Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewaan Thomas
Thomas duduk di kursi Gloria karena biasanya pagi - pagi sudah datang tapi ini tidak biasanya belum datang.
Thomas berulang kali menghubungi Gloria tapi ponselnya tidak di angkat, Thomas pun mengirim pesan ke Gloria lewat wa
✉️ " Sayang, mas telephone kok ponselmu tidak aktif? kamu baik -baik sajakan? tidak melihatmu membuat mas jadi kangen."
✉️ " Sayang, nanti malam aku berangkat duluan karena perusahaan di sana ada masalah, sayangku nanti menyusul ya, tiket pesawatnya sudah aku pesan dan sudah di kirim lewat emailmu."
Karena pesan wa belum terbaca Thomas kembali ke ruangannya. Tidak berapa lama bunyi suara ketukan pintu. Thomas pun memintanya masuk.
ceklek
" Hai Thomas, semakin tambah ganteng aja." ucap pria itu
" Hei Alex tumben baru kelihatan kemana aja." ucap Thomas sambil berdiri dan memeluk sahabat lamanya. Alex pun membalas pelukannya kemudian tidak lama mereka melepaskan pelukannya.
"Biasa sibuk, ini aja baru sempat kemari." ucap Alex
tok
tok
tok
"Masuk." Jawab Thomas.
ceklek
"Hai Thomas, hai Alex." sapa pria itu.
"Hallo dokter Hendrik." panggil mereka dengan serempak.
Mereka pun saling berpelukan.
Thomas, dokter Hendrik dan Alex adalah tiga sahabat sejak SMP hingga lulus kuliah sampai dengan sekarang.
"Wajahmu kenapa sedih gitu bro?" tanya Thomas penasaran karena melihat sahabatnya dokter Hendrik sedih.
"Aku tadi memikirkan seorang gadis." jawab dokter Hendrik.
"Cieeee... sudah move on nih ceritanya." ledek Alex.
"Bukan begitu, aku memikirkan sedihnya gadis itu kemarin ayahnya meninggal terkena serangan jantung dan pagi ini ibunya meninggal karena jatuh dari tangga." ucap dokter Hendrik.
"Kasihan sekali gadis itu." ucap Thomas dan Alex dengan serempak.
"Kamu suka dengan gadis itu, Hen?" tanya Thomas penasaran.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya dokter Hendrik balik bertanya.
"Dari nada bicaramu membicarakan gadis itu agak beda sepertinya kamu suka." tebak Thomas.
"Sepertinya begitu ketika dia menangis gadis itu ku peluk dan dia membalas pelukanku sambil menangis kencang ada rasa sakit melihat dia sedang menangis dan juga ada rasa kenyaman ketika memeluk gadis itu." ucap dokter Hendrik berbicara jujur ke dua sahabatnya.
"Kejar gadis itu bro, nanti keburu di ambil orang lain." ucap Alex.
"Iya benar, apa yang dikatakan Alex kejarlah gadis itu." ucap Thomas memberikan semangat.
"Iya, Aku akan kejar gadis itu." ucap dokter Hendrik dengan semangat.
"Oh iya Thom, bagaimana dengan dirimu? Apa kamu sudah menemukan cinta pertamamu?" tanya dokter Hendrik penasaran.
"Paling Thomas tidak suka sama gadis, dari dulu kita kan tahu kalau Thomas itu tidak pernah dekat dengan gadis. Jika ada gadis yang mencoba mendekatinya langsung menghindar dan kalau ada yang memaksa langsung deh di bentak bahkan sampai di tampar. Kamu tidak ingat Hen?" Tanya Alex.
"Iya aku ingat." Jawab dokter Hendrik.
Merekapun menertawakan Thomas sedangkan Thomas hanya tersenyum karena ingat akan masa lalunya yang anti dengan wanita.
"Kalian salah. Aku sudah menemukan cinta pertamaku bahkan kami hampir saja melakukan itu." ucap Thomas dengan perasaan bangga.
"What? serius!" tanya mereka berdua seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Thomas.
Thomas hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Maksudmu hampir melakukan hubungan suami istri?" tanya Alex memperjelas.
"Iya benar." Jawab Thomas.
"Kenapa tidak kamu lakukan?" tanya Alex lagi.
"Dia menjerit kesakitan dan Aku langsung berhenti karena tidak tega apalagi Aku sudah janji akan menikahinya baru kami akan melakukannya. Memangnya kamu Lex? Sudah banyak korbannya." Ledek Thomas.
"Hehe.. Kamu kan tahu bro semenjak kuliah pertama kali Aku baru merasakan bersama kekasihku ternyata sangat nikmat makanya keterusan sampai sekarang." ucap Alex
"Kami tidak takut bro kena penyakit?" tanya dokter Hendrik penasaran sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kan aku pakai pengaman." Jawab Alex dengan nada santai.
"Alex, mukamu kenapa lebam-lebam? Kamu habis di pukul sama pacarmu ya karena ketahuan selingkuh?" tanya Thomas jahil.
"Bukan, ini di pukul sama cewek gi * la. Masa wajah tampan begini, tiba - tiba tanpa ada salah apa - apa langsung di pukuli sama cewe gila." Jawab Alex tanpa ada rasa bersalah.
"Kamu pasti selingkuh terus kamu dipukuli sama pacarmu yang lainkan, ayo ngaku." ucap dokter Hendrik yang sudah tahu sifat sahabatnya.
"Serius, Aku tidak seperti yang kamu katakan. Cewek itu sebenarnya tergila - gila padaku tapi aku tidak suka terus karena memaksa akhirnya aku kenalin pacarku eh dia marah terus memukuli aku dan pacarku sampai babak belur. Kalau bukan gila apa coba." ucap Alex berbohong.
"Iya benar juga katamu." ucap dokter Hendrik
"Mungkin benar, mungkin tidak." ucap Thomas yang tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan Alex.
"Terserah kalian percaya atau tidak." ucap Alex yang sudah mulai kesal.
Mereka berdua langsung terdiam beberapa saat lalu mengobrol tentang hal lainnya. Hingga tidak terasa hari sudah mulai siang dan merekapun keluar untuk makan di restoran favorit mereka. Selesai makan merekapun pergi ke tempat masing - masing.
Thomas keluar dari pintu lift dan kursi tempat biasanya Gloria duduk kosong dan meja masih bersih berarti Gloria tidak datang.
Thomas duduk di kursi kebesaran sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar. Karena tidak biasanya Gloria tidak ada kabar beritanya.
"Apa kemarin sakitnya parah ya? karena itu tidak masuk kerja." ucap Thomas pada dirinya sendiri.
tok
tok
tok
"Masuk." jawab Thomas.
Markus membukakan pintu dan duduk berhadapan dengan Thomas.
"Tuan ini laporan yang di minta." ucap Markus sambil menyerahkan berkas ke Thomas.
"Bacakan saja." ucap Thomas.
"Nona Gloria dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak sahabat orang tuanya. Mereka menikah secara sederhana." ucap Markus singkat.
brak
Thomas menggebrak meja karena terkejut mendengar kenyataan kalau selama ini Gloria membohongi dirinya.
"Apa benar itu Markus?" tanya Thomas sambil berdiri dan menatap tajam ke Markus
"Benar tuan, kemarin nona pulang ke apartemen suaminya di apartemen Alva, anak buah kita mengikutinya." Jawab Markus.
"Bukannya Gloria tinggal di apartemen Galaxy?" tanya Thomas terkejut.
"Itu apartemen miliknya, nona Gloria kadang - kadang datang dan pulang lagi ke apartemen Alva tempat tinggal suaminya." Jawab Markus.
"Sial, selama ini aku dibohongi olehnya, sekarang kamu keluar!" usir Thomas.
"Oh iya tuan, nanti malam jadi pergi ke luar kota?" tanya Markus yang mengerti tempramen Thomas.
"Jadi, sekarang kamu pergilah!" usir Thomas lagi.
Markus yang mengerti pergi meninggalkan bosnya tanpa ada rasa sakit. Baru saja pintu di tutup Thomas membanting semua yang ada di atas meja sehingga semuanya hancur berantakan termasuk laptopnya. Setelah puas menghancurkan Thomas duduk di kursi kebesarannya.
"Kenapa Glo? Kenapa kamu membohongiku? Kamu tahu Aku sangat mencintaimu! kamulah cinta pertamaku, kenapa cinta pertamaku gagal, kamu jahat Glo!!! teriak Thomas merasa frustrasi cinta pertamanya gagal di tengah jalan.
Setelah dirinya mulai tenang Thomas menghubungi asistennya untuk meminta office boy untuk merapikan ruangannya berantakan seperti kapal pecah.
tok
tok
tok
"Masuk." ucap Thomas.
ceklek
Markus membuka pintu ruangan bosnya bersama 2 orang office boy, matanya membulat sempurna melihat ruangan yang tadi rapi kini berantakan seperi kapal pecah.
Markus hanya diam karena dirinya tahu kalau bosnya sedang terluka dan tidak ingin bertanya lagi karena tidak mau dirinya jadi pelampiasan amarahnya.