NovelToon NovelToon
Menikahi Majikan Ibu

Menikahi Majikan Ibu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / Duda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:121.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casanova

Bella gadis berusia 17 tahun, terpaksa harus menikah dengan majikan tempat ibunya (Rosma) bekerja, demi untuk membuat ikatan antara keluarganya dan si majikan. Ibunya sudah bekerja selama 8 tahun menjadi pembantu rumah tangga di tempat sang majikan, sejak ayahnya meninggal.

Barata Wirayudha, pemilik BW Group, seorang duda cerai tanpa anak, 35 tahun. Perceraiannya 8 tahun silam mengguncang kehidupannya, sehingga dia memilih meninggalkan Jakarta dan merintis kantor cabang BW Group di Surabaya.

Di kota Surabaya dia dipertemukan dengan Bu Rosma yang dipekerjakannya sebagai pembantu rumah tangga. Bu Rosma banyak berjasa untuknya. Karena itu. akhirnya Bara meminta Bu Rosma dan kedua putrinya untuk tinggal bersamanya sekaligus membiayai sekolah putri-putrinya.

8 tahun tinggal di Surabaya, Bara harus kembali ke Jakarta untuk mengurus perusahaannya yang mengalami masalah. Untuk tetap menjaga hubungan dengan Bu Rosma, akhirnya Bara memutuskan menikahi salah satu putrinya.

Setelah menikah Bella ditelantarkan Bara selama 2 tahun, tidak diperlakukan selayaknya istri. Bahkan Bara seolah menghilang begitu saja. Ikuti perjalanan rumah tangga keduanya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Ibu Sakit

Enam bulan berlalu, terasa begitu cepat. Entah harus bahagia atau bersedih. Sejak kepergian Bara ke Jakarta, ia tidak pernah menghubungi Bella sama sekali. Kecuali mengirim pesan setiap bulan, kalau ia sudah mentransfer uang untuk biaya gaji pegawai dan kebutuhan sehari-hari. Bara juga tidak pernah protes, setiap apapun yang dibeli Bella menggunakan kartu kreditnya.

Namun di balik semua itu, Bara sering menghubungi Ibu Rosma untuk menanyakan kabar dan kesehatan mertuanya. Tidak pernah sekalipun membahas tentang Bella. Bara seolah lupa, pernah mengikat pernikahan dengan gadis kecil itu.

Sebenarnya, Bella juga tidak pernah mempermasalahkan. Toh, tidak ada cinta, hanya sebuah ikatan. Tidak ada perasaan, hanya sebuah komitmen dan tanggung jawab pada Tuhan. Ia bingung, bagaimana harus bersikap. Ia sudah menikah tetapi tidak seperti menikah.

Acara kelulusan pun tiba. Hari terakhir Bella menjadi anak berseragam putih abu-abu. Ia merasa bukan anak kecil lagi saat ini. Ia sudah dewasa, bahkan kalau orang-orang mengetahui, ia sudah menikah. Sudah menjadi seorang istri dari Barata Wirayudha.

Hatinya semakin risau dan khawatir. Bagaimana kalau tiba-tiba Bara datang dan menjemputnya, tetapi ia tidak bisa apa-apa, semua harus dijalani. Ini adalah jalan hidup yang dipilihnya saat bersedia menerima pinangan Bara.

Setelah kelulusan, Bella tetap menunggu tanpa berani bertanya pada sang suami. Sampai akhirnya ia memberanikan diri bertanya, tepatnya memberitahu Bara. Ia tidak mungkin menunggu, secepatnya harus mendaftarkan kuliah. Kalau pun Bara tidak menjemput, ia akan melanjutkan kuliah di Surabaya, menemani sang ibu.

[Tuan, aku mendaftarkan kuliah di Surabaya.]

Itu pesan yang dikirimkan Bella ke Bara. Hanya mengabarkannya saja. Tak sampai lima menit, pesan balasan diterima Bella. Tidak ada permintaan maaf atau apapun, hanya ...

[Ya, gunakan kartu yang aku berikan. Cari Universitas terbaik. Aku selalu mendukungmu. Kalau butuh sesuatu, minta padaku.]

Membaca pesan balasan dari Bara, Bella langsung memantapkan langkahnya. Ia tidak menunggu Bara lagi. Hari-harinya diisi dengan kuliah dan menjaga ibunya.

Dua tahun pernikahan pun berlalu. Semua tetap sama. Hanya saja gadis sederhana itu sudah berubah menjadi gadis cantik dan modis. Tidak ada lagi Bella yang sederhana dengan kuncir kuda atau kepangnya. Pergaulan di universitas mengantarnya jadi gadis berbeda. Walaupun ia tetaplah orang yang sama, dengan karakter dan sifat yang sama.

***

Bella berlari masuk ke dalam rumah, membiarkan mobilnya terparkir asal di halaman rumah.

“Bu," panggil Bella sambil berlari menuju kamar ibunya.

Ceklek. Pintu kamar terbentang sempurna, tampak Bu Rosma sedang berbaring menahan sakitnya.

“Ibu ... kenapa?” tanyanya pada pembantu yang dipekerjakan khusus untuk mengurus sang ibu.

“Sesak napas, Non,” jawab sang pembantu.

“Asma ibu kambuh lagi,” ucap Bella, mengelus lembut punggung ibunya.

“Ibu tidak apa-apa, Nak. Ibu hanya merindukan kakakmu. Sudah hampir tiga tahun kakakmu tidak pulang,” sahut Bu Rosma lemah.

“Sebentar, aku coba menghubungi Kak Rissa,” ucap Bella mengeluarkan ponsel di dalam tas.

Beberapa kali Bella menghubungi, tidak ada satu pun panggilan yang tersambung.

“Bu, nanti coba aku cari nomor kantor Kak Rissa. Di sini, nomor ponsel Kak Rissa tidak tersambung,” jelas Bella berusaha menenangkan sang ibu.

Bella bergegas keluar dari kamar, mencari nomor perusahaan Bara. Kakaknya bekerja di sana. Ia berharap bisa mencari sang kakak di sana. Panggilan Bella tersambung dengan costumer service perusahaan.

“BW Group, selamat siang. Ada yang bisa dibantu?” sapa gadis yang menerima telepon dari seberang.

“Maaf, Mbak ... apa saya bisa bicara dengan Ibu Rissa Cantika?” tanya Bella.

“Maaf, Bu. Dari mana, ya?” tanya gadis di seberang telepon.

“Saya adiknya, Bella. Saya ada keperluan dengan Ibu Rissa,” jawab Bella.

“Ibu Rissa bekerja di divisi mana, Mbak?”

“Saya kurang tahu, Mbak,” sahut Bella.

“Sebentar, ya.” Hening sejenak. Bella dipaksa menunggu.

Tak lama kemudian, suara gadis terdengar kembali dari seberang panggilan.

“Maaf, Mbak. Ibu Rissa sedang rapat. Mungkin bisa menghubungi nanti lagi”

“Oke. Terima kasih, Mbak,” sahut Bella.

Setelah gagal menghubungi kakaknya, Bella kembali menemui ibunya yang sedang kesakitan di dalam kamar.

“Bu, Kak Rissa sedang rapat,” jelas Bella.

“Kakakmu sudah lama tidak menghubungi Ibu. Ibu sangat mengkhawatirkannya. Setiap Ibu hubungi selalu tidak bisa. Apa dia mengganti nomor ponselnya?" keluh Bu Rosma.

“Aku akan coba menghubungi Kak Rissa Bu. Kalau sampai tidak bisa, aku akan menyusul Kak Rissa ke Jakarta dan mengajaknya pulang menjenguk Ibu. Ibu jangan khawatir,” ucap Bella berusaha menenangkan ibunya.

***

Setelah dua hari, Bella tetap tidak bisa menghubungi sang kakak. Sedangkan kondisi fisik Ibunya semakin menurun. Setiap hari hanya memanggil nama sang kakak. Rindu yang menumpuk selama tiga tahun ini, membuat hari-hari Ibu Rosma hanya memikirkan Rissa.

Malam itu saat memijat sang ibu di kamar, Bella pun berpamitan untuk menyusul kakaknya ke Jakarta. Hanya berbekal alamat kantor Bara yang didapatnya dari google, Bella memberanikan diri menyusul kakaknya. Kota yang selama ini hanya didengarnya dari cerita orang, dilihatnya dari televisi. Jakarta seakan jauh, tak terjangkau dan di awang-awang bagi Bella.

“Bu, besok aku ke Jakarta. Aku janji akan membawa pulang Kak Rissa untuk Ibu,” ucap Bella.

“Ya, Nak. Mudah-mudahan kamu bisa segera bertemu dengan kakakmu.”

“Kamu tidak menghubungi Bara?” tanya Bu Rosma.

Sebenarnya Bu Rosma tidak mau membahas tentang mantan majikannya yang sekarang jadi menantunya. Selama dua tahun ini, Bu Rosma melihat sendiri bagaimana hubungan Bella dan Bara yang tidak berjalan sempurna layaknya suami istri.

“Tidak, Bu. Tuan Bara pasti sibuk sekali,” sahut Bella, menunduk untuk menutupi kecewanya pada sang suami.

***

Terima kasih.

Love You All

Mohon dukungan Like, Komen dan Share ya

Jika berkenan, bisa mampir di judul ku yang lain “Istri kecil Sang Presdir”

Salam dari Om Pram dan Kailla juga😘😘😘

1
Mak sulis
semoga Rissa punya penyesalan dan berniat berubah demi Ica
Syaf Rida
Bella sempat terjadi sesuatu pada kandungan mu Krn ke egoisan mu
putus lah kau.....
Mak sulis
walau ada hubungan darah, Ica gak ada ikatan batin dg Roland
Mak sulis
Rissa kayaknya salah pergaulan..udah dikasih rumah, dapat jatah bulanan, seharusnya bisa Dian dirumah ato ongkang2 ini malah melakukan yg melanggar hukum
Mak sulis
hlo kok Rissa di penjara..semoga nanti Rissa berjodoh dg Roland
Mak sulis
jangan2 yg datang ayah biologis Ica
Mak sulis
Bara main hantam tanpa bertanya
Mak sulis
Matt Rahmat kah yg datang?
aroem
Luar biasa
Mak sulis
masih teka teki..siapa penculik Ica..kalo niat mencuri kenapa dibalikan lagi..jangan2 Ica diculik buat tes DNA
Mak sulis
Oalah... kenapa pakai ada culik2an
Mak sulis
disaat Bara-Bella rukun, muncul huru hara dari luar, Ica ilang
Mak sulis
jangan2 yg memata2i bapak biologis Ica
Mak sulis
wadduh ada mata2 yg mengintai.. siapakah..semoga bukan orang yg berniat jahat
Mak sulis
Bara bakalan dibuat cemburu dg munculnya mas Matt
Mak sulis
Bara so swit...tuh Bel, mau bukti seperti apa lagi?
Mak sulis
omongan ibu masuk akal..kira2 Bella bisa mencerna nggak? tapi kok mendadak mau ke Jakarta tan Ica..siapakah bos lelaki yg dipanggil Matt?
Mak sulis
kasih waktu buat Bella berpikir dg kepala jernih
Mak sulis
Bara yg sabar yah.. Bella masih labil
Mak sulis
Bara, selamat berjuang menahlukan bumil yg lagi tantrum.. SEMANGAT
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!