NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Belok

Terpaksa Menikahi Pria Belok

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:440.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aluna terpaksa harus menikahi seorang Pria dengan orientasi seksual menyimpang untuk menyelamatkan perusahaan sang Ayah. Dia di tuntut harus segera memiliki keturunan agar perjanjian itu segera selesai.

Namun berhubungan dengan orang seperti itu bukanlah hal yang mudah. Apa lagi dia harus tinggal dengan kekasih suaminya dan menjadi plakor yang sah di mata hukum dan Agama.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Baca terus ya, semoga suka! Dan maaf jika cerita ini agak kurang mengenakkan bagi sebagian orang🙏

Warning!

"Ini hanya cerita karangan semata. Tidak ada niat menyinggung pihak atau komunitas mana pun"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh

Luna dan Dean bekerja dalam keheningan. Tak ada satupun yang bersuara sepeninggalan Tuan Adiyasa dari ruangan itu, mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Dean melirik Luna dari ujung matanya.

“Entah darimana Ayahku tahu soal rencana kita,” cetusnya memulai percakapan.

“Dia punya banyak anak buah, bukan hal sulit untuk mengetahuinya,” tanggap Luna.

Dean berdecak kesal, tapi mungkin memang itu yang terjadi. Dean tahu benar seperti apa kemampuan Ayahnya, dia sanggup melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya.

“Lalu apa rencanamu selanjutnya?”

“Aku belum tahu,” balasnya, “Kau sudah sembuh?” tanya Dean mengalihkan perbincangan.

“Jika aku sakit, aku tidak akan ada disini,” sahut Luna acuh.

“Baguslah, banyak pekerjaan yang harus kau tangani,” ucapnya tak peduli.

Hem. Jawab Luna malas.

“Kau dan Jeff berteman?” tanyanya lagi.

“Ya, kami berteman. Apa kau ada masalah dengan itu?”

“Tidak.” Jawabnya singkat, “tapi semua jadwalnya kacau karena kau, dia terpaksa menunda pekerjaannya untuk merawatmu.”

Luna mendongak menatap kearah Dean, “aku tidak memintanya untuk merawatku dia sendiri yang ingin melakukannya.”

“Aku tahu, jadi jangan terlalu sering sakit itu akan mempengaruhinya. Jeff itu terlalu baik dia tidak bisa melihat orang lain sakit.” Ucapnya.

“Aku sakit bukan atas keinginanku, jadi maaf jika aku sudah merepotkan kekasihmu. Lain kali aku tidak akan menerima bantuannya,” Luna mengepalkan tangannya di bawah meja.

“Bagus, Aku harap kau pegang kata-katamu.”

Luna mendengus kasar sembari bangkit.

“Mau kemana kau?” tegur Dean.

“Toilet, kau mau ikut?!”

Dean berdecih dengan tatapan kesal, “jangan coba lari dari tanggung jawabmu.”

“Kau tenang saja, aku benar-benar hanya ingin ke toilet.” Ucap Luna.

Luna keluar dari ruang kerjanya dengan wajah kesal, dengan mulut tak henti-hentinya menggerutu.

“Si brengsek itu benar-benar tak punya hati nurani, aku sakit bukan karena aku menginginkannya. Lagi pula aku tidak meminta Jeff untuk merawatku,” keluhnya dengan wajah gusar.

“Bagaimana bisa aku sampai menyukainya.” Luna terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju toilet. Padahal di ruangannya sendiri ada toilet pribadi namun Luna sengaja keluar karena ingin mencari udara segar malas sekali terus berada disana.

Diam di satu ruangan bersama orang seperti Dean membuat dia merasa pengap dan sulit bernapas.

Saat hendak kembali, atensi Luna teralihkan oleh siaran yang di tayangkan di televisi yang kebetulan ia lewati. Jeff tengah mengadakan Konferensi pers ternyata, tampak dia tengah melakukan sesi tanya jawab dengan wartawan.

Namun ada sesuatu yang Luna tangkap dari pembahasan disana.

“Tuan Jeff, boleh kami tanya tentang masalah pribadi anda?” tanya seorang wartawan wanita yang hanya terlihat punggungnya.

“Kalau sedikit, boleh,” jawab Jeff ramah, tak lupa menyematkan senyum di akhir katanya.

“Ini tentang berita di internet yang mengatakan jika anda sudah memiliki kekasih, apa itu benar?” tanyanya.

Lagi-lagi Jeff tersenyum sebelum berkata, “ah soal itu, aku tidak ingin mengatakan ya atau pun tidak. Tapi yang pasti kalian do'a kan saja semoga aku dan dia memang berjodoh,” kekehnya.

Luna mendengus senyum, “dasar.”

“Jadi kalian memang berpacaran?” tanyanya lagi.

“Masih dalam masa pendekatan belum sampai berpacaran,” sahutnya, “oh ya, saya minta tolong pada teman-teman media semua untuk tidak mencari tahu lebih lanjut tentang siapa wanita yang tengah dekat dengan saya. Saya ingin menjaga privasinya, dia bukan dari kalangan artis dan dia tidak suka kamera, jadi saya harap kalian bisa mengerti.”

Dan Konferensi pers pun berakhir. Tanpa terasa Luna berdiri cukup lama menonton Jeff di tv rasanya baru kali ini dia melakukan itu.

Luna kembali ke ruangan kerjanya disambut oleh tatapan sinis dari Dean.

“Aku pikir kau ikut tenggelam kedalam toilet,” cibirnya sambil melipat tangan di dada.

“Aku mencari udara segar sebentar. Kau tahu sejujurnya aku malas kembali kesini karena kau selalu mengajakku bertengkar,” keluh Luna, kali ini dia mengutarakan keluhannya secara langsung.

“Aku juga sama, aku malas satu ruangan denganmu,” balasnya tak kalah sengit.

Luna berdecak kesal, ketenangan hanya dapat ia rasakan untuk sesaat, ingin rasanya Luna pergi dari tempat ini, namun apa daya tuntutan pekerjaan membuatnya harus terkurung bersama Dean di tempat ini untuk sementara waktu.

***

Luna pulang ke rumah menggunakan taksi dia malas jika harus satu mobil dengan Dean. Sikapnya yang tak berperasaan membuat Luna selalu dibuat kesal, apa lagi dia selalu saja mendebat apa pun yang Luna katakan hingga percakapan mereka berakhir dengan pertengkaran.

“Hay Luna, kau sudah kembali?” Jeff menyambut kedatangan Luna dengan senyuman, dia tampak tengah menonton Konferensi persnya sendiri.

“Hay juga Jeff,” sahut Luna dengan suara lemah.

Jeff sontak bangkit, “ada apa denganmu, apa kau sakit lagi?” dia kembali menaruh tangannya di dahi Luna.

‘Kenapa dia suka sekali menyentuh dahiku?’ batin Luna bertanya, tatapan mereka saling terkunci untuk beberapa saat.

1
Mayyuzira
pasti Dean gak tau hahaha
mimief
ya lagian...di kuburan
kyk ga ada tempat lain nyatain perasaan 🤭🤣🤣
mimief
cieee yg mulai posesif
kan dibilang,mereka mah karena kebiasaan aja terus bersama
mimief
hayooo..
rebutan Luna ntar
mimief
wkwkwkkw .kepo tapi gengsi
mimief
jelas lah bapaknya tau..
mimief
hayooo..,
mimief
ya...banyak juga si kasus gay itu mereka juga ga ngerti jatuh cinta yg sebenarnya
hanya karena terbiasa aja
mimief
wait..wait
yg pelakor yg pasangan sah yg mana nih Thor
kan semua bisa berubah sesuai sudut pandang🤣🤣
mimief
ikut.... titip pertanyaan nya juga lun🤣🤣
mimief
wkwkwk
ga pada pake cemburu kan kita bestie
mimief
namanya cinta segi apa yaa..segi siku siku yaaa🤣
mimief
kerja keras.. jangan ya dek
kerja cerdas lah
mimief
Lo bukannya kuran cantik lun..tapi kurang ganteng 🤣
mimief
Lumayan
mimief
bener lun
cuman cinta sama uang
aku padamu🤣
mimief
pulang...
ada perang dunia ni🤭🤣
mimief
ooooh. mijit doank
elaaah🤣
mimief
yah.... mending kita jadi best friend aja yaaa
mimief
wkwkwkwk..baru liat temanya begini. kocak ni
ya bener juga karena aku perempuan yg busa hamil🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!