semangat, senyum perempuan itu mengembang sempurna, tidak ada yang bisa memberinya banyak kebahagiaan selain laki-laki yang kini Menggenggam tangannya.

Amora menolehkan kepalanya, pamit dengan Mia, wanita itu tampak gugup tanpa Amora tahu sebabnya. Tetapi, Mia terlihat tersenyum setelahnya dan berjanji akan segera menghubungi mereka nanti.

"Oke, kalian hati-hati!" pesanannya sebelum melepas kepergian Amora dan Varel dengan tatapan gelisah.

Mia masih mengantar Amora dan Varel dengan pandangannya, semakin menjauh pasangan itu, semakin surut senyumnya.

"Ternyata kembali bukan keputusan yang tepat untuk kalian." gumam Mia dengan pandangan menyorot pada dua manusia yang kini telah hilang dari pandangan.

1
Angga Gati
bagus ceritanya
mimief
nice ending
beautiful story'

aku si ga pernah ngerti sama otak para pria yg suka selingkuh
kalau akhirnya kalian menyesal kenapa dulu dimulai
tau kan kalian,ketika niat kalian sudah ga suci...itulah awal kami akan mulai menghilang
kenapa kamu berubah,hei..bukan lah kalian yg mau kami berubah.

Dan buat kami para wanita,ketika memang keadaan sudah tidak bisa dipertahankan. mundur lah segera,karena kalau kita tidak pergi para lelaki itu ga akan tau nilai kehadiran kita.
bukan mudah menyerah tapi bertidak sesuai realita. karena bertahan dengan seseorang yg tidak mau bertahan akan sangat melelahkan.

ayooo semangat para korban",supaya mereka juga ga usah berlagak jadi korban dan yg paling tersakiti. hanya karena kita ga mau merasakan sakit kembali.
inget .. selalu ada sesuatu setelah badai reda
walaupun bukan pelangi yg indah tapi seenggaknya kita dapat melihat langit yg cerah dan udara yg tidak menyesakan lagi.
mimief
mana ada dulu kau liat dia tersenyum dan tertawa lepas kaya gitu
yg ada tatapan sendu dan muka tertekan🥺
mimief
dulu... boro-boro diajak ke acara penting.dianggap hidup aj enggak 😭
Azizah Hazli
Luar biasa
mimief
lah dia sewot🙄🤣
tapi bobin kan saksi hidupnya mereka ya
kan cuman ngomong sesuai fakta,kok marah?
eh kesel mang fakta begitu ya🤣🤣
mimief
terkadang atas nama cinta orang tua mereka rela memberikan apa saja sama anaknya
mereka lupa itu malah bisa menjadi racun ,anak yg ga tau adab dan etika

jadi kalau kalian benar" sayang sama anak,ayolah kita tuntun yg baik
biar anak kita bisa memahami mana yg baik,mana yg tidak
mimief
yah...inilah yg dibilang diawal cerita
ketika terbiasa di sungguhkan pisau
Tiba tiba dikasih bunga
pasti kita bingung menghadapi nya
mimief
preeet.2 tahun tu ga bentar Lo
kemana aja luuu
mimief
mang lelaki mah dimana mana ga jelas ya.
sebenarnya mereka apa si yg di mau
mungkin... mungkin
kegelisahan mereka itu hanya seperti mainan kesukaan nya hilang tiba tiba bukan?
rasa dominasi nya tiba-tiba hilang yg menjadikan rasa powerful nya hilang

iya..atau iya hei para lelaki🤣🤣🤣
mimief
mang lelaki mah dimana mana ga jelas ya.
sebenarnya mereka apa si yg di mau
mungkin... mungkin
kegelisahan mereka itu hanya seperti mainan kesukaan nya hilang tiba tiba bukan?
rasa dominasi nya tiba-tiba hilang yg menjadikan rasa powerful nya hilang

iya..atau iya hei para lelaki🤣🤣🤣
mimief
menurut looooo??
punya suami kyk Lo,siapa yg ga depresi
haloooo
Siti Maulidah
ceritanya menarik
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
dari awal kamu hanya dijadikan pengganti Amora..Jadi kamu harus. siap siap tersingkir..lebih baik cerai ..
dewi rofiqoh
Akhirnya megan menyadari
Liana CyNx Lutfi
Akhirnya syakila hdup bahagia dngn suami dan anaknya2
Felycia R. Fernandez
tamat juga kisah Amora/Shakila...
yakinlah setelah badai pasti akan ada pelangi yang indah...
💕
Tri Lestari Endah
akhir bahagia utk amora dan verrel
ditunggu bonchap nya thor
ingin lihat kebahagiaan ayah amora dan ayah nugraha menunggu kelahiran kembar😍
Siti Siti Saadah
akhir yg bahagia untuk amora
Dianra Malakut
suka banget ceritanya,, happy ending buat pemeran wanita utama,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!