Sebuah ramalan kuno mengguncang keseimbangan antara para Akasha dan para Moksa, mereka tinggal di pusat alam semesta bernama Samavetham. Ramalan itu meramalkan kelahiran seorang Akasha terkuat di sebuah planet kecil, yang akan membawa perubahan besar bagi semua makhluk hidup. Ketika para Moksa berusaha menggunakan pohon Kalpataru untuk mencapai ramalan tersebut, para Akasha berupaya mencegah kehancuran yang akan dibawanya.
Di Bumi, Maya Aksarawati, seorang gadis yatim piatu, terbangun dengan ingatan akan mimpi yang mencekam. Tanpa dia sadari, mimpinya mengisyaratkan takdirnya sebagai salah satu dari 12 Mishmar, penjaga dunia yang terpilih.
Ketika ancaman dari organisasi misterius semakin dekat, Maya harus berhadapan dengan kekuatan baru yang bangkit di dalam dirinya. Dibantu oleh reinkarnasi Mishmar yang lain, Maya harus menemukan keberanian untuk melawan atau menghadapi konsekuensi yang dapat mengubah nasib seluruh alam semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Feburizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
YAJIAOQIANG
Yuanyun mulai menggali informasi dengan teliti, mencoba menghubungkan setiap potongan yang ia temukan tentang geng-geng yang menguasai kota, identitas pria bernama Thompson, dan tentu saja, lokasi keberadaan Yajiaoqiang. Malam demi malam ia habiskan dengan menelusuri sudut-sudut kota yang penuh bahaya. Hingga suatu hari, fakta mencengangkan akhirnya terungkap.
Thompson ternyata adalah salah satu anggota dari sebuah organisasi misterius bernama Tree of Life, sebuah entitas bayangan yang tujuan aslinya diselimuti misteri. Di dalam kota ini, Thompson bekerja sama dengan tim khusus bernama Unit Eliminasi Strategis (UES). Tujuan mereka sederhana namun kejam: menaklukkan para mafia di kota ini dengan memaksa mereka menandatangani kontrak yang sangat tidak adil. Jika ada yang menolak, mereka akan diburu dan dihabisi tanpa ampun.
******
Di malam yang berbeda, suasana kota tetap sama mencekam. Yuanyun menyusuri jalan-jalan yang gelap, mencoba mencari petunjuk baru. Angin dingin menerpa wajahnya, sementara suara langkahnya nyaris tenggelam dalam kebisingan kendaraan. Namun, tiba-tiba, sensasi aneh menyelimuti dirinya.
Seperti ada yang berbisik di telinganya.
Pada awalnya, bisikan itu samar, hanya potongan kata-kata tak jelas yang terdengar seperti ilusi. Namun perlahan, bisikan itu menjadi lebih nyata, lebih tegas. "Pengkhianat... dasar pengkhianat..." Kata-kata itu menusuk pikirannya, menggetarkan tubuhnya.
Yuanyun berhenti, menoleh ke sekitar dengan waspada. Dari sudut jalan yang remang, ia melihat beberapa orang membawa sebuah kotak hitam besar. Mereka tampak berhati-hati, seperti membawa sesuatu yang sangat berharga. Mereka bergerak menuju sebuah truk besar yang menunggu di pinggir jalan.
Merasa ada sesuatu yang mencurigakan, Yuanyun mengikuti mereka diam-diam, bersembunyi di balik bayangan gedung. Bisikan itu tiba-tiba berubah menjadi suara yang jauh lebih lantang, menggema di dalam pikirannya: "Dìqiú Wèishì, akhirnya kita bertemu kembali!"
Yuanyun terkejut, berhenti di tempat. Nama itu, Dìqiú Wèishì, memiliki makna yang dalam baginya. Dengan mata penuh kecurigaan, ia kembali menatap kotak hitam itu. Pikiran liar melintas: "Apakah mungkin benda yang ada di dalam kotak itu adalah Yajiaoqiang?"
Tiba-tiba, kotak itu mulai bergetar hebat. Cahaya biru terang memancar dari celah-celahnya, menyilaukan semua orang di dekatnya.
"Tuan Viper! Kotaknya tiba-tiba berguncang!" teriak salah satu pria di sana, memanggil pemimpin mereka. Dari kegelapan, seorang pria bertubuh tegap dengan tatapan tajam keluar dan berjalan mendekati kotak tersebut.
Namun, sebelum siapa pun bisa bertindak, kotak itu hancur berkeping-keping! Dari dalamnya, sebuah benda bercahaya biru terang terbang cepat, memotong udara dengan kecepatan luar biasa. Benda itu bergerak menuju Yuanyun, seolah terpanggil oleh kehadirannya.
Mata semua orang terarah pada Yuanyun, yang berdiri terpaku di bayang-bayang. Dalam refleks, ia merentangkan tangannya untuk menangkap benda itu. Begitu benda itu menyentuh tangannya, cahaya biru meledak, menyelimuti tubuhnya.
Seketika, dunia di sekelilingnya berubah.
Yuanyun mendapati dirinya berada di tempat yang sangat indah, jauh berbeda dari kota yang suram dan penuh kejahatan. Rumput hijau yang subur membentang sejauh mata memandang, bergoyang lembut diterpa angin. Di tengah hamparan itu, berdiri sebuah tombak yang megah. Tombak itu bersinar dengan cahaya lembut, memancarkan aura yang kuat dan agung.
Suara yang dalam dan penuh wibawa menggema di udara, seolah datang dari segala arah.
"Akhirnya kita bertemu, Reinkarnasi Dìqiú Wèishì," ujar suara itu, memanggil Yuanyun.
Yuanyun terdiam, hatinya berdebar kencang. Tombak itu seakan tahu, ini baru permulaan dari takdir besar yang menantinya.