NovelToon NovelToon
MY SWEETIE BOYFRIEND

MY SWEETIE BOYFRIEND

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Sekuel dari novel Jangan Salahkan Aku Selingkuh.

Dion sendiri tidak tahu apa yang ia sukai dari wanita yang berumur lebih tua. Ia tertarik pada Dila Alberto Pratama yang merupakan ibu dari sahabatnya sendiri, yaitu Reyhan. Perjalanan cinta tidak mulus seperti apa yang diharapkan. Dion harus berjuang mendapatkan Dila dari tangan sang ayah dan restu dari Reyhan sendiri. Kisah yang manis akan dimulai antara Dion dan Dila. Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

YES

"Selamat pagi." Satu buket bunga tulip disodorkan Dion untuk kekasihnya. "Tulip putih yang artinya cintaku padamu sangat tulus dan dalam."

Dila tersenyum dengan tangan menyambut bunga. "Terima kasih." Satu kecupan kecil di bibir diberikan Dila sebagai imbalannya.

"Sarapan yang paling enak, Sayang. Satu kecupan yang memang aku inginkan," ucap Dion.

"Masuklah. Aku sudah siapkan sarapan untuk kita berdua." Dila menutup pintu setelah Dion masuk ke dalam.

Pria itu memperhatikan kamar yang di tempati Dila terlihat sangat sederhana dan jauh dari kesan mewah. Tidak cocok dengan penampilannya yang sering memakai barang mewah.

Namun berbeda saat ini, Dion merasa Dila punya sisi lain. Wanita itu terlihat biasa saja, tetapi malah membuat wajahnya semakin manis.

Bibirnya kemerahan, wajahnya tidak dirias, rambutnya dicepol dengan menyiksakan anak rambut. Pakaian yang Dila kenakan hanya kaus lengan panjang berwarna pink serta celana kain hitam.

"Aku baru menyadari penampilanmu yang seperti ini," ujar Dion.

"Kamu tidak suka?" tanya Dila.

"Suka sekali malahan. Kamu seperti gadis rumahan."

Dila tertawa. "Kamu sedang memperolokku? Mana ada ibu-ibu sepertiku malah seperti gadis rumahan."

"Kamu bukan ibu-ibu, tapi seorang gadis cantik bagiku."

"Setidaknya itu di hadapan matamu," sahut Dila dengan memberikan sepiring sarapan roti serta jus buah pada Dion.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" tawar Dion.

"Boleh juga," sahut Dila yang sibuk memasukkan bunga tulip ke dalam vas, lalu ia letakkan di meja samping TV.

"Bersiaplah. Kita jalan-jalan pagi ini saja." Dion menghabiskan sarapan yang Dila berikan padanya.

Sembari menunggu Dila berganti pakaian, Dion membereskan meja makan serta mencuci piring. Dila memakai celana jeans yang ujung kakinya kecil serta jaket kulit berwarna hitam.

Sepasang sepatu boots berwarna hitam dengan hak tahu, menjadi andalannya kali ini. Ia menguraikan rambut panjangnya serta merias wajah dengan riasan tipis.

Sebuah siulan terdengar dari depan pintu kamar. Dila tersenyum sembari bergaya di depan Dion yang bersandar di dinding dalam kamar.

"Bagaimana?" tanya Dila.

"Tentu saja kamu sangat cantik," jawab Dion sembari melangkah mendekati Dila. "Apa pun yang kamu pakai tetap pas di tubuhmu." Dion mengecup kecil hidung Dila. Ini sudah menjadi kebiasaan baginya, mengecup hidung mancung sang kekasih.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Dila.

"Ayo."

Keduanya keluar dari kamar apartemen di mana pintunya juga terbuat dari papan kayu. Dila dan Dion menuruni anak tangga satu persatu sembari berpegangan tangan.

"Kenapa memilih tinggal di sini?" tanya Dion. "Ini bukan apartemen namanya, tetapi kos-kosan."

Dila tertawa. "Memangnya ada di luar negeri kos-kosan? Mereka menyebutnya flat atau apartemen, kan? Aku suka di sini daripada apartemen mewah."

"Aku juga suka di sini. Orang-orangnya ramah," sahut Dion.

"Mereka semua sewa. Hanya aku yang membeli satu flat kamar itu."

"Kenapa bisa begitu?" tanya Dion penasaran.

"Papaku kenal dengan pemiliknya," jawab Dila.

Dion menghentikan sebuah taksi yang akan membawa mereka ke Trafalgar Square, sebuah alun-alun yang berada di tengah kota London.

"Sudah lama aku tidak jalan ke mari," celetuk Dion.

"Di sini kenanganku saat masa-masa kuliah," ujar Dila.

"Kalau begitu, kita akan membuat kenangan kita sendiri."

Taksi berhenti di tempat tujuan. Dion dan Dila keluar dari dalam mobil setelah membayar tarif perjalanan.

"Sudah sampai di sini, saatnya foto-foto," ujar Dila.

Dion memfoto Dila di depan patung-patung ikonik yang berada di sekitaran alun-alun. Tidak lupa keduanya berfoto mesra di depan air mancur yang berhias lumba-lumba, hiu kecil serta putri duyung yang mempesona.

"Hei ... apa menurutmu putri duyung itu cantik?" tanya Dion pada anak laki- laki sekitaran usia sepuluh tahun.

"Itu hanya patung," jawabnya.

"Lihat di sampingku. Apa wanita ini cantik?" tanya Dion.

"Cantik. Dia seperti ibuku," jawab anak itu.

Dila mengeleng karena melihat tingkah Dion yang bertanya akan hal-hal yang tidak penting. Ibu dari anak itu bahkan takut anaknya berbicara pada pria asing.

"Maafkan kekasihku. Dia hanya bercanda saja," ucap Dila pada wanita berambut pirang.

"Anak kecil tidak bisa menilai. Lebih baik tanyakan pada pria yang seumuran denganmu," tukasnya.

"Mom ... aku bisa menilai. Wanita itu sangat cantik, tapi sayang ... dia bukan tipeku," jawab si anak yang berhasil membuat ibunya terkejut dan membuat orang-orang sekitar tertawa.

"Ini semua karena ulahmu," bisik Dila.

"Hei Bung ... apa aku cocok jadi suaminya?" tanya Dion kepada dua orang pria yang duduk di pinggiran air mancur.

"Yang harus ditanyakan adalah. Apa kekasihmu mau menjadikanmu sebagai suaminya?" tanya balik kedua pria itu sembari tertawa.

Pembicaraan yang dilakukan Dion membuat perhatian orang yang berada di sekitaran sana. Dila sudah menutup wajah karena malu.

"Artinya aku harus bertanya pada kekasihku?" tanya Dion.

"Tentu saja," jawab serentak para orang yang berkerumun di sekitaran air mancur.

Dion mengenggam tangan Dila. Menatap wajah rupawan wanita yang telah mengisi hatinya dengan cinta. "Dila ... apa kamu mau menjadi istriku?"

Mata Dila melebar mendengarnya. "Dion ... jangan bercanda."

"Lihatlah ... kekasihku mengatakan aku bercanda," seru Dion.

"Ucapkan dengan benar. Berlututlah," saran yang lain.

Dion terkekeh geli. "Baiklah. Akan aku lakukan."

Dion berlutut di hdapan Dila. "Apa aku harus mengatakan sebuah rayuan padamu? Rambutmu seperti matahari bersinar, wajahmu seperti rembulan malam, apa aku harus mengatakan hal itu?"

Semua tertawa akan ucapan Dion. Termasuk Dila yang merasa hal itu sangatlah lucu. "Tidak perlu seperti itu."

"Matahari dan rembulan memang tiada duanya di bumi, tetapi bagiku, kamu tiada duanya di hati ini. Dila ... menikahlah denganku. Jadilah matahari dan juga rembulan untukku," ucap Dion sembari mengeluarkan sebuah cincin yang berhasil membuat Dila menutup bibir saking kagetnya.

"Terima-terima," seru yang lain.

"Yes ... yes i will," ucap Dila.

Semuanya bertepuk tangan, dan Dion memasangkan cincin berlian itu di jari manis kekasihnya. Dion bangkit berdiri, mengecup punggung tangan Dila lalu memberikan pelukan.

"Aku bahagia, Sayang," ucap Dion.

Dion mendekatkan wajahnya, memberi kecupan di bibir Dila, yang berhasil membuat para pengunjung bertepuk tangan dan bersorak.

"Dia berhasil melamar kekasihnya," celetuk anak laki-laki yang tadi digoda Dion.

Kedua bibir sepasang kekasih itu terlepas. Dila begitu malu hingga masih memeluk Dion. Tidak ada yang aneh selama mereka berada di negeri bebas. Semuanya dianggap biasa saja.

"Terima kasih semuanya," ucap Dion.

Dila menengadahkan kepalanya menatap Dion. "Kamu sudah menyiapkan ini semua, kan?"

Dion mengangguk. "Iya, aku ingin kamu menjadi milikku."

"Dion," seru Dila terharu.

"I love you, Dila."

Bersambung.

Dukung Author dengan vote, like dan koment.

1
pipin bagendra
lucu Dion hehehehe
Emi Dani
aku pernah di posisi Dion ingin rasa nya ikut pergi jg, tp aku harus menjaga kewarasan ku demi anak" 😭😭 terimakasih Thor bikin aku mewek teringat kekasih hatiku.
MoonStar
KERINDUAN YANG TIDAK BERTEPI... itu sangat sakiiittttt
MoonStar
bukan tiri... saudara kandung beda ayah....
Puspita Sari
Luar biasa
MoonStar
teringat aruah mak aku..... /Frown//Cry/
MoonStar
ibu mu akan nyaman di syurga... krn kamu suami berbakti pd isteri mu yg juga seorang ibu.
MoonStar
padanal Dila menjaga pola mkn.... buat Dila sihat Thor.... belum kepala 70 juga
MoonStar
/Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
MoonStar
sedihnya... teringat aruah mak aku.... tp umur mak dlm fasa nyanyuk 70 lebih
Katherina Ajawaila
dion kocak habis, Dila di bikin sport jantung
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
Dion. bocor habis, Dion butuh figur ibu sebenarnya
Katherina Ajawaila
seru ber3 kalau ketemu, yg sedih ya Rey, mmnya di taksir teman sendiri
Katherina Ajawaila
Dion. lucu juga, paijo mana tulalit mau aja di kadalin
Katherina Ajawaila
kasihan juga Dion., mungkin cari figur ibu, nasip ya, lucu tapi mesra
Katherina Ajawaila
dion, kasihan amat, mah banyak yg gadis tp feminim 🤗
flowers city
🥲🥲🥲😭😭😭😭baca ulang stlh bbrp thn marathon bc..tp ttp aja mewek🥲😭😭🥲🥲
MoonStar
kakek mu tu Rey
MoonStar
alaaaaa tk minat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!