NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshilla. Seorang gadis cantik asal Jakarta, ia mempunyai perangai yang buruk. Semua itu terjadi karena penghianat seorang kekasih dan kehilangan sosok ayah yang telah meninggalkan Ibu dan juga dirinya.
Di suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima laki-laki tampan yang selalu memperhatikan Arshilla. Dengan usahanya yang gigih, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang.

Bagaimana kisah kehidupan Arshilla selanjutnya?
Ikuti terus The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Perjalanan yang seharusnya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam kini tertunda karena terjadi kemacetan yang panjang hingga menghabiskan waktu empat jam. Arshilla mulai bosan, ia bangun dari duduknya membuat Bima bingung

"Mau kemana, Yang?" tanya Bima

"Aku mau ngambil buku dulu. Bosan banget!" Arshilla melangkah menuju tempat duduk Kirana

"Sorry ye ganggu, gue mau ngambil buku dulu," ucap Arshilla pada Kirana dan Adi.

"Kenapa dah? Tumben baca buku?" tanya Adi

"Bosen banget gue! Kalo gue mainan ponsel yang ada Bima ngambek. Mending baca buku," ucap Arshilla.

Adi tertawa mendengar ucapan Arshilla "Gue mau liat dong wajah Bima kalo lagi ngambek,"

Arshilla kembali menaruh tasnya. "Serem tau!" ucapnya lalu kembali ke belakang dan duduk di samping Bima.

"Buku apa?" tanya Bima

"Buku novel." jawab Arshilla. Ia membuka halaman yang ia tandai, ia membacanya dengan serius.

"Bim tadi gue liat muka Delon kayaknya bonyok deh," ucap Riyan

"Habis gue tonjok!" sahut Bima

Riyan mengerutkan keningnya "Kok bisa?"

"Dia main peluk Ice! Udah gitu dia tau lagi kalo gue sama Ice belum nikah!" ucap Bima kesal

"Terus lo yang nonjok dia?" tanya Riyan

"Ya iya lah. Terus siapa lagi selain gue? Gue nggak terima ya Ice dipeluk orang lain!" ucap Bima kesal.

"Ya udah, bener Lo mempercepat pernikahan biar ga ada lagi yang ganggu hubungan lo,"

"Heum! Gue juga ada alasan lain si," ucap Bima sambil melirik Arshilla yang masih serius membaca

"Apa?" tanya Riyan

"Takut dia keburu hamil, kemarin habis cas dan gue masukin ke dalem," bisik Bima pada Riyan

"Gila lo ya!" seru Riyan hingga membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Apaan si lo! Kaget gue!" ucap Arshilla

Riyan melirik Bima sedangkan yang dilirik sedang menahan tawanya,

"Sorry Sorry tadi gue reflek!" ucap Riyan

Arshilla kembali membaca buku, Riyan meninju lengan Bima

"Brengsek lo! Bisa-bisanya!" bisik Riyan

Bima terkekeh "Biar dia ga minta yang aneh-aneh, waktu itu kalo gue turutin emosi dia bisa gagal nikah! Mangkanya gue bawa dia ke apartemen dan ya begitu," jawab Bima

"Dasar sinting lo ya!" ucap Riyan

Bima masih terkekeh geli dengan ekspresi wajah Riyan.

Arshilla menyandarkan kepalanya pada bahu Bima, membuat sang empu menoleh

"Apa masih lama ya?" tanya Arshilla

"Kayaknya bentar lagi deh,"

"Ngantuk, Bim,"

Bima memeluk tubuh Arshilla "Sini tidur! Nanti kalo udah sampai aku bangunin."

Arshilla tidur dalam pelukan Bima.

Sementara Riyan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa Bima melakukan hal itu dan bagaimana bisa wanita yang terkenal cuek itu melebihi batasnya.

*******

Bima mengusap pelan pipi Arshilla sambil memanggil namanya, tapi wanita itu tak kunjung bangun dari tidur.

"Belum bangun juga tu anak?" tanya Riyan yang kini menyusul mereka ke dalam bus

"Belum, dia kayaknya cape deh," ucap Bima

"Lo bawa aja langsung ke kamarnya. Nanti gue yang bawa tas lo sama Ice," ucap Riyan

Bima pun menyetujuinya daripada diam di dalam bus. Bima mulai menggendong tubuh Arshilla dan turun dari bus

"Kenapa Arshilla?" tanya Dosen karena melihat Arshilla digendong

"Dia ketiduran Pak, daritadi saya bangunin nggak bangun-bangun," ucap Bima

"Ya sudah bawa ke kamarnya saja. Dia sekamar dengan siapa?"

"Sama saya Pak!" seru Kirana

"Ya sudah," Bima mengikuti Kirana dari belakang dan ternyata tempat tidurnya berhadapan dengan dirinya.

Bima membaringkan tubuh Arshilla dan dengan pelan lalu menyelimutinya.

"Kirana, gue pergi dulu ya!" pamit Bima

"Oke. Makasih ya, Bim!" ucap Kirana. Bima hanya mengangguk dan menutup pintu kamar.

"Bim, ini buku Ice ketinggalan!" Riyan memberikan buku novel yang tadi Arshilla baca.

"Ya udah sini, gue sekamar sama lo kan?" tanyanya

"Yoi!" jawabnya

"Gue mau istirahat dulu, tumben nih gue agak pusing," ucap Bima, ia membuka pintu kamarnya

"Lo sakit, Bim?" tanya Riyan saat mereka berdua sudah di kamar

Bima mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang "Nggak si, cuma mungkin semalam kurang tidur aja. Kan pernikahan gue bentar lagi, jadi harus siap semua," jelas Bima

"Iya juga ya. Ya udah lo tidur dulu. Nanti gue balik lagi bawa makan buat lo!" ucap Riyan. Ia segera keluar dan menutup pintu

Bima hendak membaringkan tubuhnya namun ia merasa ada sesuatu yang mengalir

"Darah lagi," gumamnya, ia segera berlari ke kamar mandi untuk membilas hidungnya

"Ku mohon berikan umur sampai aku mempunyai anak!" gumamnya sambil menangis

Arshilla menggeliat lalu membuka matanya hal yang pertama ia lihat adalah sebuah kamar bernuansa putih, ia duduk dan mengedarkan pandangannya

"Perasaan gue tadi tidur di mobil deh! Ini di mana ya?" gumamnya.

Ia mengambil ponselnya yang terletak di meja nakas untuk menghubungi Kirana. Setelah beberapa kali panggilan akhirnya Kirana mengangkat teleponnya

"Lo dimana kah?" tanya Arshilla

"Kita ada di taman belakang. Kamu kesini sama Bima juga ya. Kamar Bima ada di depan kamar kita," ucap Kirana

"Oke!"

Arshilla memutus panggilannya. Ia pun langsung pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar. Saat Arshilla sedang mandi tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang membuat Arshilla terkejut,

"Siapaa??!!!" teriaknya.

Laki-laki itu membekap mulut Arshilla dan ia berbisik "Ini aku, Yang,"

Arshilla membalikkan tubuhnya dan benar laki-laki di depannya ini adalah calon suaminya.

"Kamu apa-apaan si main masuk aja!" dengusnya.

Bima terkekeh geli lalu kembali memeluk tubuh Arshilla "Aku terangsang liat kamu nggak pakai baju, Yang," bisiknya, ia menggigit kecil telinga Arshilla

"Emhh Bimaa," lirihnya

"Pernikahan kita tinggal dua minggu lagi Yang, aku udah nggak sabar nikahin kamu!" ucap Bima.

"Aku juga nggak sabar mau jadi istri kamu, Bim!"

Bima tersenyum manis ia mencium bibir Arshilla sekilas "Ayo kita mandi dan berkumpul di belakang!" ucapnya. Mereka pun mandi bersama

Bima dan Arshilla datang, keduanya disambut dengan sorakan hangat

"Inilah calon pengantin kita!" seru Riyan

Mereka bertepuk tangan menyambut kedatangan pasangan itu

"Ini ada apaan si?" tanya Arshilla

"Ice! Jangan lupa undang kita semua ya. Lo kan dua minggu lagi mau menikah!" ucap Nayla

"Iya. Jangan sampai lo nggak ngundang kita!" seru Melati

"Ini siapa yang bilang sih!" dengus Arshilla

"Riyan!" jawab mereka serempak

Arshilla menepuk dahinya pelan, Bima merangkul pinggang Arshilla dan berkata

"Tenang! Kalian semua nanti kita undang! Bagian cowok-cowok nanti gue dan bagian cewek-cewek nanti di Arshilla!" seru Bima

Mereka bersorak gembira mendengar itu.

"Bima, ih!" dengus Arshilla

Bima mengusap pipi kanan Arshilla "Nggak apa-apa, Yang. Biar pernikahan kita ramai dengan kedatangan mereka semua."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!