NovelToon NovelToon
MY SWEET HACKER

MY SWEET HACKER

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jane Alicia

Seseorang tidak akan bisa lari selamanya pasti dia akan berhenti karena kelelahan

Elise yang bersembunyi sekian lama akhirnya tertangkap lagi

"Aku menemukan mu" _Ethan.





Mau tahu kisah serunya?

AYO MULAI BACA!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Dokter kembar

Tuan Ryan atau biasa dipanggil Pak An langsung menghubungi Toni untuk menemui tuannya

Pak An sudah bekerja cukup lama dengan Ethan,  sejak Ethan masih bayi Pak An yang merawat dan memperhatikannya samapai saat ini

Walaupun Ethan di usir dari keluarganya sendiri dia tetap tidak meninggalkan Tuannya sendirian, Pak An yang menjadi sakasi hidup Ethan sampai dia berada di titik kesuksesannya saat ini

-------------

Ethan menuangkan minuman berwarna merah pekat dari botol ke gelas cantik miliknya

"Periksa asal-usul wanita itu, cari tahu apa yang terjadi padanya sampai dia pergi di tengah hujan deras"

"Baik Tuan"  Toni menunduk dan mundur perlahan

"Satu lagi Toni, awasi setiap tingkah lakunya selama dia ada disini, periksa semua barang yang di bawanya"

"Baik Tuan, tapi Nona itu tidak membawa apapun selain yang di pakai di tubuhnya, hanya ada beberapa lembar uang di saku jaketnya yang basah, selainnya tidak ada Tuan"

"Pergilah sekarang" Toni pergi meninggalkan ruangan itu sengan segera

"Pak An awasi wanita itu dan berikan dia pakaian, makanan dan kebutuhannya yang lain, kita harus menyambut tamu dengan baik"  Ethan meminum minumannya sedikit demi sedikit

Pak An langsung keluar dari ruangan itu untuk melakukan tugasnya, sedikit binggung kenapa Ethan menyuruhnya berlaku baik pada tamu itu tapi dia tidak cukup berani untuk bertanya

Ethan melihat ke luar jendela malam yang masih di huni oleh derasnya hujan

"Siapa wanita itu? kenapa bisa dia ada di dekat bangunan itu?"  Ethan menambahkan minumannya

Erik yang merawat Elise terlihat binggung karena melihat banyaknya bekas luka di tubuh perempuan itu, jika dia terjatuh dari tembok besar itu bukan berarti dia memiliki lebam di seluruh tubuhnya

"Maaf Nona tapi aku harus mengerjakan pekerjaanku dengan baik"  Erik menarik sedikit baju Elise ke atas, sehingga bagian perutnya terlihat

"Tuan Erik apa yang anda lakukan!?" Pak An datang dengan beberapa pelayan perempuan untuk mengganti pakaian Elise yang basah

"Pa-pak An! Ini bukan seperti kau kalian pikirkan, aku bukan dokter mesum! Aku hanya memeriksa luka di tubuhnya yang menurutku tidak masuk akal"

Erik langsung menjauh dari Elise dan mendekat ke arah Pak An dan pelayan lainnya untuk memberi penjelasan dan membela diri

"Biarkan dia berganti pakaian dulu Tuan Erik, mari kita tunggu diluar"  Pak An memnbawa Erik keluar dari ruangan itu dan meninggalkan pelayan perempuan

"Pak An kau percaya denganku kan? Aku ga mungkin berfikiran mesum ke pasien ku sendiri, apalagi aku tidak tahu identitasnya"

Pak An hanya diam saja melihat Erik yang panik, tapi pandangan matanya menjelaskan segalanya kalau dia tidak percaya dengan ucapan Erik

"Kami sudah selesai Pak An, permisi" Para pelayan perempuan itu keluar dari kamar dan kembali turun untuk bekerja

"Tunggu sebentar, kalian mengganti pakaiannya kan?"  Erik menahan para pelayan itu

"Iya Tuan" Pelayan itu menjawab dengan kepala menunduk

"Kalau begitu kalian juga lihat ada banyak luka lebam di tubuhnya, iya kan?"  Erik bertanya dengan cepat

"Iya Tuan, ada beberpa yang menghitam, kami permisi" Para pelayan itu segera pergi meninggalkan Pak An dan Erik disana

"Lihat Pak An, aku tidak berbohong, sebaiknya ikut aku memeriksa di dalam lalu laporkan ke Ethan nanti"  Erik langsung menarik Pak An yang belum menyetujui permintaannya

Erik dan Pak An sedikit terkejut melihat Elise yang terlihat berbeda setelah di bersihkan, wajahnya yang penuh dengan tanah dan lumpur terlihat bersinar sekarang

"Astaga apa yang kupikirkan.." Erik menggelengkan kepalanya dan mendekat ke arah Elise

Pak An juga ikut mendekat dan melihat apa yang dilakukan Erik, Erik menggulung lengan baju panjang itu begitu juga dengan celananya

"Lihat Pak, ini luka pukulan yang sudah lama tapi tidak di obati, makanya berubah menjadi hitam"  Erik menunjukkan lengan Alice yang menghitam

"Dan ini luka yang baru, sepertinya dia benar-benar memanjat lalu jatuh dari ketinggin, karena lengan dan wajahnya juga memiliki luka gores yang sama"

"Tuan Erik, apa aku bisa menebak apa yang menyebabkan semua luka ini?"  Pak An melihat memar di tubuh Elise dengan dalam

"Kurang lebih bisa Pak An, aku pernah bekerja di forensik dan kau tahu itu kan"

"Kalau begitu saya akan mencatatnya"

"Oke mari kita mulai"  Erik memakai sarung tangan medisnya lalu mulai memberikan pengobatan pada Elise

Infus yang di tusukkan pada tanggannya tidak membuatnya terbangun, dan itu membuat pekerjaan Erik lebih mudah

Erik mengobati luka yang ada di bagian kaki Elise dan Pak An mencatat perkiraan waktu kapan terjadinya luka Alice itu, baik itu luka baru atau Lama Erik mengobati semuanya

"Pak An apa kau bisa menghubungi Erika? Kita butuh bantuannya untuk memeriksa lebih jauh lagi"

"Akan ku hubungi Tuan" Pak An langsung mnegeluarkan ponselnya dan menghubungi Erika saudara kembar Erik untuk datang kemansion mereka dengan cepat

Selagi menunggu Erika datang, Erik memantai kondisi kesadaran Elise dan mencoba refleknya

"Erika disini, apa yang perlu di bantu?!"  Erika datang dengan senyuman cerah di wajahnya

"Selamat datang Nona Erika"  Pak An menyambut kedatangan Erika

"Jangan banyak bicara, cepat kesini dan bantu aku, kau harus memeriksa luka yang ada dibagian tubuh atasnya dan katakan sudah berapa lama luka itu ada disana"  Erik menjelaskan apa yang harus di lakukan Erika

"Baiklah aku paham, lebih baik kalian berbalik dan jangan coba-coba mengintip oke?" Erika membalik tubuh saudara kembarnya dan Pak An dengan cepat

"Lakukan dengan benar"  Erik memperingati  saudara kembarnya itu

Erika membuka baju bagian atas Elise dan melihat ada bekas goresan benda tajam di bagian kiri perutnya, melihat itu dia langsung saja memberi tahukannya. Dia melepas kalung yang di pakai Elise

Karena hanya ada satu luka di bagian depan, Erika membalik Tubuh Elise dengan cepat karena tubuhnya terasa ringan

"ASTAGA!" Erika menutup mulutnya karena kaget, matanya membesar melihat banyak bekas luka di tubuh Alice

"Ada apa Nona?" Pak An merasa khawatir

"Lihatlah sendiri aku sudah membaliknya, kalian pasti juga akan terkejut"  Erika memutar tubuh Pak An dan Erik agar melihat ke arah pungung Elise

Pak An terdiam melihat banyak luka itu,bukan hanya lebam yang menghitam, tapi banyak luka goresan bahkan ada bekas goresan tembakan yang meleset

"Yaampun! Pak An dari mana Ethan menemukan wanita ini?! Dia pasti bukan orang sembarangan Pak An, cepat panggi Ethan kemari!" Erik berbicara dengan terburu-buru karena merasa Elise bukan orang biasa

Pak An dengan cepat keruangan Ethan untuk mencarinya, dia mengetuk pintu dengan terburu-buru

"Masuk!" Ethan berbicara dari dalam

"Maaf  Tuan karena saya sudah lancang menganggu anda, tapi anda harus segera pergi menemui Tuan Erik dan Nona Erika"  Pak An menunduk hormat di depan Sean dan berbicara dengan sopan

"Ada apa Pak An? kenapa Erika datang kesini?"  Ethan melihat Pak An dengan binggung

"Sebaiknya anda ikut dengan saya Tuan"

"Baiklah"

Ethan pergi mengikuti Pak An, dia membuka kancing kerah kemejanya dan menggulung lengan bajunya ke atas

"Ethan katakan kebenarannya sekarang, dari mana kau menemukan wanita ini?!" Erik bertanya dengan tegas

"Ada apa dengan mu Erik, sudah ku katakan tanyakan langsung padanya kalau dia sudah sadar nanti"  Ethan melihat Erik dengan kesal

"Hei jangan berisik, lebih baik langsung lihat kesini Ethan"  Erika menghentikan pertengakaran dua pria yang berbeda satu tahun itu

Ethan terdiam seketika karena terkejut dengan luka di tubuh Elise yang terlihat kecil itu, dia terdiam lalu tersadar kalau banyak orang yang melihatnya diruangan itu

"Apa kalian bisa menebak dari mana saja datangnya luka itu?"  Ethan berbicara dengan dingin dan matanya masih menatap punggung kecil itu

" Ya kami sudah menuliskannya di kertas ini, dan sepertinya dia akan sulit untuk bangun" Erika menjawab dengan perasaan ngeri

"Menurutku dia akan bangun setelah beberapa hari, jadi kami akan tinggal disini untuk memantaunya" Erik memberikan cacatan itu pada Ethan

"Baiklah terserah pada kalian, segera lakukan tugas kalian dengan baik"  Ethan mengambil kertas catatan itu lalu dia pergi kekamarnya

Pak An tetap berada disana untuk menunggu Erik dan Erika selesai lalu mengantar mereka ke kamarnya, karena Erika adalah wanita jadi dia tinggal di kamar yang di tempati Elise

Ruangan yang cukup besar membuat Erika tidak masalah dengan itu, dia juga jadi bisa memantau keadaan Elise 24 jam

Ethan membersihkan dirinya dan mengambil catatan kecil itu, dia membacanya berulang kali di atas tempat tidur, dia merasa ngeri setiap mengingat punggung Alice yang penuh dengan bekas luka

"Bagaimana bisa tubuh kecil itu mendapatkan banyak luka seperti ini? Apa dia budak?"  Sean memutar bola matanya untuk berfikir

"Tidak, kalau dia budak seharusnya tidak bisa keluar, apalagi memiliki pakaian bermerek. Jadi siapa kau sebenarnya? Kenapa aku  merasa tertarik dengan identitas mu?"

Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, tapi hujan deras itu terlihat tidak akan berhenti sampai matahari datang nanti, Ethan tertidur dengan catatan yang masih ada di tangannya

--------------------

1
Glastor Roy
update dong torrr
ruhe
gue sreg ama cerita novel lo min, semangat karya baru ❤👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!