NovelToon NovelToon
Salah Meminang

Salah Meminang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:87.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris


Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.

Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.

Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca

Warning!!!

Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Yuki terjaga sebelum subuh, memang pagi ini ia ingin bangun lebih awal supaya tidak harus menjawab pertanyaan kalau-kalau pria kulkas itu bertanya. Akhir-akhir ini pria itu sedikit kepo terutama dengan urusan pribadi Yuki.

Setelah mandi, gosok gigi, ganti baju kelar langsung bergegas keluar. Syukurlah nampaknya Asher tidak tahu kalau ia sudah bangun. Yuki membuka pintu kamar secara perlahan agar pergerakan nya tak kentara. Berjalan jingkat pelan-pelan menuruni anak tangga.

"Bik... bik Ema?" Yuki menyusul ke kamar belakang menemui ART yang ternyata sedang sibuk memilah baju untuk di cuci. Bik Ema langsung menghentikan aktifitasnya sejenak lalu mendekat ke arahnya.

"Iya Non, manggil bibi ya? ada yang bisa bibi bantu."

"Bik tolong buatin aku nasi goreng dong, bisa?"

"Sepagi ini? Non Yuki udah rapih mau kemana?"

"Kerja bik, eh iya nanti aku pulang telat kalau mas Asher nyariin atau kak Zumi bilang aja nggak tahu, pamitnya kerja gitu."

"Oke non, siap. Sebentar bibik buatin nasi gorengnya dulu mau pakai telur atau udang Non?"

"Seperti biasa aja bik, pedes pakai telur orak arik." Dan hanya membutuhkan waktu kurang dari dari lima belas menit nasi goreng buatan bik Ema sudah tersaji di meja makan. Dengan gerakan cepat ia makan dengan lahab.

Sementara Asher bangun seperti biasa, pria itu mengerjapkan matanya sebentar untuk kemudian benar-benar terjaga. Dan sepagi ini Asher sudah tidak menemukan Yuki di tempatnya.

"Kemana Yuki tumben bangun sepagi ini." Asher bertanya-tanya dalam hati. Pria itu langsung keluar dari kamarnya dan menuju lantai satu. Baru saja menyelesaikan turunan anak tangga Asher menangkap bayangan Yuki yang tengah asyik mengobrol sambil makan, terasa masygul berhubung ini masih pukul 06.00 pagi.

"Ki...aku cariin ternyata disini?"

Uhuk... uhuk....

Yuki tersedak, suara bariton Asher mendadak mampir di telinganya. Ketenangan pagi hari gadis itu terusik dan rencana untuk menghindar nya di pagi hari gagal total karena pria itu juga meminta bik Ema untuk membuatkan nasi goreng yang sama. Bahkan Asher memintaku untuk menemani sarapan paginya.

"Ki, tunggu aku sebentar aku mau mandi dulu, nanti aku antar."

"Om, aku berangkat sendiri aja." Asher mendekat, ia tidak marah sorot matanya juga menampilkan kelembutan. Tiba-tiba tangannya terulur mengusap puncak kepala istrinya dengan lembut.

"Yuki... biar mas antar ya." Dalam hitungan detik Yuki terpaku di tempatnya berdiri, terlena dengan perlakuan manisnya walaupun ia sendiri ragu dan menyangsikan nya.

Ah aku tidak boleh terperdaya dengan sikap manisnya. Dia itu jahat, pria jahat yang sudah menjerat ku, menitipkan luka di muara cinta yang tanpa sadar sudah terselip namanya. Aku benci perasaan bodoh ini Tuhan.... benci, aku benci.

Akhirnya pagi ini Yuki menurut di antar oleh Asher. Tepat pukul tujuh Asher melajukan mobilnya. Ke duanya termangu dalam diam hanya suara deru mesin mobil yang menjadi pengantar perjalanan mereka.

"Nanti aku jemput," kata pria itu setelah mobil yang di kendarai masuk di pelataran butik.

Please Asher jangan begini, aku ini makhluk PMS yang kadang bisa baper.

"Bye sampai nanti." Pamitnya lalu mobilnya melaju.

Yuki baru akan melangkah masuk ke butik ketika suara seorang lelaki menyerukan namanya.

"Yuki...." Langkah gadis itu terhenti seketika, ia memutar tubuhnya mencari sumber suara.

"Amar...?! Kamu disini, sejak kapan?" tanya Yuki khawatir Amar melihatnya tadi di antar oleh Asher.

"Kamu di antar suamimu?" Aku memejamkan mata sebentar baru kemudian menenangkan hati untuk memilih kata yang tepat agar pria baik di depanku tidak merasa tersisihkan.

"Amar... a-ku..."

"Nggak papa juga kalau di antar yang penting kamu udah di sini, ayo ikut aku ke mobil, satu jam dari sekarang aku sudah harus di tempat acara.

"Aku izin dulu sama yang punya butik."

"Udah aku izinin, ayo cepat di kejar waktu nih." Amar menuntun Yuki lalu membawa gadis itu masuk ke mobilnya.

***

"Perfect," gumamnya setelah melihat penampilan Yuki yang telah di make over dengan balutan dress cream berbahan satin.

Mereka menuju tempat acara wisuda. Berhubung acara untuk masuk ke gedung hanya dua undangan pendamping untuk satu orang, sudah pasti untuk dua orang yang paling berharga dalam hidupnya, ia adalah keluarga Amar kedua orang tuannya.

"Tunggu di sini sebentar, jangan kemana-mana kayaknya mama sama Papa ku udah ada di dalam," ujar Amar seraya berjalan menjauh meninggalkan Yuki sejenak untuk mengikuti acara inti.

Hanya kurang dari satu jam Amar sudah keluar dengan ke dua orang tuanya yang menggandeng nya dan menghampiri Yuki yang tengah menyibukkan diri dengan ponselnya sesaat ia menunggu.

"Yuki," panggil Amar.

Ia mendongak kala namanya di sebut.

"Eh, udah. Selamat ya atas apa yang kamu raih saat ini, aku sungguh merasa sangat bahagia. Semoga ilmu mu bermanfaat dan berkah dunia akhirat." Yuki mengulurkan tangan kanannys tak dinyana Amar malah membalas nya dengan pelukan.

"Terimakasih banyak Ki, kehadiranmu di sini adalah suport sistem yang luar biasa untuk ku. I love you Yuki...."

Deg

Yuki membatu, di peluk tiba-tiba saja ia sudah merasa klimpungan dan mencari cara untuk mengurainya dan ini di tambah pengakuan cinta secara spontan di bawah tatapan ke dua orang tuannya.

Amar... kenapa kamu cenderung menempatkan pada posisi yang sulit. Aku harus jawab apa.

"Ini pasti Yuki ya..." Seorang wanita paruh baya yang masih begitu cantik di usia yang tak lagi muda menyapa Yuki yang masih termangu dalam pelukan Amar. Sejenak Amar mengurai pelukannya dan berubah menggandeng tangan Yuki.

"Iya Mah Pah ini Yuki yang sering aku ceritain itu."

"Kamu cantik banget sayang, terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya kesini untuk Amar." Dan sesi perkenalan di lanjutkan foto-foto bersama. Setelahnya kami menuju restoran bintang lima untuk merayakan kelulusan Amar dengan makan bersama.

Di sini kami mengobrol lebih santai, kedua orang tua Amar menyambutnya dengan sangat baik membuat gadis itu yang awalnya canggung menjadi sangat nyaman di tengah-tengah nya.

Setelah acara makan bersama usai, kami jalan berdua karena kedua orang tua Amar juga sudah lebih dulu pamit pulang. Sebelum pulang Mama Amar sempat memeluknya dengan sayang. Yuki tersenyum dan menyambut pelukan hangatnya. Sungguh ia senang di pertemukan dengan orang-orang yang baik dan perhatian.

"Amar... aku..." Amar seperti menangkap kegelisahan Yuki, ia langsung memotong pembicaraannya.

"Maaf sudah berkata jujur, kamu tidak harus membalasnya saat ini, simpan untuk nanti jika semuanya telah jelas bagimu. Jangan terbebani aku akan menunggumu dan selalu ada di sampingmu apapun itu, I love you Yuki Tanzeela."

Pengakuan Amar langsung membuat Yuki sesak, seandainya ia bukanlah seorang istri dari pria lain sudah pasti ini tidaklah menjadi sulit untuk pria baik seperti Amar. Yuki bingung benar-benar diliputi kebingungan yang teramat.

Seharian penuh waktu Yuki hari ini ia habiskan bersama Amar. Dan tepat pukul delapan malam Amar mengantarkan gadis itu pulang ke rumah Asher.

"Bye sampai ketemu besok, istirahat yang cukup dan mimpiin aku," seloroh nya lalu pergi melambaikan tangan perpisahan.

Yuki tercekat mendadak berat melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Ada sedikit rasa bersalah karena seharian di luar bersama laki-laki lain. Tapi ia tidak bisa abai begitu saja dengan sikap Amar yang begitu baik terhadapnya selama ini.

Yuki mantapkan langkah memasuki rumah. Apa sebenarnya yang harus ia takutkan, kemurkaan suaminya? Yuki rasa dia tidak peduli apalagi ia lirik tadi di garasi mobil kak Zumi sudah di rumah pria itu pasti sedang bersama Zumi.

Dan benar saja ketika Yuki masuk ke dalam rumah. Kak Zumi dan Asher sedang duduk di ruang tengah sambil nonton TV, Yuki yang mau tidak mau pun harus melihat dan melewati dua sejoli itu yang tengah asyik tertawa.

"Aku mau punya anak banyak dan membangun istana cinta kita berdua." Itu suara Asher dengan Zumi sedang bergelayut manja di pundaknya. Sekilas rungu Yuki menangkap obrolan mereka tentang keluarga bahagia.

Santai Yuki berjalan perlahan melewatinya. Bukankah ini pemandangan yang sudah terbiasa kamu lihat. Nggak usah baper abaikan mereka, kamu bisa?

Mungkinkah ini yang dinamakan mati rasa. Sakit yang ia rasa menjadi biasa saja karena terlalu seringnya di anggap sebelah mata, cadangan dan permainan semata. Rasa bersalah yang tadinya sempat menyelinap di hatinya mendadak sirna melebur bersama rasa tawar yang sengaja tercipta.

"Ki... sudah pulang?" Kak Zumi menyapa Yuki lebih dulu

"Iya kak," jawab gadis itu tersenyum lalu melewatinya sambil lalu.

"Ki, sini gabung sama kita. Acaranya lagi seru Ki." Yuki lirik Asher tengah fokus menatap layar tanpa menoleh padanya.

"Makasih kak, aku capek mau langsung ke kamar," jawab Yuki jujur langsung melangkah masuk ke kamarnya.

Hari ini ia memang terasa lelah. Baru saja gadis itu menaruh sling bag di atas meja pintu kamarnya terbuka, Asher masuk ke dalam.

"Dari mana saja kamu, di tempat kerja nggak ada, dan pemilik toko bilang kamu hari ini bahkan izin dari pagi tidak kerja. Jadi setelah aku antar kamu pergi kemana? Hah!" bentak Asher marah.

"Apa peduli mu Om," Yuki tersenyum sinis.

1
Ristyowati
Luar biasa
.
zumi udh kabur masih mau dikejar ya
.
menyebalkan ini Asher/Smug/
.
waduh
Rosita
Buruk
an
baaguuuss
@Al🌈🌈
/Good/
Mice Zaimarni
Luar biasa
wiwin winarti
bagus sekali ceritanya
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Pindhu Denayu
tetep gak mau rugi y pakkk,tiap pengen lgsung gasss mumpung 1 kantor..
Pindhu Denayu
ohh jdi ini awal mula perjodohan disky to...pdhl aku dh khatam cerita anaknya,baru Nemu cerita emak bpk nya 😂
Zana Putri Zakhira
sebenarnya kecewaaa sih thooor.. kenapa harus balikan lagi sama Asher.. biar tu laki menangis darah liat Yuki bahagia sama amar..
tpi klo ngak balikan.. ngak bakalan ada dong Dogan sky nya....😂😂😂😂
Zana Putri Zakhira
Lumayan
Yuli Iliana
😭😭
Yuli Iliana
😭😭😭
✨️ɛ.
monmaap gue lambaikan tangan ke kamera..
undur diri dulu, thor.. 🙏🏻
✨️ɛ.
si Anton gatau Yuki bininya Asher juga? pas nikahan gak dateng? kan jelas loh nama Yuki yg disebut pas akad..
✨️ɛ.
kok kesannya kayak si Asher yg terzolimi ya.. kalo mau ngambil hatinya Yuki ya usaha dong lakiknya, dibaik²in bukan malah diketusin.. ada timbal baliknya, jangan mau enaknya aja..
gaje bener nih pasutri playing victim dua²nya..
gila, sejak bab awal kerjaan gue gak brenti misuh.. /Speechless/
✨️ɛ.
heh jaenal.. kok malah nyalah²in Yuki lu.. salahin tuh bini muda lu maen kabur² aja pas akad..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!