Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Taman
" Om, apakah boleh mengantarkan ku ketaman? Aku sudah lama sekali tidak kesana" kata Bagas kepada Erico
" Tentu saja boleh, kita akan kembali berputar kearah kesana"
" Terima kasih om"
" Sama-sama"
Sara tersenyum pada akhirnya Bagas mau berbicara kembali, tetapi Anna yang masih terdiam saja membuat Sara benar-benar tidak sabar untuk membuat mereka baik'an.
******
30 menit kemudian.
Kini mereka telah tiba disebuah taman yang terindah ada di London, terakhir Bagas kemari disaat dia sedang ada perjanjian bisnis.
Dimana Anna sedang membantu Bagas turun dari mobil, Anna juga sangat mengkagumi keindahan taman itu.
" Mama dan Om apa kalian akan disini saja?" tanya Bagas kepada mereka berdua
" Pergilah Bagas, kami akan menunggu kalian disini"
" Baiklah"
Sara dan Erico tersenyum, mereka Bagas dan Anna cepat berbaikan karena rasanya benar-benar berbeda saat mereka harus bertengkar seperti itu.
" Tolong dorong aku, kita akan pergi kedanau"
Tanpa menjawabnya Anna langsung mendorong Bagas, sambil mendorong Bagas dia menikmati sekali pemandangan disana.
Untuk pertama kalinya Anna merasakan ini, mungkin jika dia tidak bekerja dengan Bagas dia tidak akan pernah merasakan ini.
" Kita maju sedikit lagi" kata Bagas kepada Anna
Anna hanya menganggukkan kepalanya yang masih mendorong kursi rodanya Bagas sambil menikmati udara yang begitu sejuk sekali.
" Apa kamu pernah pergi ketaman?" tanya Bagas kepada Anna
Anna menggelengkan kepalanya.
" Tidak, selama usiaku 24tahun aku hanya bekerja saja tidak pernah memikirkan hal begitu"
" Jadi ini untuk pertama kalinya bagi kamu?"
" Benar ini pertama kalinya bagiku"
Lalu Bagas mendongakkan kepalanya menatap Anna.
" Apa kamu senang?" tanya Bagas dengan seriusnya
" Iya aku senang sekaki, ini benar-benar sangat indah sekali"
Bagas tersenyum saat mendengar jawabannya Anna, dia berhasil sepertinya membuat Anna kembali tersenyum.
" Baiklah kita sudah tiba" kata Bagas
Anna menoleh kearah sampingnya, ternyata danaunya benar-benar sangat indah sekali. Anna mendorong kursi rodanya Bagas mengarah danau tersebut.
Angin sore yang begitu sejuk sekali rasanya benar-benar membuat hati begitu tenang sekali.
Kini mereka berhenti tepat didepan danaunya, tercium bau aroma bermacam bunga, pepohonan serta air danau tersebut.
Angin kencang membuat rambut Anna menjadi berterbangan terlihat jelas wajah cantik Anna yang membuat Bagas tersenyum.
Dimana Bagas memegang tangannya Anna membuatnya menoleh kearahnya.
" Duduklah disampingku" kata Bagas dengan lembutnya
Anna menganggukkan kepalanya, dia melangkahkan kakinya menuju kursi yang disampingnya Bagas serta duduk.
Setelah duduk, Bagas menatap kearah Anna yang masih memegangi tangannya Anna.
" Anna" panggil Bagas
Seketika Anna langsung menoleh kearahnya dengan wajah yang tersenyum.
" Maaf, mungkin kemarin aku berbicara terlalu kasar kepadamu aku benar-benar takut akan merasakan kesepian kembali, setelah kehadiranmu aku tidak lagi pernah merasakan kesepian itulah mengapa aku menjadi takut, kehadiranmu juga sangat berbeda dari yang lainnya, dulu mereka mengatakan bahwa aku menyakiti mereka namun sebaliknya mereka yang menyakitiku, mereka merawatku tidak seperti kamu yang begitu tulus sekali Anna, bahkan mereka memfitnahku serta memarahiku, dari sanalah aku mulai tidak menyukai setiap Mamaku pengganti pengasuhku karena mereka bekerja hanya demi bayaran tinggi bukan tulus sepertimu Anna"
Mendengar ceritanya Bagas membuat Anna merasa sedih, bagaimana sida memperlakukan Bagas seperti itu?
" Mengapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Nyonya?"
" Yahh buat apa? Mama hanya tau aku mengalami gangguan mental karena kejadian 2 tahun lalu walaupun aku berbicara bagaimana Mama tidak akan percaya itulah mengapa aku selalu diam dan memendamnya sendiri"
" Tapi itu sangat tidak baik jika kamu memendamnya sendiri"
" Setidaknya aku merasa nyaman walaupun sebenarnya sakit, tetapi semuanya berubah setelah kau ada Anna"
Anna hanya terdiam saja, dimana Bagas dengan lekatnya menatap Anna.
" Mungkin karena itu aku menjadi menahanmu agar tidak pergi, karena aku tidak ingin merasakan kesepian lagi Anna"
" Jika nanti kamu merasa kesepian, kamu bisa bertemu dan bercerita kepadaku walaupun aku tidak bekerja lagi disana"
Bagas tersenyum, dia merasa senang dengan jawabannya Anna yah walaupun dia berharap Anna tetap tinggal bersama dirinya tetapi dia tidak boleh egois.
Bagas menatap kearah depannya melihat danau yang begitu indah sekali, momen ini benar-benar sangat berbeda dari sebelumnya karena dia bersama Anna.
*******
Sekitar satu jam kemudian.
Bagas dan Anna kembali dari arah taman tersebut raut wajah mereka benar-benar berubah tidak seperti tadi.
Sepertinya terlihat sangat gembira dari sebelumnya,
" Sudah kembali?" tanya Sara kepada mereka berdua
" Sudah ma, ayo kita kembali ke apartemen"
Sara hanya menganggukkan kepalanya, dimana Erico menatap kearah Sara mereka merasa Bagas dan Anna sudah berbaikan.
Terdengar sekali suara Bagas yang berbicara sangat berbeda dari sebelumnya, mereka berdua merasa bersyukur jika memang Bagas dan Anna sudah berbaikan.
Setelah Bagas sudah masuk kedalam mobil, kini Anna pun ikut masuk juga serta Sara dan Erico.
Saat semuanya sudah siap, dimana Erico menyalakan mesinnya serta berangkat untuk kembali ke Apartemen.
Bagas tidak pernah melepaskan genggamannya dari tangan Anna, membuat Sara dan Erico tersenyum.
Suasananya benar-benar sangat berubah sekali tidak seperti sebelumnya, sepanjang perjalanan rasanya sangat tenang dan damai sekali.
Tanpa disadari perjalanan itu terasa hanya sebentar saja, dimana mereka telah tiba di apartemennya.
Saat itu Anna sedang membantu Bagas turun dari mobilnya serta pindah kekursi rodanya, Sara dan Erico ingin membantunya tetapi karena Bagas selalu ingin Anna saja yang melakukannya.
Bisa dikatakan Bagas yang tidak bisa lepas dari Anna makanya apapun pasti Anna yang dimau.
Bagas yang sudah dikursi rodanya, kini Anna mendorong kursi rodanya Bagas melalui Sara dan Erico.
" Ternyata mereka berbaikan rasanya adem ya terlihat jelas sekali diwajah mereka berdua begitu senang"
" Itulah mengapa aku suka melihat mereka akur"
" Tetapi sepertinya Bagas memang benar-benar menyukai Anna"
Sara menghelankan nafasnya saja dengan wajahnya tersenyum.
" Aku serahkan semuanya kepada Anna, hanya dia kunci jawaban Bagas yah semoga mereka selalu akur seperti ini"
" Kau benar itu"
Sara berharap mereka selalu akur seperti itu, dia tidak tega juga melihat mereka bertengkar ya mungkin Bagas merasa perasaan yang begitu berbeda kepada Anna makanya dia sangat tidak mau jika Anna pergi meninggalkannya setelah dia sembuh.
*******
Malam berganti pagi.
Tentunya Anna bangun lebih awal karena harus membuatkan sarapan untuk Sara dan Bagas.
Bagas memiliki tipe yang sangat cerewet tentang atas makanan, dia lebih suka Anna membuatnya ketiban membeli atau dibuatkan oleh orang.
Makanya Anna selalu bangun awal, setelah dia selesai masak dan menyiapkan semuanya. Kini dia beralih kepada Bagas.
Membantunya membersihkan dirinya serta siap-siap, setiap saat yang dilakukan Anna selalu sama tetapi hal sepele itu membuat Bagas merasa sangat senang sekali.
" Anna, hari ini kau terlihat berbeda" kata Bagas saat Anna sedang menata rambutnya
" Berbeda bagaimana maksdumu?"
" Entahlah, aku benar-benar merasa hari ini kamu sangat berbeda dari biasanya"
Anna hanya tertawa kecil merasa sangat lucu sekali dengan ucapannya Bagas.
" Sudah jangan berbicara aneh lagi, sekarang kita sarapan lalu berangkat ketempat terapi"
" Tapi aku benar-benar serius mengatakannya Anna, kamu hari ini sangat berbeda sangat terlihat cantik sekali"
Anna langsung terdiam saat mendengar ucapannya Bagas, jelas-jelas membuatnya langsung menjadi salah tingkah.
Jantungnya berdebar sekali, namun Anna mencoba mengontrol dirinya.
" Ah sudah, kamu sembarangan berbicara saja sekarang ayo kita ke meja makan semua sarapan sudah siap" kata Anna sambil mendorong kursi rodanya Bagas
Bagas tersenyum melihat Anna salah tingkah seperti itu, terlihat benar-benar lucu sekali wajah Anna seperti kepiting rebus.