NovelToon NovelToon
Dan Akhirnya Aku Pergi

Dan Akhirnya Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:10.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Azis

Sofia Amara, wanita dewasa berusia 48 tahun yang hanya dipandang sebelah mata oleh suami dan anak-anaknya hanya karena dirinya seorang ibu rumah tangga.

Tepat di hari pernikahan dirinya dan Robin sang suami yang ke-22 tahun. Sofia menemukan fakta jika sang suami telah mendua selama puluhan tahun, bahkan anak-anaknya juga lebih memilih wanita selingkuhan sang ayah.

Tanpa berbalik lagi, Sofia akhirnya pergi dan membuktikan jika dirinya bisa sukses di usianya yang sudah senja.

Di saat Sofia mencoba bangkit, dirinya bertemu Riven Vex, CEO terkemuka. Seorang pria paruh baya yang merupakan masa lalu Sofia dan pertemuan itu membuka sebuah rahasia masa lalu.

Yuk silahkan baca! Yang tidak suka, tidak perlu memberikan rating buruk

INGAT! DOSA DITANGGUNG MASING-MASING JIKA MEMBERIKAN RATING BURUK TANPA ALASAN.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DAAP 35

Para finalis kini berdiri di atas panggung dengan perasaan yang campur aduk.

Para juri tampak berdiskusi serius, menimbang-nimbang desain siapa yang layak menjadi pemenang.

Di kursi penonton, keluarga Rahardian duduk dengan penuh percaya diri.

Mereka yakin bahwa Vanessa akan menang, meskipun dalam hati mereka tak bisa memungkiri bahwa desain Sofia lebih elegan dan berkelas.

"Aku yakin, Mama Vanessa pasti menang," kata Mikaila, yang diangguki oleh yang lainnya.

Di sisi lain, Vanessa masih sibuk mencari sosok Joni.

“Ke mana dia?!” batinnya gusar.

Namun, belum sempat Vanessa berpikir lebih jauh, MC akhirnya kembali ke atas panggung. “Baiklah, para hadirin! Setelah penilaian yang ketat dan pertimbangan mendalam, para juri telah menentukan tiga besar pemenang kompetisi desain ini!”

Semua orang menahan napas. “Juara ketiga jatuh kepada … Naomi Putri!”

Seorang wanita berusia sekitar 30 tahun maju ke depan dengan wajah bahagia.

Tepuk tangan meriah bergema di ruangan.

“Dan juara kedua diraih oleh … Liana!”

Liana, seorang desainer muda, melangkah maju dengan wajah bangga.

Sofia tersenyum tulus melihat dua wanita itu memenangkan posisi mereka. Namun, kini hanya tersisa satu nama yang akan disebutkan.

Vanessa mengeratkan genggamannya.

MC kembali berbicara, suaranya penuh semangat. “Dan pemenang utama kompetisi desain ini, yang akan mendapatkan penghargaan serta kesempatan menampilkan koleksi di peragaan busana internasional adalah ….”

Ruangan sunyi seketika.

Sofia merasa jantungnya berdetak kencang. Riven dan Elleanor tak bisa menyembunyikan ketegangan mereka.

Di kursi penonton, Edward bahkan tak sadar kalau dia menahan napas.

Vanessa yakin bahwa namanya yang akan disebutkan.

Namun, saat MC akhirnya mengumumkan pemenangnya…

“Sofia Amara, dari Butik S.A!”

Suasana langsung pecah oleh tepuk tangan meriah. Riven dan Edward langsung berdiri, bertepuk tangan keras-keras.

Elleanor langsung melompat kecil, wajahnya penuh kebanggaan.

Sementara itu, di sisi lain panggung, wajah Vanessa berubah merah padam.

Matanya membelalak tidak percaya.

“Apa?!”

Keluarga Rahardian yang tadi percaya diri kini terdiam. Saskia dan Mikaila saling pandang dengan wajah tak percaya.

Robin menatap Sofia yang tersenyum anggun di atas panggung, menerima penghargaan dengan penuh wibawa.

Vanessa mengepalkan tangannya, matanya penuh kebencian.

“Tidak! Ini tidak mungkin! Seharusnya aku yang menang!” batinnya berteriak keras.

Namun, di atas panggung, Sofia tetap berdiri dengan anggun, menerima kemenangannya dengan penuh martabat.

Sofia telah membuktikan bahwa kerja keras, bakat, dan kejujuran selalu menang pada akhirnya.

*****

Setelah melalui hari yang penuh ketegangan, Sofia akhirnya tiba di butiknya. Begitu ia memasuki pintu utama, suasana langsung riuh oleh sorakan para karyawan.

“Selamat datang, Boss Sofia! Selamat atas kemenangannya!”

Bunga-bunga beterbangan di udara, beberapa karyawan bahkan menyiapkan kue danminuman bersoda untuk merayakan kemenangan sang pemilik butik.

Sofia tersenyum haru.

Sofia tak pernah menyangka bahwa begitu banyak orang yang ikut bahagia atas keberhasilannya.

Di layar televisi besar yang dipasang di butik, video kompetisi tadi masih diputar.

Kolom komentar di siaran langsung YouTube dipenuhi dengan ucapan selamat.

“Sofia memang pantas menang!”

“Desainnya luar biasa! Sangat elegan dan berkelas.”

“Aku sudah menduga sejak awal, Butik S.A memang terbaik!”

Melihat itu, Sofia semakin terharu.

Di tengah suasana penuh kebahagiaan itu, seorang wanita tiba-tiba masuk ke dalam butik.

“Sofiaas!!”

Sofia menoleh, lalu matanya berbinar.

“Rena!”

Sofia bergegas mendekat dan memeluk sahabatnya erat.

Rena, sahabat lamanya, akhirnya kembali setelah sekian lama sibuk di luar kota.

“Aku tidak bisa tidak datang untuk merayakan kemenangan sahabatku!” kata Rena dengan penuh semangat.

Sofia tersenyum penuh kehangatan.

Namun, mata Rena tiba-tiba tertuju pada dua sosok yang berdiri tidak jauh dari Sofia.

Riven dan Edward.

Rena menatap mereka dengan seksama, lalu mengerutkan kening. Matanya bergantian menatap wajah Edward dan Riven. Raut wajahnya menunjukkan keterkejutan.

Tanpa ragu, Rena langsung berkata dengan nada yakin, “Mereka … anak dan ayah, bukan?”

Sofia terkejut mendengar pernyataan spontan itu. Riven dan Edward saling pandang sekilas.

Elleanor langsung pura-pura sibuk dengan kue di tangannya.

Riven hanya tersenyum tipis, sementara Edward menggaruk kepalanya canggung.

Sofia mengangguk pelan. “Ya, mereka memang ayah dan anak.”

Namun, di balik senyumnya, Rena menyimpan sebuah kecurigaan. Ia merasakan sesuatu yang janggal.

Namun, Rena memutuskan untuk tidak membahasnya lebih dulu.

Hari ini adalah hari bahagia Sofia. Jadi, ia memilih untuk ikut merayakan keberhasilan sahabatnya lebih dulu.

Namun dalam hati, Rena berjanji akan mencari tahu lebih banyak tentang hubungan Sofia dengan Riven dan anak-anaknya.

***

Berbeda dengan Sofia yang tengah merayakan kemenangannya dengan penuh kebahagiaan, Vanessa justru pulang dalam keadaan penuh amarah.

Begitu masuk ke dalam rumah, ia langsung menghempaskan tas tangannya ke sofa, lalu menendang meja kecil di depannya hingga gelas kristal di atasnya terjatuh dan pecah.

"Brengsek! Seharusnya aku yang menang!" teriaknya dengan suara melengking.

Tangannya meraih vas bunga yang berada di dekatnya, lalu melemparkannya ke lantai hingga pecah berkeping-keping.

Prang!

Para pelayan yang kebetulan sedang bertugas langsung terkejut dan menunduk ketakutan.

Dari arah luar, Saskia muncul dengan raut wajah kesal. "Vanessa! Apa yang kau lakukan?! Itu barang-barang mahal!" tegurnya dengan suara tajam.

Namun, Vanessa tidak peduli.

"Aku tidak peduli!" Vanessa berteriak sambil meraih bantal sofa dan melemparkannya ke sembarang arah.

Di sudut ruangan, Mikaila dan Reno hanya bisa diam. Mereka baru pertama kali melihat sisi lain dari Vanessa.

Selama ini, Vanessa selalu terlihat anggun, lembut dan penuh percaya diri.

Namun, kini ia seperti orang yang kehilangan kendali. Mikaila mulai merasa ada sesuatu yang salah.

Sementara itu, Robin yang baru saja masuk ke ruang tamu menghentikan langkahnya.

Wajahnya menunjukkan keterkejutan saat melihat ruangan yang berantakan.

"Apa yang terjadi di sini?" tanyanya dengan nada serius.

Namun, belum sempat ada yang menjawab, Vanessa kembali berteriak. "Kenapa Sofia bisa menang?! Itu seharusnya ku!"

Tanpa sadar, Robin membuka mulutnya dan berkata jujur, "Karena desain Sofia memang bagus."

Suasana langsung hening.

Saskia, Mikaila, dan Reno menatap Robin dengan ekspresi kaget.

Sementara itu, Vanessa perlahan berbalik dan menatap Robin dengan tatapan penuh kemarahan.

"Apa katamu?!"

Robin tersadar dengan ucapannya, tetapi ia tidak mengubah pendiriannya.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Desain Sofia memang lebih unggul."

Mata Vanessa membelalak. "Kau membelanya?! Kau suamiku, Robin! Seharusnya kau ada di pihakku!" bentaknya.

Robin terkejut.

Seumur hidupnya, Sofia tidak pernah membentaknya seperti ini.

Bahkan saat mereka masih menikah, Sofia selalu bicara dengan nada lembut dan penuh penghormatan.

Namun, kini Vanessa justru berteriak kasar kepadanya di depan keluarganya sendiri.

Robin mulai merasa tidak nyaman. "Aku tidak membela siapa pun. Aku hanya mengatakan fakta." ucapnya dengan nada datar.

Namun, Vanessa semakin murka. "Kau masih menyukai Sofia, kan?! Makanya kau memujinya!"

Robin mengerutkan kening. "Apa yang kau bicarakan?"

"Jangan pura-pura bodoh, Robin! Aku tahu, kau masih melihat Sofia sebagai wanita yang lebih baik dariku!"

Robin terdiam.

Ucapan Vanessa entah kenapa terasa menusuk di hatinya.

Di sisi lain, Saskia mulai merasa khawatir. Ia tidak ingin pertengkaran ini semakin membesar. "Cukup! Berhenti bertengkar seperti anak kecil!" bentaknya.

Namun, para pelayan yang berada di sekitar rumah justru berbisik-bisik di balik tembok.

"Ibu Vanessa ternyata tidak setenang yang kita kira."

"Tadi dia membentak Tuan Robin. Sepertinya hubungan mereka mulai retak."

"Kalau Tuan Robin mulai sadar, apakah dia akan kembali ke Nyonya Sofia?"

Mereka terus bergosip tanpa sepengetahuan keluarga Rahardian.

Sementara itu, Robin hanya menghela napas panjang, lalu pergi ke kamarnya tanpa berkata apa pun. Ia tidak ingin memperpanjang pertengkaran dengan Vanessa.

Namun, di dalam hatinya, ia mulai bertanya-tanya … apakah selama ini ia telah membuat keputusan yang salah?

1
Ghiets'Enay
lumayan menguras emosi.hehehe dari tahun 2020 kenal aplikasi ini baru tau kalo ada rating²an🙏🙏🙏🤦🏼‍♀️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Terima kasih kak 🙏🙏
total 1 replies
Amanda Mmanda
l
Lindo Riee
kasih pelajaran buat tukang bully el,kasih pelajaran juga buat alex dia itu pria jahat yg suka permainkan wanita geram banget sama sifat alex
ollyooliver🍌🥒🍆
haduhhh..gimana ceritanya sofia tdk jatuh ketangan orng lebih kejam ..gmn maksudnya kalau sofia ttp jadi istri robin?

aduhhh aduhhhb baca flashback malah bikin ikutan bodoh.



untung bacanya lompat"🙃

skip bye😪
ollyooliver🍌🥒🍆
tapi logikanya nih riven tau gmn keluarga mertuanya thor..pertanyaan gw cinta yg lo maksud riven pd sofia seperti apa? membuat sofia menderita?😏

ini bener" salah kasih masuk konflik masa lalu..lebih tepatnya penjelasannya bodoh" giamna gitu
ollyooliver🍌🥒🍆
tdk.menyakiti gmn ..astgaaa gimana penjelasannya....membeli sogia hanya rahimnya tapo status pernikahan ttp robin suaminha..

aduh..aduhhh gemes menjengkelkan ya ceritanya..hw kira masa lalunya logis banget..ternyata bodohhhh banget gak masuk akal
ollyooliver🍌🥒🍆
ini gmn konsepnya..dia mencintai sofia..tapi malah membeli sofia pdhl bisa dilaporkan polisi. trus dapat anak dari bukan persetubuhan....

keknya salah kasih masuk konflik utaman nih🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
haduhhhhhhh..gak masuk akal. banget gw kira alasannya logis ternyata ...🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
tolollll..enak mereka bodohhhh..
Lindo Riee
jahat sekali mereka ,tolong y thor jangan kasih kendor buat balas perbuatan mereka,pokok ny mereka nanti hrus menderita lebih dr penderitaan sofia selama ini😡
Lindo Riee
keren thor aq suka dengan wanita tangguh,meskipun nanti begadang tamatin novel ini ok gasssss,karena penasaran sampai bab akhir
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Makasih kak 🫶🫶
total 1 replies
Lina aja
moga sofia di jauhkan dari segala marabahaya
Nur Yanto
Bagus banget/Smile/
cinta
keren ceritanya ga bertele"semangat thor semoga sukses selalu amin🤲🤲
cinta
keren
cinta
rasain
cinta
gila
cinta
😭😭😭😭ikut mewek
cinta
rasain lo nikah mah org stres😂
cinta
mampus lo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!