Dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang tidak pernah di anggap oleh keluarganya sendiri.
Dini selalu di abaykan oleh seluruh keluarganya.
Namun Dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia.
Dini selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya namun balasan dari keluarganya hanya mengacuhkannya dan memarahinya, dini selalu di anggap gadis yang nakal, karena mereka merasa terganggu dengan dini.
Namun, Dini yang selalu berusaha untuk mendekati mereka namun hasilnya hanya di abaykan dan di acuhkan, dia tidak pernah di anggap oleh mereka.
Dan akhirnya dini memilih menyerah.
Dini bertekad akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Dan dia akan menjauhi orang - orang yang selalu mengacuhkannya, termasuk keluarga kandungnya.
saat Dini mulai menjauhi, mereka baru menyadari kesalahan mereka dan menyesalinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman lama
Halo semuanya.....
Terima kasih untuk kritikan dan Sarannya. Kalau masih banyak kesalahan dalam Penulisan novel, Boleh di tulis di kolom Komentar...
Terima kasih dan selamat membaca....
...****************...
"Tante punya teman kepala sekolah, kamu mau gak daftar di sekolah temen Tante?" tanya Tante Lina.
"mau tante, apa sekolah nya jauh sama apartemen gak tan?" ucap Dini.
"Deket ko, kamu bisa naik ojeg kalo ke sekolah atau bisa juga pake taksi online" jawab Tante Lina.
"kalo gitu aku mau sekolah di sekolahan temen tante aja mah" ucap Dini ke mamah Kirana.
"ya udah di sana aja kalo begitu. sekolah apa Lin SMA kah apa SMK?" tanya mamah kirana ke Tante Lina.
"internasional school, tampi kamu harus ikut tes dulu kalo mau masuk ke sana" jawab Tante Lina.
"gak papa, nanti kamu coba dulu aja ya nak, kalo kamu gak lolos bisa cari sekolahan lain. yang penting kita coba dulu" ucap mamah Kirana sambil mengelus kepala Dini.
"iya mah aku coba dulu" jawab Dini.
"iya Din nanti kalo kamu gak lolos, nanti Tante cari sekolah lain ya" ucap Tante Lina.
"iya Tan makasih" jawab Dini.
Mamah Karina dan Tante Lina sibuk dengan obrolan mereka yang bernostalgia zaman sekolah dulu, mereka juga melihat album foto mereka yang masih di simpan oleh Tante Lina.
"Lo masih nyimpen aja ini foto!" ucap Mamah Kirana.
"ya iya lah, gue mah suka nyimpen foto - foto Lo sama gue, gak kaya Lo" jawab Tante Lina dengan tersenyum mengejek.
"gue juga nyimpen dulu, tapi kan Lo juga tau waktu baru cetak foto rumah gue ke banjiran. tu foto yang baru di cetak basah jadi gak bisa di tolong lagi" balas mamah Kirana.
"iya iya gue tau, gue cuma bercanda kali" balas Tante Lina sambil menyenggol mamah Kirana.
mereka pun tertawa dan membahas kenangan - kenangan mereka dulu.
Dini yang melihat mamahnya tertawa dan tersenyum merasa senang, Karena walupun Kirana selalu tersenyum pada dini, dini tidak pernah melihat mamah Kirana tersenyum dan tertawa lepas.
Tiba - tiba saat mamah Kirana dan Tante Lina asik berbicara ada suara yang mengagetkan mereka, ya itu suara perut Dini. mereka langsung melihat Dini dan tertawa.
"nak kamu laper?" Tanya mamah kirana
"heheh iya mah" jawab Dini sambil menggaruk kepalanya sambil malu.
"maaf ya Tante keasikan ngobrol sama mamah kamu jadi lupa ngajak kamu makan, ayo kita pergi" ucap Tante Lina.
Dini pun mengangguk dan mereka pun pergi ke salah satu restoran yang sering Tante Lina kunjungi, karena makanan di sana enak - enak.
Dua puluh menit kemudian, mereka sudah ada di depan restoran dan langsung masuk ke dalam menjari tempat duduk yang masih kosong.
Tante Lina pun memanggil pelayan dan memesankan makanan yang menurut tate Lina kita harus coba.
mereka pun lanjut mengobrol sambil menunggu pesanan mereka jadi.
"Tante suka makan di sini?" tanya Dini.
"iya Tante suka makan di sini, soalnya makanan di sini enak - enak, murah lagi" jawab Tante Lina sambil tertawa.
mereka pun tertawa bersama, tiba - tiba ada yang duduk di kuris mereka
Dan ternyata itu adalah teman Tante Lina yang menjadi kepala sekolah.
"eh Dio udah datang, cepet banget!" ucap Tante Lina.
"iya gue ada urusan di deket sini jadi sekalian aja langsung ke sini! Eh lu kan Kirana?" jawab om Dio.
"iya gue Kirana dio, Lo Dio yang cupu itu kan?" jawab mamah Kirana sambil tersenyum.
"euhhh di tegas in lagi, kan sekarang gue gak cupu lagi, sekarang gue udah tampan gini!! Ucap om Dio sambil berpose sok ganteng.
"ihh pede banget Lo" ucap mamah Kirana sambil tertawa.
mereka pun tertawa bersamaan.
"eh ini siapa? haloo" tanya om Dio sambil melihat dini
"ini anak gue Dio! salam sama om dio nak" jawab mamah Kirana.
Dini langsung bangun dan salam kepada om Dio.
"hallo om aku Dini" ucap Dini.
"haloo nama om Dio, kamu yang mau sekolah di sekolah om bukan?" tanya om Dio.
"iya om" jawab Dini.
"iya Dio anak gue mau sekolah di sekolah Lo, susah gak masuk di sekolahan Lo?" tanya mamah kirana.
"ya kalo kamu pinter jadi gampang, terus kalo cukup pintar bisa lewat jalur beasiswa juga, itu malah lebih bagus, di sekolahan om yang masuk lewat jalur beasiswa bukan anak biasa aja banyak anak orang kaya juga, jadi kamu gak perlu minder kalo masuk jalur beasiswa" ucap om Dio.
"ya udah kamu masuk aja di sekolah om Dio Din, Tante yakin kamu bisa masuk ko, gak papa gak masuk jalur beasiswa juga" ucap Tante Lina.
"aku coba daftar di sekolah om kalo begitu" ucap dini.
"ya udah ini formulir pendaftarannya, tadi juga om ketemu sama anak teman om, dia juga mau coba jalur beasiswa" ucap Dio Sambil menyodorkan kertas pendaftaran.
"makasih ya om jadi ngerepotin deh" ucap Dini .
"ngga ko" ucap om Dio.
"makasih ya Dio, jadi ngerepotin nih gue" ucap mamah Kirana.
"gak lah kirana, Dini juga sekarang keponakan gue juga jadi jangan ngerasa ngerepotin, kan sekarang kita jadi teman juga" ucap Dio.
"makasih ya, kalian berdua emang temen terbaik gue" ucap mamah Kirana sambil memeluk Tante Lina.
"ayo makan, dari tadi di anggur in terus makanannya, liat Dini udah laper banget kayanya" ucap Tante Lina
mereka pun melihat Dini dan benar saja Dini sedari tadi terlihat terus memandangi makanan yang ada di meja makan, makanan sudah dari tadi datang namun karena mengobrol terus menerus jadi baru di makan sekarang.
"kalo begitu kita makan keburu dini semakin kelaparan " ucap om Dio membuat mereka tertawa dan dini malu.
mereka pun makan dengan lahap.
dua jam sudah mereka mengobrol dan makan bersama dan om Dio dan Tante Lina sudah pergi terlebih dulu, Dini dan mamah Kirana pergi dulu untuk mencari perlengkapan sekolah.
mereka pun pergi ke toko alat tulis kalau seragam Dini belum membelinya, karena sekolah om dio beda dengan seragam sekolah biasa, jadi dia akan beli saat sudah lulus tes dan membelinya di sekolah.
Satu jam berlalu mereka sudah membeli perlengkapan sekolah di mall kecuali seragam.
Saat mereka sedang menunggu taksi online yang di pesan mamah Kirana, mamah Kirana melihat seseorang yang terlihat mirip dengan seseorang yang iya kenal yaitu Bima anak keduanya, namun mamah Kirana menepis nya, mungkin dia hanya salah liat.
Taksi online pun datang mereka pun masuk ke dalam taksi online.
dua puluh menit kemudian, mereka sampai di apartemen tanpa hambatan apapun.
"mah kita isi formulir pendaftarannya sekarang aja, biar besok aku ke sekolah cuma kasih formulir nya aja jadi gak perlu isi lagi di sana" tanya Dini.
"iya sekarang aja, besok mamah anter ke sekolah ya, sekarang kamu mandi dulu terus makan nanti isi formulir nya sudah makan oke" jawab mamah Kirana.
"iya mah, kalo gitu aku ke kamar dulu ya, mau sambil beresin buku" ucap Dini, sambil pergi ke dalam kamarnya.
mamah Kirana pun beberes dan mulai merasakan untuk makan malam, karena waktu makan malam mulai tiba.
...**********************...
tenang Din habis badai pasti ada PELANGI ...Aamiin ...lanjut Thor