Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Kaisar memegangi dadanya, entah mengapa sudah dua hari ini dada begitu sesak dan teringat akan wajah putrinya, Kanaya.
Sebenarnya semarah apapun Kaisar pada Kanaya, Kanaya tetaplah putrinya yang begitu berharga baginya. Ia tentu sangat merindukan Kanaya pulang kembali ke rumah. Andai saja Kanaya mau luluh hatinya mengucap satu kata maaf padanya, tentu saja Kaisar akan langsung memaafkannya.
Tapi sudah tiga tahun berlalu, putri kesayangannya itu tidak pernah lagi pulang ke rumah, dimana Kaisar tentu saja amat merindukannya.
“Kanaya !” lirih Kaisar memandangi foto Kanaya yang ada di kamar Kanaya. Matanya berkaca-kaca karena ia sangat merindukan Kanaya.
Saat Kaisar tengah memandangi foto Kanaya, tiba-tiba Kayra masuk dan menghampirinya.
“Mas disini ?” ucap Kayra, kamar Kanaya sudah tak berpenghuni selama tiga tahun, tapi Kayra tetap merawat kamar tersebut dan selalu menyuruh pelayan untuk membersihkannya.
“Aku merindukannya, Sayang.” Lirih Kaisar
Kayra kemudian memeluk suaminya itu.
“Doakan saja dia hidup dengan baik dan bahagia bersama suaminya.” Kata Kayra pelan.
“Aku ingin memeluknya.” Kata Kaisar meneteskan air matanya.
“Kanaya pasti akan pulang ke rumah ini, percayalah.” Kata Kayra lagi memberikan semangat untuk suaminya tersebut.
“Ayo Kita berangkat ! Kaysan pasti sudah menunggu kedatangan Kita.” Kata Kayra mengajak Kaisar keluar dari kamar Kanaya.
Mereka memang akan pergi ke London untuk melihat Kaysan wisuda. Dengan gontai Kaisar kemudian keluar dari kamar Kanaya dan pergi ke bandara bersama Kayra.
Lain halnya dengan Adrian,
Pria itu saat ini tentu saja selalu di kuasai oleh Ibunya. Adrian yang selalu menurut akan perintah Ibunya.
“Lihat, Adrian. Dia cantik kan ?” ucap Yulia menunjukkan foto seorang wanita pada Adrian. Dengan maksud ingin menjodohkan Adrian dengan wanita itu.
“Siapa itu Ibu ?” tanya Adrian
“Namanya Serina Ibu ingin sekali dia menjadi menantu Ibu, Nak ! Dia sangat sesuai dengan tipe menantu yang Ibu inginkan. Dia cantik, pintar, dan berwawasan. Tidak seperti Kanaya, yang tahunya merengek dan tidak bisa membahagiakan Ibu !” kata Yulia membanding-bandingkan Kanaya dengan Serina.
“Kau mau kan, membahagiakan Ibu ? Ibu sudah tua, Adrian ! Ibu hanya ingin hidup bahagia di usia Ibu yang semakin menua ini !” kata Yulia membujuk Adrian untuk menikah lagi dengan wanita pilihannya.
Adrian yang melihat Ibunya memohon seperti itu menjadi tidak tega, ia kemudian menyetujui permintaan Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita pilihan Ibunya tersebut.
“Ya sudah, asalkan Ibu bahagia Aku akan melakukannya.” Kata Adrian tersenyum ke arah Ibunya.
“Bagus ! Kalau begitu Ibu akan mengurus perceraian mu dengan Kanaya ! Agar Kamu cepat menikah dengan Serina !” kata Yulia penuh semangat.
Adrian hanya tersenyum ia kemudian kembali menatap ke layar laptopnya berkutat dengan pekerjaannya. Ia bahkan tak memperdulikan bagaimana perasaan Kanaya yang sudah terusir dari rumahnya.
Sungguh ironis, Adrian yang Kanaya sangka pria yang hangat dan lembut ternyata memiliki sifat yang tidak dibayangkan oleh Kanaya dalam hidupnya. Adrian memiliki sifat jahat dalam dirinya, ia saja sampai tega menjual istrinya sendiri hanya demi uang dan keuntungan pribadinya.
Disisi lain,
Kanaya sudah di pindahkan ke mansion milik Adam. Kanaya akan di rawat di mansion dan berada dalam pengawasan Adam. Sebab Adam tidak akan melepaskan Kanaya sampai kapan pun, karena Adam sangat membutuhkan Kanaya. Hanya Kanaya yang bisa menggetarkan hatinya, tubuhnya padahal mereka baru bersama dalam satu malam.
Saat Adam tengah memandangi Kanaya yang belum sadarkan diri. Tiba-tiba Kanaya terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah sosok pria yang telah menidurinya semalam.
“Kau !”
“Kau sudah sadar !” ucap Adam kemudian menekan tombol yang ada di samping tempat tidur Kanaya.
Mansion milik Adam tentu saja begitu lengkap fasilitasnya, di sana juga tersedia seorang dokter dan perawat yang bekerja padanya dengan begitu setia.
Dokter dan perawat tersebut datang setelah Adam menekan tombol tersebut. Mereka kemudian memeriksa keadaan Kanaya.
“Akh…kaki ku sakit !” kata Kanaya meringis merasakan sakit di kakinya.
“Kaki anda patah, dan butuh perawatan agar bisa berjalan normal.” Kata Dokter tersebut menjelaskan.
“Hah ? Apa ?” Kanaya tentu saja terkejut mengetahui kondisinya, ia tak menyangka jika Kakinya patah. Seketika ia teringat akan kejadian yang telah menimpanya, ia ingat jika ia mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri.
Kanaya kemudian menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat dengan jelas kakinya yang dipasang gips berbalutkan perban.
Malang benar nasibnya, dijual suami, diceraikan, bahkan kini ia harus mengalami nasib buruk mengenai kondisi tubuhnya.
Kanaya seketika langsung menangis, kehidupan semacam ini sungguh terlalu kejam baginya. Ia kemudian teringat akan wajah Papanya, Kaisar. Ia menyesal telah melawan Papanya. Mungkinkah ini adalah balasan dari Tuhan untuknya karena ia tak mendengarkan nasehat Papanya.
“Hiks…hiks…Papa !” Kanaya menangis sesenggukan, ia merasa tak sanggup lagi menjalani hidupnya.
“Kau tenang saja, Kaki mu akan sembuh dan baik-baik saja !” kata Adam dengan suara beratnya.
“Apa peduli mu ?” kata Kanaya ketus menatap tajam pria di hadapannya itu.
“Aku tidak tahu cara membujuk apalagi bersikap lembut pada wanita ! Aku menyelamatkan mu karena Aku kasihan padamu dan peduli dengan mu !” kata Adam tanpa ekspresi.
“Memangnya Kau siapa ? Kita bahkan orang asing yang tidak saling mengenal !” kata Kanaya
“Kedengarannya mungkin sedikit gila, sejak malam itu. Kau adalah milik Ku ! Jadi jangan coba-coba lari dariku !” kata Adam memberikan ultimatumnya yang membuat Kanaya menatap nanar.
“Dasar pria sinting ! Anggap saja hal yang terjadi semalam tidak pernah terjadi ! Aku ikhlas !” ucap Kanaya
“Ikhlas katamu ? Lalu bagaimana dengan Ku ?” tanya Adam
“Itu urusan mu !” jawab Kanaya
Adam mencengkram wajah Kanaya, ia marah ketika Kanaya tak memperdulikannya sama sekali.
“Dengar Kanaya, sampai kapan pun Kau tidak akan bisa lari dari Ku ! ingat itu !” ucap Adam yang membuat bulu kuduk Kanaya seketika merinding mendengarnya.
Pria macam apa yang ada di hadapannya saat ini ? benar-benar membuatnya takut.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣