NovelToon NovelToon
Kukira Rumah Ternyata Neraka

Kukira Rumah Ternyata Neraka

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:443.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.


Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.

Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.

Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia yang perduli padaku, bukan suamiku.

Hati kecil Amora retak saat melihat foto profil WhatsApp Sunny. Disana Megan dan perempuan itu tampak saling tatap dengan senyum mengembang.

Air mata Amora berdesakan ingin mengalir, namun sekuat tenaga ia menahan untuk tidak menangis. Ia harus lebih kuat. Setidaknya untuk dirinya sendiri.

Di tahun-tahun lalu, Amora selalu berharap cinta akan hadir di hati Megan untuknya.

Tapi sekarang, posisinya sudah tersingkirkan sebab pemilik aslinya sudah kembali.

Sekarang masa lalu itu tinggal kenangan dan kesedihan untuk Amora adalah konsekuensi karena berani menaruh harapan pada Megan. Melihat gambar pasangan disana hatinya terenyuh nyeri.

Saat Amora ingin berpindah posisi, dadanya tiba-tiba merasa sesak dan kepalanya kembali nyeri hebat, Amora tidak mampu bersuara, gawai ditangannya jatuh begitu saja membentur lantai.

Seorang suster tergopoh-gopoh menghampiri Amora yang tidak sadarkan diri, sedang satu lainnya bergegas memanggil dokter.

*****

"Apa yang terjadi?" Varel ikut memasuki kamar rawat Amora. Pria itu ikut merasa panik saat mendengar wanita itu tak sadarkan diri.

"Dia sedang tertekan, dan itu sangat berbahaya dengan kondisinya sekarang."

"Kasus ini kau akan membawanya kemana?" tanya Varel pada teman sekaligus dokter yang menangani Amora.

" Baltimore, Maryland."

"Kapan?"

Mia mengangkat kepalanya.

"Secepatnya."

Varel mengangguk.

"Alihkan tagihan wanita ini kepada ku."

Usai mengatakan itu Varel duduk di dekat ranjang pasien yang di tempati oleh Amora.

Mia terperangah dengan sikap sahabatnya. Sejak kapan seorang Varel perduli pada seseorang? Terlebih seorang wanita.

Mia akan mengatakan sesuatu pada sahabatnya, tetapi tidak jadi karena setelahnya dia menemukan Amora yang telah siuman.

Amora mengerjapkan mata beberapa kali, kedua mata Amora terbuka perlahan-lahan, pandangannya mengedar menatap sebuah ruangan bernuansa putih dan aroma obat-obatan yang menyengat.

Wajah tampan seorang laki-laki yang menyambutnya dengan raut penuh kecemasan.

"Syukurlah, kamu sudah sadar." senyum samar terbentuk di bibir lelaki itu.

"Anda siapa?" bingung Amora yang merasa tidak mengenal sosok dihadapannya.

"Namaku Varel, mulai hari ini aku jadi temanmu." Amora bungkam, tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Amora juga tak mengenal sosok laki-laki yang duduk di samping ranjang pasien yang ia tempati.

"Amora, Varel adalah sahabatku, dia juga merupakan pasien kanker sebelumnya, tetapi Alhamdulillah sekarang Varel sudah sembuh." pria yang dibicarakan hanya mengangguk patah-patah seolah membenarkan perkataan Mia.

Mia mendekati Amora dan segera memeriksa perempuan itu.

"Kau sudah sadar, apa kau merasa pusing? ada rasa ingin muntah, Mora?"

Mia, menatap lekat-lekat wajah Amora yang baru bangun pasca pingsan selama berjam-jam lamanya.

Amora menggelengkan kepalanya pelan setelah dirasa kepalanya tidak lagi sakit.

"Faktor pikiran membuatmu kambuh, apa yang terjadi? Apa yang membuatmu berpikir keras Mora?"

"Aku hanya memikirkan dia..." lirih Amora jujur.

Mia menghela napas dan menatapnya iba.

"Jangan khawatir Amora, kau akan segera menjalankan operasi, semakin cepat semakin bagus, kau juga tidak perlu risau perihal biaya, sahabatku bersedia menanggungnya."

Amora melihat sosok Varel yang ikut menatapnya.

"Sesama teman kita harus saling bantu Amora, aku pernah berada di posisimu, dukungan dari orang terdekat adalah obat paling berharga, kamu tidak sendiri, ada Mia dan juga aku yang membantumu melewati masa sulit."

Ditatap oleh lelaki asing, di perhatikan dengan begitu besar, dan laki-laki asing itu ikut cemas tentangnya. Amora ingin menangis, berandai-andai kalau saja Megan yang perduli bukan sosok asing yang tak dikenalnya.

******

Megan kembali tak menemukan keberadaan Istrinya. Lelaki itu membanting pintu dengan sangat keras, melampiaskan kekesalannya.

"Tingkahmu kelewat batas Amora!" geramnya melempar asal jas yang dikenakan.

Megan mengerutkan dahi. Lelaki itu seolah mengingat sesuatu dan segera bergegas menaiki tangga.

Megan menipiskan bibirnya kala melihat barang-barang sang istri yang berada di lemari hilang hampir setengahnya.

Megan menuju laci tempat Amora menyimpan barang berharganya. Dan Megan terpaku menemukan sebuah cincin familiar yang memiliki batu permata kecil ditengahnya. Dari ukurannya Megan tahu itu milik Amora, tetapi, sejak kapan cincin itu hilang dari jari manis Amora?

Tiba-tiba Megan melihat ke tangan kirinya sendiri, dimana kini melingkar cincin yang sayangnya bukan pasangan cincin yang ia temukan. Seketika Megan tersadar. Lelaki itu buru-buru mencari celana panjang yang dikenakannya waktu di Singapura.

Dadanya bergemuruh ketika melihat celana itu sudah berada di dalam lemarinya, dengan kondisi rapi sudah di cuci dan setrika.

Tangannya bergantian memeriksa, mencari pasangan cincin yang ada di genggamannya.

Tak mendapati yang ia cari, Megan memanggil pelayan. Semua pelayan ditanyai perihal cincinnya yang hilang.

"Maaf Tuan, selama ini kami tidak diperbolehkan mencuci pakaian Anda oleh Nyonya Amora, Nyonya sendiri yang mencuci pakaian tuan dan segala sesuatu yang Tuan butuhkan."

Megan terdiam.

Jika Amora sendiri yang mencuci nya, apakah Amora tahu jika dia telah mengganti cincin pernikahan mereka dengan cincin pasangan dengan Sunny.

Apakah ini salah satu sebab Amora pergi?

Megan merasa sedikit aneh dengan hatinya. Seperti ada rasa takut yang tiba-tiba menyusup.

"Sial" Megan mengumpat.

Megan kesal, kembali melangkahkan kakinya ke kamar Amora, tangannya akan kembali mendorong laci saat matanya menemukan puluhan botol obat-obatan.

Tangan besar Megan meraih satu botol obat tersebut dan memeriksanya. Semua tampak asing. Bukan seperti vitamin yang dia minum.

Megan menghubungi seseorang.

"Datang kerumah, aku ingin kau mencari informasi tentang obat yang ku temukan."

1
Kar Genjreng
iya suami luknat mu karena kamu menolong keluarga mu dan keluarga suami mu kamu jadi korban
Kar Genjreng
bingung bagaimana si ini ceritanya
Kar Genjreng
wah runyam pokonya ga tau klas kalau di balikin ke megan
Kar Genjreng
wah ketemu lagi sudah dua kali ketemu semoga tidak di satukan kembali,,,Ak setuju dengan saran nicholas
Omah Tien
cewe nya terlalu lemah cengeg kg
Kar Genjreng
apa bila varel di buat menjauh dari Amora ga bener nih,,,,walaupun bagaimana harus berjodoh dan varel bisa melalu jalur untuk menceraikan Amora dan regan,,,ga iklas kalau di lambaikan
Kar Genjreng
kalau gitu kembali lagi ke negara yang tidak bisa di diteksi oleh laki laki selingkuh,,,megan
Kar Genjreng
yah jadi kasian an varel dong perjuangan nya sia sia. apa akan di kembalikan kepada laki laki masa lalu ga setuju ,,,bikin bercerai
Kar Genjreng
apa sudah menikah dengan Farrel,,, kalau sudah bershukur lah ,,,Megan dan Melinda buang saja ga penting lagi laki laki banci dan ibu mertua picik
Kar Genjreng
shukurin Lo ya megan. meratukan mantan mengabaikan istri yang sudah berkorban banyak untuk semua nya tidak terkecuali orang tua Lo Megan dan orang tua nya Amora bagaikan kacang lupa kulit,,,dan kelamin ingat beda istri beda rezeki,,😈
Kar Genjreng
bershukur deh kalau Amora membaik dan jangan kembali sudah tinggal di sana saja bersama varel,, daripada kembali seolah mengorek luka yang sangat dah hampir membaik lebih baik menghindar
Helen Gunawan
sedihh nangis lama g nemu crita yg melowww mks thor critanya asikk dan ke nyataaaa gituuu
Helen Gunawan
lumayan mewek terhanyut thor mantapp
Kar Genjreng
menyesal ya nanti kalau ketemu mengemis maaf hilaf 😈
Kar Genjreng
semoga ada keajaiban untuk amora kedepannya agar bisa menjalankan hidup yang layak bersama pria yang bisa menerima apa adanya dengan pendidikan hanya SMA dan semua kejelekan yang di sematkan oleh mantan suami dan orang tua nya juga bukan orang baik
Kar Genjreng
jangan jangan malah Amora sendiri masa lalu varel
ollyooliver🍌🥒🍆
orang yg pernah jatuh cinta dia akan tau apa yg sedang dia rasakan.
ollyooliver🍌🥒🍆
lagi" karna anak
ollyooliver🍌🥒🍆
lah kan sama saja bakal berpisah toh kalau lo nanti nikah sama sunny, kalau mmng punya hati..harusnya dilepaskan, bukan dimadu.😌
ollyooliver🍌🥒🍆
sampai sekarang nama megan yg q baca adalah seorang perempuan🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!